Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PERCOBAAN KOLOID

Nama : y y y y Faldy Rizardli M Luthfi JR Surya Muhammad Taufik Akbar

XI IPA 3

A. TUJUAN
1. Membuat sol dengan cara dispersi 2. Membuat sol dengan cara kondensasi 3. Membuat emulsi

B. ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Bahan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Gula pasir Serbuk belerang Agar-agar Larutan Fe(Cl)3 jenuh Minyak tanah Larutan sabun Aquades 4 sendok 1 sendok 1 sendok teh 2mL 1mL 5mL 150mL Lumpang dan alu Gelas kimia 100mL Tabung reaksi Alat pembakar, kaki tiga dan kasa Spatula Penjepit tabung Pipet tetes 1 set 2 buah 2 buah 1 set 1 buah 1 buah 1 buah

C. LANGKAH KERJA
1. Pembuatan sol cara dispersi a. Sol belerang dalam air 1) Satu takaran gula dan satu takaran belerang dicampurkan dalam lumpang 2) Campuran tersebut digerus sampai halus 3) Diambil satu takaran campuran tersebut kemudian dicampurkan dengan satu takaran gula 4) Campuran digerus sampai halus 5) Langkah 3-4 dilakukan sebanyak empat kali 6) Campuran terakhir dituangkan ke dalam gelas kimia berisi air 50mL 7) Campuran diaduk 8) Campuran diamati b. Sol agar-agar dalam air 1) Diambil agar-agar sebanyak satu spatula 2) Agar agar dilarutkan dalam air sebanyak sepertiga tabung reaksi 3) Campuran dipanaskan untuk mempermudah pelarutan 4) Campuran diamati 2. Pembuatan sol dengan cara kondensasi 1) 50mL air dipanaskan di dalam gelas kimia 100mL sampai mendidih 2) Larutan Fe(Cl)3 jenuh ditambahkan sebanyak 25 tetes ke dalam air mendidih 3) Campuran diaduk sampai larutan berwarna cokelat-merah 3. Pembuatan emulsi 1. Minyak tanah sebanyak 1mL dan air sebanyak 5mL dimasukkan ke dalam tabung reaksi 2. Tabung diguncangkan dengan keras 3. Tabung reaksi didiamkan dan diamati apa yang terjadi 4. Diteteskan 25 tetes larutan sabun ke dalam tabung reaksi, tabung diguncang dengan keras 5. Tabung didiamkan dan diamati

D. DATA PENGAMATAN
No 1. a b 2 3 Kegiatan Pembuatan sol belerang dalam air Pembuatan sol agar-agar dalam air Pembuatan sol Fe(OH)3 dalam air Pencampuran air dan minyak Pengamatan Sebelum sesudah Berupa padatan besar dan tidak Dapat larut dalam air dapat larut dalam air Agar-agar berupa padatan dan air Agar-agar dan air berupa cairan bersatu menjadi jel Tidak berwarna Menjadi merahkecoklatan Air dan minyak tidak akan Air dan minyak bersatu bersatu

E. MENJAWAB PERTANYAAN
Pertanyaan : 1. 2. 3. 4. Apa perbedaan antara pembuatan sistem koloid cara dispersi dan cara kondensasi? Sebutkan contoh pembuatan sistem koloid cara dispersi dan cara kondensasi dalam industri Bagaimana pengaruh larutan sabun pada campuran air dan minyak? Sebutkan contoh pembuatan emulsi dalam kehidupan sehari-hari

Jawab : 1. Cara dispersi : Cara dispersi adalah cara membuat sistem koloid dari sebuah sistem suspensi dengan cara memperkecil besar partikel dan dengan cara mencampurkan zat yang tidak dapat terlarut dengan zat yang dapat terlarut. Contoh : belerang tidak larut, gula larut. Belerang + gula lalu digerus = larut Cara kondensasi : Cara kondensasi adalah cara membuat suatu sistem koloid dari sebuah sistem solution dengan cara memperbesar partikel dari zat yang terlarut. Contoh Fe(Cl)3 jika dimasukkan ke dalam air akan menghasilkan Fe3+ dan 3Cl- . Saat air dipanaskan hingga mendidih maka akan terbentuk gelembung-gelembung udara. Ketika ion Fe3+ terkena H2O yang berbentuk gas maka Fe3+ akan teroksidasi menjadi Fe(OH)3 dan ukurannya menjadi lebih besar.

2. Cara dispersi : Pembuatan hair spray, krim, mayones Cara kondensasi : Pembuatan nilon, poliester, membuat polimer.

3. Molekul sabun terdiri dari sebuah rantai hidrokarbon pada satu ujung dan garam pada ujung yang lain. Karena rantai hidrokarbon memiliki sifat non polar maka rantai hidrokarbon akan larut dalam minyak sementara garam akan larut dalam zat polar (air) tetapi hubungan antara garam dan rantai hidrokarbon tetap tidak putus sehingga satu molekul sabun akan mengikat air dan minyak yang menyebabkan air dan minyak dapat bersatu. 4. Calamine lotion, cod liver oil, minyak kedelai (lesitin kedelai), mentega

F. KESIMPULAN
Perbedaan mendasar antara larutan, suspensi dan koloid adalah ukuran partikelnya sehingga kita dapat membuat sebuah sistem koloid dari sebuah sistem yang sudah ada dengan cara mengubah ukuran dari partikelnya bisa dengan cara memperkecil partikel(dispersi) maupun memperbesar ukuran partikel(kondensasi).

Anda mungkin juga menyukai