DI SUSUN OLEH :
ALAWIYAH MUZAEMA
1908060022
PERCOBAAN 1
POLARITAS DAN KELARUTAN
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
Untuk mempelajari dan memahami prinsip kelarutan suatu senyawa
dalam pelarut polar dan pelarut non polar.
2. Waktu Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin, 31 Januari 2022 (07.30-
08.45 WITA).
3. Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Universitas
Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat.
B. LANDASAN TEORI
Dilakukan pengocokan
b. Percobaan B
F. ANALISIS DATA
Persamaan Reaksi :
CHCI3(aq) + H2O(S) =>
CHCI3(aq) + H2O(S) + CH3-CH2-O-CH2-CH3(aq) =>
CHCI3(aq) + I2(s) =>
H2O(S) ) + I2(s) =>
CH3-CH2-O-CH2-CH3(aq) + I2(s) =>
KI(s) + H2O(s) =>
G. PEMBAHASAN
Pada pratikum kali ini adalah menentukan bagaimana prinsip
kelarutan suatu senyawa dalam pelarut polar dan pelarut non polar.dalam
percobaan B senyawa yang di gunakan adalah Kristal Iodium, Aquadest,
Kalium Iodida,
Pertama – tama siapkan alat dan bahan seperti beberapa tabung
reaksi gelas ukur. Setelah semua siap masukan kristal iodium pada tabung
reaksi yang baru sebanyak 2 ml / 40 tetes. Lalu masukan aquadest
sebanyak 2 ml / 40 tetes. Fungsi penambahan aquadest yaitu apakah
larutan larut dalam aquadest atau tidak.setelah dilakukan pencampuran dan
di kocok perlahan warna berubah menjadi kuning keemasan. terlihat
bahwa sebagian iodin ternyata larut dalam air, tapi karena hanya sebagian
kecil yang larut jadi disimpulkan bahwa iodin tidak larut dalam air.
Kemudian penambahan KI pada kristal iodium Dari hasil
pengamatan terlihat bahwa warna campuran tersebut menjadi berwarna
merah dan larutan juga menjadi agak kental.Dengan adanya penambahan
larutan KI ke dalam kristal iodida ini akan menyebabkan terbentuk
larutan yang mengandung ion triodida (I3-).
H. KESIMPULAN
Kelarutan didasarkan pada prinsip Like dissolve like. Iodin bersifat
non polar di dalam pelarut polar yaitu air maka tidak larut. ketika
ditambah ion iod maka akan larut karena sama sama bersifat non.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PERCOBAAN 2
SINTESIS ETIL ASETAT
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
Untuk mempelajari reaksi esterfikasi dari asam karboksilat dan alkhol.
2. Waktu Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin, 31 Januari 2022 (10.30-13.00
WITA).
3. Tempat Praktikum
Praktikum ini dilasanakan di Laboratorium Terpadu Universitas Nahdlatul
Ulama Nusa Tenggara Barat.
B. LANDASAN TEORI
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat Praktikum
a. Labu distilasi
b. Erlenmeyer
c. Batu didih
d. Kompor listrik
e. Klem
f. Termometer
g. Gelas beaker
h. Pendingin liebing
i. Gelas ukur
j. Biuret
2. Bahan-bahan Praktikum
a. Etanol
b. Asam sulfat
c. Asam asetat
d. Kertas lakmus
e. Kalsium karbonat
f. CaCl2
g. Aquadest
D. SKEMA KERJA
Campurkan semua zat yang ada di Masukkan beberapa butir batu didih
dalam labu destilasi. pada labu destilasi
E. HASIL PENGAMATAN
No Perlakuan Hasil Pengamatan Foto/Gambar
1 Siapkan alat yang Setelah dimodifikasi,
akan di pakai dan karena keterbatasan
susun. alat lab maka
terbentuklah alat
destilasi.
2 Masukkan 30 ml Setelah dicampurkan
etanol, 20 ml asam secara hati-hati maka
asetat, dan 8 ml cairan di dalam labu
sulfat pekat ke ukur berwarna agak
dalam labu destilasi kecoklatan.
125 ml.
3 Masukan beberapa Terlihat gelembung
butir batu didih lalu mulai bermunculan
nyalakan kompor tanda suhu pada
listrik dengan suhu tabung destilasi
400o. Tutup bagian sudah mulai
atas labu detilasi menguap.
dengan alluminium
foil dan ukur suhu
labu destilas dengan
termometer sampai
suhu 100oC lalu
turunkan perlahan
suhu pada kompor
listrik.
4 Dilakukan Didapatkan tetes
pengontrolan air demi tetes hasil hasil
masuk dan keluar uap destilasi menjadi
pada kondensor cair dan mengalir
dengan pada wadah, lalu
menggunakan diamkan sampai
corong dan selang larutan dalam labu
kecil sebagai media destilasi berhenti
menguap.
5 Ukur berapa hasil Setelah dinetralkan
destilat dengan dengan Kalsium
gelas ukur lalu Karbonat, maka di
netralkan pH dapatkan pH 5-6
dengan Kalsium pada indikator pH,
karbonat 2 g sampai menandakan larutan
pH yang didapatkan destilat hampir
mendekati pH normal pH-nya.
normal.
6 Masukkan larutan Setelah diamati maka
ke dalam buret didapatkan bahwa
dengan hati-hati pada bagian bawah
menggunakan buret terlihat agak
corong. Lalu keruh menandakan
dilakukan air dan bagian atas
pengamatan antara yaitu ester.
air dengan ester.
7 Tambahkan larutan Setelah didiamkan
CaCl2 50% atau ½ selama kurang lebih
dari berat ester dan 24 jam, maka
air. Lalu keringkan didapatkan hasil
dengan butiran berupa :
CaCl2 anhidrat. Ester tetap bening
Air mengkristal
F. ANALISIS DATA
Massa etanol 1 : V. p = 30 ml . o,789 gram/ml = 23,67 gram
Massa asam asetat 1 : V. p = 20 ml . 1,05 gram/ml = 21 gram
Massa etanol 2 : massa : Mr = 23,67 gram : 46 gram/mol = 0,514 mol
Massa asam asetat 2 : massa : Mr = 21 gram : 60 gram/mol = 0,35 mol
G. PEMBAHASAN
H. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PERCOBAAN 1
ANALISIS KARBOHIDRAT
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari :
a. Mengetahui cara isolasi amilum dari umbi-umbian atau biji-bijian.
b. Melakukan identifikasi karbohidrat (monosakarida, disakarida, dan polisakarida)
berdasarkan reaksi-reaksi perubahan warnanya.
2. Waktu Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin, 1 Februari 2022 (07.00-10.00
WITA).
3. Tempat Praktikum
Praktikum ini dilasanakan di Laboratorium Terpadu Universitas Nahdlatul Ulama
Nusa Tenggara Barat.
B. LANDASAN TEORI
Karbohidrat adalah hasil alam yang memiliki banyak fungsi penting dalam tanaman
maupun hewan. Melalui fotosintesatanaman merubah karbon dioksida menjadi karbohidrat
yaitu dalam bentuk selulosa, pati, dan gula-gula. Karbohidrat dalaam tepung terdiri dari
karbohidrat dalam bentuk gula sederhana, pentosa, dextrin, selulosa, dan pati. (Setiyono,
2011)
b. Uji Benedict
Siapkan tabung reaksi serta alat dan bahan yang sudah ada di
modul
c. Uji Iodin
Siapkan tabung reaksi serta alat dan bahan yang sudah ada di
modul
d. Uji Saliwanof
E. HASIL PENGAMATAN
HASIL PENGAMATAN
NO PERLAKUAN HASI GAMBAR
PENGAMATAN
1 Isolasi amilum dari umbi-
umbian
2 Uji molisch Terbentuknya
glukosa + α-naftol cincin ungu
10% + H2SO4. (positif)
Memasukkan larutan
glukosa 1% kedalam
tabung reaksi kemudian
ditambahkan 2 tetes
larutan α-naftol 10%
yang masih
baru,kemudian Terbentuknya
dicampurkan kedua cincin pada
larutan tersebut. lapisan bawah
Ditambah 2 ml larutan cairan
H2SO4 pekat hingga (positif)
membentuk lapisan
dibawah campuran.
3 Uji benedict
4 Uji iodin
F. ANALISIS DATA
1. Isolasi amilum dari ubi kayu
Berat ketas whatman = gram
Berat pati + kertas whatman = gram
Berat amilum : ( berat pati + kertas ) – ( berat kertas ) = gram
Berat awal ubi kayu = gram
Kadar amilum : Berat amilum X 100 % = %
Berat awal ubi kayu
Isolasi amilum dari ubi kayu
Berat pati ubi + kertas whatman = 2,22
Berat amilum = 2,22
Berat awal ubi kayu = 100 gr
2,22 gr
Kadar amilum = × 100 %
100 gr
= %
PERCOBAAN 2
KIMIA LIPIDA
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari :
a. Untuk mengidentifikasi senyawa dengan meggunakan Grease Spot Test (tes noda
lemak).
b. Untuk mengidentifikasi kualitas minyak melalui penentuan bilangan peroksida.
c. Untuk mengidentifikasi kualitas minyak melalui penentuan bilangan peroksida.
d. Untuk mengidentifikasi kualitas minyak melalui penentuan bilangan asam.
2. Waktu Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin, 1 Februari 2022 (13.15-16.15 WITA).
3. Tempat Praktikum
Praktikum ini dilasanakan di Laboratorium Terpadu Universitas
Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat.
B. LANDASAN TEORI
Lipida merupakan biomolekul yang sangat penting dalam kebutuhan makanan kita.
Trigliserol adala sumber cadangan kalori yang memiliki enrgi tinggi. Minyak dan lemak
merupakan cadangan makanan pada banyak organisme. Fosfolipid dan sterol merupakan
struktur primer pembentukan membran. (Mamuja,2017)
Bilangan penyabunan
Merupakan jumlah milligram KOH yang diperlukan untuk menyabunkan 1 gram
minyak aatau lemak. Apabila sejumlah contoh minyak atau lemak disabunkan dengan
larutan KOH berlebihan dalam alkohol maka KOH akan bereaksi dengan triglesida, yaitu
3 molekul KOH bereaksi dengan 1 molekul minyak atau lemak. Untuk menetralkan suatu
1molekul gliseroldiperlukan 3 molekul alkali (Purba, 2015)
v 1−v 2
Bilangan penyabunan ¿
berat minyak ( gr )
Bilangan peroksida
Merupakan nilai terpenting untuk menentukan derajatkerusakan pada minyak atau
lemak. Bilangan peroksida adalah jumlah peroksida yang terdapat dalam contoh,
dinyatakan dengan istilah milligram oksigen aktif pergram yang mengoksidasi KI pada
suhu kamar. Peroksida ini dapat ditentukan dengan metode kodimetri. (Ketaren,2008)
Bilangan peroksida ¿ ¿ ¿ ¿
Bilangan asam
Merupakan jumlah milligram KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam-asam
lemah bebas dari 1 gram minyak atau lemak. Bilangan asam dipergunakan untuk
mengukur jumlah asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak atau lemak, caranya
adalah dengan melarutkan sejumlah sejumlah minyak atau lemak dalam etanol 96% netral
dan diberi indikator fenolftalein. (Dwi,2009)
V x N x 56,1
Bilangan asam ¿
w
Bilangan iodin
Merupakan jumlah granul iodin yang dapat diikat oleh 100 gram lemak. Ikatan
rangkap yang terdapat pada asam lemak tidak jenuh akan bereaksi dengan iodin atau
senyawa iodin. (Ketaren,2005)
Bilangan eter
Merupakan bilangan yang menyatakan jumlah berapa milligram KOH yang
dipergunakan untuk menyabunkan ester yang ada dalam 1 gr minyak atau lemak.
Tujuannya ialah untuk menghitung gliserol yang teresterkan. (Handayani R,2015)
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat Praktikum
a. Buret 50 Ml
b. Corong kaca 60 mm
c. Ember
d. Erlenmeyer 250 mL
e. Gelas arloji
f. Gelas kimia 250 mL
g. Gelas kimia 1000 mL
h. Gelas ukur 50 mL
i. Gelas ukur 100 Ml
j. Kertas saring
k. Klem dan statif
l. Kondensor liebig
m. Neraca analitik
n. Pemanas
o. Pipet tetes
p. Selang
q. Spatula
r. Thermometer
2. Bahan-bahan Praktikum
a. Aquadest
b. Indikator amilum
c. Indikator fenolftalein
d. Larutan asam asetat glacial-kloroform (3,2)
e. Larutan etanol 95%
f. Larutan eter
g. Larutan HCL 0,5 N
h. Larutan KI jenuh
i. Larutan KOH 0,5 N dalam etanol
j. Larutan standar Na2S2O4 0,1 N
k. Minyak goreng baru
l. Minyak goreng bekas pakai
D. SKEMA KERJA
a. Tes noda lemak
Siapkan tabung reaksi serta alat dan bahan yang sudah ada di
modul
b. Bilangan penyabunan
Didihkan
c. Bilangan peroksida
d. Bilangan asam
E. HASIL PENGAMATAN
NO PERLAKUAN HASI PENGAMATAN GAMBAR
1 Greast spot test
2 Penentuan bilangan penyabunan
F. ANALISIS DATA
1. Persamaan Reaksi
a. Grease spot test
Minyak + eter melarut dan menguap
CH3-O-CH3 + O2 2CO2 + 3H2O
b. Bilangan penyabunan
CH2OH R3COOK
CH2COOR3
Trigliserida gliserol garam asam lemak
c. Bilangan asam
CH2 COOH(CH2)16CH3 CH2OC2H5
d. Bilangan peroksida
CH3CH2CHCOOH + O2 CH3CH2COOCH2COOH
I 3 + amilum → kompleks I 3 amilum (ungu)
2 2
I2 + 2S2O 3 → 2I + 3S4O 6
Minyak + kloroform melarut
2I- + Cl2 I2 + 2 Cl-
I2 + 5Cl2 + 6H2O 2IO-+10 Cl- + 12 H+
I2 + Na2S2O3 2NaI + Na2S4O6
2. Perhitungan
a. Bilangan penyabunan
Minyak goreng baru
Diketahui : VHCl untuk titrasi blanko = 50 mL (V1)
VHCl untuk titrasi sampel = .. mL (V2)
Berat minyak goreng = .. gr
Ditanya : Bilangan penyabunan = ...?
Dijawab :
(V 1−V 2)X 28,5
Bilangan penyabunan =
berat minyak (g)
= .. ml/gram
b. Bilangan peroksida
Minyak goreng baru
Diketahui : Berat minyak goreng = ... gr
V Na 2 S 2O3
= …ml
N Na2 S 2O3
= 0,1 N
Ditanya : bilangan peroksida = ...?
Dijawab :
Volume Na2 S 2 O3 XNormalitas Na2 S 2 O3 X 1.000
Bilangan peroksida =
Berat minyak ( g)
= ….. mL. N/ gram
c. Bilangan asam
Minyak goreng baru
Diketahui : Berat minyak goreng = ... gr
VKOH = … ml
NKOH = 0,5 N
Ditanya : Bilangan asam = .....?
mL KOH X Norm . KOH X 56,1
Dijawab : Bilangan asam =
Berat minyak ( g)
= … mL/gram
Minyak goreng bekas
Diketahui : Berat minyak goreng = ... gr
VKOH = … ml
NKOH = 0,5 N
Ditanya : Bilangan asam = .....?
mL KOH X Norm . KOH X 56,1
Dijawab : Bilangan asam =
Berat minyak ( g)
= … mL/gram
d. Bilangan ester
Minyak goreng baru
Diketahui : Bilangan penyabunan = … mL/gram
Bilangan asam = … mL/gram
Ditanya : Bilangan ester = ....?
Dijawab :
Bilangan ester = Bilangan penyabunan – Bilangan asam
= … mL/gram
G. PEMBAHASAN
H. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN