Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH DESAIN STAMPING DIES

Observasi pada Desain Blanking Dies

JUDUL

Disusun oleh:

NAMA : Adhek Bagus Mahendra


NIM : 2920001

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA OTOMOTIF


POLITEKNIK STMI JAKARTA

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI

2021
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum yang dilaksanakan oleh:

No Nama NIM
1 Adhek Bagus Mahendra 2920001

dengan Judul “Observasi pada Desain Blanking Dies” ini disahkan di Jakarta pada 16
Juni 2021.

Dosen Pengampu, Program Studi Teknologi Rekayasa Otomotif


Ketua,

(Ir. Wan Fauzi) Dr. Ir. Drs. Hasan S., M.M., M.H
NIDN/NIDK. 8878311019 NIDN. 4309045801

ii
DAFTAR ISI

JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 PENDAHULUAN 4
1.1. Latar Belakang 4
1.2. Tujuan Kegiatan 4
1.3. Manfaat Kegiatan 4
1.4. Batasan Kegiatan 4
BAB 2 METODOLOGI 5
2.1. Metode Pelaksanaan Kegiatan 5
2.2. Pelaksanaan Kegiatan 5
BAB 3 HASIL KEGIATAN PENGAMATAN 6
3.1. Pengumpulan Data 6
3.2. Pengolahan Data 9
3.3. Hasil Kegiatan 10
BAB 4 PENUTUP 13
4.1. Kesimpulan 13
4.2. Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mata kuliah desain stamping dies merupkan mata kuliah yang mempelajari
tentang desain dies dengan menentukan awal proses hingga akhir. Hal ini berjuan untuk
menyempurnakan pembuatan dies pada prodi teknologi rekayasa otomotif.

Prodi teknologi rekayasa otomotif di fokuskan untuk mempelajari desain seara


detail dan meng- aplikasi kannya didalam industri otomotif. Maka dari itu di adakannya
praktikum desain untuk menyemprnakan skill pada maahasiswa teknologi rekayasa
otomotif.

1.2. Tujuan Kegiatan


1. Untuk menyempurnakan skill yang ada.
2. Mahasiswa TRO ahli dalam bidangnya.
3. Untuk memenuhi tugas.

1.3. Manfaat Kegiatan


1. Mahasiswa mendapatkan skill yang sesuai dalam bidangnya.
2. Mahasiswa mahasiswa menjadi kreatif dan ahli..
3. Mahasiswa menjadi percaya diri dalam menyampaikan ide kreatifnya.

1.4. Batasan Kegiatan


Mahasiswa TRO melakukan observasi pada dies blanking yang sudah
ditentukan, serta membuat laporan untuk memenuhi tugas.

4
BAB 2
METODOLOGI
2.1. Metode Pelaksanaan Kegiatan
Metode yang digunakan yaitu mertode observasi, dimana saya mengamati suatu proses
desain dari awal proses sampai akhir.

2.2. Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan yang saya gunakan secara bertahap antara lain:

Waktu   Kamis, 10 Juni


2021

Tempat   Politeknik
STMI Jakarta

Bahan   Part Stamping


dan Software
Auto-Cad

Gambar 1. Diagram pelaksanaan kegiatan

5
BAB 3
HASIL KEGIATAN PENGAMATAN
3.1. Pengumpulan Data
3.1.1 Pengertian Proses Stamping

1. Pengertian Proses Blanking

Proses pembentukan adalah proses produksi dari material dengan memberikan gaya yang
berupa pembebanan sehingga menghasilkan deformasi dan perubahan bentuk tanpa ada
pengurangan massa akibat material sisa yang disebut dengan geram. Salah satu dari proses
pembentukan adalah proses pelubangan atau blanking.

2. Skematik Proses Blanking

Proses pelubangan/blanking yang dilakukan pada material dilakukan dengan menggerakkan


punch yang berada pada Universal Testing Machine. Punch pada pengujian blanking
memiliki bentuk dan sifat-sifat tertentu.

blanking digambarkan seperti berikut :

Gambar B.2.1 Skematik blanking

Pada saat penekanan punch di lekatkan pada material yang akan dipotong. Kemudian ditekan
dengan Universal Testing Machine hingga melubangi material plat yang akan dipotong. Jenis
punch akan mempengaruhi hasil potong. Hal ini dikarenakan semakin tumpul punch yang
dipakai maka makin besar gaya yang diperlukan dan semakin besar blur yang dihasilkan.

2.4 Perbedaan Blanking dan Punching

Sebuah plat yang akan dilakukan proses pelubangan (blanking) dengan memanfaatkan gaya
tekan dari punch dan cetakan dari die sehingga material tersebut terpotong dan berlubang

6
menghasilkan material yang tersisa atau material yang terpotong menyerupai geometri dari
punch yang disebut dengan blank dan produk dari blanking, sedangkan plat yang tersisa dari
proses tersebut dan mengalami pereduksian luas permukaan ataupun volume dari plat
tersebut dalam bentuk berlubang disebut dengan produk dari punching.

