Anda di halaman 1dari 28

TUJUAN Membuat sistem koloid dan

mengamati sifat-sifat koloid


KOLOID
Koloid (Dispersi koloid) Merupakan campuran
heterogen 2 fase yang terdiri dari fase terdispersi
yang terdistribusi dalam fase kontinu (Tim Dosen
Unnes 2019)
Partikel – partikel dalam suatu koloid terlalu kecil
untuk dilihat dengan mata atau dengan mikroskop
biasa. Walaupun demikian, partikel ini dapat
mempengaruhi cahaya tampak, ukuran partikelnya
yang cocok untuk menyebabkan cahaya tersebar
dengan sudut-sudut yang besar (Syukri, 1999)
Sistem koloid mempunyai sifat-sifat spesifik yaitu
efek Tyndall, Gerak brown, adsorbsi, dan koagulasi.
Secara umum koloid merupakan sistem yang stabil
(sukar mengendap), namun beberapa koloid mudah
terpisah dari pendispersinya (Tim Dosen Unnes
,2019)
ALAT DAN BAHAN
ALAT
• Gelas Kimia 250ml, 50ml
• Labu Erlenmeyer 250 ml
• Tabung reaksi sedang dan kecil dengan rak tabung reaksi
• Mortir dan Stamper
• Corong
• Gelas Ukur 50ml
• Cawan Porselin
• Pembakar Spirtus, Kaki tiga, Kasa Asbes
ALAT DAN BAHAN
BAHAN h. Larutan Iodium

a. Ca asetat jenuh i. Alkohol 95%

b. FeCl3 Jenuh j. Kerosin

c. Serbuk As2O3 k. Larutan Sabun Gula aren

d. Gas H2S (FeS + HCl pekat) l. Karbon Aktif

e. Larutan NaCl 1M m. Larutan PP

f. Larutan BaCl2 1M n. Amilum

g. Larutan AlCl3 1 M o. Air Suling


Prosedur kerja
pembuatan koloid
CARA KONDENSASI CARA DISPERSI
Pembuatan Sol Fe(OH)3

1. Disediakan 2 gelas kimia 250 ml 1. Gelas Kimia I dimasukkan satu


2. Gelas Kimia I diisi 100 ml aquadest sendok teh amilum + 10 ml aquadest
+ larutan FeCl3 jenuh dikit demi lalu diaduk dan disaring filtratnya
sedikit sebanyak 5 ml 2. Gelas Kimia II dimasukkan satu
3. Gelas Kimia II diisi 100 ml sendok teh amilum yang telah
aquadest dan dipanaskan hingga digerus + 10 ml aquadest lalu
mendidih lalu ditambahkan larutan diaduk dan disaring filtratnya
FeCl3 jenuh tetes demi tetes 3. Ditambahkan ke dalam filtrat I dan II
sebanyak 5 ml sambil diaduk masing-masing 3 tetes larutan
4. Diamati dan dicatat warna kedua iodium
Prosedur Kerja
Pembuatan Emulsi

Dimasukkan 2 ml Kerosin + 4 ml aquadest ke dalam tabung reaksi besar

Dikocok dengan kuat dan amati waktu yang diperlukan untuk pemisahan
kedua komponen

Setelah terbentuk 2 lapisan, ditambahkan 2 ml larutan sabun dikocok dengan


kuat dan amati perubahan yang terjadi apakah kedua campuran tersebut akan
terpisah kembali
PROSEDUR KERJA
Pembuatan Gel

Dimasukkan 1,5 ml larutan Kalsium asetat jenuh kedalam tabung reaksi besar

Ditambahkan 8,5 ml alkohol 95% dan diamati perubahan yang terjadi

Dimasukkan sedikit demi sedikit hasil pencampuran kedalam cawan porselin,


kemudian dibakar dan diamati apa yang terjadi
Prosedur Kerja
Koagulasi
Pengaruh Elektrolit
Disiapkan 3 tabung reaksi dan kedalam masing-masing tabung
dimasukkan 2 mol Fe(OH)3

Dituangkan secara bersamaan ke dalam masing-masing tabung reaksi


berturut-turut 1ml larutan NaCl 1M, larutan BaCl2 1 M, dan larutan AlCl3 1M
dan diamati waktu sampai terjadi penggumpalan

Dengan cara yang smaa, dilakukan percobaan terhadap sol As2S3 hasil
percobaan b dan dibandingkan hasil kedua percobaan tersebut
Prosedur Kerja
Adsorpsi
Disediakan 2 buah tabung reaksi kecil, lalu dimasukkan 5 ml
aquadest + ½ sendok teh gula aren lalu dikocok hingga larut

Tabung I disimpan sebagai pembanding sedangkan tabung II


ditambahkan ¼ sendok teh karbon aktif dan diletakkan kedalam
gelas kimia yang berisi air panas sambil diaduk

Disaring campuran tersebut dan filtratnya ditampung pada tabung reaksi


lain lalu bandingkan warna filtrat hasil saringan dengan larutan gula pada
tabung I
PE N GAMATAN
No Kegiatan Pengamatan

1 Pembuatan Sol Fe(OH)3  Warna larutan Fecl3 jenuh : Orange


 Warna larutan gelas a.1 : Kuning
 Warna larutan gelas a.2 : Coklat Tua

2 Pembuatan Ar2S3  Warna Ar2So3 dalam air : -


 Warna larutan setelah di beri H2s : -

3 Pembuatan koloid dengan  Warna filtrat amilum tanpa digerus : Bening


 Warna filtrat amilum gerus : Keruh
cara dispersi  Warna filrat amilum tanpa gerus + I2 : Coklat
 Warna filtrat amilum gerus + I2 : Ungu tua

