Anda di halaman 1dari 25

TUGAS PROPOSAL

METODE PENELITIAN

“PENGOBATAN PENYAKIT HIPERURISEMIA DAN HIPERKOLESTROLEMIA


MELALUI PEMANFAATAN TANAMAN OBAT SIRIH CINA DI GERUNG LOBAR ”

DOSEN PENGAMPU : Imam S. Yamin, S.KM., M.Epid.

ALAWIYAH MUZAEMA

1908060022

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA NUSA TENGGARA BARAT

MATARAM

2021/2022
PROPOSAL PENELITIAN |2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................6

1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................6

1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................7

1.5 Keaslian Penulisan...........................................................................................8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................12

2.1 Kerangka Teori..............................................................................................12

2.1 Hipotesis........................................................................................................12

BAB III METODE PENELITIAN...............................................................................13

3.1 Jenis Penelitian..............................................................................................13

3.2 Rancangan Penelitian....................................................................................13

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian........................................................................13

3.4 Kerangka Konsep..........................................................................................14

3.5 Identifikasi Variabel......................................................................................14

3.6 Definisi Operasional......................................................................................15

3.7 Populasi, Sampel dan Sampling....................................................................17

3.8 Pengumpulan data Penelitian.........................................................................19

3.9 Prosedur Penelitian........................................................................................19


PROPOSAL PENELITIAN |3

3.10 Cara Analisis data........................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................25
PROPOSAL PENELITIAN |4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan perubahan di era modern saat ini maka gaya hidup masyarkat pun
mengikuti yang serba instan dan pola makan yang tidak sehat sehingga menyebabkan
terjadinya resiko mengalami berbagai penyakit, seperti hiperurisemia dan
hiperkolestrolemia yang meningkat. Hiperurisemia telah lama ditetapkan sebagai faktor
etiologi utama dalam gout/asam urat (Gliozzi et al., 2016). Dan menurut Murray et al
(2003) dalam Bachmid dkk (2015) mengkonsumsi makanan cepat saji yang biasanya
dijumpai dalam bentuk gorengan dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan kadar
kolestrol total dalam plasma darah. Menurut American Heart Association, kadar kolestrol
secara tidak langsung berkaitan dengan kadar asam urat dalam tubuh, ini karena kolestrol
berkaitan dengan tekanan darah.
Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap 100.000 orang.
Prevalensi penyakit asam urat/hiperurisemia di indonesia terjadi pada usia di bawah 34
tahun sebesar 32 % dan di atas 34 tahun sebesar 68 % (WHO,2015). Sedangkan
prevalensi hiperkolestrolemia di dunia sekitar 45 %, di Asia Tenggara sekitar 30 % dan di
Indonesia 35 % (Kemenkes RI,2017; Balitbangkes, 2013; WHO, 2019).
Hidup di era modern begitupun untuk pengobatannya juga modern yang
mengandalkan obat yang berbahan kimia dan bahaya efek samping yang ditimbulkan jika
ketergantungan. Akan tetapi, karena mahalnya pengobatan modern dan efek samping
yang didapatkan mengakibatkan masyarakat mulai beralih kepengobatan tradisional
karena adanya kecendrungan kembali ke alam atau Back to nature, dapat dilihat dari
meningkatnya permintaan tanaman obat. Tanaman obat dapat menjadi alternatif solusi
untuk terapi jangka panjang penanganan hiperuresemia dan hiperkolestrolemia.
Pengetahuan masyarakat lokal dalam hal memanfaatkan sumber daya tumbuhan
akan sangat membantu menjaga kelestarian keanekaragaman hayati dan usaha
domestikasi tanaman obat (Kandari et al., 2012). Pengetahuan masyarakat dalam
memanfaatkan sumber daya tumbuhan dapat dilihat melalui apotek hidup. Apotek hidup
merupakan istilah penggunaan lahan yang ditanami tumbuhan yang berkhasiat untuk obat
PROPOSAL PENELITIAN |5

