Kondisi ini menuntut wirausaha menampilkan kepercayaan diri melalui berbagai upaya
agar menjadi pakar di bidangnya. Oleh karena itu, mempelajari literatur tentang pasar,
mendiskusikan pengetahuan teknis, operasi, dan produksi kepada anggota tim menjadi
sangat penting dalam menjual produk dan jasa kepada konsumen korporasi.
KORESPONDENSI SURAT
Menggunakan Telepon
Dalam melakukan penjualan, maka aktivitas lain yang dapat menunjang proses
penjualan korporasi adalah menggunakan telepon. Diperlukan keahlian untuk
membujuk konsumen melalui telepon untuk bertemu. Oleh karena itu, diperlukan
menggunakan teknik bertelepon yang terlatih untuk mengadakan kontak, membuat
janji pertemuan, dan menjual lewat telepon. Perlu teknik khusus sebagai wirausaha
utnuk menghubungi perusahaan untuk membuat janji bertemu dan menawarkan
produk. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
Apa pun jawaban dari calon konsumen, harus ditanggapi dengan positif. Bila pernah
kita hubungi lewat surat, bisa kita tanyakan “Apakah Bapak/Ibu telah menerima
surat saya?" Tindaklanjuti korespondensi dengan telepon. Jika konsumen tidak ingat
isi atau surat kita, kita punya kesempatan baik untuk menjelaskan alasan kita
menelepon.
11.3. Presentasi
Menyampaikan pesan dalam presentasi secara tatap muka atau di hadapan orang
banyak merupakan ujung tombak penjualan. Berhasil atau tidaknya penjualan sering
ditentukan oleh baik tidaknya presentasi.
Dalam ilmu salesmanship dikenal tiga jenis teknik persiapan presentasi penjualan, yaitu :
Teknik persiapan presentasi standar sangat efektif untuk presentasi produk yang
manfaatnya sama bagi sebagian besar calon pembeli. Contoh produk itu antara lain mesin
penghisap debu (vacuum cleaner). Manfaat mesin penghisap debu yang diharapkan
kebanyakan ibu rumah tangga sama yaitu dapat membersihkan rumah atau perabotan
rumah dengan cepat dan mudah. Oleh karena tidak banyak variasi penjelasan tentang
produk yang diperlukan, Wirausaha dapat melakukan presentasi dengan teks standar.
Walaupun demikian banyak yang tidak menyukai teknik ini. Salah satu keberatan mereka
adalah hilangnya kebebasan dan kreatifitas berpresentasi. Teknik persiapan standar juga
menghambat tumbuhnya rasa percaya diri. Di samping itu pemula dapat memperoleh
kesulitan bila calon pembeli mengajukan pertanyaan atau meminta penjelasan yang
menyimpang dari isi teks. Di samping mungkin tidak menemukan jawabannya, munculnya
pertanyaan yang menyimpang dapat menghilangkan konsentrasi hafalan teks presentasi
selanjutnya.
Dalam presentasi penjualan terencana bukan isi presentasi yang berlainan untuk tiap
orang prospect, melainkan urutan atau cara penyampaian isi tersebut. Berbeda dari
presentasi penjualan standar, dengan persiapan yang terencana umumnya dapat melakukan
presentasi penjualan secara lebih luwes. Apabila prospect tidak menyukai satu bagian
tertentu penjelasan produk, Wirausaha dapat melewati bagian penjelasan tersebut. Dengan
demikian diharapkan gairah calon pembeli untuk mendengarkan tetap hidup hingga akhir
presentasi.
Dengan data dan informasi yang diberikan calon pembeli masing-masing pemasok
mempersiapkan blue print, design, spesifikasi dan taksasi harga. Dokumen tender tersebut
dipresentasikan di depan tim teknis perusahaan pemesan. Biasanya tim teknis tadi terdiri
dari orang-orang yang mempunyai pengetahuan teknis dan keuangan produk yang
ditawarkan.
Dalam presentasi penjualan Sales Engineers menjelaskan secara persuasif desain dan
spesifikasi produk yang telah mereka persiapkan sebelumnya. Demikian juga taksasi biaya
pembuatan produk. Sesuatu yang perlu diingat Sales Engineers adalah, tim teknik yang
mereka hadapi itu memiliki pengetahuan tentang produk yang mungkin tidak kalah rinci
dan akurat dengan pengetahuan mereka. Oleh karena itu sikap yang harus dipertahankan
selama presentasi kurang lebih seperti berikut “ Inilah produk kami seperti apa adanya.
Kami tidak
menyembunyikan sesuatu. Oleh karena itu terserah kepada Bapak/Ibu bagaimana
menilainya”.
Proses presentasi penjualan tidak jauh berbeda dari proses mengemudikan mobil
antik. Adapun gigi persneling yang harus dimainkan Wirausaha dan sekaligus menjadi tahap
langkah presentasi penjualan adalah sebagai berikut.
Merencanakan keberhasilan
Walaupun presentasi harus disesuaikan dengan produk dan konsumen, ada langkah dasar
untuk memastikan agar ketertarikan hadirin berlanjut ke tindakan nyata.
Menjaga Waktu
Otak kita lebih dapat mengingat gambar dari ucapan, dan gambar akan direkam lebih
baik dalam gabungan audiovisual (AV). Menggunakan audiovisual berkualilas tinggi kini jauh
lebih mudah - berkat komputer pribadi dan piranti lunak untuk membuat teks berwarna,
gambar, dan animasi, yang diproyeksikan ke layar. Layar komputer standar cukup
memadai untuk pertemuan tatap muka; tapi untuk memberi dampak maksimal, coba
proyeksi berwarna disertai unsur gerak, suara dan, mungkin juga, efek cahaya. Sesuaikan
presentasi audiovisual dengan perkiraan kebutuhan konsumen.
Memberi Kesan
Pesan yang baik mudah diingat, meyakinkan dan menonjol Serta memicu orang untuk
bertindak:
11.4. Negosiasi
Setelah konsumen setuju melakukan transaksi, syarat dan ketentuan masih harus
dirundingkan. Dua pihak yang terlibat dalam negosiasi mungkin punya sasaran yang
berbeda. Bersiaplah menghadapi perbedaan dan usahakan mencapai kepuasan bersama.
Menyiapkan Perundingan
Tujuan kita adalah menjual dengan ketentuan yang memenuhi kebutuhan usaha kita.
Memenuhi kebutuhan pembeli harus selalu disertakan. Oleh karena itu, hadapi perundingan
dengan gambaran jelas mengenai apa yang terbaik, sedang, dan terburuk yang dapat kita
terima juga perlu gambaran jelas, apa yang diharapkan konsumen. Langkah pertama
dalam perundingan adalah memastikan bahwa analisa mengenai kebutuhan kita dan
perusahaan benar. Jika tidak, sesuaikan. Tunjukkan bahwa kita berusaha memenuhi
kebutuhan konsumen sejauh mungkin.
Menekankan Manfaat
Pembeli tidak segan menekan kita sampai tidak untung. Kita bisa menghindari tekanan
dengan menekankan kelebihan kita. Namun, akan lebih baik menekankan keuntungan dalam
hal waktu, efisiensi dan kelebihan daya saing bagi konsumen. Harga absolut tidak begitu
penting (asal masih dalam batas kemampuan konsumen) dibandingkan nilainya atas uang
yang dibayar.
Menghadapi Pesaing
Dalam setiap negosiasi, biasanya ada pihak ketiga: pesaing kita. Penawaran mereka
membatasi kesepakatan yang bisa kita capai. Konsumen akan membayar lebih besar (atau
menerima syarat yang kurang menguntungkan) hanya jika kita bisa memberikan argumen
yang meyakinkan tentang kelebihan kita. Pelajari tentang kompetitor dan tangani.
Menentukan Harga
Menjual dengan baik berarti tidak menurunkan harga karena dua alasan. Pertama, harga
sering bukan tujuan utama konsumen. Kedua, harga adalah kunci keuntungan. Menurunkan
harga sebagai taktik utama bisa mengancam keuntungan perusahaan tanpa meningkatkan
penjualan. Akan lebih baik jika harga kita naikan. Penyalur mobil, misalnya, menaikan
harga dengan memberi tambahan yang menarik. Tetapi, bila dibiarkan, tenaga penjual
akan memotong harga sejauh yang diperbolehkan. Mereka juga menolak kenaikan harga
karena takut penjualan turun. Perhitungan menunjukkan bahwa lebih sulit mendapatkan
keuntungan dengan menekan harga dibandingkan dengan menaikkan harga. Maka dari itu,
kurangi harga sesulit mungkin dan sekecil mungkin.
Jika terjadi kebuntuan karena harga, coba mengalah agar pembeli merasa menang. Pergi
pada atasan, atau minta staf menghadap kita. Langkah akhir ini untuk memberi kesan
fleksibel, dan sebagai alasan saat bertahan. Ada penjual yang biasa menghadapi klien
dengan mengatasnamakan atasannya, yang sebenarnya sudah bertahun-tahun tidak
menangani persoalan perusahaan. Namun, jangan buat pengecualian bila penjualan jadi
tidak menguntungkan.
Dalam menutup kita perlu bertindak yang secara langsung atau tidak, mendorong pembeli
untuk melakukan transaksi, jangan bertindak menurut pola tetap - kita menghadapi individu
dan harus mempertimbangkan hal ini dalam merencanakan penutup. Ada konsumen yang
suka pendekatan langsung; ada yang lebih suka punya pilihan, atau sedikit desakan.
Mendapat Masukan
Kritik konsumen bisa mematahkan semangat, tapi orang yang banyak mengkritik
kemungkinan akan membeli tiga kali lebih besar dari calon pembeli yang tidak mengkritik
sama sekali. Orang yang tidak mengkritik kurang memberikan umpan balik sehingga
penjualan lebih sulit. Sebaliknya, pengkritik memberi reaksi, berbicara dan membantu
penjual menentukan langkah. Jangan remehkan kritik konsumen, anggap sebagai masalah
serius untuk dibahas menjelang tahap akhir negosiasi.
Mengarahkan Konsumen
Tunggu sampai yakin kalau kita telah mendapat dan memberikan informasi yang cukup
untuk menuju penutupan yang baik dan membawa keputusan untuk membeli. Lalu rangkum
semua pokok pembicaraan dan tekankan betapa sesuai sasaran konsurnen dengan produk
atau jasa kita. Tanyakan apakah semua masalah telah terpenuhi, untuk membantu
menjernihkan situasi dan memberikan kita kesempatan terakhir untuk memupus kritik
yang masih ada.
Menutup Penjualan
Kita perlu bertindak cepat dan tidak melewatkan momentum membeli. Bila tiba waktunya
untuk menandatangani kontrak, konsumen akan melihat bahwa keuntungan yang kita
tawarkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka dan keputusan membeli
hanyalah suatu formalitas. Sediakan pena dan blanko pemesanan di atas meja, jangan
keluarkan pada akhir negosiasi yang memberi kesan kalau kita mendesak konsumen untuk
membeli.