Anda di halaman 1dari 14

SINTESIS IODOFORM

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Iodoform merupakan suatu zat kimia yang banyak digunakan dalam
bidang farmasi sebagai desinfektan dan antiseptik Antiseptik merupakan zat
yang bekerja bakteriostatik, biasanya dipakai pada infeksi bakteri pada kulit,
mukosa dan melawan bakteri pada luka.
Iodoform merupakan senyawa kimia yang dapat disintesis berdasarkan
reaksi halogenasi, dengan bahan dasar iodium yang direaksikan dengan
aseton dan menggunakan bantuan natrium hidroksida. Prinsip dari reaksi
pembentukan iodoform adalah berdasarkan reaksi halogenasi yaitu dimulai
dengan pembentukan atom radikal bebas dari halogen.
Hal ini disintetis oleh reaksi haloform reaksi iodium dengan natrium
hidroksida dengan salah satu dari empat jenis denyawa organik yaitu metal
keton, asetaldehida, etanol dan alkohol sekunder tertentu. Reaksi Iodium
dengan basa metil keton akan menghasilkan endapan berwarna kuning pucat
(iodoform test).
Telah ditemukan bahwa kecepatan halogenasi suatu keton berbanding
langsung dengan konsentrasi asam yang ditambahkan, tetapi tidak bergantung
pada konsentrasi atau jenis halogen yang digunakan (klor, brom, atau iod).
Halogenasi terhadap keton asimetris seperti metil propil keton
memperlihatkan bahwa orientasi halogenasi terjadi lebih dominan terhadap
karbon yang lebih tersubstitusi. Di dalam halogenasi terkataliss basa terhadap
keton, ditemukan juga bahwa kecepatan reaksi sama sekali tidak tergantung
pada konsentrasi dan identitas halogen.
Iodoform juga banyak digunakan dalam bidang kedokteran yaitu
sebagai antiseptik terhadap luka-luka lecet, karena membebaskan I2 yang
dapat membunuh bakteri. Selain itu juga masih dalam bidang kedokteran
iodoform berfungsi sebagai pencegah keluarnya nanah dan pencegah
pertumbuhan bakteri.

MOH.SHOKIB PIPIN VEMILIA


15020100147
SINTESIS IODOFORM
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum tersebut, yaitu Untuk mengenal
pembuatan senyawa-senyawa halogen dari methane.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun Tujuan dari Praktikum tersebut, yaitu Untuk Membuat kristal
iodoform dengan mereaksikan antara kristal iodium dan aseton yang
ditambahkan NaOH sebagai katalisator, sampai terbentuk kristal kuning
direkritalisasi dengan alkohol dan dihitung rendamennya.

MOH.SHOKIB PIPIN VEMILIA


15020100147
SINTESIS IODOFORM
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Senyawa iodoform biasanya dibuat dari kloroform, bagaimanapun
pembuatannya berbeda dengan pembuatan kloroform, iodoform dibuat dari
reagen natrium hipoiodit. Reaksi antara senyawa karbonil seperti CH3CO-
dan natrium hipoiodit. Kloroform dapat di bentuk menjadi Kristal kuning
dengan titik leleh 1200C (Irwandi, 2014).
Dalam proses sintesis iodoform ini dilakukan penambahan air yang
banyak setelah terjadi kristal Iodoform dengan maksud mengencerkan NaOH
yang mungkin berlebihan. Jadi mengurangi kecepatan terhidrolisisnya
Iodoform yang terjadi kecepatan terhidrolisirnya Iodoform yang terjadi
dengan adanya NaOH (Reksohadiprodjo, Samhoedi, 1976).
Iodoform merupakan antiseptik yang sangat efektif untuk kulit utuh,
maka sebagai tinktur iod banyak digunakan sebagai injeksi. Efek samping
senyawa coklatnya dan kadar terjadi dermatitis (alergi kulit) hamper semua
kuman patogen termasuk fungsi dan virus dimatikan oleh iodium (Tan Hoan,
2001).
Iod merupakan zat pengoksidasi lembut dan senyawa karbonil metal
juga akan menunjukkan uji positif. Brom dan klor juga bereaksi dengan metal
keton, menghasilkan masing-masing bromoform dan kloroform. Karena
bromoform dan kloroform merupakan cairan yang tidak mencolok, maka
pembenrukannya tak berguna untuk maksud uji. Namun reaksi antara suatu
metal keton dengan setiap halogen tersebut memberikan suatu metode
pengubahan metal keton ini menjadi asam karboksilat. Reaksi dapat
dipercepat dengan penambahan asam atau basa. Telah ditemukan bahwa
kecepatan halogenasi suatu keton berbanding langsung dengan konsentrasi
asam yang ditambahkan, tetapi tidak bergantung pada konsentrasi atau jenis
halogen yang digunakan. Halogenasi terhadap keton asimetris seperti metal
propil keton memperlihatkan bahwa orientasi halogenasi terjadi lebih
dominan terhadap karbon yang lebih tersubstitusi. Di dalam halogenasi
terkatalis basa terhadap keton, ditemukan juga bahwa kecepatan reaksi sama

MOH.SHOKIB PIPIN VEMILIA


15020100147
SINTESIS IODOFORM
sekali tidak bergantung pada konsentrasi dan identitas halogen (Fessenden,
1986)
Pemberian yodida pada penderita hiperteroid menghasilkan efek terapi
yang nyata, jadi dalam hal ini iodida menekan fungsi tiroid. Yodium dalam
darah terdapat dalam bentuk yodida yang sebagian besar ditangkap oleh tiroid
untuk sintesa hormon tiroid dan sebagian lagi terdapat dalam bentuk PBI.
Pengukuran kadar PBI plasma merupakan parameter yang baik sekali untuk
diagnosis fungsi tiroid, tetapi saying sekali banyak hal yang dapat
mempengaruhi kadar PBI tersebut (Ganiswara, 2007).
Iodoform bila kontak dengan tubuh melepaskan iodium secara
berangsur dan iodium inilah yang diharapkan bersifat bakterisid. Iodium
adalah suatu zat yang bersifat bakteriostatik non selektif . sediaan yang
mengandung zat ialah iodium tinktur dan lugol. Iodium tinktur berwarna
coklat, dapat menyebabkan iritasi, vesikulasi kulit, kadang-kadang kulit dapat
mengelupas. Karena toksik dan mudah diperoleh, zat ini sering dipakai untuk
percobaan bunuh diri. Bila terjadi intoksikasi, akan timbul iritasi saluran
cerna terdapat banyak karbohidrat (Ganiswarna, 2007).
Reaksi dapat dipercepat dengan penambahan asam atau basa. Telah
ditemukan bahwa kecepatan halogenasi suatu keton berbanding langsung
dengan konsentrasi asam yang ditambahkan, tetapi tidak bergantung pada
konsentrasi atau jenis halogen yang digunakan (klor, brom, atau iod).
Halogenasi terhadap keton asimetris seperti metil propil keton
memperlihatkan bahwa orientasi halogenasi terjadi lebih dominan terhadap
karbon yang lebih tersubstitusi. Di dalam halogenasi terkataliss basa terhadap
keton, ditemukan juga bahwa kecepatan reaksi sama sekali tidak tergantung
pada konsentrasi dan identitas halogen (Fessenden, 1986).

Hidrogen peroksida dan iodoform dapat menunda penumbuhan luka.


Irigas luka dengan larutan garam normal steril merupakan teknik pembersih
yang baik. Meskipun bilangan dengan spraiy dan aliran air pada luka
dekronik banyak dipakai, tehnik-tehnik sering tidak efektif untuk melepaskan

MOH.SHOKIB PIPIN VEMILIA


15020100147
SINTESIS IODOFORM
dibrisdan bahkan dapat memaksa bakteri masuk ke dalam jaringan granulasi
aliran air mungkin dapat membantu pada sebagian pasien dengan ulkus
tangkai dibawah. Jika cra-cara gagal maka, debridimen dengan direksi tajam
mungkin merupakan metode terbaik untuk membersihkan luka yang kronis
(Chires, 2009).

MOH.SHOKIB PIPIN VEMILIA


15020100147
SINTESIS IODOFORM
BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Adapun alat yang digunakan pada Praktikum tersebut, yaitu Corong
pisah, Corong Buchner, Labu alas bulat, dan Gelas kimia.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan pada Praktikum tersebut, yaitu
Alliminium foil, Air suling, Alkohol, Aseton, Iodium, dan NaOH.
3.3 Cara Kerja
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, Ditimbang iodium
dengan menggunakan timbangan analitik sebanyak 4 gram. Ditimbang aseton
sebanyak 4 ml. Ditimbang NaOH sebanyak 8 ml. Kemudian Iodium
dimasukkan ke dalam labu alas bulat kemudian ditambahkan aseton.
Kemudian Dimasukkan larutan NaOH ke dalam labu alas bulat, penambahan
NaOH dihentikan dan langsung ditambahkan air yang banyak (120
ml). Diaduk erlenmeyer hingga kristal kuning terbentuk seluruhnya. Kristal
kuning iodoform disaring dengan corong buchner, kemudian
dikeringkan. Setelah kering ditimbang berapa berat iodoform yang didapatkan.
Kemudian Dihitung rendamennya.

MOH.SHOKIB PIPIN VEMILIA


15020100147
SINTESIS IODOFORM
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum


1. Tabel Pengamatan
Perlakuan Pengamatan
Iodium + Aseton Coklat tidak larut
Dikocok Coklat larut
Ditambahkan NaOH Kristal kuning
Ditambahkan Air Kristal kuning

2. Reaksi
CH3COCH3 + 3 I2 CI3COCH3 + 3 HI
CI3COCH3 + NaOH CHI3 + CH3COONa
3 NaOH + 3 HI 3 NaI + 3 H2O

CH3COCH3 + 3 I2 + 4 NaOH CHI3 + CH3COONa + 3 NaI + 3 H2O

3. Perhitungan
Berat kertas saring awal : 1,08672 g
Berat kertas saring akhir : 1,26579 g
Berat sampel : 2g
BM Iodoform : 393,7 g

g 2g
a. Mol L = mr
= 127
= 0,0157 mol

b. Berat CH3
Gram = mol CH3 mol CHI3

MOH.SHOKIB PIPIN VEMILIA


15020100147
SINTESIS IODOFORM
= 3 2 3

= 5,23 103 393,7 = 2,06

c. Berat Kristal
= berat kertas saring akhir berat kertas saring awal

= 1,26579 g 1,08677 g = 0,17902 g

d. % Rendaman
berat praktek
= 100 %
berat teori

0,17902 g
= 100%
2,06 g

= 8,09 %

4.2 Pembahasan
Iodoform merupakan antiseptik yang sangat efektif untuk kulit utuh,
maka sebagai tinktur iod banyak digunakan sebagai injeksi. Efek samping
senyawa coklatnya dan kadar terjadi dermatitis (alergi kulit) hamper semua
kuman patogen termasuk fungsi dan virus dimatikan oleh iodium.
Pada percobaan sintesis iodoform ini kami mereaksikan antara Iodium
dan aseton dengan bantuan NaOH sebagai katalisator agar memperoleh hasil
yang sesuai dan mempercepat terjadinya reaksi.
Pada percobaan kali ini kami menimbang Iodium sebanyak 2 gram dan
ditambah 4 ml aseton, kemudian dimasukkan ke dalam labu dasar bulat.
Kemudian, ditambahkan 8 mL NaOH sedikit demi sedikit. Namun, apabila
terjadi panas, yang tidak diinginkan lapisi labu tersebut dengan menggnakan
lap basah. Fungsi dari penambahan NaOH adalah untuk menghasilkan kristal
iodoform yang berwarna kuning. Setelah itu, dengan segera ditambahkan 300
mL air. Penambahan segera 300 mL air setelah terbentuk kristal kuning
maksudnya untuk mengencerkan NaOH yang mungkin berlebih dan untuk
mencegah kecepatan terhidrolisisnya iodoform yang terbentuk. Hasil kristal

MOH.SHOKIB PIPIN VEMILIA


15020100147
SINTESIS IODOFORM
kuning yang diperoleh dan telah ditambahakan air segera disaring dengan
corong buchner. Kemudian kristal dicuci sampai filtrat tidak bereaksi alkalis,
atau bebas NaOH karena sisa NaOH dikristal dapat menyebabkan penguraian
iodoform pada waktu kristalisasi dengan alkohol.
Setelah kami memperoleh Kristal kuning, kami menimbang Kristal
kuning tersebut dan kami menghitung % Rendamennya. Hasil rendamen yang
kami peroleh setelah praktikum, yaitu 8,09 %

Adapun maksud dari penambahan segera dengan banyak air setelah


terjadi kristal Iodoform adalah untuk mengencerkan NaOH yang mungkin
berlebih. Filtrat yang terbentuk tidak boleh bersifat alkalis lagi sebab dengan
adanya suasana alkalis maka pada rekristalisasi dengan alkohol maka
Iodoform akan terurai dan kemungkinan akan dibebaskan Iodium yang
terlihat dengan berwarna coklatnya larutan
Dalam proses sintesis iodoform ini dilakukan penambahan air yang
banyak setelah terjadi kristal Iodoform dengan maksud mengencerkan
NaOH yang mungkin berlebihan. Jadi mengurangi kecepatan
terhidrolisisnya Iodoform yang terjadi kecepatan terhidrolisirnya Iodoform
yang terjadi dengan adanya NaOH
Setelah terbentuk kristal kuning maka dilakukan pencucian dengan air
suling yang mana bertujuan agar filtrat yang masih bersifat alkalis menjadi
tidak alkalis lagi, karena apabila filtrat bersifat alkalis berarti iodium yang
terbentuk masih mengandung NaOH sehingga dengan melakukan
pembilasan dengan air suling berulang-ulang dapat memurnikan kristal
iodoform yang telah terbentuk. Selain itu, penambahan air suling juga
dimaksudkan dapat mengencerkan NaOH yang terlarut pekat. Setelah
dilakukan penyaringan, dilakukan rekristalisasi. Rekristalisasi merupakan
pemurnian suatu zat padat dari campuran atau pengotornya dengan cara
mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan dengan pelarut yang
cocok.

MOH.SHOKIB PIPIN VEMILIA


15020100147
SINTESIS IODOFORM
Berat kristal yang ditimbang harus benar-benar kering, hal ini bertujuan
untuk menghilangkan kadar air dalam iodoform dengan adanya kristalisasi
dengan alkohol. Setelah diperoleh hasil timbangan iodoform yang erbentuk
kristal kering, maka dilakukanlah perhitungan rendamen
Adapun yang menyebabkan atau mempengaruhi hasil dari percobaan
antara lain :
1. Penimbangan yang dilakukan kurang teliti
2. Alat-alat yang digunakan tidak bersih.
3. Titrasi yang berlebihan dari NaOH

MOH.SHOKIB PIPIN VEMILIA


15020100147
SINTESIS IODOFORM
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum Sintetis Iodoform kami dapat
menyimpulkan bahwa kami berhasil mendapatkan Kristal berwarna kuning
dan hasil rendamennya, yaitu 8,09 %.
5.2 Saran
Sebaiknya Asisten datang lebih awal dari praktikan agar Praktikum
dapat berjalan dengan baik.

MOH.SHOKIB PIPIN VEMILIA


15020100147
SINTESIS IODOFORM
DAFTAR PUSTAKA

Anonim., 2015. Penuntun dan Laporan Praktikum Kimia Sintesis, Universitas


Muslim Indonesia: Makassar.

Chires, dkk. 2009. Analisis Iodoform, publisher: Jakarta.


Ditjen Pom.1979.Farmakope Indonesia Edisi III.Departemen Kesehatan
Republik Indonesia: Jakarta.

Fessenden dan Fessenden, 1986. Kimia Organik edisi ke 2, Erlangga : Jakarta.

Ganiswara, S, 2007. Farmakologi dan Terapi, Gaya baru: Jakarta.

Irwandi, dedi, 2004. Prosedur praktikum kimia organic. Penerbit: UIN-Press.

Raksohadiprodjo, Samboedi. 1976. Kuliah dan Praktika Kimia Farmasi


Preparatif. UGM. Yogyakarta.

Tan Hoan Tjay, Et. Kirana rahardja, 2007. Obat-obat Penting. Gadja Mada
University Press: Jakarta.

MOH.SHOKIB PIPIN VEMILIA


15020100147
SINTESIS IODOFORM
LAMPIRAN

a. Skema

Disiapkan alat dan bahan

Ditimbang Iodium sebanyak 4 gram, lalu masukkan kedalam labu alas datar.

Diukur 4 mL aseton, lalu dimasukkan ke dalam labu alat datar

Diukur 8 mL larutan NaOH, lalu dimasukkan kedalam corong pisah.

Bila terjadi panas yang tidak diinginkan bungkus labu alas bulat dengan kain
basah

Disaring dengan corong Buchner

Dicuci Kristal sampai Filtrat tidak bereaksi alkalis

Hitung % Rendamennya.

Gambar

MOH.SHOKIB PIPIN VEMILIA


15020100147
SINTESIS IODOFORM
Hasil kristal kuning setelah penyaringan

Kristal kuning setelah dikeringkan

MOH.SHOKIB PIPIN VEMILIA


15020100147

Anda mungkin juga menyukai