Anda di halaman 1dari 21

Praktikum Kimia Organik II

Tahun Akademik 2019/2020

SINTESIS METILSALISILAT

I. TUJUAN
1. Mensintesis metilsalisilat dari asam salisilat
2. Memahami mekanisme reaksi pembuatan metilsalisilat

II. LANDASAN TEORI


Ester dapat dibuat dari asam dan alkohol, atau dari anhidrida asam dan
alkohol. Esterifikasi, atau pembentukan ester, terjadi jika asam karboksilat
dipanaskan bersama alkohol primer atau sekunder dengan sedikit asam mineral
sebagai katalis. Sebagai contoh, jika asam salisilat dan metil alkohol bereaksi,
hasilnya ialah metil salisilat. Metil salisilat, yang juga disebut minyak gandapura,
digunakan untuk membentuk cita rasa dan dalam obat gosok untuk mengurangi
nyeri otot. Beberapa cara digunakan untuk mengganggu kesetimbangan reaksi
tersebut agar hasil produksinya meningkat. Reaksi esterifikasi dapat digeser ke arah
reaksi sempurna jika digunakan salah satu pereaksi (asam atau alkohol) secara
berlebihan, atau air yang terbentuk dibuang dari campuran reaksi(C n.d.).
Produksi ester secara industri dilakukan dengan mereaksikan anhidrida asam
dengan alkohol. Ester penting yang dibuat dengan cara ini ialah asam asetil salisilat,
atau aspirin. Asam asetil salisilat dibuat dari anhidrida asetat dan asam salisilat(C
n.d.).
Asam salisilat dikenal juga dengan asam 2,hidroksi-benzoat merupakan
senyawa golongan fenol. Pemerian hablur, biasanya berbentuk jarum halus atau
serbuk halus; putih; rasa agak manis, tajam dan stabil di udara. Bentuk sintesis
warna putih dan tidak berbau. Kelarutannya sukar larut dalam air dan dalam
benzene. Mudah larut dalam etanol dan dalam eter. Larut dalam air mendidih dan
agak sukar larut dalam kloroform. Khasiat dan penggunaan sebagai keratolitikum
(menipiskan selaput kulit/meratakan kulit) dan anti fungsi. Asam salisilat
merupakan senyawa yang berkhasiat sebagai fungis idaldan bakterio statis lemah.
Asam salisilat bekerja keratolitis sehingga digunakan dalam sediaan obat luar
terhadap infeksi jamur yang ringan(Fatmawati and Herlina 2017).

Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2019/2020

Asam salisilat sebagai zat aktif utama maupun tambahan tersedia dalam
berbagai produk dengan beragam vehikulum. Penggunaan asam salisilat harus tetap
berhati-hati dan tidak boleh diberikan pada area yang luas dalam jangka panjang.
Asam salisilat merupakan zat yang sering ditambahkan pada produk perawatan
kulit untuk jerawat dan psoriasis. Dalam peraturan Kepala Badan POM RI Nomor
Hk.03.1.23.08.11.07517 Tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika,
kadar asam salisilat dibatasi 3% untuk produksi bilas dan 2% untuk produk
lainnya(Fatmawati and Herlina 2017).
Asam salisilat adalah obat topical murah yang digunakan sebagai bahan
penting dalam banyak produk perawatan kulit yaitu untuk pengobatan jerawat,
psoriasis, kapalan, kutil, ketombe dan masalah kulit lainnya. Asam salisilat bekerja
sebagai keratolitik, komedolitik dan sebagai bakterio statik, membuka pori-pori yang
tersumbat, juga digunakan dalam beberapa produk sampo untuk mengobati
ketombe(Fatmawati and Herlina 2017).
Metil salisilat atau minyak gandapura adalah merupakan bahan yang
mempunyai berbagai kegunaan. Sebagai bahan obat metil salisilat merupakan salah
satu obat inflamasi non steroid (NSAID) golongan salisilat. Bahan ini dapat dibuat
dalam bentuk sediaan berupa linimentum atau salep yang berfungsi untuk
menghilangkan nyeri pada pinggang, panggul dan rematik. Manfaat lain dari metil
salisilat adalah dapat digunakan sebagai bahan untuk formula keratolitik, anti plak
(pada obat kumur), bahan perasa dengan kadar tidak lebih dari 0.04% dan bahan
pewangi pada pestisida golongan organofosfat. Selain itu juga dapat digunakan
untuk memperjelas warna dan jaringan tanaman atau binatang untuk keperluan
imunohistokimia(C n.d.).
Secara natural metil salisilat diperoleh dari tanaman yang termasuk famili
Pyrolaceaeterutaa genus Pyrola, beberapa species dari genus Gaultheria famili Ericaceae,
beberapa spesies genus Betula famili Betulaceae terutama genus Betulenta dan pada
semua spesies famili Spiraes(C n.d.)

Sifat fisika dan kimia metil salisilat :


1. Keadaan Fisik: Cairan
2. Warna: bening tidak berwarna sampai kuning muda
3. Bau: bau khas
4. Tekanan Uap: 0,118 mm Hg @ 25 deg C

Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2019/2020

5. Titik Didih: 222 deg C @ 760 mmHg (431.60 ° F)


6. Titik beku / lebur: -8 - 7 derajat C
7. Kelarutan dalam air: Sedikit larut
8. Gravitasi / Kepadatan Spesifik: 1.183
9. Formula Molekul: C8H8O3
10. Berat Molekul: 152.0542

Produksi komersial metil salisilat adalah merupakan hasil esterifikasi asam


salisilat dan metanol. Pada sintesis metil saisilat dari asam salisilat dan metanol
dengan menggunakan katalis asam sulfat ini dibutuhkan lama pemanasan sekurang-
kurangnya lima jam pada suhu sekitar 1000°C, tetapi ada prosedur lain yang
menyatakan bahwa untuk sintesis metil salisilat ini hanya diperlukan pemanasan
selama tiga jam saja. Lama pemanasan ini akan mempengaruhi hasil siintesis metil
salisilat dan diduga dengan pemanasan yang lebih lama akan memberikan
persentase hasil yang lebih tinggi sampai kemudian pada lama pemanasan tertentu
sudah tidak meningkatkan persentase hasil sintesis metil salisilat(C n.d.).
Suatu ester asam karboksilat ialah bentuk senyawa yang mengandung gugus –
CO2R dengan R dapat berbetuk alkil maupun aril. Suatu ester dapat dibentuk
dengan reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dan suatu alkohol, suatu
reaksi yang disebut reaksi esterifikasi. Esterifikasi berkataliskan asam dan
merupakan reaksi yang reversibel(Fessenden 2009).
Reaksi pembentukan ester (esterifikasi) merupakan reaksi yang berjalan lambat
dengan penambahan asam kuat seperti asam sulfat atau asam klorida sebagai katalis,
kecepatan reaksi dapat meningkat(Fessenden 2009).
Proses ini dinamakan esterifikasi Fischer, yaitu berdasarkan nama Emil Fischer,
kimiawan organik abad 19 yang mengembangkan metoda ini. Walaupun reaksi ini
adalah reaksi kesetibangan, dapat juga digunakan untuk membuat ester dengan
hasil yang lebih tinggi dengan menggeser kesetimbangan kekanan. Hal ini dapat
dicapai dengan beberapa teknik. Jika harga alkohol atau asam murah digunakan
jumlah berlebihan. Cara lain adalah dengan memisahkan ester dan/ atau air yang
terbentuk (dengan penyulingan), sehingga menggeser reaksi ke kanan(Hart 1983).
Laju esterifikasi suatu asam karboksilat bergantung terutama pada halangan sterik

Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2019/2020

dalam alkohol dan asam karboksilatnya. Kuat asam dari asam karboksilat hanya
memainkan peranan kecil dalam laju pembuatan ester(Hart 1983).
Dengan bertambahnya halangan sterik dalam zat-antara, laju pembentukan
ester akan menurun. Rendemen esternya pun akan berkurang. Alasannya ialah
karena esterifikasi itu merupakan suatu reaksi yang bersifat reversibel dan spesi
yang kurang terintangi (pereaksi) akan lebih disukai. Jika suatueter yang meluah
(bulky) harus dibuat, maka lebih baik digunaka jalur sintetik lain, seperti reaksi
antara suatualkohol dan suatu anhidrida asam atau uatu klorida asam, yang lebih
reaktif darpada asam karboksilat dan yang bereaksi dengan alkohol secara tak
reversibel(Hart 1983).

Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2019/2020

III. PROSEDUR PERCOBAAN


3.1 AlatdanBahan
3.1.1AlatdanFungsinya
No Alat Fungsinya
.
1 Labu Destilasi sebagai wadah larutan
2 Kondensor sebagai alat untuk mendinginkan suhu uap
3 Erlenmeyer sebagai wadah penampung destilat
4 Corong sebagai alat untuk memindahkan zat
5 Batang Pengaduk sebagai alat untuk mengaduk larutan
6 Corong Pisah sebagai alat untuk memisahkan cairan
7 Pipet Tetes sebagai alat untuk mengambil larutan
8 Standar sebagai alat untuk menegakkan peralatan destilasi

3.1.2Bahandan Kegunaannya
No Bahan Kegunaannya
.
1 Asam Salisilat sebagai bahan dasar
2 Metanol sebagai bahan dasar
3 Asam sulfat Pekat sebagai katalis
4 Akuades sebagai pelarut
5 Magnesium sulfat sebagai penarik air
Anhidrat
6 Natrium karbonat sebagai penetral asam
Pekat

Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2019/2020

3.2 Cara Kerja


1. Sebanyak 7 gram asamsalisilatdan 18 gram metanol dimasukkan kedalam
labudidih.
2. Dengan hati-hati ditambahkan sambil diaduk 2 mL asam sulfat pekat, kemudian
dimasukkan batu didih.
3. Larutan direfluks pada penangas selama ± 1,5 jam.
4. Kelebihan metanol di destilasi pada penangas dan dibiarkan dingin.
5. Residu dituangkan kedalam kira-kira 250 mL air di dalam corong pisah.
6. Campuran dikocok dan kemudian dibiarkan sampai terbentuk 2 lapisan.
7. Lapisan esternya diambil dan dicuci dengan 25 mL air dan larutan natrium
karbonat pekat.
8. Larutan dikeringkan dengan magnesium sulfat anhidrat.
9. Lapisan metilsalisilatnya dipisahkan dan rendemen dihitung.

Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2019/2020

3.3 SkemaKerja
Asam salisilat Metanol

- ditmbang 7 gram - ditimbang 18 gram

Campuran

- ditambahkan kedalam labudidh.


- ditambahkan 2 mL asam sulfat pekat
dengan hati-hati.
- Dimasukkan batu didih.
- Direfluks pada penangas air selama 1,5
jam.
- Didestilasi kelebihan metanol pada
penangas air.
- dibiarkan dingin.
Residu
- Dituangkan kedalam 250 mL air di dalam
corong pisah.

Lapisan air

- dikocok.
- dibiarkan pada corong pisah maka akan
terbentuk 2 lapisan.
Lapisan Ester
- Dicuci dengan 25 mL air dan larutan
natrium karbonat pekat.
- Dikeringkan dengan menggunakan
magnesium sulfat anhidrat.
- Dipisahkan lapisan ester.
- dihitung rendemen.

Hasil

Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2019/2020

3.4 SkemaAlat
3.4.1 Refluks

1
4

Keterangan:
1. Standar
2. Klem
3. Kondensor
4. Air keluar
5. Air masuk
6. Labu destilasi
7. Penangas

Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2019/2020

3.4.2 Destilasi

2 4

1
8

3
10
5
7

Keterangan:
1. Standar
2. Klem
3. Labudidih
4. Termometer
5. Penangas
6. Erlenmeyer
7. Kondensor
8. Air keluar
9. Air masuk
10. Alonga

Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2019/2020

IV. DATA DAN PEMBAHASAN


4.1 Data danPerhitungan
4.1.1 Data
Mrmetilsalisilat = 138 gram/mol
Massa asamsalisilat = 7 gram
Beratjenisasamsalisilat = 1,181 gram/ml
Mrmetanol = 32 gram/mol
Massa metanol = 18 gram
Beratjenismetanol = 0,79 gram/ml
Massa erlenmeyer = 27,85 gram
Massa erlenmeyer + C8H8O3 = 34,218 gram
Massa C8H8O3 = 34,218gram – 27,85 gram
= 6,368 gram
4.1.2 Perhitungan
7 gram
nasamsalisilat =
138 gram/mol
= 0,05mol
18 gram
nmetanol =
32 gram/mol
= 0,56mol

C7H6O3 + CH3OH → C8H8O3 + H2O

M 0,05mol 0,56 mol - -

Rx -0,05mol -0,05 mol +0,05 mol

Sisa - 0,51mol 0,05 mol -

Massa metilsalisilat =n . Mr

= 0,05 mol x 152 g/mol

= 7,6 gram

Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2019/2020

Massa praktikum
Rendemen x 100 %
Massa Teori

6,368 gram
= x 100 %
7,6 gram

=83,79%

Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2019/2020

4.2 MekanismeReaksi

OH
H O O

+ S + H3 C O H
O
H O O
C
OH
OH
O O
O H + S H3C O H
+
C OH HO O

OH
O O
O H + S
C OH HO O

H 3C O H
OH
HO O
O H + S
C O H HO O

O CH3
OH
HO O
+ S + H O H
O
HO O
C O CH3

Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2019/2020

4.3 Pembahasan

Padapercobaan kali ini yaitu melakukan sintesis metilsalisilat yang bertujuan


memahami mekanisme reaksi pembuatan metilsalisilat dan mensintesis metilsalisilat
dari asam salisilat. Prinsip percobaan yang dilakukan adalah refluk dan distilasi
sedangkan prinsip reaksi yaitu reaksi esterifikasi atau reaksi pembuatan ester.
Prinsip esterifikasi yang digunakan karena metil salisilat merupakan senyawa ester
atau derivat dari senyawa asam karboksilat.
Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu metanol, asam salisilat, serta
penambahan asam sulfat sebagai katalis untuk mempercepat reaksi. Metode refluks
digunakan bertujuan untuk membentuk campuran yang homogen dengan cara
pemanasan. Refluks dilakukan selama 90 menit yang merupakan waktu optimum
untuk mereaksikan antara campuran larutan. Dalam sintesis metilsalisilat ini yang
didistilasi adalah residunya, karena titikdidih dari metilsalisilat sangat tinggi dengan
titik didih 2200C. Jadi, untuk mempermudah pekerjaan maka yang didistilasi adalah
methanol dengan titik didih 64,70C, sedangkan pada sintesi setilasetat yang
didistilasi adalah destilatnya, karena titik didihnya yang lebih rendah dibandingkan
etanol sehingga memungkinkan untuk mendistilasi distilatnya. Saat direfluks tidak
lupa ditambahkan batu didih. Adapun fungsi dari batu didih ini yaitu untuk
mencegah terjadinya ledakan atau bumping serta meratakan pemanasan.
Metilsalisilat yang terbentuk bisa berupa minyak maupun berupa gel. Pemisahan
akan mudah dilakukan saat metilsalisilat berbentuk minyak. Pemisahan metilsalisilat
dengan air dilakukan setelah proses distilasi selesai yaitu pada saat suhu mencapai
titik didih metanol. Apabila melebihi titik didih metanol, maka distilatnya tidak
hanya metanol saja, melainkan akan bercampur dengan zat lainnya. Pada proses
pemisahan ini metilsalisilat berada pada bagian bawah karena berat jenisnya lebih
besar daripada berat jenis air, yaitu 1,176-1,89 gram/mol sedangkan air akan berada
pada lapisan atas karena berat jenisnya yang lebih rendah yaitu sebesar 1 gram/mol.
Terbentuknya metilsalisilat ditandai dengan adanya aroma yang dikeluarkan
berupa bau wangi seperti balsem yang cukup menyengat. Hal ini dikarenakan
metilsalisilat merupakan senyawa turunan dari ester yang mempunyai aroma khas
seperti balsem atau buah-buahan. Metilsalisilat yang diperoleh dicuci terlebih
dahulu dengan Na2CO3 untuk mengikat sisa asam sulfat yang masih ada dalam
senyawa sehingga didapatkan hasil yang murni.

Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2019/2020

Pada praktikum kali ini berat metilsalisilat yang didapatkan yaitu sebesar 6,368
gramdan rendemen yang didapatkan sebesar 83,79%.Hasil yang didapatkan sudah
cukup tinggi, karena semakin tinggi rendemen maka hasil semakin bagus.

Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2019/2020

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Metilsalisilat dapat diperoleh dari asam salisilat dan metanol dengan bantuan
katalis H2SO4 pekat.
2. Prinsip kerja yang dipakai pada percobaan ini yaitu refluks dan distilasi.
3. Prinsip reaksi yang dipakai pada percobaan ini yaitu esterifikasi.
4. Massa C8H8O3 yang didapatkan adalah 6,368 gram
5. Rendamen yang didapatkan adalah83,79%.

5.2 Saran
Beberapa saran untuk percobaan selanjutnya ialah:
1. Pastikan pemanasan berlangsung sempurna.
2. Lakukan distilasi yang tidak melebihi titik didih metanol.
3. Saat melakukan refluks dan destilasi dipastikan tidak ada uap yang keluar.

Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2019/2020

DAFTAR PUSTAKA
C, Uswatun. n.d. “Pengaruh Lama Pemanasan Terhadap Hasil Reaksi Sintesis Metil
Salisilat Dari Asam Salisilat Dan Metanol Dengan Katalis Asam Salisilat Pekat.”
Fatmawati, Fenti and Lina Herlina. 2017. “Validasi Metode Dan Penentuan Kadar
Asam Salisilat Bedak Tabur Dari Pasar Majalaya.” EduChemia (Jurnal Kimia Dan
Pendidikan).
Fessenden. 2009. Sintesis Senyawa Organik. Jakarta: Erlangga.
Hart, Suminar. 1983. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Jakarta: Erlangga.

Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2019/2020

Lampiran 1.TugasSebelumPraktikum

1. Tulis mekanis mereaksi pembuatan metilsalisilat pada percobaan ini !


Jawab :

OH
H O O
+ S + H 3C O H
O
H O O
C
OH
OH
O O
O H + S H 3C O H
+
C OH HO O

OH
O O
O H + S
C OH HO O

H 3C O H
OH
HO O
O H + S
C O H HO O

O CH3
OH
HO O
+ S + H O H
O
HO O
C O CH3

Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2019/2020

2. Bagaimana mengetahui adanya senyawa ester ?


Jawab :
 Dari aromanya
 Jika telah terbentuk dua lapisan, maka telah terbentuk ester, dengan ester
berada pada lapisan atas.

Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2019/2020

Lampiran 2.Analisis Artikel Ilmiah

I. Judul
Biosensor elektro kimiawi enzim baru untuk penentuaan metil salisilat selektif
dan sensitif
II. Tujuan
Untuk menentukan metil salisailat berdasarkan pada bi-enzim elektroda
III. Metode yang Digunakan
Metode hidrolisis
IV. Skema Kerja

Minyak
- wintergreen
- ditambahkan KOH 0,19 M 15 mL dalam tabung
- ditutup tabung dengan aluminium voil
- diletakkan dalam penangas air selama 30 menit
- didinginkan tabung pada suhu kamar
- ditambahkan KF

Bi-enzim
- dibuat dari 5 mL alkohol teroksidasi
- ditambahkan 5 mL HRP
- diingkubasi pada es dengan elektroda
- diukur menggunakan Cu

Hasil

V. Hasil dan Pembahasan


Pada percobaan, minyak wintergreen diperkenalkan untuk mesimulasikan
proses ketika tanaman menghasilkan metil salisilat karena infeksi tanaman. Jumlah
yang berbeda dari minyak wintergreen terhidrolisis yang mengandung 98% metil
salisilat ditambahkan secara bertahap untuk menghasilkan berbagai konsentrasi
kemudian ditambahkan ke dalam sel elektrokimia dan sinyal amperometrik diukur
dan dibandingkan dengan sinyal amperometrik standar metil salisilat murni. Pada
tiga ulangan pengukuran menggunakan minyak wintergreen terhidrolisis dipeloh
samadengan metil salisisat murni. Nilai RSD berkisar dai 91%-122%. Bias dapat
timbul karena adanya senyawa aktif elektrokimia lainnya dalam minyak

Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2019/2020

wintergreen. Dari nilai RSD dapat disimpulkan bahwa percobaan sampel sangat
berulang ketika konsentrasi dekat dengan titik tengah rentang linier (49µM). Di sisi
lain, pengulangan menurun ketika konsentrasi berada pada batas bawah (2,45µM)
dan batas atas (98µM) dari rentang linier.

Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2019/2020

Lampiran 3. Struktur Senyawa Utama

No Nama Senyawa StrukturSenyawa


1. Asam salisilat O

OH

OH

2. Metanol OH

CH3
3. Asam sulfat HO
O
S
O
OH
O

4. Metil salisilat O

CH3

OH

Sintesis Metil Salisilat

Anda mungkin juga menyukai