Anda di halaman 1dari 10

LK. 2.

2 Menentukan Solusi
Nama: Junior Pasaribu , S.Pd.

Solusi yang Analisis penentuan Analisis alternatif


No. Eksplorasi alternatif solusi
relevan solusi solusi
1 Hasil Kajian Literatur Berdasarkan kajian Solusi tersebut dianggap relevan karena
Alternatif solusi untuk meningkatkan penerapan model pembelajaran yang literatur dan berdasarkan kajian literatur, kegiatan
tepat sesuai dengan karakteristik materi pelajaran kimia , yakni : wawancara, solusi yang wawancara, dan diskusi serta refleksi
relevan untuk terhadap diri sendiri dan kondisi kelas
meningkatkan penerapan mengacu pada hal berikut:
1. Mengembangkan bahan ajar yang berbasis kontekstual dan model pembelajaran yang
bermakna dikemas dalam model pembelajaran berbasis masalah. tepat sesuai dengan 1. Model pembelajaran berbasis
Menurut Handayani (2022), karakteristik materi
masalah:
pelajaran kimia adalah:
Pengembangan modul dan bahan ajar kontekstual yang memungkinkan  Guru lebih memahami langkah-
siswa menguasai materi kimia dalam kehidupan sehari-hari bisa 1. Menerapkan model langkah dalam model PBL
menjadi solusi dari rendahnya motivasi siswa dalam belajar kimia. pembelajaran  Meningkatkan partisipasi aktif
Pembelajaran dikemas dalam sebuah media dan model pembelajaran Problem Based
learning. peserta
yang menarik dan juga dapat membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran
kimia. 2. Menggunakan metode didik.
praktikum sederhana  Memberikan pengalaman nyata dan
Sumber: Jurnal Ilmiah
( uji asam-basa)
HANDAYANI, Dini, et al. Pengembangan Modul Pembelajaran 3. Menggunakan media bermakna untuk siswa.
Kimia Materi Asam Basa Berbasis Problem Based Learning (PBL) LKPD terintegrasi  Meningkatkan kemampuan berpikir
untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Chemistry media audiovisual kritis siswa.
Education Practice, 2022, 5.1: 107-114. 2022, 5.1: 107-114.
 Membantu peserta didik
https://jurnalfkip.unra m.ac.id/index.php/CEP/article/ vie w/2765
Perumusan solusi: menjadi lebih peka terhadap
Meningkatkan penerapan permasalahan yang terjadi di
lingkungan sekitarnya dan
model pembelajaran yang
penyelesaian masalah
tepat sesuai dengan
dalam kehidupan nyata
karakteristik materi
pelajaran kimia berbasis 2. Metode praktikum
masalah  Menghubungkan teori jauh lebih
(PBL) berbantukan LKPD
mudah dan dipahami siswa
terintegrasi media
pembelajaran audiovisual  Dapat dilakukan karena bersifat
dan praktikum sederhana sederhana dan memungkinkan
2. Menerapkan model pembelajaran discovery 2. Pemanfaatan LKPD berbasis
(discovery learning) audiovisual akan:
Hasil penelitian Haryani (2021) dapat membuktikan bahwa peningkatan  Membantu siswa mengikuti
motivasi belajar siswa sejalan dengan peningkatan hasil belajar pada alur pembelajaran dengan optimal.
siswa. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan pembelajaran yang  Memudahkan siswa
menggunakan model discovery learning merupakan kegiatan mengikuti urutan pemikiran secara
pembelajaran yang berpusat pada siswa sehingga rasa ingin tahu logis dan terstruktur.
siswa meningkat dan membuat termotivasi dalam belajar sehingga dalam  Menambah motivasi dan
pembelajaran materi ikatan kimia yang banyak terdapat konsep memperlancar pemahaman
teori siswa dapat lebih bersemangat ketika memahami suatu konsep. informasi
Sumber : Jurnal Ilmiah  Meningkatkan partisipasi siswa
Haryani, R. (2021). MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN karena harus memberi respon
MOTIVASI SISWA SMK MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY terhadap peryataan dan latihan
LEARNING: STUDI PADA KONSEP IKATAN KIMIA. Steam yang disusun dalam LKPD.
Engineering, 2(2), 114-121.
https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JPTM/article/view/2448
3. Penerapan model pembelajaran Inquiry Based Learning (IBL)
Hasil penelitian Sukmawati (2020), menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa
mengalami dari kategori cukup menjadi baik dan kategori baik meningkat
menjadi sangat baik. Penerapan model pembelajaran Inquiry Based dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kimia pada materi
kesetimbangan kimia karena Learning (IBL) dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar menuntut partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
Sumber: Jurnal Ilmiah
Sukmawati, T. (2020). Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil
Belajar Kimia Pada Ma-teri Kesetimbangan Kimia Melalui
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Based Learning (IBL)
siswa kelas XI-IA 5 SMA Negeri 4 Banda Aceh. Jurnal
Pendidikan dan Pengabdian Vokasi (JP2V), 1(3), 307-315.
http://ojs.serambimekkah.ac.id/JP2V/article/view/2295
4. Menggunakan Media berbasis digital berupa Video
Animasi
Berdasarkan hasil review Majora (2022), disimpulkan bahwa Video
pembelajaran animasi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
karena:
 konsep materi laju reaksi yang sangat menuntut siswa paham
pada aspek makoskopis, mikroskopis, dan simbolis.
 video pembelajaran animasi menggunakan indera ganda yaitu
indera pendengeran dan indera penglihatan sehingga dapat membuat
suasana belajar lebih menyenangkan, lebih asik, dan cenderung aktif
 Video pembelajaran animasi dapat membuat daya ingat siswa
bertahan lebih lama mengingat materi karena suara pada video
biasanya diiringi dengan musik, dan berbagai gambar animasi yang
menarik Sumber: Jurnal Ilmiah
Majora, C., & Rahmadani, R. (2022, August). VIDEO
PEMBELAJARAN ANIMASI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS
XI DI SMA. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Kimia (Vol. 1, No. 1, pp. 216-
222). http://103.84.119.236/index.php/snpk/article/view/72/63
5. Menerapkan model pembelajaran berbasis proyek
(PjBL)
Penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) terhadap
keterampilan proses sains siswa pada materi termokimia di SMA Negeri
12 Pekanbaru mampu meningkatkan keterlibatan siswa dan hasil belajar
siswa. Pembelajaran berbasis proyek akan mengembangkan kemampuan
berpikir, kolaborasi, dan kreativitas siswa dalam perencanaan, pengerjaan,
dan evaluasi hasil proyek yang dihasilkan.
Sumber: Jurnal Ilmiah
Utami, P. A. (2020). PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN
PROJECT BASED LEARNING (PJBL) TERHADAP KETERAMPILAN
PROSES SAINS SISWA PADA MATERI TERMOKIMIA DI SMA
NEGERI 12 PEKANBARU (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU).
http://repository.uin-suska.ac.id/27467/
6. Menerapkan model pembelajaran Inkuiri melalui kegiatan
Praktikum.
Menurut penelitian Siregar, R. A. (2018), Model yang
dikembangkan memiliki keunggulan yaitu: 1) dapat menarik minat
siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pembelajaran yang berkaitan
dengan materi kimia yang bersifat makroskopis karena dibantu
dengan kegiatan di laboraorium; 2) membantu siswa dalam
mengkonstruksi konsep dengan menggunakan metode
ilmiah dan
mengembangkan karakter siswa; dan 3) Terjadi peningkatan kemampuan
ingatan dan pemahaman terhadap materi pembelajaran oleh siswa,
karena pengetahuan atau informasi yang mereka peroleh berdasarkan
pengalaman belajar mereka dalam menemukan sendiri jawaban atas
pertanyaan saat proses pembelajaran.
