Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I

IODIN

Kelompok 5

Anggota:

- Sy. Ummu Farwah (06101281722037)


- Dian Novriana (06101181722009)
- Fania Wahyu Utami (06101281722024)
- Jon Faizal (06101981722068)
- Sri Wahyuningsih (06101181722018)
- Yuni Hartati Eliya Rosa (06101181722029)

Asisten :

1. Puspa Ayu Wardani


2. Ratih Ovalinda
3. Resta Sari Kurniawan
4. Selly Triani

Dosen Pembimbing : Maefa Eka Haryani, S.Pd,. M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2019
PERCOBAAN KE-6

I. Judul Percobaan : Iodin


II. Tujuan :
1. Tujuan Umum            
   Mahasiswa memahami reaksi karakteristik iodine
2. Tujuan Khusus         
Dalam melakukan kegiatan laboratories, mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan interaksi iodine terhadap berbagai kepolaran pelarut
b. Mengidentifikasi sifat redoks terhadap berbagai kation ( Fe3+, Cu2+, dan Hg2+ )

III. Dasar Teori


Iodin merupakan salah satu anggota halogen yang berupa padatan pada temperatur
kamar  hingga untuk keperluan percobaan mudah ditangani. Iodin mempunyai
karakteristik antara lain sifat polaritas yang signifikan dalam golongannya hingga
kelarutannya dalam pelarut dengan berbagai tingkat kepolaran dapat di identifikasi. Sifat
lain yang sangat dramatik yaitu interaksinya dengan amilum menghasilkan warna biru dan
ini merupakan indikator untuk membedakan dengan ionnya iodida ; dengan demikian sifat
sebagai oksidator dalam sistem I2 – I- sangat informatif dalam proses redoks. Karakteristik
lain yang berbeda dari golongannya yaitu kemampuannya membentuk senyawa komplek
sebagai ion I3-( I2 dalam I- ).
Iodin terdapat di air laut hanya sampai kadar 6.10-7 %, tetapi senyawa ini
terkonsentrasi dalam spesies rumput laut tertentu, dimana abunya dapat dijadikan sebagai
sumber iodin yang layak untuk diperjualbelikan. Iodin terkandung dalam hormon pengatur
pertumbuhan tiroksin, yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Kebanyakan garam dapur yang
dijual mengandung 0,01 %. NaI tambahan untuk mencegah penyakit gondong, yaitu
pembengkakan kelenjar tiroid. Perak iodida digunakan dalam film fotografik berkecepatan
tinggi.
Sifat-sifat Iodin
Iod adalah padatan berkilauan berwarna hitam kebiru-biruan, menguap pada suhu
kamar menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Iod membentuk senyawa dengan
banyak unsur, tapi tidak sereaktif halogen lainnya, yang kemudian menggeser iodida. Iod
menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam. Iod mudah larut dalam kloroform, karbon
tetraklorida, atau karbon disulfida yang kemudian membentuk larutan berwarna ungu yang
indah. Iod hanya sedikit larut dalam air.
Keelektronegatifan halogen (terkecuali iodin) yang lebih besar dari
keelektronegatifan atom karbon berarti bahwa pasangan elektron dalam ikatan karbon-
halogen akan tertarik ke ujung halogen, sehingga membuat halogen sedikit bermuatan
negatif (-) dan atom karbon sedikit bermuatan positif (+) kecuali untuk ikatan karbon-
iodin.
Walaupun ikatan karbon-iodin tidak memiliki dipol permanen, ikatan ini sangat
mudah dipolarisasi oleh apapun yang mendekatinya. Coba anda bayangkan sebuah ion
negatif yang mendekati ikatan ini dari sisi yang berjauhan dengan ujung atom karbon.
Kegunaan
Senyawa iod sangat penting dalam kimia organik dan sangat berguna dalam dunia
pengobatan. Iodida dan tiroksin yang mengandung iod, digunakan sebagai obat, dan
sebagai larutan KI dan iod dalam alkohol digunakan sebagai pembalut luar. Kalium iodida
juga digunakan dalam fotografi. Warna biru tua dengan larutan kanji merupakan
karakteristik unsur bebas iod. Kegunaan lain iodin adalah sebagai obat antiseptik,
mengidentifikasi amilum, kalium Iodat(KIO3)ditambahkan pada garam dapur,
iodoform(CHI3)merupakan zat organik, perak Iodida(AgI)digunakan dalam film fotografi.