PRODUK
PUNCHING

Gambar B.5 Perbedaan blanking dengan punching

2.5 Jenis Blanking

1. Die cutting

2. Fine blanking

3. Normal blanking (conventional blanking)

4. Slitting

5. Steel rules

2.6 Gaya Pembebanan Proses Blanking

Dalam melakukan proses blanking terhadap suatu metrial plat, kita membutuhkan suatu gaya
(F) untuk melubangi plat yang tergantung pada seberapa besar nilai diameter (D), tebal plat

7
(t), dan tegangan ultimate dari material tersebut (u) , sehingga bisa dirumuskan sebagai
berikut :

PRODUK
BLANKING
dimana:

u : tegangan ultimate

c : konstanta yang tergantung pada jenis material

t : tebal spesimen

D : diameter lubang

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Blanking

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses pelubangan (blanking) antara lain adalah
sebagai berikut :

1. Geometri punch

Gaya yang digunakan untuk melubangi plat pada proses blanking dapat direduksi dengan
memvariasikan bentuk geometri dari penekan (punch).

2. Besar clearence

Dari kualitas blank yang dihasilkan jika clearance-nya kecil maka permukaan patahan
blank-nya akan baik dan sebaliknya.

Rumus perhitungan clearance :

PLAT

dimana : C = clearance (mm)

Ac = clearance allowance (tergantung tipe material)

t = stuck thickness (mm)

8
3. Ketebalan Sheet.

4. Pelumasan

5. Material punch dan die

Semakin besar kekuatan punch dan die maka semakin kecil gaya penekanan. L : keliling
lubang ; pada lingkaran L = .D

3.2. Pengolahan Data


Blanking adalah peroses pemotongan lembaran logam dengan tujuan
untuk mendapatkan hasil potong sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Sisanya
akan dibuang sebagai scrap, blanking adalah proses awal sebelum proses berikut.
Untuk menghasilkan produk yang efisien maka diperlukan desain tata letak yang
memenuhi persyaratan seperti gambar 3.10.

Gambar 3.10

Tabel 3.1

9
3.3. Hasil Kegiatan
Terdapat hasil kegiatan desain blanking dies sederhana yang sudah di rencanakan dari
segi lay-out dan material yang digunakan.

F = c. u .t. L

Penejelasan dari gambar (8) adalah sebagai berikut :

Dies set adalah suatu alat potong juga bisa sebagai pembentuk , atau alat untuk
memotong atau membentuk dengan proses penekanan, sebagai contoh  misalnya suatu
plat lembaran (sheet metal) dipotong/dibentuk sesuai yang diinginkan. Dalam operasional
nya biasanya digerak kan oleh suatu alat atau mesin press ( press mekanik atau manual).
Tujuan Dies set digunakan untuk membuat komponen secara masal dengan ukuran dan
bentuk yang sama dengan waktu yang relatif singkat, menghemat waktu pekerjaan,
menghemat biaya produksi.

10
Mengenai bagian bagian dari dies set:

Secara umum Dies set dibagi menjadi dua bagian utama, bagian atas atau
punch dan bagian bawah atau die, bagian atas / punch terdiri atas beberapa komponen
diantaranya (lihat gambar): ini belum termasuk jika ada tambahan komponen lain
seperti pada dies progresive otomatis dengan pendorong mekanis pneumatik atau
lainnya.

1) Upper plate: Bagian atas dari die set dimana semua komponen dari upper plate
membawa seperti : punch, punch holder, stripper, backing plate, guide bush.
2) Bottom plate : Bagian bawah dari die set yang membawa seperti : block plate,
bottom die, stopper plate, guide post, atau tambahan lain sebagai pendukung die
set. Bahan dari upper plate dan bottom plate bisa menggunakan bahan baja lunak,
karena fungsi ini bukan sebagai pemotong atau pembentuk, pertimbangan lain
harga relatif murah misalnya bahan ss41 (jis) c : 0,2 %
3) Punch / die Punch/ die adalah pisau pemotong pada bagian atas dan bawah, untuk
proses cutting atau pemotongan, proses forming atau pembentukan, yang diikat
pada punch holder dengan tujuan agar punch tidak goyang ketika dies sedang
bekerja. Material yang umum dipakai untuk penggunaa pada cutting die adalah
baja carbon tinggi, seperti : XW 42, Assab atau SKD 11 (jis) dengan kandungan
1,55% C, 0,8 % Mo, 0,8 % V, 0,3 % Mn, 0,3 % Si. Material yang umum dipakai
untuk penggunaan pada forming die, biasa memakai material yang kekerasannya
dibawah XW-42 atau SKD 11, misalnya DF 3 (Assab) dengan kandungan (0,9%
C, 0,5%Cr, 0,1%V, 0,5 % W, 1,2%Mn, dan 0,3%Si) Punch / die harus ada heat
treatment untuk mendapat kekerasan antara 58 – 62 HRC disesuiakan dengan
bahan material yang akan di proses.
4) Punch / die holder Berfungsi sebagai pemegang / penahan punch / die. Pemegang
punch / die tidak hanya untuk memperbaiki dari kelonggaran mesin press, tetapi
juga untuk mendukung kekakuan dies dan juga memiliki peran mengatur
ketinggian dan menyediakan ruang untuk pegas, dan sebagainya. Biasanya bahan
yang digunakan untuk punch / dies adalah SS400C atau S50C, tidak ada

