I. DASAR TEORI
Laporan Praktikum Kimia Fisika 2
Pengaruh Katalis Amonium Molibdat dalam Reaksi KI dan
Hidrogen Peroksida
Alat :
1. Tabung reaksi
2. Labu Erlenmeyer
3. Gelas kimia
4. Gelas ukur
5. Stopwatch
6. Pipet tetes
7. Pengaduk gelas
8. Rak tabung reaksi
Bahan :
1. Larutan H2O2 10 M (30%)
2. Larutan KI 0,5 M
3. Larutan ammonium molibdat
4. Larutan H2SO4 0,5 M
5. Larutan kanji
6. Akuades
2. Alur Kerja
III. HASIL PENGAMATAN
larutan KI 0,5 M
Larutan KI 0,1 M diambil sebanyak 2 tetes lalu diencerkan dengan akuades sampai
volum 10 mL. Larutan KI mengalami perubahan warna setelah pengenceran, dimana
sebelum diencerkan larutan KI berwarna kuning dan setelah diencerkan menjadi larutan
tidak berwarna. Hal ini menandakan larutan KI yang diencerkan tidak terlalu pekat
sehingga mudah berubah warna saat diencerkan.
Reaksi pengenceran larutan KI :
KI(aq) + H2O(l) KI(aq)
pekat encer
1. Fungsi penambahan H2SO4 encer pada percobaan ini adalah sebagai katalis asam namun
tidak ikut bereaksi. Alasan digunakan H2SO4 encer ini antara lain :
H2SO4 berfungsi untuk mengasamkan reaksi antara H2O2 + KI + larutan kanji guna
menghidrasi H2O2
Karena adanya H2SO4 sebagai zat penghidrasi tersebut, akan terbentuk iod secara
perlahan-lahan yang ditandai perubahan warna menjadi biru serta hasil sampingnya
berupa air.
-1 oksidasi 0
Reaksi diatas termasuk reaksi redoks dimana terjadi reaksi reduksi dan oksidasi
berkaitan dengan perubahan biloks. H2O2 berfungsi sebagai oksidator (mengalami reduksi)
sedangkan KI sebagai reduktor (mengalami oksidasi). Dapat diketahui pula katalis asam
(H2SO4 encer) hanya sebagai zat penghidrasi namun tidak ikut bereaksi dalam reaksi redoks
diatas.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa penambahan katalis ammonium molibdat pada
tabung 1 menyebabkan reaksi berjalan lebih cepat dibandingkan tabung 2 yang tidak
menggunakan katalis. Hal ini dapat dilihat dari waktu yang dibutuhkan campuran pada
tabung 1 maupun 2 untuk timbulnya warna ungu(---) dimana tabung reaksi 1 membutuhkan
waktu yang relatif cepat. Berikut adalah grafik perbandingan waktu untuk reaksi dengan
katalis ammonium molibdat (tabung reaksi 1) dan tanpa katalis :
400
200
0
1 2 3
Pengulangan ke-
V. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini, terdapat dua langkah percobaan yang dapat dibahas, yaitu tujuan
pengenceran dan perbandingan reaksi dengan penambahan ammonium molibdat dan tanpa
penambahan ammonium molibdat.
Pengenceran pada prinsipnya hanya menambahkan pelarut saja sehingga jumlah mol zat
terlarut sebelum penegnceran sama dengan jumlah mol zat terlarut sesudah pengenceran.
Dari pernyataan tersebut dapat diketahui dengan jelas bahwa pengenceran akan
menyebabkan suatu larutan menjadi encer karena penambahan pelarut tersebut sehingga
berdampak pada konsentrasi/kepekatannya yang semakin berkurang. Hal tersebut dapat kita
aplikasikan pada faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, dalam hal ini adalah
konsentrasi, dimana jika konsentrasi suatu zat diperkecil maka laju reaksi akan menurun dan
begitu sebaliknya. Dapat dikatakan demikian karena laju reaksi berbanding lurus dengan
konsentrasi zat .
Dalam percobaan ini, H2O2 diencerkan terlebih dahulu agar konsentrasinya berkurang
(semakin kecil) karena menurut teori tumbukkan dengan memperkecil konsentrasi maka
akan menurunkan laju tumbukan antara molekul H 2O2 . Alasan yang sama juga digunakan
untuk menjelaskan mengapa KI perlu diencerkan terlebih dahulu. Dengan memperkecil
tumbukan antara molekul-molekul maka diharapkan reaksi 1 akan berjalan lebih lambat
sehingga waktu yang diperlukan untuk perubahan warna larutan menjadi biru dapat diamati
atau dihitung. Kita perhatikan reaksi dua molekul sederhana :
Q+RS v = k [Q] [R] (1)
Kita dapat mengharapkan laju reaksi v sebanding dengan laju tumbukan, dan
Suatu tumbukan akan menghasilkan reaksi hanya jika energi kinetiknya melampaui
harga minimum, energi aktivasi reaksi Ea. Persyaratan ini menentukan bahwa tetapan laju
reaksi harus sebanding dengan faktor Boltzman . Dengan demikian dapat
diharapkan, menuliskan tetapan laju reaksi persamaan (1), bahwa
Dari percobaan ini didapatkan hasil bahwa reaksi pada tabung 1 berjalan lebih cepat
dibandingkan reaksi pada tabung 2. Hal ini dikarenakan tabung 1 ditambahkan katalis
ammonium molibdat pada reaksi antara KI dengan H 2O2. Secara teori, reaksi antara larutan
KI dan H2O2 dengan indikator amilum pada suasana basa akan berlangsung dengan cepat
jika ditambahkan katalis ammonium molibdat. Dalam hal ini, ion-ion molibdatlah yang
berperan penting dalam mempercepat reaksi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
percobaan kami sesuai dengan teori.
Hasil diatas juga sesuai dengan teori tumbukan dimana penambahan katalis akan
mempercepat laju reaksi dengan memperkecil energi aktivasi (Ea). Jika berbicara tentang
katalis pasti tidak bisa lepas dari energi aktivasi dalam teori tumbukan. Seperti kita tahu
bahwa suatu tumbukan akan menghasilkan reaksi apabila ada energi minimum yang kita
sebut energi aktivasi. Jika energi minimumnya tinggi, maka reaksi akan lambat karena
membutuhkan waktu yang lebih lama. Sedangkan penambahan katalis yang dapat
menurunkan energi aktivasi tentu saja akan mempercepat terjadinya reaksi karena
kemungkinan terjadinya tumbukan akan semakin sering dan banyak.
Grafik dibawah ini menunjukkan perbandingan energia aktivasi untuk reaksi dengan
katalis dan tanpa katalis :
VI. SIMPULAN
Berdasarkan hasil pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Penambahan ammonium molibdat berpengaruh terhadap waktu berlangsungnya reaksi
antara kalium iodida dan hidrogen peroksida, dimana jika ditambahkan katalis
ammonium molibdat reaksi akan berlangsung lebih cepat daripada yang tidak
ditambahkan katalis.
2. Reaksi ditamdai dengan perubahan warna larutan dari tidak berwarna menjadi ungu
jernih (---)
3. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi dengan penambahan
katalis ammonium molibdat adalah 6 menit 58 detik.
4. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi tanpa penambahan
katalis ammonium molibdat adalah 14 menit 22 detik.