Anda di halaman 1dari 28

k i m i a

a ktik u m
ra n p r
La po O I D
KO L 4 3 13 4 1 9 0 33
asar i t
r i P e rma
34 1 9 0 34
ia I nt anT i sa 4 31
April K h o ir unn
a Ap rillia
Ek
TUJUAN Membuat sistem koloid dan
mengamati sifat-sifat koloid
DASAR TEORI
KOLOID
Koloid (Dispersi koloid) Merupakan campuran heterogen
2 fase yang terdiri dari fase terdispersi yang terdistribusi
dalam fase kontinu (Tim Dosen Unnes 2019)

Partikel – partikel dalam suatu koloid terlalu kecil untuk


dilihat dengan mata atau dengan mikroskop biasa.
Walaupun demikian, partikel ini dapat mempengaruhi
cahaya tampak, ukuran partikelnya yang cocok untuk
menyebabkan cahaya tersebar dengan sudut-sudut
yang besar (Syukri, 1999)

Sistem koloid mempunyai sifat-sifat spesifik yaitu efek


Tyndall, Gerak brown, adsorbsi, dan koagulasi. Secara
umum koloid merupakan sistem yang stabil (sukar
mengendap), namun beberapa koloid mudah terpisah
dari pendispersinya (Tim Dosen Unnes ,2019)
Praktikum
Koloid
ALAT DAN BAHAN
ALAT
• Gelas Kimia 250ml, 50ml
• Labu Erlenmeyer 250 ml
• Tabung reaksi sedang dan kecil dengan rak tabung reaksi
• Mortir dan Stamper
• Corong
• Gelas Ukur 50ml
• Cawan Porselin
• Pembakar Spirtus, Kaki tiga, Kasa Asbes
ALAT DAN BAHAN
BAHAN h. Larutan Iodium

a.
Ca asetat jenuh i. Alkohol 95%
b.FeCl3 Jenuh j. Kerosin
c.Serbuk As2O3
k. Larutan Sabun Gula aren
d.
Gas H2S (FeS + HCl pekat)
l. Karbon Aktif
e.
Larutan NaCl 1M
f. Larutan BaCl2 1M m. Larutan PP

g.
Larutan AlCl3 1 M n. Amilum

o. Air Suling
Prosedur kerja
pembuatan koloid
CARA KONDENSASI CARA DISPERSI
Pembuatan Sol Fe(OH)3

1. Disediakan 2 gelas kimia 250 ml 1. Gelas Kimia I dimasukkan satu


2. Gelas Kimia I diisi 100 ml sendok teh amilum + 10 ml
aquadest + larutan FeCl3 jenuh aquadest lalu diaduk dan disaring
dikit demi sedikit sebanyak 5 ml filtratnya
3. Gelas Kimia II diisi 100 ml 2. Gelas Kimia II dimasukkan satu
aquadest dan dipanaskan hingga sendok teh amilum yang telah
mendidih lalu ditambahkan digerus + 10 ml aquadest lalu
larutan FeCl3 jenuh tetes demi diaduk dan disaring filtratnya
tetes sebanyak 5 ml sambil 3. Ditambahkan ke dalam filtrat I dan
diaduk II masing-masing 3 tetes larutan
4. Diamati dan dicatat warna kedua iodium
Prosedur Kerja
Pembuatan Emulsi

Dimasukkan 2 ml Kerosin + 4 ml aquadest ke dalam tabung reaksi besar

Dikocok dengan kuat dan amati waktu yang diperlukan untuk pemisahan
kedua komponen

Setelah terbentuk 2 lapisan, ditambahkan 2 ml larutan sabun dikocok


dengan kuat dan amati perubahan yang terjadi apakah kedua campuran
tersebut akan terpisah kembali
PROSEDUR KERJA
Pembuatan Gel
Dimasukkan 1,5 ml larutan Kalsium asetat jenuh kedalam tabung reaksi
besar

Ditambahkan 8,5 ml alkohol 95% dan diamati perubahan yang terjadi

Dimasukkan sedikit demi sedikit hasil pencampuran kedalam cawan


porselin, kemudian dibakar dan diamati apa yang terjadi
Prosedur Kerja
Koagulasi
Pengaruh Elektrolit
Disiapkan 3 tabung reaksi dan kedalam masing-masing tabung
dimasukkan 2 mol Fe(OH)3

Dituangkan secara bersamaan ke dalam masing-masing tabung reaksi


berturut-turut 1ml larutan NaCl 1M, larutan BaCl2 1 M, dan larutan AlCl3
1M dan diamati waktu sampai terjadi penggumpalan

Dengan cara yang smaa, dilakukan percobaan terhadap sol As2S3 hasil
percobaan b dan dibandingkan hasil kedua percobaan tersebut
Prosedur Kerja
Adsorpsi
Disediakan 2 buah tabung reaksi kecil, lalu dimasukkan 5 ml
aquadest + ½ sendok teh gula aren lalu dikocok hingga larut

Tabung I disimpan sebagai pembanding sedangkan tabung II


ditambahkan ¼ sendok teh karbon aktif dan diletakkan kedalam
gelas kimia yang berisi air panas sambil diaduk

Disaring campuran tersebut dan filtratnya ditampung pada tabung reaksi


lain lalu bandingkan warna filtrat hasil saringan dengan larutan gula
pada tabung I
PENGAMATAN
No Kegiatan Pengamatan

1 Pembuatan Sol Fe(OH)3  Warna larutan Fecl3 jenuh : Orange


 Warna larutan gelas a.1 : Kuning
 Warna larutan gelas a.2 : Coklat Tua

2 Pembuatan Ar2S3  Warna Ar2So3 dalam air : -


 Warna larutan setelah di beri H2s : -

3 Pembuatan koloid  Warna filtrat amilum tanpa digerus : Bening


 Warna filtrat amilum gerus : Keruh
dengan cara dispersi  Warna filrat amilum tanpa gerus + I2 : Coklat
 Warna filtrat amilum gerus + I2 : Ungu tua

4  Percampuran larutan  Terbentuk gel


kalsium asetat jenuh dan
alkohol
 Pembakaran gel  Gel menjadi kering
7 Pencampuran Sol
Fe(OH)3 & sol Ar2S3

8 Pembuatan emulsi Pemisahan Minyak dan air : 30 detik


Campran air, minyak dan sabun relefan 10
menit :

9 Adsorbsi Warna larutan gula : Kuning cerah


Warna filtrat setelah penambahan karbon
aktif : kuning agak keruh
PEMBAHASAN
Pembuatan Koloid dengan
Cara Kondensasi
Percobaan pertama yaitu pembuatan koloid dengan cara
kondensasi yaitu dengan pembuatan sol Fe(OH)3. Hasil
pengamatan yang didapatkan yaitu pada gelas kimia I
(aq.dest + FeCl3 jenuh), FeCl3 berubah warna dari orange
menjadi kuning, sedangkan gelas kimia II (aq.dest dipanaskan
+ FeCl3 jenuh) FeCl3 berubah warna menjadi coklat tua saat
ditambahkan dalam air mendidih. Reaksi ini disebut reaksi
hidrolisis. Apabila FeCl3 ditambahkan dalam air mendidih maka
akan terbentuk sol Fe (OH)3. Berikut reaksi kimia yang terjadi

FeCl3 (aq) + 3H2O(l) → Fe(OH)3 + 3HCl


FeCl3 mengalami perubahan warna yang lama kelamaan
menjadi koloid. Semakin tinggi suhu maka gerak brown
semakin cepat. Dalam hal ini FeCl3 jenuh yang dilarutkan
dalam air mendidih berwarna lebih pekat karena adannya
gerak brown dan menandakan koloid telah terbentuk
Pembuatan Koloid
dengan Cara Dispersi
Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan mengubah partikel kasar
menjadi partikel koloid yang disebut dispersi. Pada percobaan ini
digunakan amilum yang diberi dua perlakuan yakni digerus dan
tidak. Kemudian masing-masing ditambahkan H2O diaduk lalu
idsaring lalu ditambahkan dengan iodine,sehingga larutan berubah
warna menjadi ungu. Pada larutan amilum halus berwarna ungu tua
sedangkan pada amilum tidak digerus berwarna coklat tua. Hal ini
disebabkan warna ungu tua pada larutan amilum halus karena
ukuran partikel yang lebih kecil
Digerus : (C6H10O5)n + H2O + I2 → Larutan berwarna ungu tua
Tidak Digerus : (C6H10O5)n + H2O + I2 → Larutan berwarna coklat tua
Pembuatan Emulsi
Pada percobaan ini digunakan untuk memisahkan minyak dan
air. Dari data hasil percobaan waktu pemisahan antara
pertalite + aquadest dan pertalite + aquadest + larutan
sabun menghasilkan selisih sebesar 30 detik dan 10 menit.
Hal tersebut dapat diketahui jika aquadest ditambahkan
pertalite maka akan sangat cepat memisah, karena aquadest
bersifat polar sedangkan pertalite bersifat non polar. Akan
tetapi jika ditambahkan larutan sabun yang berfungsi sebagai
emulgator baik maka waktu pemisahan akan lebih lama. Hal
ini disebabkan karena larutan sabun memiliki gugus fungsi
polar dan non polar sehingga dapat mengikat minyak yang
mengakibatkan waktu untuk pemisahan fase lebih lama
daripada tanpa larutan sabun
Pembuatan Gel
Pembuatan gel adalah proses pengendapan sol yang berubahnya
secara perlahan-lahan. Adannya pembentukan gel disebabkan sol
mengadsorbsi medium pendispersinya sehingga terjadi koloid padat.
Lalu pada saat dipanaskan terbentuk serbuk putih dikarenakan pada
saat pemanasan molekul-molekul air pada gel menguap karena
tingginya suhu tersebut. Hal ini membuktikan bahwa suhu dapat
merusak koloid.

Reaksi yang terjadi yaitu :


Ca (C2H3OO)2 + C2H5OH
(Kalsium asetat ) (etanol)
2 Ca (CH3COO) C2H5 + H2O
(etil asetat) (air)
KOAGULASI
ADSORPSI
2. Sistem koloid mempunyai
sifat-sifat spesifik
diantarannya :

• Efek Tyndall : peristiwa


penghamburan berkas cahaya

KESIMPULA • Gerak Brown : Gerak acak


suatu partikel koloid
N
•Elektroforesis : Pergerakan
partikel dalam medan listrik
1. Pembuatan koloid terbagi •Adsorpsi : Penyerapan suatu
atas kondensasi yaitu
pembuatan koloid dengan zat dipermukaan zat lain
mengubah partikel halus
menjadi partikel koloid, dispersi • Koagulasi : Penggumpalan /
yaitu mengubah partikel kasar pengendapan partikel koloid
menjadi partikel koloid
DAFTAR
PUSTAKA
Syukri,S. 1999. Kimia Dasar 2. Bandung : ITB
Press

Tim Dosen UNNES. 2019. Buku Petunjuk


Praktikum Farmasi Fisika. Semarang : UNNES

Tim Dosen UNNES. 2019. Buku Petunjuk


Praktikum Kimis Dasar. Semarang : UNNES

Anda mungkin juga menyukai