secara tradisional (Syarif dkk., 2011) . Pekarangan merupakan lahan terbuka yang
terdapat disekitar lingkungan rumah tinggal dan sangat tepat untuk melaksanakan apotek
hidup untuk tanaman berkhasiat obat (Nurmahyulis & Hermita, 2015). Oleh karena itu,
perlu dilakukan sosialisasi tentang khasiat tanaman obat (toga) secara ilmiah. Masyarakat
yang telah memiliki pengetahuan tentang khasiat tanaman obat (toga) dan menguasai cara
pengolahannya dapat membudidayakan tanaman obat secara individual dan
memanfaatkannya. Apalagi di pedesaan sangat menjunjung tinggi adat istiadat mereka
serta tradisi dari nenek moyang. Sehingga berdasarakan pengalaman empiris masyarakat
di Gerung LOBAR, tumbuhan sirih cina ( Peperomia pellucida ) digunakan sebagai
pengobatan penyakit tersebut dengan cara di rebus daunnya kemudian air rebusannya
diminum.
Tingkat pendidikan di Gerung pada pendidikan SD sebanyak 15 responden
(10%), SMP sebanyak 5 responden (3,3%), SMA sebanyak 15 responden (10%), Sarjana
sebanyak 20 responden (13,3%) dan responden yang tidak sekolah sebanyak 40
responden (26,7%). Walaupun demikian, mereka masih menjaga kelestarian tumbuhan
yang ada di lingkungan mereka. Karakteristik respon masa lansia awal ( 46-55 tahun )
sebanyak 5 responden (5%), dan masa lansia akhir (56-65) tahun) senanyak 5 responden
juga (5%). Dari hasil wawancara dengan responden , data menunjukan bahwa responden
masih banyak yang memanfaatkan tanaman obat sirih cina untuk pengobatan
kesehariannya, supaya bisa sembuh dari penyakit hiperuresemia dan hiperkolestrolemia,
yang dimana diantaranya 8 responden yang mengidap penyakit hiperkolestrolemia dan 3
yang penyakit hiperuresemia. Menurut sebagian responden, mereka memakai obat
tradisional untuk pengobatan penyakit tersebut karena mudah didapat dari ladang, tidak
memerlukan biaya, dan bisa diracik sendiri. Namun mereka juga mengonsumsi obat dari
mantri atau dokter jika keluhan kesehatan tidak dapat disembuhkan total oleh tanaman
obat tersebut.
Dari hasil wawancara yang didapat, hubungan jenis kelamin dengan pemanfaatan
tanaman obat bahwa laki-laki lebih mendominasi darpada perempuan karena mayoritas
laki-laki yang menggarap lahan, sehingga pengetahuan laki-laki lebih banyak
dibandingkan perempuan. Namun, hal itu tidak menjadi alasan bagi petani perempuan
PROPOSAL PENELITIAN |6

untuk tidak tahu informasi mengenai tanaman obat sirih cina, karena perempuan juga bisa
mengolah tanaman obat tersebut di pekarangan rumah mereka.
Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
pengobatan penyakit hiperurisemia dan hiperkolestrolemia melalui pemanfaatan tanaman
obat sirih cina.

1.2 Rumusan Masalah

Di era modern saat ini segala hal serba instan dan praktis seperti halnya makanan,
sehingga menyebabkan berbagai penyakit yang ditimbulkan seperti hiperuresemia dan
hiperkolestrolemia yang meningkat. Begitupun untuk pengobatan penyakit tersebut
terbilang mahal dan efek samping dari obat-obat kimia, maka dari itu masyarakat
memanfaatkan tanaman obat tradisional sirih cina sebagai pengobatan alternatif terapi
jangka panjang untuk penyakit tersebut. Berbagai respon dan tingkat pengetahuan yang
didapat dari masyarakat ( khususnya ditempat tinggal saya) di Gerung untuk mengolah
dan memanfaatkan tanaman sirih cina dengan cara direbus lalu air rebusannya diminum.
Dari hasil paparan latar belakang di atas , sehingga didapatkan sebagai berikut :
Bagaimana pengobatan penyakit hiperuresemia dan hiperkolestrolemia melalui
pemanfaatan tanaman obat sirih cina di Gerung LOBAR ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum


Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana pengobatan
hiperuresemia dan hiperkolestrolemia melalui pemanfaatan tanaman obat sirih cina di
Gerung LOBAR.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Identifikasi karakteristik responden berdasarkan usia dan jenis kelamin dalam
pengobatan hiperuresemia dan hiperkolestrolemia melalui pemanfaatan tanaman
obat sirih cina.
2. Menegtahui karakteristik responden dengan tingkat pengetahuan dan pendidikan
dalam hal pemanfaatan tanaman obat sirih cina.
3. Mengidentifikasi pola makan responden di Gerung Lombok barat.
PROPOSAL PENELITIAN |7

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Teoritis

a. Manfaat bagi peneliti

Untuk menambah ilmu pengetahuan tentang pengobatan penyakit


hiperuresemia dan hiperkolestrolemia melalui pemanfaatan tanaman obat sirih cina
dan berharap dapat menambah pengalaman belajar dalam mengaplikasikan ilmu ya
ng telah didapat selama perkuliahan.
1.4.2 Praktis
a. Manfaat bagi masyarakat
Mendapat pengetahuan baru tentang pengobatan hiperuresemia dan hiperkolestrole
mia melalui pemanfaatan tanaman obat sirih cina.
b. Manfaat bagi tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan materi bagi petugas
Kesehatan tentang pengobatan penyakit hiperuresemia dan hiperkolestrolemia
melalui pemanfaatan tanaman obat sirih cina.
c. Manfaat profesi kefarmasian
Hasi penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan ilmu profesi kefarmasian
untuk pengobatan penyakit hiperuresemia dan hiperkolestrolemia melalui
pemanfaatan tanaman obat sirih cina.
d. Manfaat bagi institusi
Untuk menambah informasi serta digunakan sebagai bahan acuan tambahan r
eferensi pada penelitian selanjutnya.
PROPOSAL PENELITIAN |8

1.5 Keaslian Penulisan

Tabel 1.1 Keaslian penelitian


No. Penelitian Relevan
1. a. Nama peneliti/Tahun a. Juhari, T/2016
b. Judul b. Hubungan pola makan kadar asam urat
c. Desain dan Variabel pada pra lansia di RT/RW 02 Desa
d. Hasil Candimulyo Kecamatan Jombang
e. Persamaan Kabupaten Jombang.
f. Perbedaan c. Desain penelitian : analitik
g. Tempat korelasional dengan rancangan cross
h. Sampel sectional. Variable Bebas : pola makan
Variable terikat : kadar asam urat pada
pra lansia.
d. Ada hubungan pola makan dengan
kadar asam urat pada pra lansia.
e. Meneliti penyakit asam urat
/hiperurisemia.
f. Tidak meneliti hiperkolestrolemia dan
tidak meneliti tanaman obat sirih cina.
g. Di Desa Candimulyo Kecamatan
Jombang Kabupaten Jombang.
h. Pra lansi usia 45-59 tahun sebanyak 45
orang.
2. a. Nama peneliti/Tahun a. Rizki Romodhono Fitri, T /2019
b. Judul b. Hubungan asupan lemak, kolestrol dan
c. Desain dan Variabel status gizi dengan kadar kolestrol
d. Hasil pasien hiperkolestrolemia rawat jalan
e. Persamaan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
PROPOSAL PENELITIAN |9

f. Perbedaan c. Desain penelitian : observasional


g. Tempat analitik dengan rancangan cross
h. Sampel sectional .
Variable Bebas : asupan lemak,
kolestrol dan status gizi.
Variable terikat : kadar kolestrol.
d. Tidak ada hubungan asupan lemak,
kolestrol dan status gizi dengan kadar
kolestrol.
e. Sama-sama meneliti tentang
hiperkolestrolemia dan pola makan.
f. Tidak meneliti hiperurisemia dan tidak
meneliti tanaman obat sirih cina.
g. Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
h. Sebanyak 39 sampel dari umur 26-70
tahun.
3. a. Nama peneliti/Tahun a. Putu Ayu Parwati , dkk /2021
b. Judul b. Pencegahan hiperurisemia melalui
c. Desain dan Variabel pemanfaatan tanaman obat keluarga
d. Hasil ( TOGA ) di Rukun Warga Muslim
e. Persamaan (RWM) Al Huda Denpasar.
f. Perbedaan c. Desain penelitian : Survei dan
g. Tempat observasi.
h. Sampel Variabel bebas : Pencegahan
hiperurisemia.
Variabel terikat : pemanfaatan tanaman
obat keluarga.
d. Sudah memiliki tanaman obat keluarga
dan Sebagian belum mengetahui jenis
dan manfaat tanaman obat keluarga
yang berfungsi untuk menurunkan
PROPOSAL PENELITIAN | 10

resiko hiperurisemia.
e. Sama-sama meneliti penyakit
hiperurisemia dan meneliti tanaman
obat herbal sirih cina dan sama untuk
desain penelitian yakitu survei dan
wawancara.
f. Tidak meneliti hiperkolestrolemia.
g. Di Rukun Warga Muslim (RWM) Al
Huda Denpasar.
h. Sebanyak 37 orang asam urat normal
dan 13 orang asam urat tinggi.
4. a. Nama peneliti/Tahun a. Angel Tjodi, dkk/2021
b. Judul b. Efek antikolestrol sirup sirih cina
c. Desain dan Variabel pada tikus Rattus Norvegicus
d. Hasil Model hiperkolestrolemia.
e. Persamaan c. Desain penelitian : dengan
f. Perbedaan rancangan acak lengkap.
g. Tempat Variabel bebas : Efek antikolestrol
h. Sampel sirup sirih cina.
Variabel terikat : tikus Rattus
Norvegicus Model hiperkolestrole.
d. Ada pengaruh pemberian sirup
sirup sirih cina terhadap penurunan
kadar kolestrol.
e. Sama-sama meneliti tentang
hiperkolestrolemia dan meneliti
tanaman obat sirih cina.
f. Tidak meneliti penyakit
hiperurisemia.
g. Di laboratorium Zoologi jurusan
biologi FMIPA Universitas
PROPOSAL PENELITIAN | 11

Pattimura.
h. Sebanyak 15 ekor tikus.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teori

TINGKAT PENGETAHUAN PENYAKIT


PENDIDIKAN HIPERURISEMIA &
PEMANFAATAN HIPERKOLEST

TANAMAN OABAT USIA/UMUR


SIRIH CINA

JENIS KELAMIN ASUPAN MAKANAN


PROPOSAL PENELITIAN | 12

2.2 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian,
sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2012). Dari kajian di atas tersebut
maka hipotesis dalam penelitian ini dapatdirumuskan sebagai berikut:

H1 : Adanya tingkat pengetahuan dan pendidikan yang signifikan pada masyarakat mengenai
pemanfaatan tanaman obat sirih cina pada pengobatan penyakit hiperurisemia dan
hiperkolestrolemia.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian kualitatif dimana teori-teori yang berkaitan dengan fenomena yang ada secara
alami dapat dibuktikan atau dibantah menggunakan perhitungan matematis dan dimana
diharapkan dapat menyimpulkan “mengapa” ada teori tertentu bersama dengan “apa” yang
responden katakan tentang hal itu. Desain penelitian adalah sesuatu yang vital dalam
penelitian yang memungkinkan memaksimalkan suatu kontrol beberapa faktor yang bisa
mempengaruhi validiti suatu hasil. Desain riset sebagai petunjuk peneliti dalam perencanaan
dan pelaksanaan penelitian untuk mencapai suatu tujuan atau menjawab suatu pertanyaan
(Nursalam, 2013). Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah survei dan
wawancara dengan mendatangi langsung ke tempat penelitian dan melakukan sesi tanya
jawab dengan responden ( masyarakat di Desa Gapuk Gerung LOBAR).

3.2 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan model case control/kasus konrol merupakan


penelitian jenis analitik observasional yang dilakukan dengan cara membandingkan antara
kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya. Hal tersebut bergerak
dari akibat (penyakit) ke sebab (paparan).
PROPOSAL PENELITIAN | 13

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

3.3.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember sampai Januari 2022.

3.3.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Gapuk Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok


Barat NTB, peneliti mengambil tempat penelitian disini karena berdasarkan
pengetahuan dan cara pengolahan mereka yang memanfaatkan tanaman obat herbal sirih
sebagai obat untuk penyakit asam urat dan kolesterol. Dengan memanfaatkan
pekarangan rumah mereka dan laha sawah untuk media penanaman tumbuhan sirih cina.
Dimana mereka sering mengkonsumsi makan yang kaya lemak/ purin dan
ketidakseimbangan aktifitas mereka dengan asupan makan, sehingga mereka rentan
terkena penyakit tersebut.

3.4 Kerangka Konsep

PENGETAHUAN
DAN PENDIDIKAN

TANAMAN OBAT PENYAKIT


USIA/UMUR
SIRIH CINA HIPERURISEMIA &
HIPERKOLEST

JENIS KELAMIN

3.5 Identifikasi variabel


Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai berbeda terhadap sesuatu
seperti benda, manusia (Soeparto, dkk. 2000 dalam Nursalam, 2017). Variabel adalah
sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan dari
satuan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Variabel terdapat 2 jenis yaitu :

1. Variabel independen (bebas)


PROPOSAL PENELITIAN | 14

Variabel independen sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi sehingga timbul variabel dependen (Hidayat, 2017).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemanfaatn tanaman obat herbal sirih cina.

2. Variabel dependen (terikat)


Variabel dependen atau variable terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
bebas (Hidayat, 2017). Variabel ini bergantung pada variabel bebas terhadap perubahan
yang terjadi. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengobata penyakit
hiperurisemia dan hiperkolestrolemia.

3.6 Definisi operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan


karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau
pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2011).

Tabel 3.1 Definis operasional pengobatan penyakit hiperurisemia dan


hiperkolestrolemia melalui pemanfaatan tanaman obat sirih cina.

Variabel Definis Parameter Alat ukur Skala Skor/kiteria


operasional
Variabel Memberikan Diberikan - - -
indenpedent air rebusan edukasi
Tanaman obat daun sirih tentang
sirih cina. cina yang tanaman obat
dibuat oleh sirih cina dan
peneliti diberikan
sebanyak 1 minum air
gelas setiap rebusan sirih
pagi dalam cina sekali
satu kali dalam
seminggu. seminggu.
PROPOSAL PENELITIAN | 15

Variabel depedent Mengobati Pengambilan Alat ukur O Skor :


penyakit penyakit asam sampel darah menggunkan R laki-laki :
hiperurisemia dan urat dan untuk GCU ( D 3,4-7,0
hiperkolestrolemi kolestrole pemeriksaan Glucose I mg/dl dan
a dengan hasil kadar asam Cholestrol N 160-200
akhir urat dan Uric Acid ) A mg/dl dan
meningkatkan kolestrol untuk dengan L perempuan
metabolisme selalu pengambilan : 2,4-5,7
tubuh. mengontol sampel mg/dl dan
perkembangan darah. 160-200
dan penurunan mg/dl
penyakitnya. Kriteria :
1.Kadar
asam urat
dan
kolestrol
meningkat
jika hasil
pemeriksaa
n post lebih
besar dari
pre.
2. Kadar
asam urat
dan
kolestrol
menurun
jika hasil
pemeriksaa
n pre lebih
besar dari
PROPOSAL PENELITIAN | 16

post.
3. Kadar
asam urat
dan
kolestrol
tetap/norm
al jika hasil
pemeriksaa
n pre dan
post tetap.

3.7 Populasi, Sampel, dan Sampling

3.7.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari sampel penelitian (Arikunto, 2010). Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh warga yang berumur 46-65 tahun di Desa Gapuk Gerung LOBAR.

3.7.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi subjek dalam penelitian melalui
sampling yang harus sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan (Nursalam,
2017).Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian lansia awal ( 46-55 tahun ) dan
lansia akhir (56-65) tahun) di Desa Gapuk Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok
Barat sebanyak 10 responden/orang. Perhitungan besar sampel menggunakan rumus
sebagai berikut :

n= N

1+ N (d)2

Keterangan :

n = besar sampel

N = besar populasi
PROPOSAL PENELITIAN | 17

d = tingkat signifikan (d=0,05)

jadi untuk menghitung besar sampel dalam penelitian adalah :

n= N

1+ 10 (d)2

n = 10

1+ 10 (0,05)2

n = 10

1+ 10 (0,0025)
n = 10

1+0.025

n = 10

1.025

n = 9,75 = 9,8

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian lansia awal ( 46-55 tahun ) dan lansia
akhir (56-65) tahun) bersedia menjadi responden, dalam pengobatan penyakit
hiperurisemia dan hiperkolestrolemi melalui pemanfaatan tanaman obat sirih cina di
Desa Gapuk Gerung LOBAR sebanyak 10 orang diantaranya 8 responden yang
mengidap penyakit hiperkolestrolemia dan 3 yang penyakit hiperuresemia . Berdasarkan
rumus tersebut, maka besar sampel yang dibutuhkan sebesar 9 orang, ditambah
kemungkinan drop out sebesar 10%, maka besar sampel yang dibutuhkan dalam
penelitian ini sebesar 9,8 sampel dan dibulatkan menjadi 10 sampel.

3.7.3 Sampling

Penelitian Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili
populasi (Nursalam, 2017). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
probability sampling dengan jenis simple random sampling. Untuk melakukan sampling
PROPOSAL PENELITIAN | 18

jenis ini dengan menuliskan nama responden dalam kertas kemudian diambil secara
acak.

3.8 Pengumpulan data penelitian

Berasal dari kuesioner atau wawancara dalam penggumpulan data, sumber datanya
disebut dengan responden.

3.8.1 Jenis dan Sumber Data

a. Data Primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli
atau pihak pertama. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk
menjawab pertanyaan riset atau penelitian. Yaitu data identitas sampel yang meliputi :
nama, jenis kelamin, tempat/tanggal lahir, alamat dan pekerjaan.

b. Data Sekunder

Data sekunder meliputi catatan data WHO dan dari penelitian sebelumnya yaitu kadar
hiperuresemia/asam urat dan kolesterol/hiperkolestrolemia.

3.8.2 Cara pengumpulan data yang digunakan yaitu:

Wawancara dilakukan untuk mengetahui keterangan tentang data-data yang diperlukan


oleh peneliti. Wawancara dilakukan untuk mengetahui identitas sampel pengetahuan
dalam pemanfaatan tanaman obat sirih cina untuk pengobatan hiperuresemia dan
hiperkolestrolemia.
PROPOSAL PENELITIAN | 19

3.9 Prosedur penelitian

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Melakukan identifikasi masalah yang ingin diteliti dan mengajukan tema dan judul
kepada pembimbing.
2. Menyusun proposal penelitian.
3. Meminta izin dengan survei langsung ke lokasi masing-masing responsen.
4. Menjelaskan kepada calon responden tentang penelitian yang akan dilakukan dan
bila bersedia menjadi responden dipersilahkan untuk menandatangani informed
consent.
5. Menjelaskan kepada responden tentang pemeriksaan kadar asam urat dan
menjelaskan informasi tentang tanaman obat sirih cina.
6. Melakukan pemeriksaan kadar asam urat dengan GCU pada responden sebelum
diberikan air rebusan daun sirih cina.
7. Responden diminta untuk minum air rebusan daun sirih cina yang disediakan
peneliti sebanyak 3x dalam dalam 3 minggu.
8. Setelah pemberian air rebusan daun sirih cina selama 3 kali dalam 3 minggu
dilakukan pemeriksaan kadar asam urat dan kolestrol dengan GCU.
9. Setelah data yang dibutuhkan terkumpul maka dilakukan pengumpulan data
kemudian melakukan pengolahan data dan melakukan analisa data.
10. Terakhir dilakukan penyusunan laporan hasil penelitian dan mengumpulkan tugas
tersebut ke pembimbing dosen.

3.10 Cara analisis data

1. Pengolahan Data

Menurut Hidayat (2011) setelah angket dari responden terkumpul, selanjutnya


dilakukan pengolahan data dengan cara sebagai berikut:

a. Editing
PROPOSAL PENELITIAN | 20

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data
terkumpul.

b. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka) terhadap data yang
terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan
analisis data menggunakan komputer.Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga
daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali
melihat dan arti suatu kode dari suatu variabel.

1) Responden

Responden 1 = R1

Responden 2 = R2

Responden 3 = R3

2) Umur

Umur 45-50 = U1

Umur 51-59 = U2 38

3) Tingkat Pendidikan

Tamat SD = T1

SMP = T2

SMA = T3

Sarjana = T4

4) Jenis kelamin
PROPOSAL PENELITIAN | 21

Laki-laki = Jk1

Perempuan = Jk2

5) Pekerjaan

Bekerja = Pe1

Tidak bekerja = Pe2

6) Pernah mendapatkan informasi

Pernah = Pi1

Tidak pernah = Pi2

7) Sumber informasi

Petugas kesehatan = Si1

Majalah = Si2

Radio/TV = Si3

Internet = Si4

8) Kriteria pola makan

Baik = Pm3

Cukup = Pm2

Kurang = Pm1 39

9) Kriteria kadar asam urat

Tinggi : Ka1

Normal = Ka3

Rendah = Ka2
PROPOSAL PENELITIAN | 22

10) Kriteria kadar kolestrol

Tinggi : Kk1

Normal = Kk3

Rendah = Kk2

c. Scoring

Untuk kategori variabel pengobatan penyakit hiperurisemia dan


hiperkolestrolemia skor 0 dan tidak skor 1 dan untuk pemanfaatan tanaman obat
sirih cina yaitu tinggi skor 3 dan normal skor 2, rendah skor 1 .

d. Tabulating

Tabulating adalah mengelompokkan data ke dalam satu tabel tertentu menurut


sifat-sifat yang dimiliki. Pada data ini dianggap bahwa data telah diproses
sehingga harus segera disusun dalam suatu pola format yang telah dirancang.

Adapun hasil pengolahan data tersebut diinterprestasikan menggunakan skala


kumulatif :

100 % = Seluruhnya

76 % - 99 % = Hampir seluruhnya

51 % - 75 % = Sebagian besar dari responden

50 % = Setengah responden

26 % - 49 % = Hampir dari setengahnya

1 % - 25 % = Sebagian kecil dari responden

0 % = Tidak ada satupun dari responden

(Arikunto, 2010). 40

2. Analisa Data
PROPOSAL PENELITIAN | 23

a. Analisis Univariate

Analisis univariate dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada
umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap
variabel (Notoatmodjo, 2010). yaitu variabel pengobatan hiperurisemia dan
hiperkolestrolemia dengan pemanfaatan tanaman obat sirih cina. Untuk mengukur
pengetahuan pemanfaatan tanaman obat sirih cina digunakan skala gutman ya skor
0 dan tidak skor 1.

Kriteria :

Baik 16-21

Cukup 12-15

b. Analisis bivariate Analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010), yaitu kriteria variabel
pengobatan hiperurisemia dan hiperkolestrolemia dengan pemanfaatan tanaman
obat sirih cina.
PROPOSAL PENELITIAN | 24

DAFTAR PUSTAKA

A, Aziz, Hidayat. (2011). Metode penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika.

Alimul, Hidayat. 2011. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisia Data. Jakarta: Rineka
Cipta.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2012). Posedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka
Cipta.

Bachmid, N., Sangi, S.M., dan Pontoh, S.J. 2015 Uji Aktivitas Antikolestrol Ekstrak Etanol
Daun Patikan Emas (Euphorbia prunifolia Jacq.) Pada Tikus Wistar Yang
Hiperkolestrolemia. Jurnal MIPA UNSRAT Online. 4(1): 29-30.

Gliozzi, M. Malara, N., Muscoli, S., Mollace, V. 2016. International Journal of Cardiology.
213:23-27.

Hidayat, A. A. (2017). Metodelogi Penelitian Keperawatan dan Kesehatan (A. Suslia & T.
Utami, eds.). Penerbit Salemba Medika.

Kandari, L.S., Phondani, P.C., Payal, K.C Rao, K.S & Maikhuri, R.K 2012. Etnobotani Study
toward Conservation of Medicinal and Aromatic Plant in Upper Catchments of Dhauli
Ganga in the Central Himalaya. Jurnal of Montain Science, 9, 286-296.

Murray,Robert K,et al.2003. Biokimia Harper ed. 25. Jakarta: EGC. P.236-239.
PROPOSAL PENELITIAN | 25

Notoatmodjo, S., 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Penebar Swadaya.

Notoatmojo, S. 2010. Promosi Kesehatan dan ilmu Perilaku: Jakarta: Rhineka Cipta

Nurmayulis & Hermita, N. 2015. Potensi Tumbuhan Obat Dalam Upaya Pemanfaatan Lahan
Pekarangan Oleh Masyarakat Desa Cimenteng Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.
Jurnal Agrologia, 4(1), 1-7.

Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis : Jakarta :


Salemba Medika.

Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis : (P.P Lestari,
Ed.) (4th ed.). Jakarta : Salemba Medika.

Syarif, P., Suryotomo, B., Soeprapto, H.2011 Diskripsi dan Manfaat Tanaman Obat di Pedesaan,
Sebagai Upaya Pemberdayaan Apotek Hidup (Studi Kasus di Kecamatan Wonokerto).
Pekalongan: Universitas Pekalongan.

Anda mungkin juga menyukai