Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK II DAN BIOKIMIA

Dosen Pengampu : Baiq Repika Nurul Furqan, M.Si.P

DI SUSUN OLEH :
ALAWIYAH MUZAEMA
1908060022

Di Susun Sebagai Penilaian Laporan Akhir


Praktikum Kimia Organik II Dan Biokimia

LABORATORIUM ANALISIS FARMASI


PRODI SI FARMASI
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA NUSA TENGGARA BARAT
MATARAM
2022

PERCOBAAN 1
POLARITAS DAN KELARUTAN

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
Untuk mempelajari dan memahami prinsip kelarutan suatu senyawa
dalam pelarut polar dan pelarut non polar.
2. Waktu Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin, 31 Januari 2022 (07.30-
08.45 WITA).
3. Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Universitas
Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat.
B. LANDASAN TEORI

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat-alat Praktikum
a. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi
b. Gelas ukur 5 ml
c. Pipet tetes
d. Pengaduk gelas
e. Aluminium foil
2. Bahan-bahan Praktikum
a. Kristal Iodium
b. Kalium Iodida (KI)
c. Dietil eter
d. Kloroform (CHCL3)
e. Aquades
D. SKEMA KERJA
a. Percobaan A

Siapkan beberapa tabung reaksi, gelas ukur serta


pipet

Siapkan Klorofom, Kristal Iodium (KI), aquades, dan eter

Masukkan Klorofom (CHCl3)ke dalam tabung reaksi kosong


sebanyak 2 ml ( 40 tetes ) terlebih dahulu

Masukkan Aquades ke dalam tabung reaksi yang sama


sebanyak 2 ml ( 40 tetes)

Akan terlihat cincin pembatas


masing-masing zat

Masukkan eter ke dalam tabung reaksi yang sama


sebanyak 2 ml ( 40 tetes)

Terakhir masukkan 2 butir KI ke dalam tabung reaksi

Sebelum pengocokan maka akan


terbentuk4 cincin pembatas masing- Dilakukan pengocokan
masing zat
Hasil
Sebelum dikocok, semua zat Setelah dikocok maka didapatkan
masing-masing berwarna bening perubahan warna ping keunguan,
bening, merah keemasan dan
bening
b. Percobaan B

Siapkan beberapa tabung reaksi, gelas ukur, serta


pipet

Siapkan Kristal Iodium, Aquades, dan KI pada wadah


yang berbeda

Masukan Kristal iodium ke dalam tabung reaksi kosong


sebanyak 2 ml ( 40 tetes )

Masukan Aquades ke dalam tabung reaksi yang sama


sebanyak 2 ml ( 40 tetes )

Dilakukan pengocokan

Warna menjadi kuning keemasan

Ditambahkan Kalium Dilakukan pengocokan


iodium 100 mg

Warna menjadi merah


pekat
E. HASIL PENGAMATAN
a. Percobaan A

No Perlakuan Hasil Pengamatan Foto/Gambar


1 Masukkan 2 ml Belum ada perubahan
(40 tetes) CHCl3 warna (masih bening)
ke dalam tabung karena CHCl3 adalah
reaksi dengan larutan yang paling
pipet tetes bawah posisinya pada
tabung reaksi
2 Alirkan 2 ml (40 Terbentuk 2 lapisan zat
tetes) aquades ke dengan adanya cincin
dalam tabung pembatas dan warna
rekasi dengan kedua zat masih bening
pipet tetes tanpa tercampur
3 Alirkan 2 ml (40 Terbentuk 3 lapisan zat
tetes) eter ke dengan adanya cincin
dalan tabung pembatas dan warna
rekasi dengan ketiga zat masih bening
pipet tetes tanpa tercampur
4 Masukkan Kristal iodium
Krisatal Iodium langsung bereaksi
1-2 butir ke dalam dengan zat yang sudah
tabung rekasi dimasukkan ke dalam
denagn batang tabung reaksi
pengaduk sebelumnya
5 Tutup tabung Didapatkan hasil
dengan dengan terbentuknya
alluminium foil perubahan warna pada
lalu di kocok masing-masing lapisan
perlahan lalu zat akibat reaksi dari
diamkan zat Kristal Iodium :
 Merah (CHCl3)
 Bening (aquades)
 Merah pekat
(Klorofom bereaksi
dengan eter)
 Bening (sisa eter)
6 Dilakukan Setelah dilakukan
pengocokan pengocokan kembali,
konsisten selama maka didapatkan hasil
kurang lebih 3-5 dengan perubahan
menit warna :
Coklat pekat (CHCl3)
Bening (Aquades)
Coklat bening (ester)

b. Percobaan B

No Perlakuan Hasil Pengamatan Foto/Gambar


1 Masukan Kristal Belum ada perubahan
Iodium ke dalam warna arena Krisal
tabung reaksi Iodium berbentuk
padatan.
2 Masukkan 2 ml Belum ada perubahan
aquades ke dalam warna mencolok karena
tabung reaksi belum dilakukan
pengocokan.
3 Kocok terlebih Setelah dikocok atau,
dahulu Kristal maka didapatkan hasil
Iodium dan aquades berwarna
Aquades yang kuning keemasan.
telah ada di dalam
tabung reaksi
4 Terakhir, Setelah dilakukan
masukkan Kalium pengocokan konsisten,
Iodida (KI) ke maka didapatkan hasil
dalam tabung akhir yaitu keseluruhan
reaksi yang sama. zat didalam tabung
Lalu dilakukan reaksi berubah menjadi
pengocokan warna hitam pekat
perlahan selama akibat dari reaksi KI
kurang lebih 3-5 dengan Kristal Iodium
menit dan Aquades.

F. ANALISIS DATA
Persamaan Reaksi :
CHCI3(aq) + H2O(S) =>
CHCI3(aq) + H2O(S) + CH3-CH2-O-CH2-CH3(aq) =>
CHCI3(aq) + I2(s) =>
H2O(S) ) + I2(s) =>
CH3-CH2-O-CH2-CH3(aq) + I2(s) =>
KI(s) + H2O(s) =>
G. PEMBAHASAN
Pada pratikum kali ini adalah menentukan bagaimana prinsip
kelarutan suatu senyawa dalam pelarut polar dan pelarut non polar.dalam
percobaan B senyawa yang di gunakan adalah Kristal Iodium, Aquadest,
Kalium Iodida,
Pertama – tama siapkan alat dan bahan seperti beberapa tabung
reaksi gelas ukur. Setelah semua siap masukan kristal iodium pada tabung
reaksi yang baru sebanyak 2 ml / 40 tetes. Lalu masukan aquadest
sebanyak 2 ml / 40 tetes. Fungsi penambahan aquadest yaitu apakah
larutan larut dalam aquadest atau tidak.setelah dilakukan pencampuran dan
di kocok perlahan warna berubah menjadi kuning keemasan. terlihat
bahwa sebagian iodin ternyata larut dalam air, tapi karena hanya sebagian
kecil yang larut jadi disimpulkan bahwa iodin tidak larut dalam air.
Kemudian penambahan KI pada kristal iodium Dari hasil
pengamatan terlihat bahwa warna campuran tersebut menjadi berwarna
merah dan larutan juga menjadi agak kental.Dengan adanya penambahan
larutan KI ke dalam kristal iodida ini akan menyebabkan terbentuk
larutan yang mengandung ion triodida (I3-).

H. KESIMPULAN
Kelarutan didasarkan pada prinsip Like dissolve like. Iodin bersifat
non polar di dalam pelarut polar yaitu air maka tidak larut. ketika
ditambah ion iod maka akan larut karena sama sama bersifat non.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PERCOBAAN 2
SINTESIS ETIL ASETAT

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
Untuk mempelajari reaksi esterfikasi dari asam karboksilat dan alkhol.
2. Waktu Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin, 31 Januari 2022 (10.30-13.00
WITA).

3. Tempat Praktikum
Praktikum ini dilasanakan di Laboratorium Terpadu Universitas Nahdlatul
Ulama Nusa Tenggara Barat.

B. LANDASAN TEORI
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat Praktikum
a. Labu distilasi
b. Erlenmeyer
c. Batu didih
d. Kompor listrik
e. Klem
f. Termometer
g. Gelas beaker
h. Pendingin liebing
i. Gelas ukur
j. Biuret
2. Bahan-bahan Praktikum
a. Etanol
b. Asam sulfat
c. Asam asetat
d. Kertas lakmus
e. Kalsium karbonat
f. CaCl2
g. Aquadest

D. SKEMA KERJA

Siapkan alat dan bahan yang sudah ada di modul

Rangkai komponen atau alat destilasi sedemikian rupa


sehingga hasil yang akan didapatkan nantinya murni
hasil destilasi

Masukan 30 ml etanol, 20 ml asam asetat, dan 8 ml asam


sulfat pekat ke dalam labu destilasi 250 ml.

Campurkan semua zat yang ada di Masukkan beberapa butir batu didih
dalam labu destilasi. pada labu destilasi

Nyalakan kompor listrik sampai suhu 400o. Ukur suhu


pada labu destilasi dengan termometer sampai angka
100oC lalu turunkan suhu kompor perlahan
Tetap alirkan air pada kondensor secara Kumpulkan hasil destilasi pada
kontinyu supaya penguapan lebih cepat gelas ukur

Setelah didapatkan destilat, netralkan dengan


menambahkan 2 g Kalsium Karbonat kemudian cek
kembali pH larutan sampai mendekati 7

Masukkan destilat ke dalam buret


Perhatikan perbedaan antara air dan ester dalam larutan
destilat

Tambahkan CaCl2 50% lalu pisahkan ester dan


keringkan dengan CaCl2 anhidrat

E. HASIL PENGAMATAN
No Perlakuan Hasil Pengamatan Foto/Gambar
1 Siapkan alat yang Setelah dimodifikasi,
akan di pakai dan karena keterbatasan
susun. alat lab maka
terbentuklah alat
destilasi.
2 Masukkan 30 ml Setelah dicampurkan
etanol, 20 ml asam secara hati-hati maka
asetat, dan 8 ml cairan di dalam labu
sulfat pekat ke ukur berwarna agak
dalam labu destilasi kecoklatan.
125 ml.
3 Masukan beberapa Terlihat gelembung
butir batu didih lalu mulai bermunculan
nyalakan kompor tanda suhu pada
listrik dengan suhu tabung destilasi
400o. Tutup bagian sudah mulai
atas labu detilasi menguap.
dengan alluminium
foil dan ukur suhu
labu destilas dengan
termometer sampai
suhu 100oC lalu
turunkan perlahan
suhu pada kompor
listrik.
4 Dilakukan Didapatkan tetes
pengontrolan air demi tetes hasil hasil
masuk dan keluar uap destilasi menjadi
pada kondensor cair dan mengalir
dengan pada wadah, lalu
menggunakan diamkan sampai
corong dan selang larutan dalam labu
kecil sebagai media destilasi berhenti
menguap.
5 Ukur berapa hasil Setelah dinetralkan
destilat dengan dengan Kalsium
gelas ukur lalu Karbonat, maka di
netralkan pH dapatkan pH 5-6
dengan Kalsium pada indikator pH,
karbonat 2 g sampai menandakan larutan
pH yang didapatkan destilat hampir
mendekati pH normal pH-nya.
normal.
6 Masukkan larutan Setelah diamati maka
ke dalam buret didapatkan bahwa
dengan hati-hati pada bagian bawah
menggunakan buret terlihat agak
corong. Lalu keruh menandakan
dilakukan air dan bagian atas
pengamatan antara yaitu ester.
air dengan ester.
7 Tambahkan larutan Setelah didiamkan
CaCl2 50% atau ½ selama kurang lebih
dari berat ester dan 24 jam, maka
air. Lalu keringkan didapatkan hasil
dengan butiran berupa :
CaCl2 anhidrat.  Ester tetap bening
 Air mengkristal

F. ANALISIS DATA
Massa etanol 1 : V. p = 30 ml . o,789 gram/ml = 23,67 gram
Massa asam asetat 1 : V. p = 20 ml . 1,05 gram/ml = 21 gram
Massa etanol 2 : massa : Mr = 23,67 gram : 46 gram/mol = 0,514 mol
Massa asam asetat 2 : massa : Mr = 21 gram : 60 gram/mol = 0,35 mol

CH3CH2OH + CH3COOH CH3COOH CH2CH3


Awal 0,514 0,35
Bereaksi 0,35 0,35 0,35
0,164 0 0,35
Massa etil ester teori : 0,35 mol X 88 gram/mol = 30,8 gram
V etil ester teori : massa : p 30,8 gram : 0,879 gram/ml = 35,04 ml
V etil ester percobaan :
Rendemen ; V . percobaan X 100%
V. teori

G. PEMBAHASAN
H. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PERCOBAAN 1
ANALISIS KARBOHIDRAT

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari :
a. Mengetahui cara isolasi amilum dari umbi-umbian atau biji-bijian.
b. Melakukan identifikasi karbohidrat (monosakarida, disakarida, dan polisakarida)
berdasarkan reaksi-reaksi perubahan warnanya.

2. Waktu Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin, 1 Februari 2022 (07.00-10.00
WITA).

3. Tempat Praktikum
Praktikum ini dilasanakan di Laboratorium Terpadu Universitas Nahdlatul Ulama
Nusa Tenggara Barat.

B. LANDASAN TEORI
Karbohidrat adalah hasil alam yang memiliki banyak fungsi penting dalam tanaman
maupun hewan. Melalui fotosintesatanaman merubah karbon dioksida menjadi karbohidrat
yaitu dalam bentuk selulosa, pati, dan gula-gula. Karbohidrat dalaam tepung terdiri dari
karbohidrat dalam bentuk gula sederhana, pentosa, dextrin, selulosa, dan pati. (Setiyono,
2011)

Sebagian besar karbohidrat terutama golongan monosakarida dan disakarida seperti


glukosa, fruktosa, galaktosa, dan laktosa mempunyai sifat mereduksi. Sifat mereduksi dari
karbohidrat disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau gugus keton bebas dan gugus OH
bebas. (Daud, 2019)
Kadar karbohidrat diukur dengan menggunakan metode fenol sulfat. Prinsip dari
metode ini adalah gula sederhana dan oligosakarida dapat bereaksi dengan fenol dalam
asam sulfat pekat menghasilkan warna jingga kekuninganyang stabil. Dimana
oligosakarida dihidrolisis menjadi monosakarida oleh asam sulfat pekat dan
menghidrasinya sehingga membentuk senyawa furfural yang bereaksi dengan fenol
menghasilkan warna jingga kekuningan. (Amalia & Sartika, 2014)
C. ALAT DAN BAHAN
3. Alat-alat Praktikum
a. Blender
b. Gelas arloji
c. Gelas kimia 1000 mL
d. Gelas kimia 250 mL
e. Gelas ukur 100 Ml
f. Gelas ukur 10 Ml
g. Kain perca
h. Kertas whatman
i. Penjepit kayu
j. Pipet tetes
k. Pisau
l. Pompa vakum
m. Rak tabung reaksi
n. Spatula
o. Tabung reaksi
p. Timbangan analitik
q. Waterbath
4. Bahan-bahan Praktikum
a. Aquadest
b. Larutan amilum 2 %
c. Larutan etanol 96 %
d. Larutan fruktosa 1 %
e. Larutan glukosa 1 %
f. Larutan air nira tebu
g. Larutan HCL encer
h. Larutan H2SO4 pekat
i. Larutan Iodin
j. Larutan α-naftol 10 %
k. Reagen benedict
l. Reagen saliwanoff
m. Ubi kayu
D. SKEMA KERJA
1. Isolasi amilum dari umbi-umbian atau biji-bijian

Siapkan alat dan bahan yang sudah ada di modul

Kupas umbi-umbian/biji-bijian sebanyak 100 g, kemudian


cuci dan potong kecil-kecil

Masukkan ke dalan blender,


tambahkan aquades 200 ml
Haluskan selama 30 detik dan haluskan beberapa kali.

Saring dengan kain perca

Kemudian tampung dalam gelas kimia 1000 ml

Diamkan selama 20 menit


sampai mengendap

Tambahkan 200 ml dalam sedimentasi, lalu diamkan selama


20 menit dan dekantaskan lagi

Tambahkan 100 ml etanol 96%

Aduk sedimentasi lalu saring dengan kertas saring

Timbang dan keringkan hasil pati tersebut

2. Uji kualitatif karbohidrat


a. Uji Molisch
Siapkan tabung reaksi serta alat dan bahan yang sudah ada di
modul

Masukkan 2 ml glukosa 1% serta


tambahkan 2 tetes larutan naftol 10%

Campurkan kedua larutan yang telah dimasukkan ke dalam


tabung reaksi
Tambahkan H2SO4 2 ml perlahan

Adanya cincin ungu menandakan uji positif

Ulangi langkah di atas dengan larutan


fruktosa 1% dan nira tebu pengganti
glukosa 1%
Amati, lalu catat perubahan dan hasilnya

b. Uji Benedict

Siapkan tabung reaksi serta alat dan bahan yang sudah ada di
modul

Msaukkan 2 ml glukos 1% dan 5 ml


reagen benedict

Campurkan larutan yang telah ditambahkan tersebut

Masukkan tabung reaksi ke penangas air selama 5 menit


dengan api kecil selama 1 menit

Perubahan warna hijau, kuning, merah, orange, atau merah


bata dan endapan merah bata

Ulangi langkah di atas

Ganti larutan dengan fruktosa 1% dan nira tebu pengganti


glukosa 1%

Amati, catat hasil dan perubahannya

c. Uji Iodin

Siapkan tabung reaksi serta alat dan bahan yang sudah ada di
modul

Masukkan 1 ml larutan amilum 2% dan


asamkan dengan beberapa tetes HCl
encer

Lalu tambahkan 2 tetes larutan iodin

Amilum atau pati akan bereaksi dengan iodin dengan larutan


yang berwarna biru atau ungu
Perhatikan dan catat hasil serat perubahannya

d. Uji Saliwanof

Siapkan tabung reaksi alat dan bahan yang sudah ada di


modul

Masukkan 2 ml reagen saliwanof


dan 2 tetes glukosa 1%

Campurkan kedua larutan tersebut

Masukkan tabung reaksi ke dalam


penangas air selama 1 menit

Larutan akan berubah warna menjadi merah tua

Ulangi langkah di atas

Ganti larutan dengan fruktosa 1% dan air nira tebu sebagai


pengganti larutan glukosa 1%

Perhatikan dan catat semua perubahan yang terjadi

E. HASIL PENGAMATAN
HASIL PENGAMATAN
NO PERLAKUAN HASI GAMBAR
PENGAMATAN
1 Isolasi amilum dari umbi-
umbian
2 Uji molisch  Terbentuknya
 glukosa + α-naftol cincin ungu
10% + H2SO4. (positif)
Memasukkan larutan
glukosa 1% kedalam
tabung reaksi kemudian
ditambahkan 2 tetes
larutan α-naftol 10%
yang masih
baru,kemudian  Terbentuknya
dicampurkan kedua cincin pada
larutan tersebut. lapisan bawah
Ditambah 2 ml larutan cairan
H2SO4 pekat hingga (positif)
membentuk lapisan
dibawah campuran.

 Air tebu + α-naftol +


H2SO4.

3 Uji benedict
4 Uji iodin

F. ANALISIS DATA
1. Isolasi amilum dari ubi kayu
Berat ketas whatman = gram
Berat pati + kertas whatman = gram
Berat amilum : ( berat pati + kertas ) – ( berat kertas ) = gram
Berat awal ubi kayu = gram
Kadar amilum : Berat amilum X 100 % = %
Berat awal ubi kayu
Isolasi amilum dari ubi kayu
Berat pati ubi + kertas whatman = 2,22
Berat amilum = 2,22
Berat awal ubi kayu = 100 gr
2,22 gr
Kadar amilum = × 100 %
100 gr
= %

2. Uji kualitatif karbohidrat


 Reaksi molisch
 Reaksi benedict
 Reaksi iodin
G. PEMBAHASAN
H. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

PERCOBAAN 2
KIMIA LIPIDA

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari :
a. Untuk mengidentifikasi senyawa dengan meggunakan Grease Spot Test (tes noda
lemak).
b. Untuk mengidentifikasi kualitas minyak melalui penentuan bilangan peroksida.
c. Untuk mengidentifikasi kualitas minyak melalui penentuan bilangan peroksida.
d. Untuk mengidentifikasi kualitas minyak melalui penentuan bilangan asam.
2. Waktu Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin, 1 Februari 2022 (13.15-16.15 WITA).

3. Tempat Praktikum
Praktikum ini dilasanakan di Laboratorium Terpadu Universitas
Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat.

B. LANDASAN TEORI
Lipida merupakan biomolekul yang sangat penting dalam kebutuhan makanan kita.
Trigliserol adala sumber cadangan kalori yang memiliki enrgi tinggi. Minyak dan lemak
merupakan cadangan makanan pada banyak organisme. Fosfolipid dan sterol merupakan
struktur primer pembentukan membran. (Mamuja,2017)
Bilangan penyabunan
Merupakan jumlah milligram KOH yang diperlukan untuk menyabunkan 1 gram
minyak aatau lemak. Apabila sejumlah contoh minyak atau lemak disabunkan dengan
larutan KOH berlebihan dalam alkohol maka KOH akan bereaksi dengan triglesida, yaitu
3 molekul KOH bereaksi dengan 1 molekul minyak atau lemak. Untuk menetralkan suatu
1molekul gliseroldiperlukan 3 molekul alkali (Purba, 2015)
v 1−v 2
Bilangan penyabunan ¿
berat minyak ( gr )
Bilangan peroksida
Merupakan nilai terpenting untuk menentukan derajatkerusakan pada minyak atau
lemak. Bilangan peroksida adalah jumlah peroksida yang terdapat dalam contoh,
dinyatakan dengan istilah milligram oksigen aktif pergram yang mengoksidasi KI pada
suhu kamar. Peroksida ini dapat ditentukan dengan metode kodimetri. (Ketaren,2008)
Bilangan peroksida ¿ ¿ ¿ ¿
Bilangan asam
Merupakan jumlah milligram KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam-asam
lemah bebas dari 1 gram minyak atau lemak. Bilangan asam dipergunakan untuk
mengukur jumlah asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak atau lemak, caranya
adalah dengan melarutkan sejumlah sejumlah minyak atau lemak dalam etanol 96% netral
dan diberi indikator fenolftalein. (Dwi,2009)
V x N x 56,1
Bilangan asam ¿
w
Bilangan iodin
Merupakan jumlah granul iodin yang dapat diikat oleh 100 gram lemak. Ikatan
rangkap yang terdapat pada asam lemak tidak jenuh akan bereaksi dengan iodin atau
senyawa iodin. (Ketaren,2005)
Bilangan eter
Merupakan bilangan yang menyatakan jumlah berapa milligram KOH yang
dipergunakan untuk menyabunkan ester yang ada dalam 1 gr minyak atau lemak.
Tujuannya ialah untuk menghitung gliserol yang teresterkan. (Handayani R,2015)
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat Praktikum
a. Buret 50 Ml
b. Corong kaca 60 mm
c. Ember
d. Erlenmeyer 250 mL
e. Gelas arloji
f. Gelas kimia 250 mL
g. Gelas kimia 1000 mL
h. Gelas ukur 50 mL
i. Gelas ukur 100 Ml
j. Kertas saring
k. Klem dan statif
l. Kondensor liebig
m. Neraca analitik
n. Pemanas
o. Pipet tetes
p. Selang
q. Spatula
r. Thermometer
2. Bahan-bahan Praktikum
a. Aquadest
b. Indikator amilum
c. Indikator fenolftalein
d. Larutan asam asetat glacial-kloroform (3,2)
e. Larutan etanol 95%
f. Larutan eter
g. Larutan HCL 0,5 N
h. Larutan KI jenuh
i. Larutan KOH 0,5 N dalam etanol
j. Larutan standar Na2S2O4 0,1 N
k. Minyak goreng baru
l. Minyak goreng bekas pakai
D. SKEMA KERJA
a. Tes noda lemak

Siapkan tabung reaksi serta alat dan bahan yang sudah ada di
modul

Masukkan beberapa tetes minyak


goreng baru dan larutan eter

Tuangkan campuran di atas kaca arloji dan uapkan larutan


eternya
Usap permukaan arloji dengan
kertas saring

Ulangi langkah-langkah di atas dan ganti minyak goreng baru


dengan minyak goreng bekas

Amati, catat hasil dan perubahannya

b. Bilangan penyabunan

Siapkan erlenmeyer 250 ml serta alat dan bahan yang sudah


ada di modul

Masukkan 4 g minyak goreng baru


dan 50 ml KOH 0,5N dalam etanol

Hubungkan kondensor dengan erlenmeyer

Didihkan

Dinginkan larutan yang bebas butir-butir lemak selama


kurang lebih 30 menit

Tambahkan 3 tetes indikator fenoftialin


dan titrasi dengan HCl 0,5N

Ulangi langkah-langkah di atas dan ganti minyak goreng baru


dengan minyak goreng bekas

Tentukan volume titrasi blanko


Amati, catat hasil dan perubahannya

c. Bilangan peroksida

Siapkan erlenmeyer 250 ml serta alat dan bahan yang sudah


ada di modul

Masukkan 30 ml asam asetat


glukosa : klorofom (3:2)

Goyangkan erlenmeyer sampai semua terlarut dan tambahkan


larutan KI jenuh
Diamkan kurang lebih 20 menit

Sambil digoyangkan, tambahkan 30 ml aquades

Ulangi langkah-langkah di atas dan ganti minyak goreng baru


dengan minyak goreng bekas

Amati, catat hasil dan perubahannya

d. Bilangan asam

Siapkan erlenmeyer 250 ml serta alat dan bahan yang sudah


ada di modul

Masukkan 50 ml etanol 96%

Hubungkan erlenmeyer dengan pendingin tegak

Panaskan minyak hingga mendidih (+-780C) dan gojok kuat-


kuat untuk melarutkan asam lemak bebasnya (+- 45 menit)
kemudian dinginkan

Tambahkan 3 tetes fenoflatelin dengan


KOH 0,5 N dalam etanol

Ulangi langkah-langkah di atas dan ganti minyak goreng baru


dengan minyak goreng bekas

Amati, catat hasil dan perubahannya

E. HASIL PENGAMATAN
NO PERLAKUAN HASI PENGAMATAN GAMBAR
1 Greast spot test
2 Penentuan bilangan penyabunan

3 Penentuan bilangan peroksida


4 Penentuan bilangan asam
 20 gr minyak dalam  Terbentuk 2 lapisan
erlenmeyer 250ml + 50 ml dibawah berwarna
etanol 96%. kuning.
 Dipanaskan minyak  Terbentuk dua
(larutan) sampai lapisan yaitu :
mendidih,digojog kuat-kuat bawah : kuning atas
kemudian didinginkan. : keruh.
 Ditambahkan 3 tetes  Tidak terjadi
indikator fenolftalein perubahan warna
 Dititrasi dengan larutan  Setelah dititrasi
KOH 0,5 N dalam etanol. terbentuk dua
lapisan, yaitu :
Bawah : pink pucat.
Atas : kuning
keruh.

F. ANALISIS DATA
1. Persamaan Reaksi
a. Grease spot test
 Minyak + eter melarut dan menguap
 CH3-O-CH3 + O2 2CO2 + 3H2O

b. Bilangan penyabunan

CH2COOR1 CH2OH R1COOK

CHCOOR2 + 3KOH CHOH + R2COOK

CH2OH R3COOK
CH2COOR3
Trigliserida gliserol garam asam lemak

R COOH + KOH R COOK + H2O

Asam lemak Sabun


pemanasan
 Minyak + KOH   gliserol + Kalium stearat + H2O↑
pemanasan
 3CH2O2C(CH2)16CH3 + 3 KOH   3 CH2OH + 3 CH3(CH2)16CO2-
K+↓(sabun)
 KOH(aq) + HCl(aq) KCl(aq)+ H2O(l)

c. Bilangan asam
CH2 COOH(CH2)16CH3 CH2OC2H5

CH COOH(CH2)16CH2 + 3CH2OH CHOC2H5 + 3CH3(CH2)16COOH

CH2 COOH(CH2)16CH3 CH2OC2H5

Minyak Etanol Trigliserida Asam lemak

Pada saat titrasi


CH3(CH2)16COOH + KOH CH2 (CH2)16 COO - K+ + H2O

d. Bilangan peroksida
CH3CH2CHCOOH + O2 CH3CH2COOCH2COOH

Asam lemak tak peroksida


Jenuh

 
 I 3 + amilum → kompleks I 3 amilum (ungu)
2 2

 I2 + 2S2O 3 → 2I + 3S4O 6
 Minyak + kloroform melarut
 2I- + Cl2 I2 + 2 Cl-
 I2 + 5Cl2 + 6H2O 2IO-+10 Cl- + 12 H+
 I2 + Na2S2O3 2NaI + Na2S4O6

2. Perhitungan
a. Bilangan penyabunan
 Minyak goreng baru
Diketahui : VHCl untuk titrasi blanko = 50 mL (V1)
VHCl untuk titrasi sampel = .. mL (V2)
Berat minyak goreng = .. gr
Ditanya : Bilangan penyabunan = ...?
Dijawab :
(V 1−V 2)X 28,5
Bilangan penyabunan =
berat minyak (g)
= .. ml/gram

 Minyak goreng bekas


Diketahui : VHCl untuk titrasi blanko = 50 mL (V1)
VHCl untuk titrasi sampel = .. mL (V2)
Berat minyak goreng = .. gr
Ditanya : Bilangan penyabunan = ...?
Dijawab :
(V 1−V 2)X 28,5
Bilangan penyabunan =
berat minyak (g)
= .. ml/gram

b. Bilangan peroksida
 Minyak goreng baru
Diketahui : Berat minyak goreng = ... gr
V Na 2 S 2O3
= …ml
N Na2 S 2O3
= 0,1 N
Ditanya : bilangan peroksida = ...?
Dijawab :
Volume Na2 S 2 O3 XNormalitas Na2 S 2 O3 X 1.000
Bilangan peroksida =
Berat minyak ( g)
= ….. mL. N/ gram

 Minyak goreng bekas


Diketahui : Berat minyak goreng = ... gr
V Na 2 S 2O3
= …ml
N Na2 S 2O3
= 0,1 N
Ditanya : bilangan peroksida = ...?
Dijawab :
Volume Na2 S 2 O3 XNormalitas Na2 S 2 O3 X 1.000
Bilangan peroksida =
Berat minyak ( g)
= ….. mL. N/ gram

c. Bilangan asam
 Minyak goreng baru
Diketahui : Berat minyak goreng = ... gr
VKOH = … ml
NKOH = 0,5 N
Ditanya : Bilangan asam = .....?
mL KOH X Norm . KOH X 56,1
Dijawab : Bilangan asam =
Berat minyak ( g)
= … mL/gram
 Minyak goreng bekas
Diketahui : Berat minyak goreng = ... gr
VKOH = … ml
NKOH = 0,5 N
Ditanya : Bilangan asam = .....?
mL KOH X Norm . KOH X 56,1
Dijawab : Bilangan asam =
Berat minyak ( g)
= … mL/gram

d. Bilangan ester
 Minyak goreng baru
Diketahui : Bilangan penyabunan = … mL/gram
Bilangan asam = … mL/gram
Ditanya : Bilangan ester = ....?
Dijawab :
Bilangan ester = Bilangan penyabunan – Bilangan asam
= … mL/gram

 Minyak goreng bekas


Diketahui : Bilangan penyabunan = … mL/gram
Bilangan asam = … mL/gram
Ditanya : Bilangan ester = ....?
Dijawab :
Bilangan ester = Bilangan penyabunan – Bilangan asam
= … mL/gram

G. PEMBAHASAN
H. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai