Solusi yang Analisis penentuan Analisis alternatif
No. Eksplorasi alternatif solusi relevan solusi solusi 1 Hasil Kajian Literatur Berdasarkan kajian Solusi tersebut dianggap relevan karena Alternatif solusi untuk meningkatkan penerapan model pembelajaran yang literatur dan berdasarkan kajian literatur, kegiatan tepat sesuai dengan karakteristik materi pelajaran kimia , yakni : wawancara, solusi yang wawancara, dan diskusi serta refleksi relevan untuk terhadap diri sendiri dan kondisi kelas meningkatkan penerapan mengacu pada hal berikut: 1. Mengembangkan bahan ajar yang berbasis kontekstual dan model pembelajaran yang bermakna dikemas dalam model pembelajaran berbasis masalah. tepat sesuai dengan 1. Model pembelajaran berbasis Menurut Handayani (2022), karakteristik materi masalah: pelajaran kimia adalah: Pengembangan modul dan bahan ajar kontekstual yang memungkinkan Guru lebih memahami langkah- siswa menguasai materi kimia dalam kehidupan sehari-hari bisa 1. Menerapkan model langkah dalam model PBL menjadi solusi dari rendahnya motivasi siswa dalam belajar kimia. pembelajaran Meningkatkan partisipasi aktif Pembelajaran dikemas dalam sebuah media dan model pembelajaran Problem Based learning. peserta yang menarik dan juga dapat membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran kimia. 2. Menggunakan metode didik. praktikum sederhana Memberikan pengalaman nyata dan Sumber: Jurnal Ilmiah ( uji asam-basa) HANDAYANI, Dini, et al. Pengembangan Modul Pembelajaran 3. Menggunakan media bermakna untuk siswa. Kimia Materi Asam Basa Berbasis Problem Based Learning (PBL) LKPD terintegrasi Meningkatkan kemampuan berpikir untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Chemistry media audiovisual kritis siswa. Education Practice, 2022, 5.1: 107-114. 2022, 5.1: 107-114. Membantu peserta didik https://jurnalfkip.unra m.ac.id/index.php/CEP/article/ vie w/2765 Perumusan solusi: menjadi lebih peka terhadap Meningkatkan penerapan permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya dan model pembelajaran yang penyelesaian masalah tepat sesuai dengan dalam kehidupan nyata karakteristik materi pelajaran kimia berbasis 2. Metode praktikum masalah Menghubungkan teori jauh lebih (PBL) berbantukan LKPD mudah dan dipahami siswa terintegrasi media pembelajaran audiovisual Dapat dilakukan karena bersifat dan praktikum sederhana sederhana dan memungkinkan 2. Menerapkan model pembelajaran discovery 2. Pemanfaatan LKPD berbasis (discovery learning) audiovisual akan: Hasil penelitian Haryani (2021) dapat membuktikan bahwa peningkatan Membantu siswa mengikuti motivasi belajar siswa sejalan dengan peningkatan hasil belajar pada alur pembelajaran dengan optimal. siswa. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan pembelajaran yang Memudahkan siswa menggunakan model discovery learning merupakan kegiatan mengikuti urutan pemikiran secara pembelajaran yang berpusat pada siswa sehingga rasa ingin tahu logis dan terstruktur. siswa meningkat dan membuat termotivasi dalam belajar sehingga dalam Menambah motivasi dan pembelajaran materi ikatan kimia yang banyak terdapat konsep memperlancar pemahaman teori siswa dapat lebih bersemangat ketika memahami suatu konsep. informasi Sumber : Jurnal Ilmiah Meningkatkan partisipasi siswa Haryani, R. (2021). MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN karena harus memberi respon MOTIVASI SISWA SMK MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY terhadap peryataan dan latihan LEARNING: STUDI PADA KONSEP IKATAN KIMIA. Steam yang disusun dalam LKPD. Engineering, 2(2), 114-121. https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JPTM/article/view/2448 3. Penerapan model pembelajaran Inquiry Based Learning (IBL) Hasil penelitian Sukmawati (2020), menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa mengalami dari kategori cukup menjadi baik dan kategori baik meningkat menjadi sangat baik. Penerapan model pembelajaran Inquiry Based dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kimia pada materi kesetimbangan kimia karena Learning (IBL) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar menuntut partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Sumber: Jurnal Ilmiah Sukmawati, T. (2020). Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Kimia Pada Ma-teri Kesetimbangan Kimia Melalui Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Based Learning (IBL) siswa kelas XI-IA 5 SMA Negeri 4 Banda Aceh. Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Vokasi (JP2V), 1(3), 307-315. http://ojs.serambimekkah.ac.id/JP2V/article/view/2295 4. Menggunakan Media berbasis digital berupa Video Animasi Berdasarkan hasil review Majora (2022), disimpulkan bahwa Video pembelajaran animasi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa karena: konsep materi laju reaksi yang sangat menuntut siswa paham pada aspek makoskopis, mikroskopis, dan simbolis. video pembelajaran animasi menggunakan indera ganda yaitu indera pendengeran dan indera penglihatan sehingga dapat membuat suasana belajar lebih menyenangkan, lebih asik, dan cenderung aktif Video pembelajaran animasi dapat membuat daya ingat siswa bertahan lebih lama mengingat materi karena suara pada video biasanya diiringi dengan musik, dan berbagai gambar animasi yang menarik Sumber: Jurnal Ilmiah Majora, C., & Rahmadani, R. (2022, August). VIDEO PEMBELAJARAN ANIMASI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI DI SMA. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia (Vol. 1, No. 1, pp. 216- 222). http://103.84.119.236/index.php/snpk/article/view/72/63 5. Menerapkan model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) Penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) terhadap keterampilan proses sains siswa pada materi termokimia di SMA Negeri 12 Pekanbaru mampu meningkatkan keterlibatan siswa dan hasil belajar siswa. Pembelajaran berbasis proyek akan mengembangkan kemampuan berpikir, kolaborasi, dan kreativitas siswa dalam perencanaan, pengerjaan, dan evaluasi hasil proyek yang dihasilkan. Sumber: Jurnal Ilmiah Utami, P. A. (2020). PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI TERMOKIMIA DI SMA NEGERI 12 PEKANBARU (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU). http://repository.uin-suska.ac.id/27467/ 6. Menerapkan model pembelajaran Inkuiri melalui kegiatan Praktikum. Menurut penelitian Siregar, R. A. (2018), Model yang dikembangkan memiliki keunggulan yaitu: 1) dapat menarik minat siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pembelajaran yang berkaitan dengan materi kimia yang bersifat makroskopis karena dibantu dengan kegiatan di laboraorium; 2) membantu siswa dalam mengkonstruksi konsep dengan menggunakan metode ilmiah dan mengembangkan karakter siswa; dan 3) Terjadi peningkatan kemampuan ingatan dan pemahaman terhadap materi pembelajaran oleh siswa, karena pengetahuan atau informasi yang mereka peroleh berdasarkan pengalaman belajar mereka dalam menemukan sendiri jawaban atas pertanyaan saat proses pembelajaran. Sumber : Jurnal Ilmiah Siregar, R. A. (2018). Validitas Pengembangan Model Pembelajaran Kimia SMA Berbasis Inkuiri Melalui Kolaborasi Kegiatan Laboratorium Untuk Meningkatkan Capaian Pembelajaran Siswa Pada Ranah Psikomotorik. Jurnal Education and Development, 6(2), 18-18. http://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article/ view/686 Hasil Wawancara: Guru kimia dan Pakar (Dosen) Alternatif solusi untuk meningkatkan penerapan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik materi pelajaran kimia , antara lain: 1. Guru Kimia : Evanggy B. Tobing (Guru Kimia SMAS Cahaya Negeri Sidikalang dan guru penggerak) Melaksanakan dan memfasilitasi pembelajaran dengan media pembelajaran inovatif seperti media audiovisual dan LKPD terbimbing berbasis digital. Merancang pembelajaran dan bahan ajar yang kontekstual serta aplikatif yang mampu menumbuhkan keinginan dan kemampuan berpikir kritis siswa Memberikan apresiasi seperti pujian terhadap siswa yang mengerjakan/melakukan hal yang positif ( menjawab soal/ menanggapi teman) ketika proses belajar mengajar berlangsung. 2. Dosen (Pakar) : Ibu Hotmalum , S.Pd, M.Pd Menerapkan penyajian konsep pembelajaran dalam 3 level representasi meliputi aspek makroskopik, mikroskopik, dan simbolik secara stimultan sehingga materi pembelajaran jauh lebih konkrit. Menghubungkan konsep antar materi dalam pemetaan konsep subjek materi seluas mungkin agar pemahaman siswa lebih menyeluruh Tidak membiasakan konsep cara cepat dalam penyelesaian soal perhitungan, melainkan mengutamakan pemahaman konsep dasar agar pengetahuan siswa lebih kokoh. https://drive.google.com/drive/folders/1cvQ0ef2Ns2wa9UdaSJ9w d_- atJk6xaJG?usp=sharing Analisis alternatif No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi solusi 2. Alternatif solusi untuk mengatasi masalah Siswa Berdasarkan kajian literatur Solusi tersebut dianggap relevan Agar solusi tersebut dapat kesulitan melakukan aktivitas kolaborasi saat pembelajaran dan wawancara, karena berdasarkan terlaksana dengan optimal, materi laju reaksi antara lain: solusi yang relevan untuk kajian literatur, kegiatan tahapan yang dilakukan adalah: mengatasi kesulitan wawancara, dan diskusi A. Hasil Kajian Literatur melakukan aktivitas mengacu pada hal berikut: Melakukan diagnostik awal 1. Mengembangkan LKPD dikemas dalam model kolaborasi saat terhadap siswa terkait pembelajaran berbasis masalah. Fitriyani (2009) pengetahuan prasyarat. menyimpulkan bahwa LKS kolaboratif pada model pembelajaran adalah: 1. Model pembelajaran berbasis masalah akan: Melakukan pemetaan konsep pembelajaran berbasis masalah berpengaruh secara signifikan 1. Menerapkan model Meningkatkan partisipasi aktif peserta laju reaksi berdasarkan terhadap keterampilan pemecahan masalah fisika siswa pembelajaran Problem silabus. SMA. Hasil penelitian ini membawa implikasi bahwa LKS didik. Based learning. Mempersiapkan kolaboratif dapat digunakan dalam implementasi 2. Menggunakan metode Memberikan pengalaman nyata dan bahan ajar yang pembelajaran berbasis masalah sebagai bentuk bantuan praktikum sederhana bermakna untuk siswa. bagi siswa untuk membelajarkan keterampilan kontekstual. ( pengukuran pH) Meningkatkan kemampuan berpikir kritis pemecahan masalah. Hal ini karena dalam kelompok 3. Pengunaan LKPD berbasis siswa. Merancang LKPD metode Buzz Group berbasis metode BUZZ belajarnya siswa akan belajar bekerjasama dan bersikap Membantu peserta didik Group. toleransi dalam kelompoknya. menjadi lebih peka terhadap permasalahan Mengorganisasikan siswa Sumber: Jurnal Ilmiah yang terjadi di lingkungan sekitarnya dan Fitriyani, R. V., Supeno, S., & Maryani, M. (2019). Rumusan Solusi sesuai langkah penyelesaian masalah dalam kehidupan pembelajaran Buzz Pengaruh LKS kolaboratif pada model pembelajaran Penerapan model berbasis masalah terhadap keterampilan pemecahan nyata. Group berbasis PBL. pembelajaran Problem Based masalah fisika siswa SMA. Berkala Ilmiah Pendidikan Learning dengan metode Menyusun skenario Fisika, 7(2), 71-81. praktikum sederhana berbantukan 2. Metode praktikum pembelajaran yang berbasis https://pdfs.semanticscho lar.org/e68 a/0effc94 LKPD berbasis metode Buzz Menghubungkan teori jauh lebih mudah model PBL dan LKPD 3db2800cc620da5 ca9188d762360b.pdf Group untuk dan dipahami siswa dengan metode Buzz Group. meningkatkan kemampuan Dapat dilakukan karena bersifat Menyusun kolaborasi siswa sederhana dan memungkinkan instrumen penilaian aspek kognitif. 2. Menerapkan model pembelajaran berbasis masalah 3. Pemanfaatan LKPD dalam Menyususn lembar dengan pendekatan multiple representation. observasi aktivitas pembelajaran akan: Pendekatan multiple representation merupakan suatu pendekatan membantu siswa siswa (psikomotorik). yang dalam penyajian materi, menggabungkan grafik, gambar, teks mengikuti alur pembelajaran Menyusun lembar serta simbol yang dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dengan optimal. observasi penilaian serta berpartisipasi langsung secara aktif dalam proses mempermudah siswa sikap (afektif) dan unjuk pembelajaran baik secara individu maupun dalam kolaborasi mengikuti urutan pemikiran secara kerja siswa. dengan siswa lain saat melakukan kajian masalah yang logis dan terstruktur. diberikan oleh guru. Siswa akan belajar bertanggung jawab dan Perpaduan teks dan gambar meningkatkan kemampuan analisis Critical Thingking dalam halaman cetak dapat Hasil penelitian Wela (2020), disimpulkan sebagai berikut: menambah daya tarik serta dapat 1. Ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang memperlancar belajar menggunakan model problem based learning dengan pemahaman informasi yang pendekatan multiple representation dengan siswa yang hanya disajikan dalam dua format (verbal belajar menggunakan model problem based learning. dan visual). 2. Memiliki perbedaan berpikir kritis antara siswa yang Meningkatkan partisipasi aktif memiliki kemampuan kolaborasi tinggi dengan siswa siswa karena harus memberi respon yang memiliki kemampuan kolaborasi rendah. terhadap peryataan dan latihan 3. Terdapat interaksi antara model problem based learning yang disusun dalam LKPD. dengan pendekatan multiple representation dan kemampuan kolaborasi terhadap kemampuan berpikir kritis. Sumber: Jurnal Ilmiah 4. Metode kolaboratif tipe Buzz Group dapat : Wela, G. S., Sundaygara, C., & Pratiwi, H. Y. (2020). PBL meningkatkan keahlian dan DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE REPRESENTATION pelatihan keterampilan TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU membuat siswa lebih aktif dalam DARI KEMAMPUAN KOLABORASI. RAINSTEK: Jurnal mengemukakan pendapatnya dan lebih Terapan Sains & Teknologi, 2(3), 209-220. bertanggung jawab atas tugas yang http://ejournal.unikama.ac.id/in dex.ph p/jtst/articl e/view/4711 diberikan kepada mereka membuat siswa lebih mengingat dan memahami apa yang telah mereka diskusikan. 3. Menerapkan model pembelajaran Inkuiri melalui kegiatan Praktikum. Menurut penelitian Siregar, R. A. (2018), Model yang dikembangkan memiliki keunggulan yaitu: 1) dapat menarik minat siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pembelajaran yang berkaitan dengan materi kimia yang bersifat makroskopis karena dibantu dengan kegiatan di laboraorium; 2) membantu siswa dalam mengkonstruksi konsep dengan menggunakan metode ilmiah dan mengembangkan karakter siswa; dan 3) Terjadi peningkatan kemampuan ingatan dan pemahaman terhadap materi pembelajaran oleh siswa, karena pengetahuan atau informasi yang mereka peroleh berdasarkan pengalaman belajar mereka dalam menemukan sendiri jawaban atas pertanyaan saat proses pembelajaran. Sumber : Jurnal Ilmiah Siregar, R. A. (2018). Validitas Pengembangan Model Pembelajaran Kimia SMA Berbasis Inkuiri Melalui Kolaborasi Kegiatan Laboratorium Untuk Meningkatkan Capaian Pembelajaran Siswa Pada Ranah Psikomotorik. Jurnal Education and Development, 6(2), 18-18. http://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article/ view/686 4. Melaksanakan penerapan CL dan PBL terhadap pembelajaran kimia. Menurut Hidayah (2021), Pembelajaran dengan model kolaboratif merupakan proses belajar di mana individu tersusun dalam kelompok kecil yang beranggotakan beberapa orang dan saling membantu antara satu dengan yang lain. Penggunaan model PBL dapat meningkat prestasi akademik dan pemahaman mahasiswa terkait pembelajaran kimia. Sedangkan peran tenaga pengajar pada metode ini yaitu dapat membantu mahasiswa untuk memperoleh keterampilan yang dibutuhkan untuk digunakan dalam kehidupan sehari - hari seperti kerjasama, analisis, penelitian komunikasi, sintesis dan keterampilan pemecahan masalah. Sumber : Jurnal Ilmiah Hidayah, R., Fajaroh, F., & Narestifuri, R. E. (2021). Pengembangan Model Pembelajaran Collaborative Problem Based Learning Pada Pembelajaran Kimia di Perguruan Tinggi. QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama, 13(2), 503- 520. https://ejournal.insuriponorogo.ac.id/index.php/qal amuna/article/view/1016 5. Menerapkan pembelajaran kolaboratif tipe BUZZ Group Hasil kajian Azahra (2022) menunjukkan bahwa pembelajaran kolaboratif dapat mengembangkan sikap kerja sama, menghargai pendapat teman, mengendalikan diri, kesabaran dan kecerdasan emosional sehingga menghasilkan pemecahan masalah yang tepat. Penerapan pembelajaran kolaboratif melalui tipe buzz group dapat meningkatkan pola pikir atau penalaran siswa dalam memecahkan masalah fisika. Sumber : Jurnal Ilmiah PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA. In Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pendidikan. https:// e-proceedings. iain- palangkaraya.ac.id/index.php/PSNIP/article/ vi ew/746 B. Wawancara Hasil Wawancara: Guru kimia dan Pakar (Dosen Kimia) Alternatif solusi untuk meningkatkan kemampuan Kolaborasi siswa dalam pembelajaran kimia antara lain: 1. Guru Kimia : Evanggy B. Tobing (Guru Kimia SMAS Cahaya Negeri Sidikalang dan guru penggerak) Menentukan kelompok belajar sedivergen mungkin (bervariasi sesuai dengan karakteristik siswa di kelas) agar siswa belajar toleransi dan bekerjasama Memilih siswa yang berkemampuan rendah sebagai ketua kelompok. 2. Dosen (Pakar) : Ibu Hotmalum , S.Pd, M.Pd Melakukan diagnostik awal saat akan mengorganisasikan kelompok belajar. Merancang kelompok tidak terlalu besar, maksimal 4 orang dalam satu kelompok agar setiap siswa berperan aktif. Memberikan kesempatan kepada siswa yang kurang aktif untuk tampil dalam presentasi hasil kerja kelompok. https://drive.google.com/drive/ folders/1cvQ0ef2Ns2wa9UdaSJ9w d_-atJk6xaJG? usp=sharing