Sumber : Jurnal Ilmiah
Siregar, R. A. (2018). Validitas Pengembangan Model
Pembelajaran Kimia SMA Berbasis Inkuiri Melalui Kolaborasi
Kegiatan Laboratorium Untuk Meningkatkan Capaian
Pembelajaran Siswa Pada Ranah Psikomotorik. Jurnal
Education and Development, 6(2), 18-18.
http://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article/ view/686
Hasil Wawancara: Guru kimia dan Pakar (Dosen) Alternatif solusi
untuk meningkatkan penerapan model pembelajaran yang tepat sesuai
dengan karakteristik materi pelajaran kimia , antara lain:
1. Guru Kimia : Evanggy B. Tobing (Guru Kimia SMAS Cahaya
Negeri Sidikalang dan guru penggerak)
 Melaksanakan dan memfasilitasi
pembelajaran dengan media pembelajaran inovatif seperti media
audiovisual dan LKPD terbimbing berbasis digital.
 Merancang pembelajaran dan bahan ajar yang kontekstual
serta aplikatif yang mampu menumbuhkan keinginan dan kemampuan
berpikir kritis siswa
 Memberikan apresiasi seperti pujian terhadap
siswa yang mengerjakan/melakukan hal yang positif ( menjawab soal/
menanggapi teman) ketika proses belajar mengajar berlangsung.
2. Dosen (Pakar) : Ibu Hotmalum , S.Pd, M.Pd
 Menerapkan penyajian konsep pembelajaran dalam 3 level
representasi meliputi aspek makroskopik, mikroskopik, dan simbolik
secara stimultan sehingga materi pembelajaran jauh lebih konkrit.
 Menghubungkan konsep antar materi dalam pemetaan konsep
subjek materi seluas mungkin agar pemahaman siswa lebih menyeluruh
 Tidak membiasakan konsep cara cepat dalam penyelesaian soal
perhitungan, melainkan mengutamakan pemahaman konsep dasar agar
pengetahuan siswa lebih kokoh.
https://drive.google.com/drive/folders/1cvQ0ef2Ns2wa9UdaSJ9w d_-
atJk6xaJG?usp=sharing
Analisis alternatif
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi
solusi
2. Alternatif solusi untuk mengatasi masalah Siswa Berdasarkan kajian literatur Solusi tersebut dianggap relevan Agar solusi tersebut dapat
kesulitan melakukan aktivitas kolaborasi saat pembelajaran dan wawancara, karena berdasarkan terlaksana dengan optimal,
materi laju reaksi antara lain: solusi yang relevan untuk kajian literatur, kegiatan tahapan yang dilakukan adalah:
mengatasi kesulitan wawancara, dan diskusi
A. Hasil Kajian Literatur
melakukan aktivitas mengacu pada hal berikut:  Melakukan diagnostik awal
1. Mengembangkan LKPD dikemas dalam model
kolaborasi saat terhadap siswa terkait
pembelajaran berbasis masalah. Fitriyani (2009) pengetahuan prasyarat.
menyimpulkan bahwa LKS kolaboratif pada model pembelajaran adalah: 1. Model pembelajaran berbasis
masalah akan:  Melakukan pemetaan konsep
pembelajaran berbasis masalah berpengaruh secara signifikan
1. Menerapkan model  Meningkatkan partisipasi aktif peserta laju reaksi berdasarkan
terhadap keterampilan pemecahan masalah fisika siswa
pembelajaran Problem silabus.
SMA. Hasil penelitian ini membawa implikasi bahwa LKS didik.
Based learning.  Mempersiapkan
kolaboratif dapat digunakan dalam implementasi
2. Menggunakan metode  Memberikan pengalaman nyata dan bahan ajar yang
pembelajaran berbasis masalah sebagai bentuk bantuan praktikum sederhana bermakna untuk siswa.
bagi siswa untuk membelajarkan keterampilan kontekstual.
( pengukuran pH)  Meningkatkan kemampuan berpikir kritis
pemecahan masalah. Hal ini karena dalam kelompok 3. Pengunaan LKPD berbasis siswa.  Merancang LKPD
metode Buzz Group berbasis metode BUZZ
belajarnya siswa akan belajar bekerjasama dan bersikap  Membantu peserta didik Group.
toleransi dalam kelompoknya. menjadi lebih peka terhadap permasalahan  Mengorganisasikan siswa
Sumber: Jurnal Ilmiah yang terjadi di lingkungan sekitarnya dan
Fitriyani, R. V., Supeno, S., & Maryani, M. (2019). Rumusan Solusi sesuai langkah
penyelesaian masalah dalam kehidupan pembelajaran Buzz
Pengaruh LKS kolaboratif pada model pembelajaran Penerapan model
berbasis masalah terhadap keterampilan pemecahan nyata. Group berbasis PBL.
pembelajaran Problem Based
masalah fisika siswa SMA. Berkala Ilmiah Pendidikan Learning dengan metode  Menyusun skenario
Fisika, 7(2), 71-81. praktikum sederhana berbantukan 2. Metode praktikum pembelajaran yang berbasis
https://pdfs.semanticscho lar.org/e68 a/0effc94 LKPD berbasis metode Buzz  Menghubungkan teori jauh lebih mudah model PBL dan LKPD
3db2800cc620da5 ca9188d762360b.pdf Group untuk dan dipahami siswa dengan metode Buzz Group.
meningkatkan kemampuan  Dapat dilakukan karena bersifat  Menyusun
kolaborasi siswa sederhana dan memungkinkan instrumen penilaian aspek
kognitif.
2. Menerapkan model pembelajaran berbasis masalah 3. Pemanfaatan LKPD dalam  Menyususn lembar
dengan pendekatan multiple representation. observasi aktivitas
pembelajaran akan:
Pendekatan multiple representation merupakan suatu pendekatan  membantu siswa siswa (psikomotorik).
yang dalam penyajian materi, menggabungkan grafik, gambar, teks mengikuti alur pembelajaran  Menyusun lembar
serta simbol yang dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dengan optimal. observasi penilaian
serta berpartisipasi langsung secara aktif dalam proses  mempermudah siswa sikap (afektif) dan unjuk
pembelajaran baik secara individu maupun dalam kolaborasi mengikuti urutan pemikiran secara kerja siswa.
dengan siswa lain saat melakukan kajian masalah yang logis dan terstruktur.
diberikan oleh guru. Siswa akan belajar bertanggung jawab dan  Perpaduan teks dan gambar
meningkatkan kemampuan analisis Critical Thingking dalam halaman cetak dapat
Hasil penelitian Wela (2020), disimpulkan sebagai berikut: menambah daya tarik serta dapat
1. Ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang memperlancar
belajar menggunakan model problem based learning dengan pemahaman informasi yang
pendekatan multiple representation dengan siswa yang hanya disajikan dalam dua format (verbal
belajar menggunakan model problem based learning. dan visual).
2. Memiliki perbedaan berpikir kritis antara siswa yang
 Meningkatkan partisipasi aktif
memiliki kemampuan kolaborasi tinggi dengan siswa
siswa karena harus memberi respon
yang memiliki kemampuan kolaborasi rendah. terhadap peryataan dan latihan
3. Terdapat interaksi antara model problem based learning yang disusun dalam LKPD.
dengan pendekatan multiple representation dan kemampuan
kolaborasi terhadap kemampuan berpikir kritis.
Sumber: Jurnal Ilmiah 4. Metode kolaboratif tipe
Buzz Group dapat :
Wela, G. S., Sundaygara, C., & Pratiwi, H. Y. (2020). PBL
 meningkatkan keahlian dan
DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE REPRESENTATION pelatihan keterampilan
TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU
 membuat siswa lebih aktif dalam
DARI KEMAMPUAN KOLABORASI. RAINSTEK: Jurnal
mengemukakan pendapatnya dan lebih
Terapan Sains & Teknologi, 2(3), 209-220.
bertanggung jawab atas tugas yang
http://ejournal.unikama.ac.id/in dex.ph p/jtst/articl e/view/4711
diberikan kepada mereka
 membuat siswa lebih mengingat
dan memahami apa yang telah mereka
diskusikan.
3. Menerapkan model pembelajaran Inkuiri melalui kegiatan
Praktikum.
Menurut penelitian Siregar, R. A. (2018), Model yang
dikembangkan memiliki keunggulan yaitu: 1) dapat menarik
minat siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pembelajaran yang
berkaitan dengan materi kimia yang bersifat makroskopis
karena dibantu dengan kegiatan di laboraorium; 2) membantu
siswa dalam mengkonstruksi konsep dengan
menggunakan metode ilmiah dan
mengembangkan karakter siswa; dan 3) Terjadi peningkatan
kemampuan ingatan dan pemahaman terhadap materi
pembelajaran oleh siswa, karena pengetahuan atau informasi
yang mereka peroleh berdasarkan pengalaman belajar mereka
dalam menemukan sendiri jawaban atas pertanyaan saat proses
pembelajaran.
Sumber : Jurnal Ilmiah
Siregar, R. A. (2018). Validitas
Pengembangan Model Pembelajaran Kimia SMA
Berbasis Inkuiri Melalui Kolaborasi Kegiatan
Laboratorium Untuk Meningkatkan Capaian
Pembelajaran Siswa Pada Ranah Psikomotorik. Jurnal
Education and Development, 6(2), 18-18.
http://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article/ view/686
4. Melaksanakan penerapan CL dan PBL terhadap
pembelajaran kimia.
Menurut Hidayah (2021),
Pembelajaran dengan model kolaboratif merupakan proses
belajar di mana individu tersusun dalam kelompok kecil yang
beranggotakan beberapa orang dan saling membantu antara satu
dengan yang lain. Penggunaan model PBL dapat meningkat
prestasi akademik dan pemahaman mahasiswa terkait
pembelajaran kimia. Sedangkan peran tenaga pengajar
pada metode ini yaitu dapat membantu mahasiswa untuk
memperoleh keterampilan yang dibutuhkan untuk
digunakan dalam kehidupan sehari - hari seperti
kerjasama, analisis, penelitian komunikasi, sintesis dan
keterampilan pemecahan masalah.
Sumber : Jurnal Ilmiah
Hidayah, R., Fajaroh, F., & Narestifuri, R. E. (2021).
Pengembangan Model Pembelajaran Collaborative
Problem Based Learning Pada Pembelajaran Kimia
di Perguruan Tinggi. QALAMUNA: Jurnal Pendidikan,
Sosial, dan Agama, 13(2), 503-
520. https://ejournal.insuriponorogo.ac.id/index.php/qal
amuna/article/view/1016
5. Menerapkan pembelajaran kolaboratif tipe BUZZ Group
Hasil kajian Azahra (2022) menunjukkan bahwa pembelajaran
kolaboratif dapat mengembangkan sikap kerja sama,
menghargai pendapat teman, mengendalikan diri, kesabaran dan
kecerdasan emosional sehingga menghasilkan pemecahan
masalah yang tepat. Penerapan pembelajaran
kolaboratif melalui tipe buzz group dapat meningkatkan
pola pikir atau penalaran siswa dalam memecahkan masalah
fisika.
Sumber : Jurnal Ilmiah
PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM
PEMBELAJARAN FISIKA. In Prosiding
Seminar Nasional Inovasi Pendidikan. https:// e-proceedings. iain-
palangkaraya.ac.id/index.php/PSNIP/article/ vi ew/746
B. Wawancara
Hasil Wawancara: Guru kimia dan Pakar
(Dosen Kimia)
Alternatif solusi untuk meningkatkan kemampuan Kolaborasi
siswa dalam pembelajaran kimia antara lain:
1. Guru Kimia : Evanggy B. Tobing (Guru Kimia SMAS
Cahaya Negeri Sidikalang dan guru penggerak)
 Menentukan kelompok belajar sedivergen mungkin
(bervariasi sesuai dengan karakteristik siswa di kelas) agar siswa
belajar toleransi dan bekerjasama
 Memilih siswa yang berkemampuan rendah sebagai ketua
kelompok.
2. Dosen (Pakar) : Ibu Hotmalum , S.Pd, M.Pd
 Melakukan diagnostik awal saat akan
mengorganisasikan kelompok belajar.
 Merancang kelompok tidak terlalu besar, maksimal 4
orang dalam satu kelompok agar setiap siswa berperan aktif.
 Memberikan kesempatan kepada siswa yang kurang aktif
untuk tampil dalam presentasi hasil kerja kelompok.
https://drive.google.com/drive/
folders/1cvQ0ef2Ns2wa9UdaSJ9w d_-atJk6xaJG?
usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai