Anda di halaman 1dari 15

Praktikum Kimia Organik II

Semester Genap
Tahun Akademik 2016/2017

SINTESIS METIL SALISILAT

I. TUJUAN
1. Mensintesis metil salsilat dari asam salisilat dan metanol
2. Memahami mekanisme reaksi pembuatan metil salisilat
II. TEORI
Metil salisilat dapat dibuat dari bahan dasar asam salisilat dan metanol
dengan bantuan katalis asam sulfat pekat. Proses ini merupakan salah satu
contoh lain dari reaksi esterifikasi dimana gugus karboksilat dari asam
salisilat akan bereaksi dengan metanol dibantu oleh katalis asam sulfat pekat.
Reaksi esterifikasi adalah suatu reaksi antara asam karboksilat dan alkohol
membentuk ester. Turunan asam karboksilat membentuk ester asam
karboksilat. Ester asam karboksilat ialah suatu senyawa yang mengandung
gugus CO2 R dengan R dapat berupa alkil maupun aril. Esterifikasi dikatalisis
asam dan bersifat dapat kembali ke awal. Laju esterifikasi asam karboksilat
tergantung pada halangan sterik dalam alkohol dan asam karboksilat.
Kekuatan asam dari asam karboksilat hanya mempunyai pengaruh yang kecil
dalam laju pembentukan ester. Ester dihasilkan apabila asam karboksilat
dipanaskan bersama alkohol dengan bantuan katalis asam. Katalis ini
biasanya adalah asam sulfat pekat. Terkadang juga digunakan gas hidrogen
klorida kering, tetapi katalis-katalis ini cenderung melibatkan ester
aromatik[1].
Asam salisilat merupakan salah satu bahan kimia yang cukup penting
dalam kehidupan sehari-hari serta mempunyai nilai ekonomi yang cukup
tinggi karena dapat digunakan sebagai bahan intermediet dari pembuatan
obat-obatan seperti anti septik dan analgesik. Salah satu turunan dari asam
salisilat adalah metil salisilat. Metil salisilat adalah cairan kuning kemerahan
dengan bau westergen. Tidak larut dalam air tetapi larut dalam alkohol dan
eter. Metil salisilat sering digunakan sebagai bahan farmasi, penyedap rasa
pada makanan dan minuman, gula-gula, pasta gigi, anti septik dan kosmetik
serta parfum[1].

18 Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Semester Genap
Tahun Akademik 2016/2017

Metil salisilat ini yang merupakan turunan (derivate) dari asam salisilat
dapat dilakukan dengan jalan memanaskan metanol dan asam salisilat
dengan jalan mencampurkan asam sulfat dengan distilasi dari sisa tumbuhan
menjalar atau kulit pohon batula lerda. Metil salisilat terdapat pada tanaman
dan pertama kali dikenal sebagai bahan pewangi westergen. Metil salisilat
merupakan salah satu turunan ester yang digunakan dalam pengobatan, yang
lain adalah etil salisilat, aspirin dan fenil ester[1].
Kegunaan metil salisilat :
a. Obat – obatan
b. Parfum
c. Flavoring
d. Pelarut untuk derivate selulosa
e. Tinta Copy, printing ( pencetak )
Sifat – sifat metil salisilat :
a. Berwarna kuning /merah
b. Berupa minyak
c. Dapat bercampur dengan alkohol
d. Berbau seperti westergen
e. Indeks bias 1,535-1,538
f. Titik leleh -8,3oC
g. Titik didih 222,2oC
h. Larut dalam eter dan asam asetat glasial
i. Larut dalam alkohol 70%
Identifikasi metil salisilat :
a. Tambahkan 1 tetes besi (III) klorida pada 10 ml larutan jenuh, terjadi
warna lembayung
b. Penyerapan UV, larutan 0,01% dalam etanol 95% setebal 2cm
menunjukkan pada 238 nm dan 306 nm, resapan pada 238 ±1,14 dan
306 ± 0,56.
Sifat kimia metil salisilat
a. Dapat bercampur dengan alkohol
b. Bersifat toksin

19 Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Semester Genap
Tahun Akademik 2016/2017

c. Bersifat beracun
d. Larut dalam kloroform
e. Larut dalam ester
f. Dapat bercampur dengan asam asetat glasial
Reaksi pembentukan metil salisilat bersifat reversibel maka
kesetimbangan harus dibuat condong ke kanan untuk diperoleh ester dalam
jumlah banyak. Pada kondisi ideal, komposisi campuran kesetimbangan tidak
dipengaruhi ada tidaknya katalis, tapi percobaan telah menunjukkan bahwa
nilai konstanta kesetimbangan akan menjadi dua kali lipat. Jika ditambahkan
sejumlah besar katalis asam, katalis ini akan mengubah lingkungan dalam
sistem dan sebagian dihilangkan melalui hidrasi air terbentuk dalam reaksi
ini. Untuk membuat sebuah ester kecil seperti etil etanoat, bisa memanaskan
secara perlahan sebuah campuran antara asam metanoat dan etanol dengan
bantuan katalis asam sulfat pekat, dan memisahkan ester melalui distilasi
sesaat setelah terbentuk. Ini dapat mencegah terjadinya reaksi balik.[2]
Ester yang lebih besar cenderung terbentuk lebih lambat. Dalam hal ini,
mungkin diperlukan untuk memanaskan campuran reaksi di bawah refluks
selama beberapa waktu untuk menghasilkan sebuah campuran
kesetimbangan. Ester bisa dipisahkan dari asam karboksilat, alkohol, air dan
asam sulfat dalam campuran dengan metode distilasi fraksional.[2]
Sifat dari metal salisilat :
a. Dapat bercampur dengan alkohol
b. Larut dalam ester dan asam asetat glasial
c. Larut dalam alkohol 70%
d. Bersifat racun
e. Membentuk kompleks dengan Ca2+ dan Fe2+
Ester dari asam dan alkohol memiliki bobot molekul yang rendah dan berbau
enak. Senyawa ini mudah menguap dari buah-buahan dan bebungaan yang
mencirikan rasa atau baunya. Banyak dari ester ini yang dapat disintesis di
laboratorium dan digunakan untuk membuat cita rasa buatan pada makanan dan
minuman. Cita rasa alami biasanya terdiri dari campuran ester yang rumit [2].

20 Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Semester Genap
Tahun Akademik 2016/2017

Ester dapat dibuat dari asam dan alkohol atau dari anhidrida asam dan
alkohol. Esterifikasi atau pembentukan ester, terjadi jika asam karboksilat
dipanaskan bersama alkohol primer atau sekunder dengan sedikit asam mineral
sebagai katalis. Jika asam salisilat dan metil alkohol bereaksi, hasilnya ialah metil
salisilat[2]:

Asam Salisilat C6H4(OH)(COOH)


Asam salisilat diperoleh dari reaksi antara larutan Na-penolat panas
dengan kakbon dioksida dan kemudian diasamkan. Digunakan untuk
membuat aspirin, ester dan garam salisilat, bahan antara untuk zat warna,
reagen kimia dan fungisida. Bersifat iritan pada mata dan kulit, mukos
membrane serta saluran pernapasan. Debu bahan bersifat eksplosif.[2]
Sifat-sifat asam salisilat :
a. Wujud zat : Kristal bubuk, berwarna putih
b. Bau : Agak amis
c. Titik leleh : 157-159oC
d. Titik didih : 211oC
e. Bj : 1,443 g/mL
f. Kelarutan dalam air : 1 g/460 mL, pH 2,4
Metanol (CH3OH)
Metanol adalah senyawa alkohol alifatik, jernih, tidak berwarna dan
berbau alkohol. Beracun, terutama menyerang syaraf mata. Metanol banyak
dipakai sebagai pelarut, bahan bakar, produksi formaldehid, adesif dan
sebagainya. Dapat terserap ke tubuh lewat kulit. Dalam kadar tinggi dapat
menimbulkan korban pingsan, buta atau mati (sering terjadi dalam pesta
minum alkohol yang terkontaminasi metanol).[3]

21 Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Semester Genap
Tahun Akademik 2016/2017

III. PROSEDUR PERCOBAAN


3.1. Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
No Alat Fungsi
1 Labu distilasi Untuk wadah sampel
2 Pendingin Untuk menurunkan suhu uap
3 Corong Untuk memudahkan memindahkan zat
4 Corong pisah Untuk memisahkan cairan
5 Erlenmeyer Untuk wadah penampung distilat
6 Batang pengaduk Untuk mengaduk larutan

3.1.2 Bahan
No Bahan Fungsi
1 Asam salisilat Sebagai bahan dasar
2 Metanol Sebagai bahan dasar
3 Asam sulfat Sebagai katalis
4 MgSO4 Anhidrat Sebagai penarik air
5 Na2CO3 pekat Sebagai penetral asam
6 Aquades Sebagai pelarut

22 Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Semester Genap
Tahun Akademik 2016/2017

3.2 Cara Kerja


1. 7 gram asam salisilat dan 18 gram metanol dimasukkan ke dalam labu
didih.
2. 2 mL asam sulfat pekat dan batu didih ditambahkan dengan hati-hati
sambil diaduk
3. Larutan direfluk pada penangas selama ±1,5 jam
4. Kelebihan metanol didistilasi pada penangas air dan dibiarkan dingin.
5. Residu dituangkan ke dalam kira-kira 250 mL air di dalam corong pisah.
campuran dikocok dan kemudian biarkan sampai terbentuk 2 lapisan.
6. lapisan esternya diambil dan cuci dengan 25 mL air dan larutan natrium
karbonat pekat.
7. Larutan dikeringkan dengan magnesium sulfat anhidrat (bisa diganti
dengan Na2SO4 anhidrat).
8. Lapisan metil salisilatnya dipisahkan dan rendemen dihitung.

23 Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Semester Genap
Tahun Akademik 2016/2017

3.3 Skema kerja

7 gr asam salisilat

- ditambah 18 gr methanol
- ditambah 2 ml H2SO4 pekat
- direfluks ± 1,5 jam

Larutan Homogen
- didistilasi kelebihan metanol

- didinginkan

Residu

- ditambah 250 ml air di dalam corong pisah

- dikocok dan dibiarkan dingin

Filtrat
- didapatkan dua lapisan

- diambil lapisan ester

Lapisan ester

- dicuci dengan 25 ml air

- ditambah Na2CO3 pekat

Metil salisilat
- dikeringkan dengan Mg2SO4 anhidrat

- dihitung rendemen

Hasil

24 Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Semester Genap
Tahun Akademik 2016/2017

3.4 Skema alat


Refluks

Keterangan :

1. Penangas
2. Labu didih
3. Standar
4. Klem
5. Kondensor
6. Termometer

25 Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Semester Genap
Tahun Akademik 2016/2017

Distilasi

1
4

2 7

5 8

Keterangan gambar :
1. Standar
2. Klem
3. Termometer
4. Segitiga
5. Labu didih
6. Pemanas
7. Pendingin
8. Alonga
9. Erlenmeyer

26 Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Semester Genap
Tahun Akademik 2016/2017

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil dan Perhitungan
Mr asam salisilat = 138 gram/mol
Massa = 7 gram
n asam salisilat =

0,05 mol

Mr methanol = 32 gram/mol
Massa = 18 gram
n methanol =

0,56mol

C7H6O3 + CH3OH C8H8O3 + H2O


M 0,05 mol 0,56 mol
R 0,05 mol -0,05 mol +0,05 mol
S - 0,51 mol 0,05 mol

Massa metil salisilat = V . Bj


= 5 ml x 1,181 g/ml
= 5,9 gr
Massa percobaan = 5,9 gr

Rendemen = 100 %

= 5,9 gr X 100 %
7,6 gr
= 77,69 %

27 Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Semester Genap
Tahun Akademik 2016/2017

4.2. Pembahasan
Percobaan yang dilakukan kali ini bertujuan untuk mensintesis metil salisilat.
Prinsip reaksi yang digunakan dalam percobaan ini adalah esterifikasi dan
prinsip alat pada percobaan ini yaitu refluks dan distilasi.
Pada tahap awal dilakukan refluks. Proses refluks ini bertujuan untuk
menyempurnakan reaksi antara bahan baku dan katalis, pada proses
merefluk dilakukan selama 90 menit. Hal ini dilakukan karena waktu
pemanasan tersebut sudah merupakan waktu optimum terbentuknya metil
salisilat. Pemisahkan alkohol dengan campuran dilakukan dengan
mendistilasi campuran tersebut. Pada proses distilasi metil salisilat akan
tertinggal di labu distilasi, hal ini dikarenakan titik didih metil salisilat lebih
tinggi dibandingankan campuran yaitu 222,2oC. Proses distilasi bertujuan
untuk memisahkan komponen ester dari kelebihan metanol sehingga suhu
harus dijaga agar tidak melewati 67o C (titik didih metanol).
Setelah melakukan proses distilasi, dituangkan residu ke dalam kira
kira 250 mL air, selanjutnya dipisahkan antara air dan metil salisilat dengan
menggunakan corong pisah. Pemisahan ini dilakukan berdasarkan berat
jenis. Pada proses ini metil salisilat akan berada pada bagian bawah
sedangkan air akan berada pada bagian atas. Ini terjadi karena berat jenis
metil salisilat lebih besar daripada berat jenis air. Setelah lapisan ester
dipisahkan dari filtratnya, dicuci lapisan ester dengan 25 mL air, kemudian
ditambahkan natrium karbonat untuk menarik air. Lalu dipisahkan lapisan
metil salisilatnya, dikeringkan, dan kemudian ditimbang. Metil salisilat yang
didapatkan berupa padatan berwarna putih dan berbau khas.
Pada pratikum kali ini berat metil salisilat yang kami dapatkan yaitu 5,9
gr dan rendemen yang kami dapatkan 77,69 %. Hasil yang kami dapatkan ini
sudah hampir berhasil, karena jika rendemen yang didapatkan semakin
tinggi maka hasil yang didapatkan semakin bagus.

28 Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Semester Genap
Tahun Akademik 2016/2017

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan
Dari praktikum metil salisilat yang telah kami lakukan didapat kesimpulan
sebagai berikut :
1. Metil salisilat dapat diperoleh dari sintesis asam salisilat dan metanol
dengan bantuan katalis H2SO4 pekat berdasarkan prinsip reaksi
esterifikasi.
2. Prinsip reaksi pada praktikum ini yaitu esterifikasi dan prinsip kerja
refluks dan distilasi.
3. Massa metil salisilat yang didapat adalah 5,9 gram dengan rendemen
sebesar 77,69 %.

5.2. Saran
Supaya hasil yang diinginkan maka diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Harus teliti pada saat melakukan percobaan.
2. Cermat dalam mengamati percobaan yang dilakukan.
3. Pahami cara kerja dengan baik supaya dalam melakukan percobaan
tidak terjadi kesalahan mekanisme kerja.
4. Hati-hati dan teliti dalam penambahan zat kerena bisa berpengaruh
pada hasilnya.

29 Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Semester Genap
Tahun Akademik 2016/2017

DAFTAR PUSTAKA
[1] Fessenden, J.S. Fessenden. R.J. 1999. Kimia organik Edisi 2. Jakarta:
Erlangga.
[2] Hadyana, A. Putjamaka. 1993. Kimia Organik. Jakarta : Depdikbud
[3] Soloman, F.W. Graham. 1990. Kimia Organik. New York. Jhon willey

30 Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Semester Genap
Tahun Akademik 2016/2017

Lampiran 1. TUGAS SEBELUM PRATIKUM


1. Mekanisme reaksi sintesis metil salisilat

O O H

C OH H O O C OH O O

+ S + S

OH H O O OH H O O


O H
O H
C OH
    C OH
+ H 3C O H
O CH3
OH H
OH

O
 
H O
 O
C O H H O
 C O
S + H2SO4 + H2O
 O CH3 +
CH3
H O O
OH 
 OH

2. Bagaimana mengetahui adanya senyawa ester ?


Jawab: Dengan cara menuangkan residu ke dalam kira-kira 250 mL air di
dalam corong pisah. Kocok campuran dan biarkan pada standar maka akan
terbentuk 2 lapisan. Metil salisilat berada pada lapisan bawah dan air ada
lapisan atas karena bj metil salisilat lebih besar dari pada bj air.

31 Sintesis Metil Salisilat


Praktikum Kimia Organik II
Semester Genap
Tahun Akademik 2016/2017

Lampiran 2. ANALISA ARTIKEL ILMIAH


I. Judul
Proses Inaktivasi Enzim Gaultherase Melalui Mixed-Drying Extraction
untuk Pengambilan Gaultherin Sebagai Antikanker
II.Tujuan
Untuk proses inaktivasi enzim pada pengambilan Gaultherin sebagai anti
kanker
III. Skema Kerja
Gaulthera procombens
- diekstrak dengan air panas
- ditambahkan kalsium karbonat
- diikuti oleh ekstraksi pelarut asetik ester hidrat pada suhu
100℃
Hasil

IV. Hasil
Ekstraksi tanaman gandapura menggunakan senyawa polar berupa etanol
berfungsi ganda, yaitu menginaktivkan enzim gaultherase dan mengekstrak
senyawa aktif gaultherin. Difusi etanol ke dalam daun gandapura (Gambar 1)
bertujuan agar enzim gaultherase yang berada dalam sitoplasma bepenetrasi
dengan pelarut, sehingga menyebabkan aktivitas enzim terhambat.
Mekanisme selanjutnya bahwa pelarut etanol akan menyusup menembus
dinding membran tonoplast dan terjadi kontak fasa dengan senyawa aktif
gaultherin. Pelarut polar tersebut akan mendifusi ke luar sel daun dengan
membawa gaultherin. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kelarutan.

32 Sintesis Metil Salisilat

Anda mungkin juga menyukai