Anda di halaman 1dari 7

Lembar Kerja

Siswa
(Kurikulum
2013)

KOLOID
(Berpendekatan Problem Based Learning)

Disusun Oleh:

Nama : ………………………………………………

Kelas : ………………………………………………

No. Absen : ……………………………………………

Kelompok : ………………………………………………

Kegiatan Pembelajaran

Tahap 1: Mengorientasi siswa pada masalah


1 Koloid
Masalah

Pada musim penghujan banyak ibu-ibu yang harus sering menguras bak
mandi maupun bak untuk air minum karena di samping warnanya agak
kecoklatan, juga banyak mengandung partikel-partikel halus. Air yang diambil
oleh PDAM salah satunya berasal dari sungai Umbulan yang pada musim hujan
banyak mengandung lumpur. Air yang masih keruh ini tidak dapat diolah lebih
lanjut ke dalam kolam sterilitasi. Upaya yang telah dilakukan antara lain dengan
mendiamkan air yang mengandung lumpur selama beberapa hari dalam kolam
penampungan, namun air dalam kolam penampungan tetap saja masih keruh.
Partikel-partikel halus yang terdispersi dalam air sangat sulit mengendap,
sedangkan partikel-partikel yang berukuran lebih besar sudah dapat diendapkan
dengan pendiaman dalam kolam penampungan. Partikel halus dari lumpur yang
terdispersi dalam air ini disebut koloid. Jika kalian bersama rombongan
berkunjung ke PDAM, Apa yang dapat kalian tuliskan pada laporan kalian
sebagai sarankan untuk mengatasi masalah di atas?

2 Koloid
Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar


Yuks, kita eksplor masalah di atas

1. Mengapa partikel halus dari lumpur membentuk koloid?


2. Bagaimana koloid dibedakan dari campuran yang lain (larutan dan suspensi)?
3. Apa saja tipe atau jenis koloid yang ada dan berilah contoh-contohnya?
4. Bagaimana sifat-sifat koloid?
5. Apa yang dapat melindungi koloid dari pengendapan/koagulasi?
6. Berilah contoh-contoh koloid pelindung!
7. Apa yang dimaksud koloid liofil dan koloid liofob?

2. Mengapa partikel halus dari lumpur sulit mengendap


a. Bagaimana partikel halus lumpur terdistribusi dalam air?
b. Apa yang menyebabkan parikel halus dari lumpur sulit mengendap?
c. Bagaimana cara mengendapkan partikel halus dari lumpur tersebut?
d. Mengapa di muara sungai sering ditemukan adanya delta?

3. Koloid dapat dibuat melalui 2 cara, berilah penjelasan berikut:


a. Bagaimana proses terbentuknya koloid pada air PDAM?
b. Berilah 1 contoh proses pembuatan koloid dengan cara kondensasi,
tuliskan reaksi yang terjadi?

4. Koloid dalam kehidupan sehari-hari


Berilah masing-masing 1 contoh koloid dalam bidang industri kosmetik,
makanan, danindustri farmasi.

3 Koloid
Tahap 3: Membimbing penyelidikan kelompok

Untuk bisa menyelesaikan masalah pada tahap 2, lakukan penyelidikan

1. Membedakan sifat koloid, larutan, dan suspensi

Alat: Gelas kimia 100 cm3 6 buah, lampu senter, corong, labu Erlenmeyer, dan kertas saring

Bahan: gula pasir, garam dapur, pasir, kopi, susu, dan santan.
Cara Kerja:
i. Siapkan 6 gelas kimia 100 mL dan lima gelas kimia pertama diisi air setengahnya.
ii. Ke dalam gelas kimia 1, 2, 3, 4, dan 5 masukkan berturut-turut satu spatula gula pasir, garam
dapur, pasir, kopi, dan susu bubuk. Pada gelas kimia ke-6 diisi dengan santan setengahnya,
lalu aduk.
Data Pengamatan :
Kondisi Penyinaran Pendiaman selama Penyaringan
Jenis
Campuran campuran (diteruskan/ 1 jam (ada/tidak
campuran
(keruh/jernih) dihamburkan) (mengendap/tidak) residu)
Air + gula
pasir
Air + garam
dapur
Air + pasir
Air + kopi
Susu
Santan
i. Amati kondisi campuran di atas!
ii. Sorot keenam campuran dengan lampu senter, catat hasil pengamatan Anda!
iii. Diamkan campuran selama 1 jam, amati apa yang terjadi?
iv. Saring ketiga larutan dengan kertas saring, amati apakah campuran dapat disaring atau tidak?
Diskusi:
 Bagaimana kondisi keenam campuran?
 Campuran yang mana menghamburkan sinar?
 Pada campuran yang mana terjadi endapan setelah didiamkan selama satu jam?
 Campuran yang mana dapat disaring?

Jawab

4 Koloid
2. Pembuatan koloid belerang secara dispersi

Alat: Gelas kimia 6 buah, lampu senter, corong, labu Erlenmeyer, dan kertas saring,lumpang dan
alu .

Bahan: belerang.

Cara Kerja :

i. Masukkan satu sendok makan serbuk belerang dan satu sendok makan gula pasir ke dalam lumpang.
ii. Gerus kedua bahan tersebut hingga halus dan ambil sebanyak sebanyak satu sendok makan hasil
gerusan.
iii. Masukkan satu sendok makan gula pasir dan satu senduk hasil gerusan sebelumnya ke dalam
lumpang.
iv. Gerus kembali campuran hingga halus sebanyak satu sendok makan.
v. Ulangi langkah iii dan iv sebanyak dua kali lagi.
vi. Masukkan 250 mL air ke dalam gelas beker dan campurkan satu send
vii. ok makan serbuk hasil gerusan terakhir.
viii. Amati campuran yang terbentuk.

Data Pengamatan:

2. Pembuatan koloid belerang secara kondensasi

1. Alat
Gelas ukur, gelas beker 100 mL, pipet tetes, pengaduk kaca, pembakar spirtus, kasa kawat dan kaki
tiga.
2. Bahan
Larutan FeCl3 jenuh, akuades.
3. Cara Kerja:
 Masukkan 50 mL akuades ke dalam gelas beker, lalu panaskan hingga mendidih di atas kasa kawat
dan kaki tiga dengan pembakar spiritus.
 Tambahkan 25 mL larutan FeCl 3 jenuh ke dalam akuades mendidih sedikit demi sedikit
menggunakan pipet tetes.
 Aduk sampai terus dipanaskan hingga terbentuk sol Fe(OH) 3

Diskusi:

 Mengapa penggerusan serbuk belerang dan gula pasir dilakukan berulang kali?

5 Koloid
 Apa fungsi gula dalam penggerusan belerang?
 Mengapa akuades perlu didihkan?
 Tuliskan reaksi yang terjadi?

Jawaban hasil diskusi

Setelah saudara melaksanakan penyelidikan secara kelompok . Tuliskan jawaban pada tahap 2, melalui
diskusi kelompok

6 Koloid
Tahap 4: Mengembang dan menyajikan hasil karya

a. Presentasikan hasil diskusi kalian untuk pertanyaan hasil penyelidikan!


b. Presentasikan hasil diskusi kalian untuk menjawab pertanyaan fase 2 pada kelompok lain

Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Tuliskan kesimpulkan hasil pemecahan kalian dengan bantuan guru

7 Koloid

Anda mungkin juga menyukai