Anda di halaman 1dari 9

LEMBAR KERJA BELAJAR MANDIRI

LK. 2.2 MENENTUKAN SOLUSI

SIKLUS 2

OLEH:

NAMA : TIF AZIZAH, S.Pd

NIM : 2300103922027467

NO. UKG : 201507520583

KELAS : N PGSD

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

TAHUN 2023
LK. 2.2 Menentukan Solusi
Masalah yang Penyebab Masalah Solusi yang dipilih Deskripsi Kelebihan Kekuarangan Mitigasi
dipilih untuk diatasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Dari 27 peserta Peserta didik Berdasarkan Berdasarkan hasil Berdasarkan Berdasarkan Solusi mitigasi
didik ada 12 memiliki hasil analisis analisis terhadap akar Deskripsi Model Deskripsi Model kekurangan :
peserta didik kecenderungan terhadap akar penyebab masalah, pembelajaran PBL pembelajaran PBL
Kemampuan penyebab setelah dilakukan Kelebihan yang Kekurangan yang 1. Guru perlu
menghafal
berpikir kritis masalah, wawancara dan mencari dimiliki Model PBL dimiliki Model PBL merencanakan
peserta didik materi dan setelah beberarapa sumber sebagai berikut : sebagai berikut : waktu dengan
masih rendah rumus daripada dilakukan literatur, maka solusi 1. Peserta didik 1. Implementasi PBL bijak untuk
sehingga belum memahami wawancara dan yang dipilih yaitu: tidak hanya memerlukan memastikan
mampu konsep materi , mencari Menggunakan model menjadi waktu yang lebih bahwa
mengembangkan hal ini beberarapa pembelajaran PBL pendengar pasif, lama daripada implementasi PBL
penyelesaian sumber (Problem Based Learning) tetapi mereka metode tidak mengganggu
menyebabkan
masalah pada literatur, maka dengan pendekatan aktif dan terlibat pembelajaran trad JP pembelajaran
kemampuan solusi yang
soal cerita TPACK dalam mencari isional. lainnya.
Matematika Pola bernalar kritis dipilih yaitu: solusi untuk
Hal ini didukung oleh
bilangan dan pola peserta didik Menggunakan kajian literatur dan hasil masalah yang 2. Tidak Cocok 2. Kombinasi dengan
gambar kelas IV kurang terlatih. model wawancara sebagai dihadapi untuk Semua Metode Lain
semeter 1 SD pembelajaran Model problem based sehingga bisa Materi Pelajaran
Negeri Jemur PBL (Problem learning (PBL) adalah membangun Beberapa konsep 1. PBL dapat
wonosari I Based Learning) model pembelajaran keterampilan yang sangat dikombinasikan
Surabaya dengan yang menitik beratkan berpikir kritis. teoritis atau dengan metode
pendekatan pada kegiatan belajar pembelajaran
kompleks
TPACK peserta didik yang 2. Menghubungkan lain. Misalnya,
mungkin sulit kombinasi
berorientasi pada Pembelajaran
diaplikasikan antara PBL denga
masalah sebagai bahan dengan Konteks
belajar. berikut: Nyata atau dalam metode n pendekatan
Kajian Literatur: ini. TPACK dapat
membantu
 Zainal, N. F. (2022). kehidupan 3. Memerlukan mengatasi
Problem Based sehari-hari. Siswa yang keterbatasan
Learning pada Mandiri dan waktu.
Pembelajaran 3. Meningkatkan Disiplin waktu
Matematika di Sekolah Kerjasama dan 2. Penggunaan
Dasar/Madrasah Kolaborasi dalam 4. Evaluasi harus perpustakaan
Ibtidaiyah. Jurnal kelompok untuk untuk centra
Basicedu, 6(3), 3584- lebih kompleks
mencari solusi pembelajaran
3593. terbaik. karena tidak
hanya berfokus menambahkan
https://www.neliti.co
m/publications/447 pada jawaban medi kalender
4. Menjadikan
872/problem-based- akhir, tetapi juga dan air
pembelajaran
learning-pada- pada proses kemasan gelas .
bermakna
pembelajaran- sehingga berpikir kritis
matematika-di- mendorong siswa siswa 3. Pendampingan
sekolah-dasar- memiliki rasa dalam mengatasi Individu peserta
madrasah-ib percaya diri yang didik yang
masalah.
Sintaks atau langkah tinggi dan mengalami
pembelajaran berbasis mampu belajar kesulitan dalam
masalah (PBL) adalah secara mandiri. mengikuti PBL d
(1) tahap orientasi apat diberikan
siswa pada masalah, pendampingan
(2) tahap individu agar
mengorganisasikan mereka tetap
siswa untuk belajar, terlibat dalam
(3) tahap membimbing proses
penyelidikan individu pembelajaran.
maupun kelompok, (4)
tahap 4. Pendekatan
mengembangkan dan Gradual
menyajikan hasil Penerapan PBL d
karya, (5) tahap apat dimulai
menganalisis dan secara bertahap
dengan memulai
mengevaluasi proses dari masalah
pemecahan masalah. yang lebih
sederhana
 Problem Based sebelum beralih
Learning merupakan ke masalah yang
model pembelajaran lebih kompleks.
yang
direkomendasikan
dalam pembelajaran
Matematika di tingkat
SD/MI karena dapat
mendukung
peningkatan
kemampuan berpikir
tingkat tinggi peserta
didik melalui
penyelidikan dan
pemecahan masalah
yang berimplikasi pada
perkembangan
konstruksi
pengetahuan peserta
didik
https://journal.ikippg
riptk.ac.id/index.php/
snpp/article/view/512
3
 Oktaviana & Haryadi
(2020) menyatakan
bahwa model PBL
merupakan suatu
inovasi dalam
pembelajaran karena
dalam model PBL
kemampuan berpikir
siswa dioptimalkan
melalui proses
kelompok atau
kerjasama tim yang
sistematis sehingga
siswa dapat
memberdayakan,
mengasah, menguji,
dan mengembangkan
kemampuannya
secara berkelanjutan.
Menurut Sugiyono
(Handayani &
Mandasari, 2018)
Problem Based
Learning (PBL) ditandai
oleh siswa yang
bekerja berpasangan
atau dalam kelompok-
kelompok kecil untuk
menginvestigasi
masalah dunia nyata.
Pembentukan suatu
kelompok - kelompok
dalam proses belajar
diharapkan dapat
membantu siswa
untuk memecahan
masalah yang
dihadapinya, serta
dapat dengan mudah
untuk memperoleh
pengetahuan dan
konsep yang
dipelajarinya.
Oktaviana, D &
Haryadi, R. (2020).
Model Pembelajaran
Berbasis Masalah,
Keterampilan
Pemecahan Masalah
Siswa dan
Karakteristik Cara
Berpikir. Jurnal Studi
Multukultural
Internacional
Kawanua, 1(1), 38-47.
https://journal.ikippg
riptk.ac.id/index.php/
snpp/article/view/512
3
 TPACK merupakan
kepanjangan dari
Technological
Pedagogical Content
Knowledge. TPACK
dapat diartikan
sebagai bentuk
pengetahuan yang
merupakan sintesis
dari tiga pengetahuan
yaitu pengetahuan
teknologi,pengetahuan
pedagogi, dan
pengetahuan konten
(Khoiri, 2017). Irdalisa
(2021) menyatakan
bahwa TPACK pertama
kali diperkenalkan
oleh Koehler dan
Mishra pada tahun
2006 sebagai salah
satu framework yang
mengintegrasikan
antara pengetahuan
teknologi
(technological
knowlede),
pengetahuan pedagogi
(pedagogical
knowledge) dan
pengetahuan konten
(content knowledge)
dalam sebuah
konteks pembelajaran
untuk
menggambarkan
bagaimana
pemahaman pengajar
terhadap teknologi
pembelajaran yang
dihubungkan dengan
kemampuan
pengetahuan pedagogi
dan materi yang
dimiliki untuk
menghasilkan
pembelajaran yang
efektif Irdalisa.
(2020).Pelatihan Guru
terhadap Peningkatan
TPACK. Modul
Publikasi. Jakarta
Selatan: UHAMKA.
Diakses
dari:http://repository.
uhamka.ac.id/id/epri
nt/8046/1/MODUL%
20PELATIHAN%20TPA
CK.pdf
https://jurnal.uns.ac.i
d/jkc/article/view/65
655/36924
 Menurut Inayati, U.
(2020).
Langkah yang perlu
disiapkan dalam
menyongsong era 4.0
salah satunya yaitu
melalui pembelajaran
dengan
menumbuhkan
berfikir tingkat tinggi
atau lebih dikenal
dengan pembelajaran
HOTS (High Order
Thinking Skill).
HOTS adalah
kompleksitas berfikir
yang diawali dari
menguraikan materi,
mengambil
kesimpulan,
membangun
representasi,
Eksplorasi alternatif solusi dan Analisis alternatif solusi bersumber dari LK 2.1

Anda mungkin juga menyukai