Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

FARMASI DALAM LINGKUP KESEHATAN

DOSEN PENGAMPU : Dr. Yurika Sastyarina, M.Farm., Apt.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 10

Angela Permila Hurai Novia Dwi Ribatul

Ana Fauziyyah R.A. Nela Ramadhani

Boli Matius Tandi Payung Noor Fitriani

Feiby Yohana Runtuwene Veronika Lunau

Miftakhul Nadiah

UNIVERSITAS MULAWARMAN

FAKULTAS FARMASI

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena berkat
dan rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“Farmasi Dalam Lingkup Kesehatan” ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Ilmu Kesehatan di Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman. Dalam
penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan, baik pada teknis
penulisan maupun materi mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Kesahatan yang telah membimbing dalam
menyusun makalah ini.
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan para
pembaca pada umumnya.

Samarinda, 12 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...................................................................................................1

C. Tujuan......................................................................................................................1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................3

A. Pengertian Sehat , Sakit , dan Farmasi...............................................................3

BAB 3 PEMBAHASAN...................................................................................................4

BAB 4 PENUTUP.............................................................................................................5

A. Kesimpulan..............................................................................................................5

B. Saran.........................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah suatu keadaan yang sejahtera baik jasmani, rohani, dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan
ekonomis. Kondisi alami dari kesehatan adalah terbebas dari penyakit, cedera
ataupun segala sesuatu yang menganggu sistem metabolik makhluk hidup
terutama manusia. Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah
satu faktor yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Dalam Surat
Keputusan (SK) Menteri Kesehatan No. 1333/Menkes/SK/XII/19991 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit (RS), menyebutkan bahwa pelayanan farmasi RS
adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan RS yang
berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk
pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Hal ini
menjelaskan jika hubungan antara farmasi dan ilmu kesehatan sangatlah erat,
karna tanpa adanya ilmu kefarmasian maka tidak ada yang namanya sehat, dan
jika tanpa ada nya ilmu kesehatan maka masyarakat tidak akan mengenal yang
namanya farmasi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian sehat ?


2. Apa pengertian sakit ?
3. Apa pengertian farmasi ?
4. Bagaimana posisi farmasi diantara bidang kesehatan lainnya di dalam
peningkatan kesehatan ?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulisan


makalah ini sebagai berikut.

1. Mengetahui pengertian sehat, sakit, dan farmasi .


2. Mengetahui posisi farmasi diantara bidang kesehatan lainnya di dalam
peningkatan kesehatan.
1
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sehat , Sakit , dan Farmasi

2
Pengertian Sehat
Sehat adalah keadaan dinamis di mana individu
menyesuaikan diri dengan perubahan- perubahan lingkungan internal dan
eksternal untuk mempertahankan hidup (Potter & Perry, 2005).

Pengertian Sakit
Menurut Revelly dalam Effendy (1998), sakit adalah tidak adanya
keselarasan antara lingkungan dengan individu. Menurut Perkins dalam
Notosoedirjo & Latipun (2002), sakit adalah suatu keadaan yang tidak
menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan
aktifitas sehari-hari baik aktifitas jasmani, rohani, dan sosial.

Pengertian Farmasi
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) farmasi adalah cara dan
teknologi pembuatan obat serta cara penyimpanan, kemediaan, dan
penyalurannya. Kata “farmasi” diambil dari kata bahasa Inggris pharmacy
yang artinya adalah ilmu dan teknik membuat serta meracik obat-obatan. Kata
pharmacy sendiri diambil dari kata Yunani pharmacon yang berarti obat, dari
akar kata pharma, istilah yang digunakan pada abad ke-15 sampai ke-17.
(KBBI, 2019)

BAB 3
PEMBAHASAN

Pekerjaan dibidang farmasi merupakan profesi kesehatan yang


menghubungkan ilmu kesehatan dengan ilmu kimia yang bertujuanmemastikan
keamanan dan efisiensi penggunaan obat-obtan. Dalam peran yang lebih
tradisional, lingkup praktik farmasi berupa mencampur dan meracik obat
obatan. Adapun dalam peran yang lebih moderen, farmasi berhubungan dengan
perawatan kesehatan, termasuk layanan klinik, meninjau obat-obatan untuk
keamanan dan kemanjurannya, dan menyediakan informasi obat-obatan.

Profesional perawatan kesehatan yang berpaktik di bidang farmasi


3
dinamakan Farmasis/Apoteker. Ia merupakan bagian dari anggota tim
perawatan kesehatan yang secara langsung terlibat dalam perawatan pasien.
Farmasis/Apoteker berlisensi membuat dan menjual atau menyalurkan obat
obatan dan mencampur (meracik) resep dokter. Farmasis menjalani jenjang
pendidikan universitas untuk memahami mekanisme biokimia dari aksi obat
obatan, penggunaan obat, dan peran pengobatan, efek samping, potensi
interaksi obat-obatan, dan parameter pengawasan. Farmasis menejermahkan
dan mengomunikasikan pengetahuan khususnya kepada pasien, dokter, dan
penyediaan pelayanan kesehatan lainnya.

Seiring perkembangan zaman, penyakit di dunia pula akan semakin


berkembang atau dapat dikatakan akan semakin ganas. Dengan berbagai
penyakit yang semakin berkembang maka kita sebagai masyarakat tidak dapat
lagi menggunakan obat seperti yang kita gunakan dahulu sebelum penyakit
bermutasi menjadi penyakit yang lebih mengerikan. Maka, disinilah peran atau
posisi dari farmasis untuk meneliti, mengembangkan, dan menciptakan
berbagai obat yang dapat mengalahkan penyakit-penyakit yang terus bermutasi
menjadi lebih mengerikan.

BAB 4
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan tinjauan pustaka serta pembahasan, dapat disimpulkan jika


Ilmu kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan
meningkatkan, cara mencegah penyakit, cara menyembuhkan dan cara
memulihkan. Dari ilmu kesehatan pula, kita dapat mengenal 3 kata yaitu,
sehat, sakit, dan farmasi. 3 buah kata tersebut merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat di pisahkan, karna ketika sakit, kita membutuhkan obat yang
berkaitan dengan farmasi dan kita meminum obat dengan tujuan agar dapat
menjadi sehat kembali. Kata farmasi juga dapat membuat kita menelaah
kembali bagaimana posisi farmasi di dalam peningkatan kesehatan. Posisi atau
peran farmasi sendiri dalam hal peningkatan kesehatan yaitu sebagai
keilmuan dimana seorang farmasis meneliti, mengembangkan, dan

4
menciptakan obat untuk berbagai macam penyakit yang terus berkembang
menjadi penyakit yang lebih mengerikan dari sebelumnya.

B. Saran
Seorang farmasis juga diharapkan kedepannya dapat memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dimana farmasis dapat terjun
langsung untuk memberitahukan cara mengonsumsi obat dengan baik dan
benar kepada masyarakat. Selain itu dalam pemasaran obat juga diharapkan
pemerintah dapat lebih memberkan perhatian khusu agar tidak ada lagi obt
obat illegal yang dikonsumsi masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

 Sani, Fakhrudin Nasrul. 2011. Hubungan Tingkat Pengetahuan Sehat-


Sakit dengan Sikap Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta
Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. ( Jurnal Kesmadaska, vol.2,
no.2. )
 Suciati, Susi., dan Wiku B.B Adisasmito. 2006. Analisis Perencanaan
Obat Berdasarkan ABC Indeks Kritis di Instalasi Farmasi. ( Jurnal
Manajemen Pelayanan Kesehatan, vol.9, no.1. )

Anda mungkin juga menyukai