11
perbedaan besar antara keduanya, baja FC250 digunakan ketika dies set yang
digunakan diperlukan untuk keperluan seperti volume produksi yang tinggi, dll,
SKS3 digunakan setelah perlakuan panas (untuk kekerasan sekitar 56 HRC).

5) Stripper Berfungsi untuk menjepit atau menahan material plat ketika dies sedang
bekerja agar msterial produk tidak bergerak, selain itu stripper berfungsi
mendorong material produk yang mempunyai sisa pemotongan agar tidak terbawa
oleh punch, umumnya stripper digunakan pada proses cutting atau pemotongan,
stripper memakai bahan plat dengan ketebalan tertentu yang dipasang spring pada
bagian atasnya, stripper diikat pada upper die menggunakan stripper bolt, material
stripper bias berupa baja karbon rendah seperti ST 41 atau S45C (JIS). Jenis lain
dari stripper yang biasa digunakan pada kontruksi dies adalah polyurethane sejenis
material plastic yang kuta dan mempunyai elastisitas tertentu.
6) Backing plate adalah bagian yang berfungsi menahan tekanan punch akibat punch
yang bekerja, plate pendukung digunakan di tiga lokasi dalam dies, digunakan
untuk tujuan back up sehingga mencegah komponen seperti pukulan berdiameter
kecil, dll didalam dudukan karena perlakuan operasi, selain itu plat dukungan
dapat digunakan untuk mencegah dari bagian terpisah ( pendukung plat stripper)
dan untuk mengatur ketinggian dari dies.Bahan material backing plate SK3, SK5,
SKS3, dan S50C Untuk membuat cadangan bahan SK digunakan setelah
perlakuan panas (untuk kekrasan sekitar 5HRC), SKS bahan yang digunakan
ketika kekakuan tinggi diperlukan, bahan seperti S50C yang digunakan tanpa
perlakuan panas, digunakan untuk membuat cadangan atau mencegah bagian
detasenmen seperti pukulan besar dengan daerah yang menerima tekanan besar.
7) Pad sama bentuknya dengan stripper, karena berada di bagian bawah, fungsinya
lebih kepada pendorong atau pengangkat material untuk memudahkan mengambil
material hasil proses agar material tidak menempel pada die. Material yang
digunakan untuk pad adalah tergantung dari fungsinya, material baja lunak dapat
digunakan bila pad ini juga sebagai pembentuk part, maka materialnya baja
karbon sama dengan material die.
8) Guide post pada sebuah kontruksi dies sebagai komponen penepat antara bottom
dies dan upper dies, dengan adanya guide post maka posisi antara punch dan die
bias lebih terjamin ketika sebuah dies sedang bekerja, dalam satu kontruksi guide

12
post yang dipakai minimal dua set tetapi jumlahnya dapat lebih tergantung
besarnya dies, jenis proses yang dilakukan.

BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari proses dan pembahasan serta membuat desain sendiri dapat
disimpulkan bahwa , pembuatan dies harus lebih teliti dalam pembuatan awal, seperti
membuat part drawingnya terlebih dahulu, menentukan lay-out, menentukan prosesnya
(contoh : blanking,bending, piercing, forming dan lain sebagainya), membuat desain die,
membuat program CAM, proses macining, assembly, yang terakhir yaitu trial.

4.2. Saran
Sebagai akhir dari pengamatan ini penyusun akan memberikan saran yaitu
sebelum membuat desain program CAD, mahasiswa seharusnya melihat secara
langsung (fakta) part ataupun dies yang ingin didesain. Hal ini bertujuan untuk supaya
mahasiswa lebih memahami dan tidak menyimpang ketika dalam men- desain nya.

13
DAFTAR PUSTAKA
Ir. Wan Fauzi, 10 Juni 2021, Dosen mata kuliah desain stamping dies 1, Jl. Letjend
Suprapto No.26, RT.10/RW.5, Cemp. Putih Tim., Kec. Cemp. Putih, Kota Jakarta
Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10510.

14
LAMPIRAN

15

Anda mungkin juga menyukai