Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

PEMBUATAN KOLOID

Oleh :

Elizabeth Lydia Rhema Pinasthi XI MIPA /08


Melania Dian Ayu Puspita XI MIPA / 21

Jalan Raya Ambarawa-Magelang km.10, Bedono, Kec. Jambu, Kab. Semarang,


Bedono , Jawa Tengah 50663
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan laporan ini. Atas rahmat dan
berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum kimia pembuatan
koloid dengan tepat waktu.
Laporan ini memuat tentang “Pembuatan Koloid “ dan sengaja dibuat guna memenuhi
tugas kelompok pembuatan koloid dalam mata pelajaran kimia. Selain itu, laporan ini
disusun agar pembaca dapat mengetahui keterkaitan hidup selama ini dengan pembuatan
koloid.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Ika selaku guru mata
pelajaran kimia. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan
kemampuan penulis dalam menyusun laporan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan penulis terima demi kesempurnaan laporan ini.
I. TUJUAN

a. Siswa dapat membedakan larutan, koloid, dan suspense


b. Siswa dapat membuat koloid dengan cara kondensasi dan cara
dispersi.

II. LANDASAN TEORI

Koloid merupakan jenis campuran heterogen yang terbentuk


karena adanya dispersi suatu zat ke dalam zat lain yang
dicampurkan. Nah, makanya dalam koloid itu terdapat fase terdispersi dan
medium pendispersi.

Fase terdispersi adalah zat yang mengalami penyebaran secara


merata dalam suatu zat lain, sedangkan zat yang menyebabkan terjadinya
penyebaran secara merata disebut medium pendispersi. Nah, kamu perlu
tahu ya, pengertian fase di sini berbeda dengan wujud. Kenapa? Karena
ada zat yang wujudnya sama, tetapi fasenya berbeda. Contohnya, santan.
Kalau kita lihat lebih jelas, ternyata pada santan terdapat butiran minyak
dalam air. Butiran minyak tersebut mempunyai fase yang berbeda dengan
air, walaupun keduanya berwujud cair. Butiran minyak sebagai fase
terdispersi, sedangkan air sebagai medium pendispersi. Oleh sebab itu,
suatu koloid selalu mempunyai fase terdispersi dan medium pendispersi.

Contoh sistem koloid lainnya yang bisa kita temui di kehidupan


sehari-hari antara lain ada mayones, keju, jelly, cat, kosmetik, dan obat-
obatan. Bahkan, darah yang ada di dalam tubuh kita itu termasuk sistem
koloid.
III. ALAT dan BAHAN

1. Spatula kaca (2 buah)

2. Air mendidih (25 ml)

3. Larutan FeCL3
4. Minyak tanah (1 ml)

5. Air suling (5ml)

6. Tabung reaksi (2 buah)


7. Larutan sabun

8. Gelas ukur 100 ml (1 buah)

9. Pembakar spirtus (1 buah)

10. Rak tabung reaksi ( 1 buah)


11. Kaki 3 pembakar sprietus (1 buah)

12. Bubuk agar-agar

13. Pipet tetes (1 buah)


IV. CARA KERJA

 Eksperimen 1 ( sol agar-agar dalam air) :

1. Siapkan agar-agar sebanyak 2 spatula kaca.


2. Kemudian larutkan ke dalam gelas kimia yang berisi 25 ml
air yang sudah di didihkan.
3. Dinginkan campuran tersebut, amati apa yang akan terjadi.

 Eksperimen 2 ( pembuatan sol dengan cara kondensasi) :

1. Panaskan 50 ml air dengan gelas kimia hingga mendidih.


2. Tambahkan larutan FeCL3 jenuh sebanyak setetes demi
setetessambil diaduk hingga larutan menjadi warna merah
kecoklatan.
3. Amati apa yang akan terjadi.

 Eksperimen 3 ( pembuatan emulsi) :

1. Siapkan minyak tanah 1 ml dan 5 ml air suling.


2. Kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi.
3. Goyang-goyangkan tabung reaksi setelah ditutup dengan
sumbat.
4. Lakukan hal yang sama seperti nomor 1 diatas dengan
menambahkan 15 tetes larutan sabun. Amati perubahan apa
yang akan terjadi.

V. HASIL PENGAMATAN

NO EKSPERIMEN KETERANGAN
1. Eksperimen 1 Pada saat bubuk agar-agar di masukkan ke
(sol agar-agar dalam air mendidih dan diaduk aduk sampai
dalam air) merata belum ada perubahan apa-apa. Tetapi
pada saat larutan didinginkan sampai suhu
ruang lama kalamaan larutan menjadi padat dan
berubah menjadi agar-agar yang padat.
2. Eksperimen 2 Pada saat air mendidih dan dituangkass setets
( pembuatan sol demi setetes larutan FeCL3 pada tetesan
dengan cara pertama, kedua, dan ketiga belum ada
kondensasi) perubahan yang signifikan. Tetapi pada saat
tetesan keempat larutan muali berubah menjadi
warna sedikit kecoklatan dan pada saat tetesan
kelima larutan berubah warna menjadi
kecoklatan dan sedikit kemerahan.
3. Eksperimen 3 Pada saat air dan minyak tanah di campurkan
(pembuatan kemudian di goyang-goyangkan terdapat buih-
emulsi) buih kecil diantara minyak dan air. Dan pada
saat menggunakan larutan sabun dan minyak
juga menghasilkan hasil yang sama yaitu
apabila di goyang-goyangkan akan muncul buih-
buih diantara larutan sabun dan minyak.

Anda mungkin juga menyukai