Kolega = orang yang bekerjasama dengan perusahaan = pelanggan= customer = orang atau
lembaga yang setia dengan produk dari suatu perusahaan artinya tidak membeli produk yang
kita tawarkan tetapi membeli pelayanan yang kita berikan.
Apakah Pelanggan itu ?
Pelanggan adalah orang yang paling penting, dikantor, sebagai pribadi, lewat telepon ataupun
surat.
Pelanggan tidak tergantung kita- kitalah yang bergantung kepada mereka
Pelanggan bukan penggangu pekerjaan kita- merekalah yang jadi tujuan kita bekerja. Kita
tidak membuat mereka bekerja dengan melayani merka-merka yang membuat kita bekerja
dengan kesempatan yang diberikan kepada kita.
Pelanggan bukan orang luar bagi bisnis kita –mereka merpukan bagian kegiatan bisnis kita.
Pelanggan bukan angka-angka statistic yang beku- merka adalah darah dan daging
yberperasaan dan punya emosi, seperti kita, juga penuh dengan bias dan prasangka.
Pelanggan bukan orang yang mesti kita ajak berdebat atau bertengkar. Tak ada yang bias
berdebat melawan seorang pelanggan
Pelanggan adalah oaring menyampaikan segala keinginan kepada kita. Tugas kita dalah
menanganinya demi kemaslahatan mereka dan kita.
Inilah pentingnya pelanggan. Pelanggan mentukan sukses sebuah perusahaan dan para
pekerjanya.
Perbedaan tersebut tampaknya bersifat akademis, tetapi kita akan berusaha menunjukan
bahwa untuk beberapa tipe aktivitas, perbedaan tersebut teoritis. Yang jelas orang yang harus
anda puaskan adalah para pelanggan dengan ungkapan yang lebih tepat dari yang
digambarkan diatas; dengan kata lain orang yang membayar.
MENGAPA COSTUMER CARE PENTING?
Sebagian besar keluhan pelanggan tidak akan secara langsung berhubungan dengan
kualitas jasa atau produk, tetapi lebih mengarah kapada masalah-masalah yang tidak pokok
kaliatas dimata pelanggan adalah selalu dianggap jauh melebihi dari sekedar kualitas produk
atau jasa dasar yang ditawarkan. Dalam menilai seberpa baik produk atau jasa mampu
memenuhi kebutuhannya, pelanggan mengenai nya menjadi satu yaitu :
Kehandalan produk atau jasa
Konsistensi
Keceptan dan ketepatan pengiriman
Ketepatan pekerjaan
Kesopanan dalam menjawab telepon
Nilai informasi yang diberikan (misalnya petunujuk bagi pengguna produk atau jasa)
Prestasi institusi pengiriman
Sikap positif satf
. Semua unsur diatas penting dan sebagian lagi menjadi sangat penting. Satu-satunya cara
handal untuk menemukan adalah dengan melihat dan mendengarkan seta memberikan
kesempatan positif untuk member umpan balik yaitu dengan mengadakan survey bantuan
pemahaman, tetapi jangan mengambil tindakan secara sembrono atau tergesa-gesa.
1. Variabel yang berhubungan dengan produk atau jasa itu sendiri
Tentu saja, apa yang anda lakukanuntuk pelanggan anda selalu akan menjadi penentu
utama atas presepsi pelanggan.Dalam membahas mengenai hal ini, kata” desain” cocok untuk
digunakan : desain produk cukup jelas, tetapi kita juga dapat membicarakan mengenai
“desain” jasa dalam hal cara jasa tersebut dikemas, diberi label, disajikan dan
dikirimkan.Desain, baik untuk produk apapun jasa, begitu penting sehingga suatu produk atau
jasa yang dirancang dengan baik sering kali akan mampu bertahan.
Tiga faktor utama yang memepengaruhi kepuasan pelanggan dibidang ini adalah:
a.pesan-pesan yang membantu membentuk seksi pelanggan mengenai produk atau jasa yang
mendatangkan keuntungan sebelum mereka menggunakannya.
b.Sikap setiap orang pada peran front-line yaitu :penerima tamu, penerima telephon, pegawai
bengkel, pegawai perencanaan, pegawai bank.Sikap ini mencakup unsur-unsur seperti:
c.Perantara yang ditugaskan untuk bertindak atas nama organisasi tetapi bukan karyawan
sesungguhnya dari organisasi tersebut.
Ada dua aspek paska penjualan yang sedcara khusus signifikan bagi organisasi:
Jasa pendukung –mencakaup kegiatan paska penjualan tradisional seperti garansi, suku
cadang dan perbaikan, dan pelatihan bagi pemuda.
Umpan balik dan ganti rugi- cara oraganisasi menangani keluhan, dan tingkat prioritas yang
ditetapkan oleh manajemen untuk kegiatan semacam ini
4.Variabel yang berhubungan dengan budaya organisasi
Pertanyaan yang terpenting disini adalah budaya perusahaan dibangun dalam rangka
memaksimalkan kepuasan pelanggan.
Kita harus membedakan dengan cermat antara aspek budaya perusahaan formal dan
non formal nilai-nilai formal dinaikan dalam pernyataan visi dan misi prosedur dan sistem
kontrol formal lainya. Biasanya nilai-nilainya yang mentukan ukuran sesungguhnya atas
maksud organisasi terhadap pelangganya. Organisasi yang berusaha untuk mengembangkan,
meneruskan dan mengabadikan budaya customer care harus yakin bahwa diantara gate
keeper budaya baru.
Kunci keberhasilan dalam customer care terletak pada pengetahuan penuh menegnai
kebutuhan, harapan dan sikap para pelanggan. Selai itu, terletak juga pada kesediaan untuk
memperhatikan customer care sebagai bagian dari baruan pemasaran, sehingga jasa atau
standar yang lebih tinggi diciptakan, diuji di terapkan ( atau ditarik ) seblum selera dan
pilihab pelanggan berubah