IV. Alat dan Bahan :


a. Tabung uji (reaksi)
b. Kristal Iodin ( I2 )
c. Larutan I2 dalam KI
d. Diklorometana
e. Air
f. Larutan Cu(NO3)2  0,1 M
g. Larutan KI  1 M
h. Etanol  (95 %)
i. Larutan Amilum / kanji
j. Kloroform
k. HgCl2 0,1 M
l. Larutan Fe(NO3)2 0,1 M

V. Prosedur :
1. Tambahkan air 2 mL kedalam tabung uji reaksi yang berisi sebuah kristal
(kecil)iodine, kocok dan catat hasil amatan anda.
2. Tambahkan larutan KI, 1 M, 2 mL ke dalam tabung uji reaksi yang berisi sebuah
kristal (kecil) iodine, kocok dan catat hasil amatan anda.
3. Tambahkan etanol 2 mL kedalam tabung uji reaksi yang berisis sebuah kristal (kecil)
iodine, kocok dan catat hasil amatan anda.
4. Tambahkan kloroform 2 mL ke dalam tabung uji reaksi yang berisi sebuah kristal
(kecil) iodine, kocok dan catat hasil amatan Anda.
5. Tambahkan diklorometana 2 mL ke dalam tabung uji reaksi yang berisi sebuah kristal
(kecil) iodine, kocok dan catat hasil amatan Anda.
6. Tambahkan diklorometana 2 mL ke dalam tabung uji reaksi yang berisi larutan I3- (I2
dalam I-) 0,5 mL, kocok dan catat hasil Amatan Anda.
7. Tambahkan kloroform 2 mL ke dalam tabung uji reaksi yang berisi larutan I3- (I2
dalam I-) 0,5 mL , kocok dan catat hasil amatan Anda.
8. Ke dalam tabung uji reaksi yang berisi larutan I3- (I2 dalam I- ) 0,5 mL tambahkan air
2 mL kemudian beberapa tetes larutan kanji (amilum) dan catat hasil amatan Anda.
9. Ke dalam tabung uji reaksi berisi larutan I3- (I2 dalam I- ) 0,5 mL, tambahkan tetes
demi tetes larutan KI (1 M) hingga 5 tetes, catat hasil amatan Anda.
10. Uji salah satu hasil reaksi kegiatan (9) diatas.
11. Ke dalam tabung uji reaksi berisi larutan 0,1 M Cu(NO3)2  1 mL tambahkan tetes demi
tetes larutan KI ( 1 M ) hingga tidak lagi terjadi endapan 5 tetes, dan catat hasil
amatan Anda.
12. Ke dalam tabung uji reaksi yang berisi larutan HgCl2 0,1 M, 1 mL tambahkan tetes
demi tetes larutan KI ( 1 M ) hingga endapan yang terjadi larutan kembali (>1 mL),
catat hasil amatan Anda.

VI. Hasil Pengamatan :


N JENIS PERLAKUAN HASIL PENGAMATAN
O
1 Kristal iodine + 2 mL air Terjadi perubahan warna larutan menjadi warna
(TB) jingga namun masih terdapat kristal iodin.
2 Kristal iodine + 2 mL KI Terjadi perubahan warna menjadi merah pekat.
(1M)
3 Kristal iodin + 2 mL Etanol Terjadi perubahan warna menjadi warna betadine.
(95 %)
4. Kristal iodin + 2 mL Terjadi perubahan warna menjadi ungu kehitaman /
Kloroform ungu pekat.
5. Kristal iodin + 2 mL Terjadi perubahan warna menjadi ungu kehitaman /
Diklorometana ungu pekat.
6. 0,5 mL 13+ 2 mL Terbentuk dua lapisan. Bagian bawah berwarna
Diklorometana merah muda, dan yang bagian atas berwarna kuning
kecoklatan.
7 0,5 mL I3 + 2 mL Kloroform Terbentuk dua lapisan. Bagian bawah berwarna
merah muda, dan yang bagian atas berwarna kuning
tua.
8. 0,5 mL I3 + 2 mL air + Terjadi perubahan warna menjadi warna hitam.
beberapa tetes amilum
9. 0,5 mL I3 + KI Terjadi perubahan warna menjadi warna merah.
10 Percobaan 1 + Percobaan 7 Terbentuk dua lapisan. Bagian atas berwarna jingga
dan bagian bawah berwarna hitam.
11. 2 mL Cu(NO3)2 + KI Terjadi perubahan warna menjadi warna coklat
kejinggaan
12 HgCl2 + KI Terbentuk endapan berwarna orange, setelah
ditambahkan 17 tetes KI larutan menjadi tidak
berwarna dan endapannya menjadi larut.

I2 + Pelarut Sifat Pelarut ( polar / nonpolar) Kesimpulan (larut / taklarut)


+ air Polar Larut
+ I- Polar Larut
+ CHCl3 Non polar Tidak larut
+ CH2Cl2 Polar Tidak larut

VII. Persamaan Reaksi :


1)     H2O + I2(s)             I2(aq)
2)     I2(s)  + KI(aq)                        K+(aq) + I3-(aq)
3)     3I2(s) + 2C2H5OH(aq)                 2C2H4I2(aq) + I2(g) + H2O(aq)
4)     I2(s) + CHCl3(aq)                CHCl2(aq) + ClI2(aq)
5) I2(s) + CH2Cl2(aq) CH2I2(aq) + Cl2(aq)
6) I3-(aq) + CH2Cl2(aq) CH2I2(aq) +
6)     Cu(NO3)2(aq) + 2KI(aq)         2KNO3(aq) + Cu(s) + I2(s)
7)     HgCl2(aq) + 2KI(aq)              HgI2(s) + 2KCl(aq)
VIII. Pembahasan
Pada praktikum kali ini mengenai tentang uji iodin yang bertujuan agar dapat mengetahui
dan memahami mengenai reaksi karakteristik dari iodin, baik itu tentang interaksi iodin
terhadap berbagai kepolaran pelarut dan mengidentifikasi sifat redoks terhadap berbagai
kation. Percobaan yang dilakukan adalah mengamati perubahan yang terjadi pada larutan
kristal iodin ketika dicampurkan dengan larutan lain.
Pada tabung 1 yang berisikan kristal iodin yang berwarna hitam direaksikan dengan air
yang tidak berwarna menghasilkan larutan berwarna jingga dan larutan iodin tersebut larut.
Tabung 2, Kristal iodin yang berwarna hitam direaksikan dengan larutan kalium iodida yang
tak berwarna menghasilkan larutan yang berwarna merah pekat dan tidak terbentuk endapan.
Dengan adanya penambahan larutan KI ke dalam kristal iodida ini akan menyebabkan
terbentuk larutan yang mengandung ion triodida (I3-). Pada tabung 3, Kristal iodin yang
berwarna hitam tersebut direaksikan dengan etanol yang tak berwarna sehingga menghasilkan
larutan berwarna kuning betadine dan tidak terbentuk endapan. Tabung 4, Kristal iodin yang
berwarna hitam direaksikan dengan kloroform yang menghasilkan warna ungu pekat atau
ungu kehitaman. Tabung 5, kristal iodin yang berwarna hitam direaksikan dengan
diklorometana yang tak berwarna menghasilkan laarutan berwarna ungu pekat. Pada tabung
6, mereaksikan triiodida (I3-)yang berwarna jingga kecoklatan dengan diklorometana yang tak
berwarna membentuk 2 lapisan yaitu pada bagian atas merah muda dan bawah berwarna
kuning kecoklatan. Pada tabung 7, menguji ion triiodida ke dalam kloroform, Larutan
triiodida (I3-) yang berwarna jingga kecoklatan direaksikan dengan Kloroform yang tak
berwarna menghasikan terbentuknya 2 lapisan yaitu pada bagian atas berwarna merah muda
dan pada bagian bawah berwarna kuning kecoklatan. Selanjutnya pada tabung 8, mereaksikan
ion triiodida (I3-) yang berwarna jingga kecoklatan dengan air yang tak berwarna sehingga
menghasikan larutan yang berwarna jingga kecoklatan, Larutan tersebut direaksikan dengan
amilum sehingga menghasilkan warna hitam. Kemudian tabung 9, mereaksikan (I3-) yang
berwarna jingga kecoklatan dengan larutan KI yang tak berwarna menghasikan larutan yang
berwarna merah bata setelah ditambahkan 5 tetes KI larutan berubah warna menjadi warna
orange muda dan terdapat endapan. Tabung 10,dari uji nomor satu dan direaksikan dengan uji
tabung nomor tujuh, Pada uji tabung nomor 10 menghasilkan 2 lapisan larutan yang bagian
atasnya berwarna jingga dan bagian bawahnya berwarna hitam. Pada percobaan yang
selanjutnya, mereaksikan larutan Cu(NO3)2 yang berwarna Biru direaksikan dengan KI
menghasilkan warna coklat kejinggaan dan terdapat endapan berwarna kuning. Percobaan
terakhir, dengan mereaksikan HgCl2 dan ditambahkan KI menghasilkan larutan berwarna
orange dan terbentuk endapan. Setelah ditambahkan amilum larutan menjadi tak berwarna
dan endapannya larut sempurna.
Dari berbagai macam percobaan tersebut terlihat hasil yang berupa terbentuknya dua
lapisan. Hal tersebut dikarenakan kedua pereaksi yang direaksikan memiliki kepolaran yang
berbeda.Ada yang bersifat polar dan ada juga yang bersifat nonpolar.

IX. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan, diantaranya sebagai berikut:
1. Kristal iodin dapat larut sebagian dalam pelarut nonpolar karena kepolaran iodin
sangat rendah.
2. Kristal iodin hanya sedikit larut dalam air.
3. Senyawa iodin dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya amilum.
4. Kelarutan Iodin tidak melarut dalam air karena iodin bersifat non polar dan air bersifat
polar.
5. Hasil percobaan yang berupa dua lapisan atau tiga dikarenakan kedua pereaksi
tersebut berbeda kepolarannya.
6. Proses redoks dapat diketahui dari perubahan warna. Semakin tinggi atau pekat
warna yang dihasilkan maka akan semakin tinggi biloksnya.

DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2017. Iodin(1) iodine, iodium : Pengertian, Sifat, dan Kegunaan. (Online).
www.mastah.org/iodin-iodine-iodium-pengertian-sifat-kegunaan-penjelasan-rumus-
kimia-dan-fungsi.(Diakses pada tanggal 20 Maret 2019).

Chang, R. 2005. Konsep-konsep Inti. Jakarta: Erlangga.

Gulo, F., Desi. 2016. Panduan Praktikum Kimia Anorganik I. Indralaya: Unsri

Setiono,. Handayani. 1985. Kimia Anorganik. Jakarta: PT. Media Pustaka

Warf, J.C. 1979. Kimia Anorganik. Jakarta: Unsri.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai