Anda di halaman 1dari 19

SINTESA METIL SALISILAT

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metil salisilat atau minyak gandapura merupakan bahan yang
mempunyai berbagai kegunaan.Sebagai bahan obat metil salisilat
merupakan salah satu obat anti inflamasi non steroid (NSAID)
golongan salisilat.Bahan ini dapat dibuat dalam bentuk sediaan
berupa linimentam atau salep yang berfungsi untuk menghilangkan
nyeri pada pinggang, panggul dan rematik. Manfaat lain dari metil
salisilat adalah bahan untuk formula keratolitik, anti plak (pada obat
jamur) serta bahan perasa dengan tidah melebih kadar 0.4%.
Secara normal metil salisilat diperoleh dari tanaman yang
termasuk family pyrocaceae terutama genus pyrola, beberapa spesies
dari betula family betulaceae, terutama genus betulenta.
Metil salisilat atau asam 2-hidroksi benzoat metil ester adalah
sebuah senyawa organik yang mempunyai cincin aromatik. Senyawa
ini merupakan turunan metil ester dari asam salisilat. Oleh karena itu,
metil salisilat dapat diproduksi melalui reaksi kondensasi asam salisilat
dan metanol.
Metil salisilat banyak digunakan dalam industri kosmetik
sebagai agen penghangat. Di dalam produk balsem, atau obat gosok,
metil salisilat dapat menimbulkan sensasi hangat yang dapat
meringankan rasa sakit yang terkait dengan aktivitas olahraga. Lebih
jauh lagi, senyawa ini juga dapat digunakan sebagai salah satu bahan
untuk mengatur sifat minyak pewangi, atau sebagai antiseptik dalam
produk pembersih gigi.
Dalam industri obat-obatan, metil salisilat mempunyai properti
anti-inflamasi, dan digunakan untuk meringankan nyeri sendi, nyeri
otot, dan kondisi rematik. Selain itu, metil salisilat dijual bebas sebagai
obat tanpa resep, untuk mengobati bisul, rambut berketombe, dan
dermatitis.

NISRINA (15020160079) MAMAT PRATAMA, S.Farm., M.Si., Apt


SINTESA METIL SALISILAT

Yang melatarbelakangi praktikum kali ini yaitu kita akan


melakukan sintesis metil salisilat dengan mereaksikan asam salisilat
dan metanol yang berdasarkan reaksi esterifikasi.
1.2 Maksud
Adapun maksud dari praktikum kali yaitu untuk mengetahui dan
memahami sintesa asam salisilat berdasarkan reaksi esterifikasi.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum kali ini yaitu untuk melakukan
sintesis metil salisilat dengan menggunakan metanol dan asam sulfat
sebagai katalis, dengan menggunakan metode refluks.

NISRINA (15020160079) MAMAT PRATAMA, S.Farm., M.Si., Apt


SINTESA METIL SALISILAT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Teori Umum
Asam salisilat merupakan agen asam lipofiilik yang
diformulasikan dalam etanol dan memiliki berat molekul 138. Asam
salisilat sebetulnya termasuk kedalam golongan asam karboksilat
aromatik, namun memiliki gugus hidroksi pada posisi beta, sehingga
akhirnya dimasukkan kedalam golongan BHA. Asam salisillat mampu
menghilangkan lemak intraseluler, memiliki efek antihiperplastik,
antimikrobial, dan menyebabkan deskuamasi stratum komeum bagian
atas, tanpa terjadi proses inflamasi (Murlistyarini, 2015 : 42).
Salisilat dapat memengaruhi jumlah leukosit, ertrosit, dan tidak
menimbulkan methemoglobinemia. Pada demam rematik salisilat
dapat menurunkan jumlah leukosit dan meningkatkan LED.
Perpanjangan masa oerdarahan tidak disebabkan
hipoprotrombinemia, tetapi karena salisilat menghalangi agregasi
trombosit (Staf Pengajar Departemen Farmakologi, 2008 : 502).
Ada dua macam ikatan hidrogen yaitu ikatan hidrogen
intramolekuler dan ikatan hidrogen intermolekuler. Ikatan hidrogen
intramolekuler lebih kuat dibanding ikatan hidrogen intermolekuler.
Ikatan hidrogen cukup penting untuk aktivitas biologis contoh pada
metil salisilat, menjaga integritas struktur DNA (Rollando, 2017 :16)
Metil salisilat yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit
pada otot juga mempunyai khasiat sebagai antiseptik meskipun
mempunyai aktivitas yang lemah. Metil p-hidroksi salisilat disebabkan
adanya gugus hidroksi fenolik, pada metil salisiat gugus hidroksi
fenolik tertutup (masking) oleh adanya ikatan hidrogen intramolekuler
sehingga aktivitas antibakterinya lemah (Rollando, 2017 : 16)
Methyl salicylate atau metil salisilat digambarkan sebagai
sebuah senyawa yang sangat aromatik, cairannya kuning agak
terang. Metil salisilat diperkirakan menjadi pelindung untuk tanaman
yang menghasilkan minyak. Senyawa alamii metil salisilat ditemukan

NISRINA (15020160079) MAMAT PRATAMA, S.Farm., M.Si., Apt


SINTESA METIL SALISILAT

pada tanaman gondopuro. Zat yang terkandung dalam metil salisilat


diyakini dapat mengurangi rasa pegal, antiinflamasi, dan bahkan
pengurang rasa sakit yang digunakan dalam pembuatanaspirin untuk
obat sakit kepala (Aisiyah, 2016 : 78)
Dalam konsentrasi yang cukup tinggi, metil salisilat dapat
berfungsi sebagai analgesik untuk mengurangi nyeri sendi dan otot.
Rasa sakit atau nyeri pada otot, sendi dan tendon akan teralihkan oleh
rasa dingin metil salisilat pada awal dioleskan, namun setelah itu kulit
akan terasa hangat. Dosis metil salisilat dioleskan tipis bagian yang
nyeri secara merata dan gosok dengan perlahan. Metil salisilat tidak
boleh dioleskan lebih dari 4 kali sehari, pada kulit yang terluka atau
iritasi, tidak boleh membungkus atau menutupi erat bagian tubuh yang
dioleskan metil salisilat karena dapat meningkatkan resiko terkena
efek samping (Aisiyah, 2016 : 78)
Minyak gandapura diperoleh melalui proses penyulingan dari
daun dan gagang tanaman gandapura. Minyak gandapura dalam
perdagangan internasional dikenal dengan istilah wintergreen oil.
Komponen utama minyak gandapura adalah senyawa metil salisilat
yang banyak digunakan dalam industri obat-obatan, bahan pewangi,
serta industri makanan dan minuman. Kandungan metil salisilat dalam
minyak gandapura mencapai 93- 98 % (Sulistyo, 2015 : 805).
Metil salisilat merupakan turunan dari asam salisilat yang
berwarna kuning dengan bau menyengat seperti salep. Sifatnya tidak
larut dalam air tetapi larut dalam alkohol dan eter. Metil salisilat
merupakan senyawa ester yang sering digunakan sebagai bahan
baku pembuatan obat salep (lotion) yang dapat mengobati sakit otot.
Metil salisilat sudah banyak dikembangkan menjadi senyawa lain,
misalnya asam asetil salisilat (aspirin). Turunan metil salisilat selain
asam asetil salisilat juga dapat diubah menjadi salisilanilida (Sulistyo,
2015 : 806).

NISRINA (15020160079) MAMAT PRATAMA, S.Farm., M.Si., Apt


SINTESA METIL SALISILAT

2.2. Uraian Bahan


1. Air Suling (Ditjen POM, 1979 hal. 96)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air Suling
RM / BM : H2O / 18,02
Rumus Struktur : H-O-H
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, tidak mempunyai rasa
Penyimpanan : Dalam wadah tetutup baik
Kegunaan : Sebagai pembilas
2. Asam salisilat (Dirjen POM, 1979 : 56)
Nama resmi : ACIDUM SALICYLICUM
Sinonim : Asam salisilat
BM : 138,12
Rumus Kimia : C7H6O3

Rumus Struktur : COO


O

Pemerian : Hablur ringan tidak berwarna atau serbuk


berwarna putih; hamir tidak berbau; rasa agak
manis dan tajam.
Kelarutan : Larut dalam 550 bagian air dan dalam 4
bagian etanol (95%) P; mudah larut dalam
kloroform P dan dalam eter P; larut dalam
larutan ammonium asetat P, dinatrium
hidrogenfosfat P. kalium sitrat P, dan natrium
sitrat P.
Kegunaan : Sebagai sampel
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

NISRINA (15020160079) MAMAT PRATAMA, S.Farm., M.Si., Apt


SINTESA METIL SALISILAT

3. Asam sulfat (Dirjen POM, 1979 : 58)


Nama resmi : ACIDUM SULFURICUM
Sinonim : Asam sulfat
BM : 98,07
Rumus kimia : H2SO4
Rumus struktur :

Pemerian : Cairan kental seperti minyak, korosif, tidak


berwarna; jika ditambahkan kedalam air
menimbulkan panas.
Bobot per ml : Lebih kurang 1,54 g.
Kegunaan : Sebagai katalisator
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
4. Metanol (Dirjen POM, 1979 : 706)
Nama resmi : METANOLUM ABSOLUT
Sinonim : Metanol mutlak
Rumus kimia : CH3OH
Rumus struktur : H

H – C – OH

Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, bau khas


BJ : 0,796 - 0,798
Jarak didih : Tidak kurang dari 95% tersuling pada suhu
antara 64,5° dan 65,5°
Kegunaan : Sebagai pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

NISRINA (15020160079) MAMAT PRATAMA, S.Farm., M.Si., Apt


SINTESA METIL SALISILAT

5. Metil salisilat (Ditjen POM, 2014)


Nama resmi : METHYL SALYCILICUM
Nama lain : Metil salisilat
RM / BM : C8H8O3 / 152,15
Rumus struktur :

Bobot jenis : Antara 1,180 dan 1,185


Pemerian : Cairan, tidak berwarna, kekuningan atau
kemerahan, berbau khas dan rasa seperti
gandapura. Mendidih antara 2190 dan 2240
disertai peruraian
Kelarutan : Sukar larut dalam air, larut dalam etanol, dan
dalam asam asetat glasial
Kegunaan : Sebagai hasil sintesis
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
6. Natrium bikarbonat (Dirjen POM, 1979 : 56 )
Nama Resmi : NATRII SUBCARBONAS
Nama Lain : Natrium bikarbonat
Rumus molekul : NaHCO3
Berat molekul : 84,01
Rumus struktur : Na - O – C – O – H
Pemerian : Serbuk hablur putih monoklin kecil
Kelarutan : Larut dalam 11 bagian air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Untuk menetralkan asam

NISRINA (15020160079) MAMAT PRATAMA, S.Farm., M.Si., Apt


SINTESA METIL SALISILAT

2.3. Prosedur Kerja (Anonim, 2018).


Dilakukan refluks dengan menggunakan labu alas bulat 100
mL. Masukkan 6.9 gram asam salisilat dan 24 gr methanol dalam
labu. Tambahkan secara hati-hati 8 mL asam sulfat pekat kedalam
campuran. Aduk labu secara perlahan agar reaktan tercampur
semuanya tambahkan batu didih kedalam labu dan pasang
peralatan.
Panaskan campuran sampai mendidih menggunakan pemanas
mantel atau tangas minyak. Biarkan campuran mengalami refluks
selama 2-2,5 jam. Dinginkan larutan dalam labu reaksi dengan
mencelupkan labu dalam tangas es. Kemudian tambahkan 50 mL air.
Tuangkan campuran reaksi kedalam corong pisah dan pisahkan
lapisan. Hati-hati memisahkan lapisan cairan yang mengadung ester.
Cuci ester kasar (crude ester) 50 ml NaHCO3 5% dengan
memindahkan larutan ester kedalam corong pisah dan kocok
campuran beberapa saat. Pisahkan dan buang lapisan airnya. Cuci
ester pada saat ketiga dengan 30 mL air. Pisahkan lapisan dan
pindahkan ester kedalam erlemeyer. Keringkan produk dengan
membiarkannya bersama 0,5 g kalsium klorida anhidrat selama
semalam.

NISRINA (15020160079) MAMAT PRATAMA, S.Farm., M.Si., Apt


SINTESA METIL SALISILAT

BAB 3 METODE KERJA


3.1 Alat Praktikum
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum yaitu batang
pengaduk, baskom, batu didih, corong pisah, erlenmeyer, gelas kimia,
gelas ukur, labu alas bulat, pipet tetes, seperangkat alat refluks dan
sendok tanduk.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan pada saat praktikum yaitu
aquades, aluminium foil, asam salisilat, asam sulfat pekat, es batu,
kertas saring, kertas timbang, metanol dan natrium bikarbonat.
3.3 Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Lalu dimasukkan 3,5 g asam salisilat dan 14 mL metanol dalam
labu alas bulat.
3. Kemudian ditambah asam sulfat pekat 3,1 mL secara hati-hati
kedalam labu.
4. Setelah itu diaduk campuran hingga homogen dan ditambahkan
batu didih kedalam labu lalu dipasang alat refluks, kemudian
dipanaskan selama kurang lebih 2 jam dengan menggunakan
heating mantel.
5. Didinginkan campuran larutan ke dalam wadah yang berisi air es,
kemudian ditambahkan 25 mL aquadest.
6. Campuran tersebut kemudian dituang kedalam corong pisah dan
pisahkan lapisan (tampung lapisan ester dalam erlenmeyer).
7. Lapisan ester dicuci dengan ditambahkan 25 mL NaHCO 3 dalam
erlenmeyer.
8. Kemudian dimasukkan kembali lapisan ester ke corong pisah dan
dikocok beberapa saat.
9. Lapisan ester ditampung kembali dan lapisan pencuci dipisahkan
atau dibuang.

NISRINA (15020160079) MAMAT PRATAMA, S.Farm., M.Si., Apt


SINTESA METIL SALISILAT

10. Setelah itu, ditambahkan aquades sebanyak 15 mL dan dikocok


kembali hingga membentuk 2 fase.
11. Lapisan ester ditampung dan lapisan pencuci dibuang.
12. Selanjutnya, dimasukkan ke dalam labu ukur dan dihitung
volumenya.
13. Dihitung % rendamennya.

NISRINA (15020160079) MAMAT PRATAMA, S.Farm., M.Si., Apt


SINTESA METIL SALISILAT

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
Tabel hasil pengamatan
Volume
No. Bahan Volume/Berat Metil % Rendamen
Salisilat
1 Asam sulfat 3,1 mL
2 Asam salisilat 3,5 g 1,1 mL 31,57%
3 Metanol 7 mL

Perhitungan
Dik : BM asam salisilat = 138,12 g/mol
BM metil salisilat = 152,15 g/mol
V metil salisilat = 1,1 mL
Dit : % rendamen =....?
Peny :
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
% rendamen = x 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖

- Berat praktek = mol asam salisilat : mol metil salisilat


1 : 1
𝑔𝑟𝑎𝑚
Mol asam salisilat = 𝐵𝑀
3,8 𝑔
= 138,12 𝑔/𝑚𝑜𝑙 = 0,027 mol
𝑔
- Berat teori = mol = 𝐵𝑀

g = mol x BM
= 0,027 mol x 152,15 g/mol
= 4,108 gram
- Berat praktek = V x Bj
= 1,1 mL x 1,179
= 1,2969 gram
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
- % rendamen = x 100%
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
1,2969
= x 100%
4,108

NISRINA (15020160079) MAMAT PRATAMA, S.Farm., M.Si., Apt


SINTESA METIL SALISILAT

= 31,570%
4.2 Pembahasan
Metil salisilat termasuk obat antiinflamasi (anti radang) non
steroid atau yang lebih dikenal dengan sebutan NSAID ( non steroidal
anti-inflamatory drugs) adalah suatu golongan obat yang memiliki
khasiat analgesik (pereda nyeri), antipiretik (penurun panas), dan anti
radang.
Farmakologi metil salisilat termasuk absorbsi perkutan. Absorbsi
perkutan adalah masuknya molekul obat dari luar kulit kedalam
jaringan di bawah kulit, kemudian masuk kedalam sirkulasi darah
dengan mekanisme difusi pasif. Penyerapan (absorbsi) perkutan
merupakan gabungan fenomena penembusan suatu senyawa dari
lingkungan luar ke bagian kulit sebelah dalam dan fenomena
penyerapan dari struktur kulit kedalam peredaran darah dan getah
bening.Istilah perkutan menunjukkan bahwa penembusan terjadi pada
lapisan epidermis dan penyerapan dapat terjadi pada lapisan
epidermis yang berbeda.
Pada percobaan ini kita akan melakukan sintesis metil salisilat
dengan reaksi esterifikasi dengan menggunakan metode refluks.
Prinsip dari reaksi ini adalah esterifikasi yaitu mereaksikan asam
salisilat dengan methanol dengan katalis asam sulfat pekat.
Digunakan metode ini karena perangkatnya lebih sederhana, lebih
mudah dalam mengerjakannya dan menjaga jumlah metanol yang
akan direaksikan dengan asam salisilat bereaksi dengan sempurna
(terkondensasi dengan baik) sehingga diperoleh hasil yang juga
sempurna.
Alat yang digunakan pada percobaan metil salisilat ini yaitu batu
didih yang mana digunakan untuk meratakan panas dan menghindari
letupan–letupan pada saat terjadi pemanasan, corong pisah
digunakan untuk memisahkan kedua fase yang tidak saling bercampur
yaitu fase polar (air + kelebihan asam), fase non polar (metil salisilat),

NISRINA (15020160079) MAMAT PRATAMA, S.Farm., M.Si., Apt


SINTESA METIL SALISILAT

gelas ukur untuk mengukur banyaknya metanol dan asam sulfat,


kondensor bulat digunakan karena luas permukaannya lebih luas
sehingga memudahkan pembentukan metil salisilat, labu alas bulat
digunakan untuk melarutkan asam salisilat dan proses refluks, pipet
tetes digunakan untuk menggambil larutan methanol dan asam sulfat,
statif & klem digunakan untuk menyanggah dan menjepit kondensor
bulat dan timbangan analitik untuk menimbang bahan asam salisilat.
Pada percobaan sintesis metil salisilat ini digunakan asam
salisilat sebanyak 3,5 gram dan metanol 7 mL sebagai bahan dasar
serta asam sulfat pekat sebagai katalis. Prinsip dari reaksi ini adalah
esterfikasi yaitu meraksikan asam salisilat dengam metanol dengan
katalis asam sulfat. Digunakan metanol karena bersifat sebagai
pelarut semi polar sehingga dapat melarutkan bahan pelarut yang
bersifat kurang polar. Selain itu karena metanol merupakan alkohol
yang mengandung atau mempunyai kadar airnya lebih rendah hal ini
dimaksudkan agar hasil sampingannya yaitu air yang diperoleh
setelah bereaksi tidak berlebih, sebab apabila berlebih maka air
tersebut akan bereaksi dengan metil salisilat membentuk asam
salisilat dengan metanol.
Setelah itu ditambahkan asam sulfat secara perlahan-lahan.
Asam sulfat disini berfungsi sebagai pengkatalis yang berfungsi untuk
mempercepat terjadinya reaksi dalam pembentukan metil salisilat,
selain itu juga karena asam sulfat memiliki efektivitas yang tinggi
dibanding dengan asam-asam yang lain.
Lalu campuran dibiarkan dalam refluks selama kurang lebih 2
jam. Dimana pada ujung kondensor ditutup dengan kapas agar
uapnya tidak keluar. Dalam percobaan ini juga digunakan alas bulat
karena dapat mempercepat pemanasan atau agar panas yang terjadi
merata. Didalam labu alas bulat yang berisikan campuran asam metil
salisilat dan bahan tambahan metanol di dalamnya juga terdapat batu
didih.

NISRINA (15020160079) MAMAT PRATAMA, S.Farm., M.Si., Apt


SINTESA METIL SALISILAT

Dalam percobaan ini digunakan kondensor bulat sebagai


pendingin agar terjadi kondensasi uap, selain itu kondensor juga
berfungsi untuk menurunkan tekanan dan mencegah bahan agar tidak
menguap. Penutupan celah kondensor dengan kapas bertujuan untuk
mencegah terjadinya pelepasan uap selama proses pemanasan/
refluks dan juga untuk mengetahui aroma dari metil salisilat yang
terbentuk.
Setelah itu ditambahkan air 25 ml, lalu campuran tersebut
dipindahkan ke corong pisah untuk memisahkan lapisan esternya dan
membuang airnya. Terbentuk dua fase yaitu ester (metil salisilat) dan
air, dimana lapisan yang berada dibawah adalah metil salisilat dan
yang diatas adalah air. Terbentuk dua fase disebabkan air (polar) dan
metil salisilat/ester (nonpolar) tidak dapat saling bercampur karena
perbedaan kepolaran, dan lapisan yang berada dibawah yaitu metil
salisilat karena metil salisilat memiliki BJ (1,180-1,85 g/mL) lebih besar
dari pada BJ air (1 g/mL0.
Kemudian larutan dicuci dengan natrium bikarbonat, dimana
berfungsi untuk mengikat sisa asam yang masih ada dari asam sulfat
dan asam salisilat dan untuk menetralkanya sehingga didapat hasil
yang murni. Kemudian dilakukan pencucian lagi dengan air,
pencucian dengan air disini berfungsi untuk melarutkan zat-zat
pengotor agar metil salsisilat yang diperoleh benar-benar murni dan
bebas dari zat-zat lain. Kemudian masukkan kedalam labu ukur untuk
menghitung volumenya.
Mekanisme terbentuknya metil salisilat yaitu diperoleh dari reaksi
antara asam salisilat dan metanol dengan bantuan katalis asam sulfat.
Melalui pemanasan pada refluks, metil salisilat akan bereaksi terlebih
dahulu dengan katalis sehingga gugus karboksilatnya terprotonasi.
Kemudian metil salisilat terprotonasi diadisi dengan metanol dan
terjadi transfer proton ke gugus karbonil. Pada keadaan ini larutan
yang terbentuk masih terlihat satu fasa (homogen). Setelah dilakukan

NISRINA (15020160079) MAMAT PRATAMA, S.Farm., M.Si., Apt


SINTESA METIL SALISILAT

ekstraksi dengan penambahan natrium bikarbonat, maka natrium


bikarbonat tersebut akan mengikat ion hidrogen dari katalis sehingga
terjadi deprotonasi dan eliminasi air (natrium karbonat menarik air)
yang dibuktikan dengan terbentuknya dua lapis fasa.
Dari percobaan yang dilakukan diperoleh metil salisilat sebanyak
1,1 mL setelah didiamkan selama 2 jam dan persen rendamen yang
diperoleh adalah 31,570%. Hasil ini sangat berbeda jauh dari literatur,
karena pada literatur hasil yang seharusnya didapatkan adalah 100%
jika reaktannya memang benar – benar bereaksi.
Hal ini disebabkan karena adanya faktor – faktor kesalahan yang
mungkin terjadi saat pemisahan atau pengambilan minyak dan air
pada corong pisah, dimana pada saat dibuka ada air yang ikut keluar
bersamaan dengan minyak dan ada sedikit minyak yang tertumpah
atau terbuang dari corong pisah pada saat pengambilan.

NISRINA (15020160079) MAMAT PRATAMA, S.Farm., M.Si., Apt


SINTESA METIL SALISILAT

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh metil
salisilat sebanyak 1,1 mL setelah didiamkan selama 2 jam dan persen
rendamen yang diperoleh adalah 31,570%.
5.2 Saran
Untuk laboratorium, sebaiknya alat dan bahan dilengkapi atau
disesuaikan agar proses praktikum dapat berjalan dengan baik dan
tepat waktu.
Untuk asisten, sebaiknya selalu mendampingi praktikan agar
praktikan tidak kebingungan dan dapat melakukan praktikum dengan
baik dan benar.

NISRINA (15020160079) MAMAT PRATAMA, S.Farm., M.Si., Apt


SINTESA METIL SALISILAT

DAFTAR PUSTAKA

Aisiyah, S, dkk, 2016, “Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Dalam


Pembuatan Balsam Metil Salisilat untuk Mengatasi Rasa Nyeri Sendi
dan Otot di Lingkungan Mojosongo Surakarta”, Unisnu Jepara,
Surakarta.

Anonim, 2018, “Penuntun Praktikum Kimia Organik Sintetis”, UMI,


Makassar.

Dirjen POM, 1979, “Farmakope Indonesia Edisi III”, Depkes RI, Jakarta.

Murlistyarini, S, 2015, “Penglupasan Kulit Secara Kimiawi”, UB Press,


Malang.

Rollando, 2017, “Pengantar Kimia Medisinal”, CV. Seribu Bintang, Malang.


Staf Pengajar Departemen Farmakologi, 2008, “Kumpulan Kuliah
Farmakologi”, EGC, Jakarta.

Sulistyo, R, dkk, 2015, “Jurnal Sintesis Salisilanida dari Komponen Utama


Minyak Gandapura”, FMIPA Universitas Brawijaya, Malang.

NISRINA (15020160079) MAMAT PRATAMA, S.Farm., M.Si., Apt


SINTESA METIL SALISILAT

LAMPIRAN
1. Gambar

(Metil salisilat yang diperoleh)


2. Skema Kerja
Ditimbang 3,5 g asam salisilat

Masukkan kedalam labu alas bulat 100 mL

Tambahkan 14 mL metanol dalam labu, Kemudian ditambah asam sulfat


pekat 3,1 mL secara hati-hati

Setelah itu diaduk campuran hingga homogen dan ditambahkan batu didih
kedalam labu lalu

dipasang alat refluks kemudian dipanaskan selama kurang lebih 2 jam

Didinginkan campuran larutan ke dalam air es dan dipindahkan larutan


campuran ke dalam corong pisah dan dibiarkan selama beberapa
menit

ditambahkan 25 mL aquadest kedalam larutan campuran larutan


kemudian dikocok dan dibiarkan hingga terbentuk dua lapisan

NISRINA (15020160079) MAMAT PRATAMA, S.Farm., M.Si., Apt


SINTESA METIL SALISILAT

Selanjutnya dipisahkan lapisan dan lapisan bawah yang diambil, lalu


dicuci dengan 25 mL NaHCO3 5% dengan memindahkan larutan
campuran ke dalam corong pisah terlebih dahulu dan dikocok
campuran beberapa saat

Kemudian dipisahkan larutan dengan membuang lapisan airnya, lalu


dicuci lagi dengan air sebanyak 15 mL lalu di kocok dan dipisahkan
larutan dengan memasukkan ester kedalam erlenmayer

Kemudian dimasukkan larutan ke dalam gelas ukur dan di ukur volume


larutan yang diperoleh dan dihitung persen rendamen.

NISRINA (15020160079) MAMAT PRATAMA, S.Farm., M.Si., Apt

Anda mungkin juga menyukai