Iodoform (CHI3) adalah senyawa yang dibentuk dari reaksi antara iodin dalam
suasana basa dengan senyawa organik yang memiliki gugus metil keton (CH 3-CO-), seperti
asetaldehid dan aseton atau jika diooksidasi menghasilkan senyawa yang memiliki gugus
metil keton, seperti etanol. Dalam reaksi iodoform digunakan iodin (I 2) dan larutan alkali
hidroksida (NaOH atau KOH) sehingga menghasilkan iodoform. Persamaan reaksinya
dinyatakan sebagai berikut:
Iodoform yang diperoleh berupa kristal berwarna kuning, dengan titik leleh 120°C
dan mempunyai bau yang khas. Iodoform dapat digunakan sebagai desinfektan dan antiseptik
luar. Dengan reaksi yang serupa, natrium hipoklorit dan natrium hiprobromit masing-masing
menghasilkan kloroform (CHCl3) dan bromoform (CHBr3). Reaksi-reaksi tersebut dikenal
dengan reaksi haloform.
Rekristalisasi
Rekristalisasi adalah pemurnian zat padat secara mengkristalkan kembali dari cairan
pelarut atau campuran pelarut, melarutkan kristal dalam pelarut panas (atau campuran
pelarut) kemudian mendinginkan larutan secara perlahan sampaiterbentuk kristal yang murni.
Tujuan Rekristalisasi :
1. Menghilangkan kotoran yang dihasilkan selama reaksi baik mekanis maupunfisis.
2. Mendapatkan kristal yang bagus.
Bahan
a. Iodium
b. Aseton
c. NaOH 2 N
d. Alkohol
e. Aquades
5 g iodin + 5 mL aseton + 5
mL air sulin
Endapan
Filtrat
Dibiarkan dingin
Ditambahkan 12,5 mL air
Larutan diaduk
Endapan disaring
Endapan dicuci dengan etanol
Kristal dikeringkan dalam desikator
Hasil
IX.PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan iodoform yaitu dengan mereaksikan
aseton, iodium dan NaOH. Reaksi ini merupakan reaksi reduksi oksidasi yakni melibatkan
kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi. Langkah pertama diambil 5 ml aseton jernih tidak
berwarna, 5 ml air dan diambil 5 g iodium berwarna hitam yang dimasukkan kedalam labu
Erlenmeyer. Larutan kemudian dikocok. Reaksi yang terjadi yaitu:
Larutkannya kemudian ditambahkan 125 ml air. Tujuan dari penambahan segera 125
mL air setelah terbentuk kristal kuning maksudnya untuk mengencerkan NaOH yang
mungkin berlebih dan untuk mencegah kecepatan terhidrolisisnya iodoform yang terbentuk.
Hasil kristal kuning yang diperoleh dan telah ditambahakan air segera disaring dengan corong
buchner. Kemudian kristal dicuci sampai filtrat tidak bereaksi alkalis, atau bebas NaOH
karena sisa NaOH dikristal dapat menyebabkan penguraian iodoform pada waktu kristalisasi
dengan alkohol.
Setelah dilakukan penyaringan dengan corong buchner kemudian dilakukan
rekristalisasi (pemurnian). Rekristalisasi adalah pemurnian zat padat dimana dalam keadaan
panas larut dalam suatu pelarut tertentu, tetapi dalam keadaan dingin atau pada suhu kamar,
zat atau kristalnya akan terjadi. Dalam percobaan ini digunakan pelarut etanol.
Iodoform dimasukkan kedalam erlenmeyer. Kemudian iodoform dilarutkan dengan
beberapa mL etanol. Karena etanol sifatnya mudah terbakar maka menggunakan erlenmeyer
yang ditutup dengan corong dan ditutup dengan kapas basah untuk menghindari terjadinya penguapan
etanol.. Tujuan dari pemberian etanol adalah untuk melarutkan sempurna kristal iodoform.
Karena pada dasarnya etanol adalah pelarut dari iodoform.
Setelah dilarutkan dengan etanol kemudian dihangatkan di atas kompor listrik sambil
dikocok, pemanasan bertujuan untuk membantu proses pelarutan antara etanol dan iodoform.
Setelah terlihat iodoform melarut sempurna didalam etanol kemudian disaring. Hasil dari
penyaringan yang berada diatas kertas saring merupakan iodoform berwarna kuning yang
masih kotor belum murni. Sedangkan larutan yang ditampung dibiarkan sampai dingin
dimana akan terbentuk kristal iodoform yang berarna kuning. Setelah dingin, ditambahkan
12, 5 mL air. Larutan kemudian diaduk untuk mengendapkan iodoform dengan sempurna.
Endapan kemudian disaring dengan corong buchner dan iodoform dicuci dengan beberapa
tetes etanol dingin.
Hasil rekristalisasi kemudian disimpan di dalam desikator ± 3 hari. Setelah kering,
iodoform kemudian ditimbang yang beratnya sebesar 0,8 g. Berdasarkan hasil perhitungan
maka didapatkan % rendemen sebesar :
% Rendemen yang dihasilkan sangat kecil diakibatkan karena massa iodoform yang
di dapat sangat kecil akibat banyak yang menempel pada waktu proses pembuatan seperti
menempel pada kertas saring.
X. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang kami peroleh maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Iodoform dapat dibuat atau disintetis dari aseton dengan proses kristalisasi.
2. Iodoform memiliki bentuk Kristal berwarna kuning dan memiliki bau yang khas.
XI. JAWABAN PERTANYAAN
1. Tuliskan persamaan reaksi dalam percobaan diatas!
2. Terangkan cara halogenasi untuk pembuatan iodoform ini selain dengan iodium
misalnya dengan klor (Cl)!
3. Selain dengan aseton, iodoform juga dapat dibuat dari etanol. Jelaskan alasannya!
Karena etanol jika diooksidasi menghasilkan senyawa yang memiliki gugus metil
aldehid.
Reaksinya:
7. Tuliskan rumus bangun etil asetat, propanol, methanol, n-butil alkohol, sek-butil
alkohol, 4-metil-2-pentanol, dan 2-pentanon. Apakah senyawa-senyawa tersebut
positif terhadap pengujian iodoform?
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden & Fessenden. 1986. Kimia Organik Edisi 3.New California: Massachuset.
(Terjemahan. 1982. Kimia Organik. (ed. Ke 3).Jakarta: Erlangga)
Clark, Jim. 2007. Reaksi Triiodometana (Iodoform) dengan Aldehid dan Keton.
Online,http://www.chemistry.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/aldehid_dan_k
eton/reaksi_triiodometana_iodoform_dengan_aldehid_dan_keton/ . Diakses pada 8
April 2012.