Anda di halaman 1dari 10

FARMAKOLOGI ISLAM BUAH DELIMA DAN SITRUN

Dosen Pengampu: Ibu Nurul Hidayah, S.Pd.I., M.Pd.I

Oleh Kelompok:

Rara Wulandari : 482012209117

Seli Nur Jamalika : 482012209136

Yudrika : 482012209164

Yuniati : 482012209165

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

SITI KHADIJAH PALEMBANG

Tahun 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang telah menemani


kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah
“Farmakologi Islam Buah Delima dan Sitrum”. Dimana dalam proses
penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwasannya masih
banyak sekali kesalahan sekaligus mendapatkan berbagai bimbingan,
motivasi, saran dan dukungan dari berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan ini, izinkan
saya untuk mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurul Hidayah,
S.Pd.I., M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah Perkembangan
Agama Islam Program Studi S1 Farmati, Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Siti Khadijah Palembang. Semoga tugas yang telah
diberikan ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................ ii

BAB 1 ....................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A.Latar Belakang .................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................... 2

BAB II ...................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ...................................................................................................... 3

A. Farmakologi..................................................................................................... 3

B. Farmakologi Islam Buah Delima ................................................................... 3

C. Farmakologi Istam Sitrun .............................................................................. 4

BAB III..................................................................................................................... 5

KESIMPULAN ....................................................................................................... 5

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 6

ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pangan, obat-
obatan, dan kosmetik berkembang sangat pesat. Hal itu berpengaruh secara
nyata pada pergeseran pengolahan dan pemanfaatan bahan baku untuk
makanan, minuman, kosmetik, obat-obatan, serta Produk lainnya dari yang
semula bersifat sederhana dan alamiah menjadi pengolahan dan pemanfaatan
bahan baku hasil rekayasa ilmu pengetahuan. Pengolahan produk dengan
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan
percampuran antara yang halal dan yang haram baik disengaja maupun tidak
disengaja. Oleh karena itu, untuk mengetahui kehalalan dan kesucian suatu
Produk, diperlukan suatu kajian khusus yang membutuhkan pengetahuan
multidisiplin, seperti pengetahuan di bidang pangan, kimia, biokimia, teknik
industri, biologi, farmasi, dan pemahaman tentang syariat. (Penjelasan UU RI
Nomor 33 Tahun 2014)

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga berpengaruh pada


bidang farmasi dimana farmasi diartikan sebagai obat, bahan obat, obat
tradisional dan kosmetika. (PP Nomor 51 Tahun 2009). Secara khusus obat
adalah senyawa atau campuran senyawa yang dapat digunakan untuk
mempengaruhi atau mempelajari keadaan fisik atau penyakit, sehingga dapat
dilakukan diagnosa, pencegahan, pengobatan, pemulihan, peningkatan
kesehatan dan kontrasepsi (SK Menkes No. 47/ Menkes/SK/11/1981 ).
Perkembangan produk obat (drug product development) dan sediaan farmasi
lainnya perlu mendapat perhatian yang baik, baik dari segi kemanfaatannya
maupun dari kebolehan penggunaannya menurut syariat Islam. Salah satunya
memperhatikan status kehalalan sediaan farmasi. Sekalipun istilah boleh
boleh tidak, dengan kata lain (halal-haram) juga berlaku untuk bentuk
kegiatan dan pemikiran yang dilakukan oleh seseorang, tulisan ini akan
membatasi maknanya pada aspek materialnya.

1
2

Karakterisasi pengaruh ilmu farmasi dan disiplin ilmu terkait terhadap


perkembangan sediaan farmasi menjadi semakin kompleks dengan
munculnya berbagai bidang keilmuan, antara lain: pertanian, kimia, biokimia,
imunologi, biologi molekuler, dan biofarmasi. Implementasinya
mengembangkan kajian farmasi Islam, yaitu bidang ilmu dan pelayanan
farmasi dalam koridor Islam. Dimana, efek karakterisasi farmakologis dan
biologis dalam pengobatan herbal seperti dalam buah delima dan sitrun
menjadi lebih kompetitif dan kompleks dengan keterlibatan para ahli
penelitian untuk membedakan sains di bidang ilmiah, termasuk bolani, kimia,
biokimia, imunologi, biologi molekuler, dan bioinformatika. Ilmu menjadi
sangat mengesankan untuk beberapa dampak di bidang ilmiah. Dari waktu ke
waktu bukan tidak mungkin pengobatan herbal dan spiritual akan menjadi
pilihan utama bagi kesehatan. (Amal, & Hidayah, 2015, hlm. 6).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka diperoleh rumusan masalah adalah
sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan farmakologi?


2. Bagaimana hubungan farmakologi dalam buah delima?
3. Apa hubungan farmakologi dalam sitrun?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan yang dimaksud dengan farmakologi


2. Mendeskripsikan hubungan farmakologi dalam buah delima
3. Mendeskripsikan hubungan farmakologi dalam sitrun
BAB II
PEMBAHASAN

A. Farmakologi
Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara mana dalam
fungsi sistem tubuh dipengaruhi obat. Dimana salah satu prinsip dasar
farmakologi adalah molekul obat harus berusaha mempengaruhi secara
ilmiah pada satu atau lebih isi sel agar dapat menghasilkan respon
farmakologik, atau dapat disebut molekul obat harus mendekati molekul-
molekul yang membentuk sel dalam jumlah yang cukup untuk menutup rapat
agar fungsi molekul sel dapat berubah. (Anief, 2018, hlm 6)

B. Farmakologi Islam Buah Delima


Khosila. (2021, hlm 6-52) Buah delima merupakan salah satu jenis
buah-buahan yang mengandung banyak manfaat bagi kehidupan manusia.
Salah satu manfaat buah delima ini adalah dapat digunakan sebagai obat dari
berbagai macam penyakit. Bahkan buah delima ini termasuk dalam kategori
tumbuhan obat karena pada zaman dahulu buah ini sering digunakan sebagai
obat tradisional untuk mengobati penyakit yang diracik secara alami. Namun,
di zaman sekarang manusia lebih cenderung mengonsumsi obat-obatan
modern yang sudah tercampur dengan zat kimia, sehingga pemanfaatan
tumbuhan sebagai obat secara alami sudah jarang ditemukan. Selain itu,
zaman sekarang tumbuhan juga hanya dijadikan sebagai hiasan rumah.
Sehingga penulis berusaha untuk menggali hadis tentang pengobatan
tradisional dari buah delima ini dari segi sains karena manfaat dari buah ini
sangat banyak bagi dunia kesehatan.

Buah delima dapat digunakan sebagai obat tidak hanya berlaku di


zaman dahulu saja akan tetapi di zaman sekarang ini buah delima masih
sangat banyak memberi manfaat terhadap kesehatan dengan cara dicampuri
zat kimia yang bisa dijadikan obat dalam bentuk sirup. Buah delima juga bisa
digunakan sebagai obat secara alami dengan cara buah tersebut dijemur lalu
dikeringkan dan dijadikan bubuk. Selain dengan cara tersebut,buah ini juga

3
4

bisa dijadikan obat dengan cara di jus. Hal ini bukanlah sebatas teori belaka,
sebab telah ada bukti yang dikemukakan oleh peneliti melalui American
Journal of Cardiology yang mengutip dari buku khasiat buah dan sayur
karangan Setiawan Dalimartha, dan mengatakan bahwa terdapat 45 relawan
yang menderita penyakit jatung koroner, usaha dalam menyembuhkan
penyakit dari 45 relawan tersebut di bagi dalam dua cara pengobatan selama
tiga bulan. Bagian pertama diberikannya delapan setengah ons jus delima
perhari, dan yang kedua diberikan jus plasebo, namun dengan kalori, warna,
dan rasa yang sama. Pada akhir penelitiannya setelah usai tiga bulan, peneliti
menemukan jawaban atas penelitiannya, yaitu bagian pertama ditemukan
alirah darah yang meningkat sebanyak 17%, dan bagian kedua juga
ditemukan, bahwa terdapat penurunan aliran darah sebesar 18%. Telah
nampak jelas dari manfaat jus buah delima, dan tanpa menimbulkan efek
samping.

C. Farmakologi Istam Sitrun


Dalam Shahih Bukhari Muslim diriwayatkan bahwa Rasulullah
S.A.W. bersabda : "Perumpamaan seorang mukmin yang membawa Al-
Qur'an adalah seperti 'Utrujah, rasanya enak dan baunya harum.

Dimana bagian-bagian sitrun seperti kulit, daging, buah, zat asam, dan
biji bermanfaat sebagai obat. Antara lain bersumber dari Al-Qaanuun bahwa
"perasan kulit sitrun berkhasiat mengobati luka gigitan ular, sedangkan
kulitya digunakan sebagai pembalut untuk gigitan ular. Abu bakaran kulitnya
digunakan sebagai salep yang efektif melawan lepra". Sementara Al-Ghifari
berkata, "Daging buah sitrun dapat menyembuhkan anyang-anyangan jika
dimakan.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil diskusi maupun pengamatan yang kami diperoleh dari
beberapa sumber dapat kami di simpulkan bahwa Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang pangan, obat-obatan, dan kosmetik berkembang sangat pesat
yang berpengaruh nyata pada pergeseran pengolahan dan pemanfaatan bahan baku
untuk makanan, minuman, kosmetik, obat-obatan, serta produk lainnya dari yang
semula bersifat sederhana dan alamiah menjadi pengolahan dan pemanfaatan bahan
baku hasil rekayasa ilmu pengetahuan. Pengolahan produk dengan memanfaatkan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan percampuran antara yang
halal dan yang haram baik disengaja maupun tidak disengaja.

Sejalan dengan itu, dapat kami simpulkan pengobatan yang semula


merupakan tradisi penyembuhan dari penyakit yang diderita seseorang, telah
berjalan ribuan tahun, bahkan dianggap bertepatan dengan keberadaan manusia di
alam semesta. Pada awalnya kemampuan untuk mengobati dan meracik obat
dipegang oleh satu orang dan praktiknya dilakukan secara spekulatif, dipengaruhi
oleh takhayul dan okultisme. Kedokteran pada waktu itu tidak didasarkan pada
pengetahuan anatomi, farmakologi, dan ilmu farmasi lainnya. Pengetahuan tentang
penyembuh dan pengobatan kemudian berkembang di Yunani, Mesir, China, India
dan berbagai belahan Asia. Di Yunani kuno, misalnya, mereka awalnya hanya
mempercayai pendeta sebagai orang yang dianggap mampu menjaga kesehatan
rohani dan jasmani umat, tentu saja termasuk penyembuhan. Lambat laun peran ini
diambil alih oleh penyembuh, yang memperoleh pengetahuan medis secara intuitif
dan empiris. Dimana efek karakterisasi farmakologis dan biologis dalam pengobatan
herbal menjadi lebih kompetitif dan kompleks dengan keterlibatan para ahli
penelitian untuk membedakan sains di bidang ilmiah, termasuk bolani, kimia,
biokimia, imunologi, biologi molekuler, dan bioinformatika. Ilmu menjadi sangat
mengesankan untuk beberapa dampak di bidang ilmiah. Dari waktu ke waktu bukan
tidak mungkin pengobatan herbal dan spiritual akan menjadi pilihan utama bagi
kesehatan.

5
DAFTAR PUSTAKA

Anief, M. & Hidayah, H. (2018). Prinsip umum dan dasar


farmakologi. Gajah Mada University Press

Amal, S. (2015). Produk farmasi dalam persfektif islam. Universitas


Buana Perjuangan

Khosila, N., S. (2021). Khasiat buah delima. UIN Sunan Ampel


Surabaya

Anda mungkin juga menyukai