SINTESIS METILSALISILAT
I. TUJUAN
1. Mensintesis metilsalisilat dari asam salisilat
2. Memahami mekanisme reaksi pembuatan metilsalisilat
Asam salisilat sebagai zat aktif utama maupun tambahan tersedia dalam
berbagai produk dengan beragam vehikulum. Penggunaan asam salisilat harus tetap
berhati-hati dan tidak boleh diberikan pada area yang luas dalam jangka panjang.
Asam salisilat merupakan zat yang sering ditambahkan pada produk perawatan
kulit untuk jerawat dan psoriasis. Dalam peraturan Kepala Badan POM RI Nomor
Hk.03.1.23.08.11.07517 Tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika,
kadar asam salisilat dibatasi 3% untuk produksi bilas dan 2% untuk produk
lainnya(Fatmawati and Herlina 2017).
Asam salisilat adalah obat topical murah yang digunakan sebagai bahan
penting dalam banyak produk perawatan kulit yaitu untuk pengobatan jerawat,
psoriasis, kapalan, kutil, ketombe dan masalah kulit lainnya. Asam salisilat bekerja
sebagai keratolitik, komedolitik dan sebagai bakterio statik, membuka pori-pori yang
tersumbat, juga digunakan dalam beberapa produk sampo untuk mengobati
ketombe(Fatmawati and Herlina 2017).
Metil salisilat atau minyak gandapura adalah merupakan bahan yang
mempunyai berbagai kegunaan. Sebagai bahan obat metil salisilat merupakan salah
satu obat inflamasi non steroid (NSAID) golongan salisilat. Bahan ini dapat dibuat
dalam bentuk sediaan berupa linimentum atau salep yang berfungsi untuk
menghilangkan nyeri pada pinggang, panggul dan rematik. Manfaat lain dari metil
salisilat adalah dapat digunakan sebagai bahan untuk formula keratolitik, anti plak
(pada obat kumur), bahan perasa dengan kadar tidak lebih dari 0.04% dan bahan
pewangi pada pestisida golongan organofosfat. Selain itu juga dapat digunakan
untuk memperjelas warna dan jaringan tanaman atau binatang untuk keperluan
imunohistokimia(C n.d.).
Secara natural metil salisilat diperoleh dari tanaman yang termasuk famili
Pyrolaceaeterutaa genus Pyrola, beberapa species dari genus Gaultheria famili Ericaceae,
beberapa spesies genus Betula famili Betulaceae terutama genus Betulenta dan pada
semua spesies famili Spiraes(C n.d.)
dalam alkohol dan asam karboksilatnya. Kuat asam dari asam karboksilat hanya
memainkan peranan kecil dalam laju pembuatan ester(Hart 1983).
Dengan bertambahnya halangan sterik dalam zat-antara, laju pembentukan
ester akan menurun. Rendemen esternya pun akan berkurang. Alasannya ialah
karena esterifikasi itu merupakan suatu reaksi yang bersifat reversibel dan spesi
yang kurang terintangi (pereaksi) akan lebih disukai. Jika suatueter yang meluah
(bulky) harus dibuat, maka lebih baik digunaka jalur sintetik lain, seperti reaksi
antara suatualkohol dan suatu anhidrida asam atau uatu klorida asam, yang lebih
reaktif darpada asam karboksilat dan yang bereaksi dengan alkohol secara tak
reversibel(Hart 1983).
3.1.2Bahandan Kegunaannya
No Bahan Kegunaannya
.
1 Asam Salisilat sebagai bahan dasar
2 Metanol sebagai bahan dasar
3 Asam sulfat Pekat sebagai katalis
4 Akuades sebagai pelarut
5 Magnesium sulfat sebagai penarik air
Anhidrat
6 Natrium karbonat sebagai penetral asam
Pekat
3.3 SkemaKerja
Asam salisilat Metanol
Campuran
Lapisan air
- dikocok.
- dibiarkan pada corong pisah maka akan
terbentuk 2 lapisan.
Lapisan Ester
- Dicuci dengan 25 mL air dan larutan
natrium karbonat pekat.
- Dikeringkan dengan menggunakan
magnesium sulfat anhidrat.
- Dipisahkan lapisan ester.
- dihitung rendemen.
Hasil
3.4 SkemaAlat
3.4.1 Refluks
1
4
Keterangan:
1. Standar
2. Klem
3. Kondensor
4. Air keluar
5. Air masuk
6. Labu destilasi
7. Penangas
3.4.2 Destilasi
2 4
1
8
3
10
5
7
Keterangan:
1. Standar
2. Klem
3. Labudidih
4. Termometer
5. Penangas
6. Erlenmeyer
7. Kondensor
8. Air keluar
9. Air masuk
10. Alonga
Massa metilsalisilat =n . Mr
= 7,6 gram
Massa praktikum
Rendemen x 100 %
Massa Teori
6,368 gram
= x 100 %
7,6 gram
=83,79%
4.2 MekanismeReaksi
OH
H O O
+ S + H3 C O H
O
H O O
C
OH
OH
O O
O H + S H3C O H
+
C OH HO O
OH
O O
O H + S
C OH HO O
H 3C O H
OH
HO O
O H + S
C O H HO O
O CH3
OH
HO O
+ S + H O H
O
HO O
C O CH3
4.3 Pembahasan
Pada praktikum kali ini berat metilsalisilat yang didapatkan yaitu sebesar 6,368
gramdan rendemen yang didapatkan sebesar 83,79%.Hasil yang didapatkan sudah
cukup tinggi, karena semakin tinggi rendemen maka hasil semakin bagus.
5.2 Saran
Beberapa saran untuk percobaan selanjutnya ialah:
1. Pastikan pemanasan berlangsung sempurna.
2. Lakukan distilasi yang tidak melebihi titik didih metanol.
3. Saat melakukan refluks dan destilasi dipastikan tidak ada uap yang keluar.
DAFTAR PUSTAKA
C, Uswatun. n.d. “Pengaruh Lama Pemanasan Terhadap Hasil Reaksi Sintesis Metil
Salisilat Dari Asam Salisilat Dan Metanol Dengan Katalis Asam Salisilat Pekat.”
Fatmawati, Fenti and Lina Herlina. 2017. “Validasi Metode Dan Penentuan Kadar
Asam Salisilat Bedak Tabur Dari Pasar Majalaya.” EduChemia (Jurnal Kimia Dan
Pendidikan).
Fessenden. 2009. Sintesis Senyawa Organik. Jakarta: Erlangga.
Hart, Suminar. 1983. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Jakarta: Erlangga.
Lampiran 1.TugasSebelumPraktikum
OH
H O O
+ S + H 3C O H
O
H O O
C
OH
OH
O O
O H + S H 3C O H
+
C OH HO O
OH
O O
O H + S
C OH HO O
H 3C O H
OH
HO O
O H + S
C O H HO O
O CH3
OH
HO O
+ S + H O H
O
HO O
C O CH3
I. Judul
Biosensor elektro kimiawi enzim baru untuk penentuaan metil salisilat selektif
dan sensitif
II. Tujuan
Untuk menentukan metil salisailat berdasarkan pada bi-enzim elektroda
III. Metode yang Digunakan
Metode hidrolisis
IV. Skema Kerja
Minyak
- wintergreen
- ditambahkan KOH 0,19 M 15 mL dalam tabung
- ditutup tabung dengan aluminium voil
- diletakkan dalam penangas air selama 30 menit
- didinginkan tabung pada suhu kamar
- ditambahkan KF
Bi-enzim
- dibuat dari 5 mL alkohol teroksidasi
- ditambahkan 5 mL HRP
- diingkubasi pada es dengan elektroda
- diukur menggunakan Cu
Hasil
wintergreen. Dari nilai RSD dapat disimpulkan bahwa percobaan sampel sangat
berulang ketika konsentrasi dekat dengan titik tengah rentang linier (49µM). Di sisi
lain, pengulangan menurun ketika konsentrasi berada pada batas bawah (2,45µM)
dan batas atas (98µM) dari rentang linier.
OH
OH
2. Metanol OH
CH3
3. Asam sulfat HO
O
S
O
OH
O
4. Metil salisilat O
CH3
OH