PERCOBAAN 8
SINTESIS IODOFORM
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
SANTIKA ( 20012029 )
c. Identifikasi
a. Masukan 1 sendok spatel Iodoform.
b. Tambahkan 1 mL AgNO3
c. Kocok kuat campuran larutan tersebut dan amat
d. Setelah damati larutan berwarna coklat dan endapan berwarna
hitam.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
2) Isolasi
Massa KI sebelum dilarutkan 3 gram
Massa hasil pengkristalan KI 0.6 gram
pH lsebelum dipanaskan 12
pH seteah dipanaskan 11
Perhitungan rendemen :
Massa awal KI = 3 gram
Massa Kristal KI = 0, 6 gram
%r rendemen = 0,6 gram x 100 %
3 gram
= 20 %
3) Identifikasi
Reaksi yang diperoleh :
CHI3 + 3 AgNO3 CH(NO3)3 + 3AgI
4.2 Pembahasan
Pada percobaan ini terdapat 2 proses yang dilakukan yaitu proses sintesis
dan proses pemurnian. Pada proses sintesis hal yang pertama dilakukan yaitu ke
dalam labu alas bulat dimasukan 3 gram KI, 100 ml aquadest, dan 1 ml aseton,
kemudian ditambahkan bertetes-tetes kaporit 5% sambil dikocok (akan timbul
endapan) dan diteruskan penambahan hingga 1 tetes kaporit 5% sampel tidak
menimbulkan endapan lagi lalu didiamkan selama 10 menit setelah itu disaring
campuran dengan menggunakan corong bunchner dan dicuci kristal dengan
aquadest sampai bereaksi katalis lagi. Sedangkan pada proses pemurnian hal
pertama yang dilakukan yaitu dimasukan kristal dalam labu alas bulat yang telah
dilengkai dengan reflux kemudian ditambahkan etanol hingga tepat larut sambil
dipanaskan diatas water bath dan dalam keadaan panas, larutan disaring dengan
penyaring panas (corong bunchner direndam dahulu dalam air panas), kemudian
filtrat didinginkan sambil digoyang-goyang hingga terbentuk kristal kembali
dengan sempurna lalu disaring dengan corong bunchner, lalu dikeringkan dan
dihitung rendemennya.
Pada percobaan ini digunakan larutan aseton yang berfungsi sebagai
penyambung gugus metil CH3 (COI)2 yang berfungsi sebagai oksidator serta KI
yang berfungsi sebagai penyambung I2 (Rusli,2007). Adapun prinsip percobaan
ini adalah gugus keton atau alkenon dengan larutan hipohalida akan menghasilkan
senyawa iodoform atau trihalometanu dengan titik lebur dari iodoform
sebesar 119-1220C (Arhamida, 2003). Pada percobaan ini digunakan aquadest
yang berfungsi untuk melarutkan KI karena KI sangat mudah larut dalam air.
Alasan penambahan kaporit yaitu untuk memberikan suasana basa pada
percobaan sintesis iodoform tersebut (Rusli, 2007). Pada percobaan tersebut
tersebut dilengkapi pula refluks, tujuannya yaitu untuk mempercepat reaksi antara
etanol dengan Kristal yang terbentuk ssebelumnya hingga diharapkan Kristal
dapat larut seutuhnya (Khopkar, 1990).
BAB V
KESIMPULAN
1. Iodoform merupakan senyawa kimia yang dapat disintesis berdasarkan reaksi
halogenasi, dengan bahan dasar iodium yang direaksikan dengan
aseton dan menggunakan bantuan natrium hidroksida.
2. Adapun prinsip percobaan ini adalah gugus keton atau alkenon dengan
larutan hipohalida akan menghasilkan senyawa iodoform atau trihalometanu
dengan titik lebur dari iodoform sebesar 119-1220C.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Vogel. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.
Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.
Ebry, Kristiano. 2013. Jurnal ko sip.http://www.scribd.com/doc/82511005/Jurnal-
Ko-Sip
Anonim, 2006. ”Penuntun Praktikum Kimia Organik Sintesis”. UMI.
Makassar
Ebel, Siegrfried.1992. Obat Sintetik. Buku Ajar Dan Buku Pegangan. Gadjah
Mada University Press : Yogyakarta.