4  Percampuran larutan  Terbentuk gel


kalsium asetat jenuh dan
alkohol
 Pembakaran gel  Gel menjadi kering
7 Pencampuran Sol
Fe(OH)3 & sol Ar2S3

8 Pembuatan emulsi Pemisahan Minyak dan air : 30 detik


Campran air, minyak dan sabun relefan 10
menit :

9 Adsorbsi Warna larutan gula : Kuning cerah


Warna filtrat setelah penambahan karbon
aktif : kuning agak keruh
PE MBAHASAN
Pembuatan Koloid dengan
Cara Kondensasi
Percobaan pertama yaitu pembuatan koloid dengan cara
kondensasi yaitu dengan pembuatan sol Fe(OH)3. Hasil
pengamatan yang didapatkan yaitu pada gelas kimia I (aq.dest +
FeCl3 jenuh), FeCl3 berubah warna dari orange menjadi kuning,
sedangkan gelas kimia II (aq.dest dipanaskan + FeCl3 jenuh)
FeCl3 berubah warna menjadi coklat tua saat ditambahkan
dalam air mendidih. Reaksi ini disebut reaksi hidrolisis. Apabila
FeCl3 ditambahkan dalam air mendidih maka akan terbentuk sol
Fe (OH)3. Berikut reaksi kimia yang terjadi

FeCl3 (aq) + 3H2O(l) → Fe(OH)3 + 3HCl


FeCl3 mengalami perubahan warna yang lama kelamaan
menjadi koloid. Semakin tinggi suhu maka gerak brown
semakin cepat. Dalam hal ini FeCl3 jenuh yang dilarutkan
dalam air mendidih berwarna lebih pekat karena adannya
gerak brown dan menandakan koloid telah terbentuk
Pembuatan Koloid dengan
Cara Dispersi
Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan mengubah partikel kasar
menjadi partikel koloid yang disebut dispersi. Pada percobaan ini
digunakan amilum yang diberi dua perlakuan yakni digerus dan
tidak. Kemudian masing-masing ditambahkan H2O diaduk lalu
idsaring lalu ditambahkan dengan iodine,sehingga larutan berubah
warna menjadi ungu. Pada larutan amilum halus berwarna ungu tua
sedangkan pada amilum tidak digerus berwarna coklat tua. Hal ini
disebabkan warna ungu tua pada larutan amilum halus karena
ukuran partikel yang lebih kecil

Digerus : (C6H10O5)n + H2O + I2 → Larutan berwarna ungu tua

Tidak Digerus : (C6H10O5)n + H2O + I2 → Larutan berwarna coklat tua


Pembuatan Emulsi
Pada percobaan ini digunakan untuk memisahkan minyak dan
air. Dari data hasil percobaan waktu pemisahan antara pertalite
+ aquadest dan pertalite + aquadest + larutan sabun
menghasilkan selisih sebesar 30 detik dan 10 menit. Hal
tersebut dapat diketahui jika aquadest ditambahkan pertalite
maka akan sangat cepat memisah, karena aquadest bersifat
polar sedangkan pertalite bersifat non polar. Akan tetapi jika
ditambahkan larutan sabun yang berfungsi sebagai emulgator
baik maka waktu pemisahan akan lebih lama. Hal ini disebabkan
karena larutan sabun memiliki gugus fungsi polar dan non polar
sehingga dapat mengikat minyak yang mengakibatkan waktu
untuk pemisahan fase lebih lama daripada tanpa larutan sabun
Pembuatan Gel
Pembuatan gel adalah proses pengendapan sol yang berubahnya
secara perlahan-lahan. Adannya pembentukan gel disebabkan sol
mengadsorbsi medium pendispersinya sehingga terjadi koloid
padat. Lalu pada saat dipanaskan terbentuk serbuk putih
dikarenakan pada saat pemanasan molekul-molekul air pada gel
menguap karena tingginya suhu tersebut. Hal ini membuktikan
bahwa suhu dapat merusak koloid.

Reaksi yang terjadi yaitu :


Ca (C2H3OO)2 + C2H5OH
(Kalsium asetat ) (etanol)
2 Ca (CH3COO) C2H5 + H2O
(etil asetat) (air)
KOAGULASI
ADSORPSI
2. Sistem koloid mempunyai
sifat-sifat spesifik diantarannya :

• Efek Tyndall : peristiwa


penghamburan berkas cahaya

• Gerak Brown : Gerak acak


suatu partikel koloid
KESIMPULAN
•Elektroforesis : Pergerakan
partikel dalam medan listrik

•Adsorpsi : Penyerapan suatu zat


1. Pembuatan koloid terbagi
atas kondensasi yaitu dipermukaan zat lain
pembuatan koloid dengan
mengubah partikel halus • Koagulasi : Penggumpalan /
menjadi partikel koloid,
dispersi yaitu mengubah pengendapan partikel koloid
partikel kasar menjadi partikel
koloid
DAFTAR
PUSTAKA
Syukri,S. 1999. Kimia Dasar 2. Bandung : ITB Press

Tim Dosen UNNES. 2019. Buku Petunjuk Praktikum


Farmasi Fisika. Semarang : UNNES
Tim Dosen UNNES. 2019. Buku Petunjuk Praktikum
Kimis Dasar. Semarang : UNNES

Anda mungkin juga menyukai