Ilmu Pengantar Kesehatan Farmasi-2
Ilmu Pengantar Kesehatan Farmasi-2
Disusun Oleh :
Wulandari 1913016106
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2019
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN ................................................................................................ 2
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
BAB 2.................................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 3
2.1 Sehat ....................................................................................................... 3
2.1.1 Definisi Sehat ...................................................................................... 3
2.2 Sakit ......................................................................................................... 4
2.2.1 Definisi Sakit ....................................................................................... 4
2.3 Farmasi ................................................................................................... 4
2.3.1 Definisi Farmasi ................................................................................. 4
BAB 3.................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN .................................................................................................. 7
3.1 Posisi Farmasi dalam Bidang Kesehatan ............................................... 7
3.2 Farmasi dalam Profesi dan Jasa Pelayanan Kesehatan........................ 8
BAB 4..................................................................................................................10
PENUTUP ..........................................................................................................10
4.1 KESIMPULAN ........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................11
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sehat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sehat adalah baik seluruh badan
serta bagian-bagiannya bebas dari sakit.
Kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari Jiwa, Raga dan Sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif baik secara ekonomi dan
social (Siti Nafsiah, 2000).
Melihat definisi sehat diatas dapat disimpulkan bahwa sehat adalah suatu
keadaan sehat secara fisik, mental dan sosial yang dapat memungkinkan
3
seseorang untuk melakukan aktifitas secara produktif baik ekonomi maupun
social.
2.2 Sakit
2.3 Farmasi
4
disalurkan dan digunakan pada pengobatan dan pencegahan penyakit. Farmasi
mencakup pengetahuan mengenai identifikasi, pemilahan (selection), aksi
farmakologis, pengawetan, penggabungan, analisis, dan pembakuan bahan obat
(drugs) dan sediaan obat (medicine). Pengetahuan kefarmasian mencakup pula
penyaluran dan penggunaan obat yang sesuai dan aman, baik melalui resep
(prsecription) dokter berizin, dokter gigi, dan dokter hewan, maupun melalui cara
lain yang sah, misalnya dengan cara menyalurkan atau menjual langsung kepada
pemakai.
5
Farmasi pada dasarnya merupakan sistem pengetahaun (ilmu, teknologi dan
sosial budaya) yang mengupayakan dan menyelenggarakan jasa kesehatan
dengan melibatkan dirinya dalam mendalami, memperluas, menghasilkan dan
mengembangkan pengetahuan tentang obat dalam arti dan dampak obat yang
seluas-luasnya serta efek dan pengaruh obat pada manusia dan hewan.
6
BAB 3
PEMBAHASAN
Melalui hubungan antara para ahli dan hubungan dengan para ahli dari
bidang kesehatan lainnya, seorang para ahli farmasi sanggup memberi sumbangan
yang berharga dalam perawatan seorang pasien. Pengetahuannya yang dalam
tentang faal dan terapi dengan obat, rancangan bentuk sediaan dan
penggunaannya, produk farmasi yang tersedia dan sumber-sumber keterangan
tentang obat menjadikan seorang ahli farmasi sebagai anggota yang penting dalam
tim perawatan kesehatan. Dia dipercayakan tanggung jawab yang sah dalam
penyembuhan, penyimpanan, pengawasan, dan pengedaran produk-produk
farmasi yang efektif dan uuntuk meramu dan memenuhi permintaan dokter
melalui resep. Dengan menggunakan pengetahuan dan latihan yang intensif,
seorang ahli farmasi melayani pasien sebagai penasihat dalam pemakaian obat-
obatan dan mendorong pada pemakaiannya yang aman dan tepat. Ahli farmasi
menyampaikan pelayanan farmasinya pada berbagai macam masyarakat dan
lingkungan lembaga perawatan kesehatan dan secara efektif memanfaatkan data
catatan dan memonitor teknik-teknik dalam menjaga kesehatan umum. Oleh
karena itu, farmasi memiliki peranan yang penting dalam bidang kesehatan
lainnya.
7
ADRs,tingkat kepatuhan minum obat,biaya,karakteristik
peresepan,kesalahan dispensing,dan pengobatan sendiri.
2. Penentuan prioritas kesehatan:lewat proses legislative/regulasi
yaitu penentuan lokasi dana untuk pelaksanaan pelayanan
kesehatan.
3. Health planning:setelah prioritas ditentukan,program
pelaksanaan disusun secara sistematik sesuai tujuan yang telah
ditetapkan.
4. Evaluasi program:data harus dikumpulkan untuk digunakan
sebagai umpan balik bagi proses perencanaan tugas
berikutnya,sehingga sistem menjadi dinamik.
5. Reimbur sement/economics:alokasi biaya dan pengelolaan
secara efektif dan efisien merupakan faktor esensial.kelancaran
pembiayaan untuk pelayanan seluruh populasi,termasuk untuk
obat,harus diupayakan secara optimal.
8
Adapun tugas seorang apoteker telah diatur dalam Kepmenkes
No.1027/MENKES/IX/2004 tentang standar pelayanan kefarmasian di apotik
yang mencakup aspek pelayanan informasi obat dan layanan residensial (
Homecare ). Berdasarkan peraturan di atas, inilah tugas seorang apoteker :
9
BAB 4
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
11