Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA 1

IODIN

Kelompok : 5 (Lima)

Nama Anggota :

Gita Anggraini (06101181621058)


Khoiriyah (06101181621014)
Meta Aprizulyanti (06101181621005)
Vika Nurjanah (06101281621015)
Setra Sari (06101281621022)
Dosen Pengasuh : Drs. M. Hadeli., L. M.Si

Maefa Eka Haryani, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2018
PERCOBAAN KE-6

I. Judul Percobaan : Iodin


II. Tujuan :
1. Tujuan Umum
Mahasiswa memahami reaksi karakteristik iodine
2. Tujuan Khusus
Dalam melakukan kegiatan laboratories, mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan interaksi iodine terhadap berbagai kepolaran pelarut
b. Mengidentifikasi sifat redoks terhadap berbagai kation ( Fe3+, Cu2+, dan Hg2+ )

III. Dasar Teori


Iodin merupakan salah satu anggota halogen yang berupa padatan pada
temperatur kamar hingga untuk keperluan percobaan mudah ditangani. Iodin
mempunyai karakteristik antara lain sifat polaritas yang signifikan dalam
golongannya hingga kelarutannya dalam pelarut dengan berbagai tingkat kepolaran
dapat di identifikasi. Sifat lain yang sangat dramatik yaitu interaksinya dengan
amilum menghasilkan warna biru dan ini merupakan indikator untuk membedakan
dengan ionnya iodida ; dengan demikian sifat sebagai oksidator dalam sistem I2 – I-
sangat informatif dalam proses redoks. Karakteristik lain yang berbeda dari
golongannya yaitu kemampuannya membentuk senyawa komplek sebagai ion I3- ( I2
dalam I- ).
Iodin terdapat di air laut hanya sampai kadar 6.10-7 %, tetapi senyawa ini
terkonsentrasi dalam spesies rumput laut tertentu, dimana abunya dapat dijadikan
sebagai sumber iodin yang layak untuk diperjualbelikan. Iodin terkandung dalam
hormon pengatur pertumbuhan tiroksin, yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.
Kebanyakan garam dapur yang dijual mengandung 0,01 %. NaI tambahan untuk
mencegah penyakit gondong, yaitu pembengkakan kelenjar tiroid. Perak iodida
digunakan dalam film fotografik berkecepatan tinggi.
Sifat-sifat Iodin
Iod adalah padatan berkilauan berwarna hitam kebiru-biruan, menguap pada
suhu kamar menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Iod membentuk senyawa
dengan banyak unsur, tapi tidak sereaktif halogen lainnya, yang kemudian
menggeser iodida. Iod menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam. Iod mudah larut
dalam kloroform, karbon tetraklorida, atau karbon disulfida yang kemudian
membentuk larutan berwarna ungu yang indah. Iod hanya sedikit larut dalam air.
Keelektronegatifan halogen (terkecuali iodin) yang lebih besar dari
keelektronegatifan atom karbon berarti bahwa pasangan elektron dalam ikatan
karbon-halogen akan tertarik ke ujung halogen, sehingga membuat halogen sedikit
bermuatan negatif (-) dan atom karbon sedikit bermuatan positif (+) kecuali untuk
ikatan karbon-iodin.
Walaupun ikatan karbon-iodin tidak memiliki dipol permanen, ikatan ini sangat
mudah dipolarisasi oleh apapun yang mendekatinya. Coba anda bayangkan sebuah
ion negatif yang mendekati ikatan ini dari sisi yang berjauhan dengan ujung atom
karbon.
Kegunaan
Senyawa iod sangat penting dalam kimia organik dan sangat berguna dalam
dunia pengobatan. Iodida dan tiroksin yang mengandung iod, digunakan sebagai
obat, dan sebagai larutan KI dan iod dalam alkohol digunakan sebagai pembalut luar.
Kalium iodida juga digunakan dalam fotografi. Warna biru tua dengan larutan kanji
merupakan karakteristik unsur bebas iod. Kegunaan lain iodin adalah sebagai obat
antiseptik, mengidentifikasi amilum, kalium Iodat (KIO3) ditambahkan pada garam
dapur, iodoform (CHI3) merupakan zat organik, perak Iodida (AgI) digunakan dalam
film fotografi.

IV. Alat dan Bahan :


a. Tabung uji (reaksi)
b. Kristal Iodin ( I2 )
c. Larutan I2 dalam KI
d. Diklorometana
e. Air
f. Larutan Cu(NO3)2 0,1 M
g. Larutan KI 1 M
h. Etanol (95 %)
i. Larutan Amilum / kanji
j. Kloroform
k. Larutan Fe(NO3)3 0,1 M
l. HgCl
V. Prosedur :
1. Tambahkan air 2 mL kedalam tabung uji reaksi yang berisi sebuah kristal (kecil)
iodine, kocok dan catat hasil amatan anda.
2. Tambahkan larutan KI, 1 M, 2 mL ke dalam tabung uji reaksi yang berisi sebuah
kristal (kecil) iodine, kocok dan catat hasil amatan anda.
3. Tambahkan etanol 2 mL kedalam tabung uji reaksi yang berisis sebuah kristal
(kecil) iodine, kocok dan catat hasil amatan anda.
4. Tambahkan kloroform 2 mL ke dalam tabung uji reaksi yang berisi sebuah
kristal (kecil) iodine, kocok dan catat hasil amatan Anda.
5. Tambahkan diklorometana 2 mL ke dalam tabung uji reaksi yang berisi sebuah
kristal (kecil) iodine, kocok dan catat hasil amatan Anda.
6. Tambahkan diklorometana 2 mL ke dalam tabung uji reaksi yang berisi larutan
I3- (I2 dalam I-) 0,5 mL, kocok dan catat hasil Amatan Anda.
7. Tambahkan kloroform 2 mL ke dalam tabung uji reaksi yang berisi larutan I3- (I2
dalam I-) 0,5 mL , kocok dan catat hasil amatan Anda.
8. Ke dalam tabung uji reaksi yang berisi larutan I3- (I2 dalam I- ) 0,5 mL
tambahkan air 2 mL kemudian beberapa tetes larutan kanji (amilum) dan catat
hasil amatan Anda.
9. Ke dalam tabung uji reaksi berisi larutan I3- (I2 dalam I- ) 0,5 mL, tambahkan
tetes demi tetes larutan KI (1 M) hingga 5 tetes, catat hasil amatan Anda.
10. Uji salah satu hasil reaksi kegiatan (9) diatas.
11. Ke dalam tabung uji reaksi berisi larutan 0,1 M Cu(NO3)2 1 mL tambahkan tetes
demi tetes larutan KI ( 1 M ) hingga tidak lagi terjadi endapan 5 tetes, dan catat
hasil amatan Anda.
12. Ke dalam tabung uji reaksi yang berisi larutan HgCl2 0,1 M, 1 mL tambahkan
tetes demi tetes larutan KI ( 1 M ) hingga endapan yang terjadi larutan kembali
(>1 mL), catat hasil amatan Anda.

VI. Hasil Pengamatan :


NO PERLAKUAN HASIL PENGAMATAN
1 Kristal iodine + 2 mL air Terbentuk endapan Kristal iodine.
(TB)
2 Kristal iodine + 2 mL KI Kristal iodin ditambahkan KI (1M)
(1M) (metalik) ( tidak berwarna)
 Setelah direaksikan maka akan terbentuk larutan
berwarna merah kehitaman dan tidak terbentuk
endapan
3 Kristal iodin + 2 mL Etanol Kristal iodin ditambahkan Etanol ( 95 %)
(95 %) (metalik) ( tidak berwarna)
 Setelah direaksikan maka akan terbentuk larutan
berwarna merah kehitaman dan tidak terbentuk
endapan
4. Kristal iodin + 2 mL Kristal iodin ditambahkan Kloroform
Kloroform (coklat) ( tidak berwarna)
 Setelah direaksikan maka akan terbentuk larutan
yang berwarna ungu tua/ ungu pekat
5. Kristal iodin + 2 mL Kristal iodin ditambahkan diklorometana
Diklorometana (coklat) ( tidak berwarna)
 Setelah direaksikan maka akan terbentuk larutan
yang berwarna ungu tua/ ungu pekat
6. 0,5 mL 13 + 2 mL I3 ditambahkan Diklorometaana
Diklorometana (hitam) ( tidak berwarna)
 setelah direaksikan maka pada larutan akan
terbentuk 2 lapisan dan warna berubah. Lapisan
bawah berwarna ungu dan atas berwarna orange.
7 0,5 mL I3 + 2 mL Kloroform I3 ditambahkan kloroform
(hitam) ( tidak berwarna)
 Setelah direaksikan maka akan terbentuk 2 lapisan
dan warna berubah. Lapisan bawah berwarna ungu
dan atas berwarna orange.
8. 0,5 mL I3 + 2 mL air + 0,5 mL I3 ditambahkan 2 mL air lalu
beberapa tetes amilum (hitam ) (tidak berwarna)
ditambahkan kembali dengan amilum
(putih keruh)
 setelah direaksikan maka pada larutan akan
terbentuk larutan berwarna orange muda dan terdapat
endapat endapan.
9. 0,5 mL I3 + KI 0,5 mL I3 ditambahkan 5 tetes KI
(hitam) (tidak berwarna)
 setelah direaksikan maka pada larutan akan
terbentuk larutan berwarna orange muda dan terdapat
endapan.
10 Percobaan 5 + Percobaan 11 Larutan berwarna coklat dan terdapat banyak
gelembung di bagian bawah, gelembung berwarna
hijau.
11. -2 mL Cu(NO3)2 + KI -2 mL Cu(NO3)2 ditambahkan KI
(biru) (tidak berwarna)
Terbentuk warna coklat dan terdapat endapan.
-2 mL Cu(NO3)2 + KI + -terbentuk warna coklat dan terdapat endapan.
amilum
12 -HgCl2 + KI 1 mL HgCl2 dan tetes demi tetes KI
(tidak berwarna) (tidak berwarna)
 Setelah direaksikan terbentuk warna peach dan
terdapat endapan
-HgCl2 + KI + amilum - Larutan menjadi tak berwarna.

VII. Persamaan Reaksi :


1) H2O + I2(s)
2) KI(aq) + I2(s) K+ (aq) + I3-(aq)
3) C2H5OH(aq) + 1 1/2 I2(s) C2H4I(aq) + I2(g) + H2O(l)
4) CHCl3(aq) + 3KI(aq) CHI3(aq) + 3KCl(aq)
5) CH2Cl2(aq) + 2KI(aq) 2KCl(aq) + CH2I2(aq)
6) Fe(NO3)3(aq) + 3KI(aq) 3KNO3(aq) + FeI3(aq)
7) 2Cu(NO3)2(aq) + 4KI(aq) 4KNO3(aq) + 2CuI(s) + I2(g)
8) HgCl2(aq) + 2KI(aq) HgI2(aq) + 2KCl(aq)
VIII. Pembahasan
Pada praktikum kali ini mengenai tentang uji iodin yang bertujuan agar dapat
mengetahui dan memahami mengenai reaksi karakteristik dari iodin, baik itu tentang
interaksi iodin terhadap berbagai kepolaran pelarut dan mengidentifikasi sifat redoks
terhadap berbagai kation. Percobaan yang dilakukan adalah mengamati perubahan yang
terjadi pada larutan kristal iodin ketika dicampurkan dengan larutan lain.
Pada tabung 1 yang berisikan kristal iodin yang berwarna hitam direaksikan dengan
air yang tidak berwarna menghasilkan larutan berwarna orange dan larutan iodin
tersebut tidak larut. Tabung 2, Kristal iodin yang berwarna hitam direaksikan dengan
larutan kalium iodida yang tak berwarna menghasilkan larutan yang berwarna merah
kehitaman dan tidak terbentuk endapan. Dengan adanya penambahan larutan KI ke
dalam kristal iodida ini akan menyebabkan terbentuk larutan yang mengandung ion
triodida (I3-). Pada tabung 3, Kristal iodin yang berwarna hitam tersebut direaksikan
dengan etanol yang tak berwarna sehingga menghasilkan larutan berwarna merah
kehitaman dan tidak terbentuk endapan. Tabung 4, Kristal iodin yang berwarna hitam
direaksikan dengan kloroform yang menghasilkan warna ungu pekat. Tabung 5, kristal
iodin yang berwarna hitam direaksikan dengan Diklorometana yang tak berwarna
menghasilkan laarutan berwarna ungu pekat. Pada tabung 6, mereaksikan triiodida (I3-
)yang berwarna orange dengan Diklorometana yang berwarna bening menghasilkan
Terbentuknya 2 lapisan yaitu pada bagian atas range dan bawah berwarna ungu. Pada
tabung 7, menguji ion triiodida ke dalam kloroform,Larutan triiodida (I3-) yang
berwarna orange direaksikan dengan Kloroform yang tak berwarna menghasikan
terbentuknya 2 lapisan yaitu pada bagian atas berwarna orange dan pada bagian bawah
berwarna ungu. Selanjutnya pada tabung 8, mereaksikan ion triiodida (I3-) yang
berwarna orange dengan air yang tak berwarna sehingga menghasikan larutan yang
berwarna orange,Larutan tersebut direaksikan dengan amilum sehingga menghasilkan
warna orange muda dan terdapat endapan. Kemudian tabung 9, mereaksikan (I3-) yang
berwarna orange dengan larutan KI yang tak berwarna menghasikan larutan yang
berwarna merah bata setelah ditambahkan 5 tetes KI larutan berubah warna menjadi
warna orange muda dan terdapat endapan. Tabung 10,dari uji nomor lima dan
direaksikan dengan uji tabung nomor sebelas,Pada uji tabung nomor 10 menghasilkan
larutan berwarna coklat dan terdapat banyak gelembung kecil yang berwarna hijau.
Pada percobaan yang selanjutnya, mereaksikan larutan Cu(NO3)2 yang berwarna Biru
direaksikan dengan KI menghasilkan warna coklat dan terdapat endapan pada saat
ditambahkan 5 tetes KI. Percobaan terakhir, dengan mereaksikan HgCl 2 dan
ditambahkan KI menghasilkan larutan berwarna peach dan terdapat endapan. Setelah
ditambahkan amilum larutan menjadi tak berwarna.
Dari berbagai macam percobaan tersebut terlihat hasil yang berupa terbentuknya dua
lapisan dan bahkan tiga lapisan. Hal tersebut dikarenakan kedua pereaksi yang
direaksikan memiliki kepolaran yang berbeda. Ada yang bersifat polar dan ada juga
yang bersifat nonpolar.
IX. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan, diantaranya sebagai berikut:
1. Kristal iodin dapat larut sebagian dalam pelarut nonpolar karena kepolaran iodin
sangat rendah.
2. Kristal iodin hanya sedikit larut dalam air.
3. Penggunaan larutan I2 dalam KI digunakan sebagai pengganti kristal iodin,
untuk memudahkan terjadinya reaksi.
4. Senyawa iodin dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya amilum.
5. Kelarutan Iodin tidak melarut dalam air karena iodin bersifat non polar dan air
bersifat polar.
6. Iodin berinteraksi dengan amilum menghasilkan warna kuning kecoklatan.
7. Hasil percobaan yang berupa dua lapisan atau tiga dikarenakan kedua pereaksi
tersebut berbeda kepolarannya.
8. Proses redoks dapat diketahui dari perubahan warna. Semakin tinggi atau pekat
warna yang dihasilkan maka akan semakin tinggi biloksnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Iodin. (Online). http://chemlicious.blogspot.co.id/2012/08/iodine. html.


(Diakses pada tanggal 12 Oktober 2016).

Hadeli L, 2014. Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik I. Indralaya. FKIP KIMIA


Universitas Sriwijaya.

Rainaya. 2012. Iodium. (Online). https://rainaya.wordpress.com/2012/03/17/iodi um/


(Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017).

Zulaiha,Zila. 2011. Laporan Praktikum Kimia Anorganik. (Online). http://zilazu


laiha.blogspot.com/2011/10/laporan-praktikum-kimiaanorganik_29.html
(Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017).
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai