BAB I
PENDAHULUAN
pesat, setiap harinya ditemukan satu juta pasien kanker baru. Kurang
radiasi lokal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(Tjay, 2007).
dari sel tubuh yang asli. Mutasi gen ini dipicu oleh keberadaan suatu
hati, kanker paru-paru, kanker prostat, kanker kulit dan kanker usus.
kali lebih cepat daripada sel normal. Oleh karena itu berbagai mutasi
dan mamma.
antibodies.
kulit lainnya yang dapat terjadi adalah dari sel basal dan sel
senyawa kimia, sinar UV. Gen kanker yang telah mengalami mutasi
(Griffith, 1993).
dengan efek toksisnya. Pada hakikatnya setiap obat dalam dosis yang
(Tjay, 2007).
respon dosis yang kurang baik untuk efek toksik maupun terapi
(Mycek, 2001).
sediaan tak murni atau campuran dari beberapa zat aktif , metode
maka senyawa yang lolos penyaringan ini akan diteliti lebih lanjut
(Gunawan, 2007).
membunuh 50% dari sekelompok hewan coba (LD50). Pada tahap ini
obat ini secara teratur dalam jangka panjang dan dengan cara
(Gunawan, 2007).
2. Efek toksik kronik, yang pada umumnya zat dalam jumlah sedikit
dosis tetap merupakan faktor utama yang terpenting. Untuk setiap zat
kimia, termasuk air, dapat ditentukan dosis kecil yang tidak berefek
sama sekali, atau suatu dosis besar sekali yang dapat menimbulkan
keracunan dan kematian. Untuk zat kimia dengan efek terapi, maka
(Gunawan, 2007).
ketat. Jika kadar obat melebihi batas terapeutik, maka efek toksik
1986) :
toksikan tertentu.
tanaman baru.
bulan kelahiran bayi. Sel – sel yang bereproduksi, seperti sel hati, kulit
sebuah proses, yang disebut siklus sel. Sel – sel yang tidak
siklus sel ini. Perjalanan siklus sel ini secara ketat dikontrol dan dapat
dihentikan atau dimulai bergantung pada kondisi sel dan sinyal yang
sel – sel yang jauh, oleh faktor pertumbuhan yang diproduksi secara
lokal, dan oleh isyarat kimia yang dilepaskan dari sel sekitarnya,
termasuk sitokinin yang dihasilkan oleh sel imun dan sel radang.
mencapai inti sel. Protein tertentu yang ada di inti sel, yang disebut
2009).
yang penting. Akhirnya akan disajikan dua kategori besar gen yang
Komposisi :
Air 96,5 %
Garam 3,5 %
c. Sodium 30,6% wt
d. Calcium 1,2% wt
e. Potassium1,1% wt
f. Magnesium 3,7% wt
g. Lain-lain 0,7% wt
tidak berasap.
etanol.
Regnum : Plantae
Subdivisi : Traceheobionta
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Rubiales
Family : Rubiaceae
Genus : Morinda
A.
2002) :
magnesium, dll.
aktif.
Filum : Echinodermata
Subfilum : Eautherozoa
Class : Echinoideata
Suku : Echinaceae
Marga : Tripneustes
durk yang tersusun oleh zat kapur. Jenis hewan ini biasanya
bulu babi dari jenis Tripneustes gratilla Linn yang dewasa dan
diadaptasi 24 jam.
larutan air.
d. Pematangan Sel
pembelahannya.
BAB III
METODE KERJA
vakum, labu ukur 100 ml, mikropipet, mikroskop, objek gelas dan
laut bebas protozoa, air suling, bulu babi ( Tripneustes gratilla Linn),
diameter 7-9 cm
3. Diadaptasi 24 jam.
citrifolia L.)
3x24 jam
citrifolia L.) 1%
citrifolia L.) 1%
citrifolia L.) 1%
c. KCl 10%
4. Dihomogekan
3. Dibiarkan sejenak.
laut.
berisi 50 ml
7. Difertilkan
b. Pelaksanaan
Pengujian
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
IV.1.1 Tabel
hidup
10µg/ml 1 68 78 146 53,42 54,90
2 66 87 153 56,86
3 77 92 169 54,43
100µg/ml 1 57 124 181 68,51 74,5
2 48 153 201 76,12
3 45 168 213 78,87
1000µg/m 1 11 184 195 94,35 95,31
2 8 189 197 95,94
l 3 9 198 207 95,65
tabel perhitungan IC
Persamaan Garis = y = a + bx
y = a + bx
= 4,25 + 0,77X
Untuk Ic50
y=5
y = a + bx
5 = 4,25 + 0,77 x
5−4,25
x=
0,77
¿0,974
µg
¿ 9,418
ml
BAB V
PEMBAHASAN
pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal dan tak terkontrol.
yang asli.
hewan uji secara berkelompok yaitu pada saat hewan uji dipaparkan suatu
bahan kimia melalui udara maka hewan uji tersebut akan menghirupnya
atau percobaan toksisitas dengan media air. Nilai IC50 dapat digunakan
Hewan uji yang digunakan dalam percobaan ini adalah bulu babi
dari jenis Tripneustes gratilla Linn yang dewasa dan diameter 7-9 cm.
Bulu babi dipelihara dalam aquarium yang berisi air laut bersih yang
berapakah bulu babi mengalami IC50. Dan air laut sebagai kontrol
bukan dari laut. Selain itu digunakan ekstrak etanol buah mengkudu 1%
µg
dari ekstrak etanol buah mengkudu 1% yaitu 9,418
ml
BAB VI
PENUTUP
VI.1. Kesimpulan
µg
9,418
ml
VI.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Mayer et al. 1982. Deteksi toksisitas Kanker. http://cis/. nci. nih. gov/
fact/3-62 htm. Dikunjungi pada Mei 2012.
http://id.wikipedia.org/wiki/Mengkudu
Lampiran
Dibiarkan sejenak
Difertilkan
Didiamkan 5- 10 ml
Zigot
Perlakuan