Anda di halaman 1dari 32

PORTOFOLIO PRAKTIKUM FARMASI SIMULASI II

PENYAKIT TURUNAN

Disusun Oleh :
Kelompok 4 Genap
Riza Silviana (PO.71.39.0.17.034)
Siti Aliyah Putri Daulay (PO.71.39.0.17.036)
Tiara Zaila Marta Ayu (PO.71.39.0.17.038)
Ulfa Azizah (PO.71.39.0.17.040)

Kelas :
Reguler III A

Dosen Pembimbing :
1. Dra. Ratnaningsih Dewi Astuti, Apt., M.Kes.
2. Dra. Sarmalina Simamora, Apt., M.Kes.
3. Dr. Drs. Sonlimar Mangunsong, Apt., M.Kes.
4. Mona Rahmi Rulianti, S.Farm, Apt.,M.Kes

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


JURUSAN FARMASI
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
HALAMAN PERSETUJUAN
PORTOFOLIO PRAKTIKUM FARMASI SIMULASI II
PENYAKIT TURUNAN
Disusun Oleh:
Riza Silviana (PO.71.39.0.17.034)
Siti Aliyah Putri Daulay (PO.71.39.0.17.036)
Tiara Zaila Marta Ayu (PO.71.39.0.17.038)
Ulfa Azizah (PO.71.39.0.17.040)

Telah diperiksa dan disetujui keseluruhan isinya sebagai tugas mata kuliah
Farmasi Simulasi Tahun Akademik 2019/2020 di Poltekkes Kemenkes
Palembang Jurusan Farmasi Pada Tanggal 11 Desember 2019

Mengetahui,
Dosen Pembimbing

Dr. Drs. Sonlimar Mangunsong, Apt., M.Kes

NIP. 19661016 19920320 01

KATA PENGANTAR

i
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat-
Nyalah kami dapat menyelesaikan portofolio praktikum farmasi simulasi ini tepat
pada waktunya. Laporan praktikum farmasi simulasi ini digunakan sebagai
penuntun dalam melaksanakan praktikum farmasi simulasi di apotek simulasi
dan ruang uks Jurusan Farmasi Poltekkes kemenkes Palembang.
Kami menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan praktikum farmasi
simulasi ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak terutama
para dosen, maka dari itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih.
Penyusun menyadari akan keterbatasan, pengetahuan, dan pengalaman
yang dimiliki. Sehingga masih terdapat kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran
demi perbaikan, baik dari dosen atau pihak lainnya akan sangat kami terima.
Akhir kata, sekali lagi penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penyusunan portofolio praktikum farmasi simulasi ini.

Palembang, November 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN

ii
HALAMAN PERSETUJUAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Praktikum1
C.Manfaat Praktikum 2
BAB II 3
TINJAUAN PUSTAKA3
A. Pengertian Penyakit Genetik 3
B. Masalah Kesehatan 4
BAB III 12
TELAAH RESEP 12
A. Resep 12
B. Perhitungan Bahan 13
C.Perhitungan Dosis 13
D.Cara Pengerjaan Resep 13
E. Aturan Pakai 14
F. Deskripsi Obat 14
G. Cara Penyimpanan Obat 26
H.Etiket 27
SKENARIO 28
BAB V
PEMBAHASAN
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Daftar Pustaka 30
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang
berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang bermutu dan
terjangkau bagi semua lapisan masyarakat termasuk pelayanan
farmasiklinik.
Apoteker khususnya yang bekerja di Rumah Sakit dituntut untuk
merealisasikan perluasan paradigma Pelayanan Kefarmasian dari
orientasi produk menjadi orientasi pasien. Untuk itu kompetensi
Apoteker perlu ditingkatkan secara terus menerus agar perubahan
paradigma tersebut dapat diimplementasikan. Apoteker harus dapat
memenuhi hak pasien agar terhindar dari hal-hal yang tidak
diinginkan termasuk tuntutan hukum. Dengan demikian, para Apoteker
Indonesia dapat berkompetisi dan menjadi tuan rumah di negara
sendiri.

B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa bagaimana
pelayanan di rumah sakit saat terdapat kasus penyakit turunan.
2. Untuk menjadikan mahasiswa trampil dalam komunikasi, memberikan
informasi dan komunikasi kepada pasien dan tenaga kesehatan lain di
rumah sakit saat terdapat kasus penyakit turunan
3. Untuk menambah wawasan tentang pelayanan di rumah sakit saat
terdapat kasus penyakit turunan.

4
C. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa tergambar bagaimana pelayanan di rumah sakit saat
terdapat kasus penyakit turunan.
2. Mahasiswa trampil dalam komunikasi, memberikan informasi dan
komunikasi kepada pasien dan tenaga kesehatan lain di rumah sakit
saat terdapat kasus penyakit turunan.
3. Mahasiswa berkembang wawasannya tentang pelayanan di rumah
sakit saat terdapat kasus penyakit turunan.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN PENYAKIT GENETIK


Genetika disebut juga ilmu keturunan, berasal dari kata genos
(bahasa latin), artinya suku bangsa-bangsa atau asal-usul. Secara
“Etimologi”kata genetika berasal dari kata genos dalam bahasa latin, yang
berarti asal mula kejadian. Namun, genetika bukanlah ilmu tentang asal
mula kejadian meskipun pada batas-batas tertentu memang ada
kaitannya dengan hal itu juga. Genetika adalah ilmu yang mempelajari
seluk beluk alih informasi hayati dari generasi kegenerasi. Oleh karena
cara berlangsungnya alih informasi hayati tersebut mendasari adanya
perbedaan dan persamaan sifat diantara individu organisme, maka
dengan singkat dapat pula dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang
pewarisan sifat .Dalam ilmu ini dipelajari bagaimana sifat keturunan
(hereditas) itu diwariskan kepada anak cucu, serta variasi yang mungkin
timbul didalamnya.

B. MASALAH KESEHATAN
Masalah kesehatan dan penyakit yang timbul akibat faktor genetik
lebih banyak disebabkan kurang paham terhadap penyakit genetik,
disamping sikap penolakan karena faktor kepercayaan. Agar masyarakat
dapat berprilaku genetik yang sehat diperlukan intervensi pendidikn
kesehatan disertai upaya pendekatan kepada pengambil keputusan
(tokoh agama, tokoh masyarakat dan penguasa wilayah).
Penyakit keturunan pada manusia atau terjadi karena adanya
penyakit kelainan genetik yang diturunkan orangtua kepada anaknya.
Penyakit turunan seperti ini tidak bisa bisa dihindari keberadaannya.
Dalam hal ini, faktor genetik dari orangtua ada yang hanya beraksi
sebagai pembawa sifat saja. Penyakit tersebut baru menampakkan diri
setelah dipicu lingkungan dan gaya hidup seseorang.
Dibawah ini ada beberapa macam-macam penyakit menurun pada
genetika sebagai berikut :
1. Penyakit Diabetes Melitus

6
Diabetes melitus adalah penyakit yang diakibatkan oleh
peningkatan kadar gula darah akibat kurangnya insulin dan disertai
oleh kelainan-kelainan metabolika yang dapat menimbulkan
komplikasi. Kekurangan insulin ini merupakan kekurangan insulin
absolut atau kekurangan insulin relatif. Pada umumnya penyakit
diabetes ini ditemukan di daerah perkotaan. banyak yang
menganggap bahwa penyakit diabetes ini adalah penyakit keturunan
padahal dari sejumlah penderita penyakit kencing manis ini sangat
sedikit yang tercatat karena disebabkan oleh faktor keturunan.

Penyakit kencing manis pada umumnya diakibatkan oleh


konsumsi makanan yang tidak terkontrol atau sebagai efek samping
dari pemakaian obat-obat tertentu. Berikut ini faktor yang dapat
menyebabkan seseorang beresiko terkena diabetes

 Faktor keturunan
 Kegemukan / obesitas biasanya terjadi pada usia 40 tahun
 Tekanan darah tinggi
 Angka Triglycerid (salah satu jenis molekul lemak) yang tinggi
 Level kolesterol yang tinggi
 Gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instan
 Merokok dan Stress
 Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat
 Kerusakan pada sel pankreas
 Ciri-ciri kencing manis & gejala diabetes

Gangguan metabolisme karbohidrat ini menyebabkan tubuh


kekurangan energi, itu sebabnya penderita diabetes melitus
umumnya terlihat lemah, lemas dan tidak bugar. Gejala umum yang
dirasakan bagi penderita diabetes yaitu :

 Banyak kencing (polyuria) terutama pada malam hari


 Gampang Haus dan banyak minum (polydipsia)
 Mudah lapar dan banyak makan (polyphagia)
 Mudah lelah dan sering mengantuk
 Penglihatan kabur
 Sering pusing dan mual
 Koordinasi gerak anggota tubuh terganggu
 Berat badan menurun terus
 Sering kesemutan dan gatal-gatal pada tangan dan kaki

7
Penyebab penyakit diabetes mellitus :

 Banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung gula


 Kurang tidur
 Makan terlalu banyak karbohidrat dari nasi atau roti
 Merokok
 Kurangnya aktivitas fisik
 Faktor keturunan
 Pengobatan diabetes mellitus

Obat untuk penderita diabetes mellitus dikenal sebagai obat


hipoglikemik atau obat penurun kadar glukosa dalam darah.
Walaupun efektif dan mudah dipakai, penggunaan obat ini harus
sesuai dosis atau berdasarkan petunjuk dokter. Bila dosis terlalu
rendah komplikasi kronis akan muncul lebih dini. Sedang dosis yang
berlebih atau cara pemakaian yang salah dapat menimbulkan
hipoglikemia.

Obat hipoglikemik ada dua macam. Yaitu berupa suntikan dan


berupa tablet. Untuk sebagian orang, istilah obat sendiri memang
sudah ditinggalkan. Karena tidak ada obat yang dapat
menyembuhkan diabetes millitus. Penyembuhan hanya bisa bila
disertai sikap hidup -perencanaan makan yang benar.

2. Penyakit Asma

Asma adalah salah satu jenis penyakit dimana saluran


pernafasan mengalami penyempitan dan peradangan yang
disebabkan oleh rangsangan tertentu, orang yang mengalami
serangan asma akan mengalami sesak nafas dengan nafas yang
berbunyi, biasanya disertai dengan batuk. Serangan asma bisa
terjadi secara tiba-tiba, yaitu ketika seorang penderita asma terpapar
oleh faktor pemicu.

a. Faktor pemicu asma

Agar serangan asma tidak terjadi, maka penderita harus


menghindari faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya serangan
asma, yaitu :

8
 Debu yang menempel diperabotan rumah tangga seperti karpet, sofa,
boneka, atau bagian lain didalam rumah yang menyimpan banyak
debu
 Bulu binatang seperti kucing
 Asap kendaraan bermotor dan asap rokok
 Asap obat nyamuk
 Debu dari kapur tulis
 Infeksi dari saluran pernafasan
 Perubahan cuaca / musim pancaroba
 Parfum dan bau-bauan yang sangat menyengat
 Cara mengatasi asma

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi


penyakit asma, antara lain :

 Melakukan olahraga ringan seperti yoga dan latihan kekuatan secara


rutin, sebaiknya jangan melakukan olahraga yang berat seperti
sepakbola, bola basket, dan olahraga berat lainnya
 Menjaga berat badan, jangan sampai penderita mengalami obesitas
 Hindari dan jaga penderita dari faktor-faktor yang dapat memicu
timbulnya serangan asma
 Buat rencana tertulis seperti menghindari pemicu, bagaimana
mengkonsumsi obat dengan benar, kesadaran terhadap gejala dan
apa yang harus dilakukan ketika gejala memburuk.
3. Penyakit Albino

Albino adalah murni penyakit kelainan genetik, bukan penyakit


infeksi dan tidak dapat ditularkan memalui kontak fisik ataupun
melalui transfusi darah. Penyakit albino biasanya terjadi pada anak
yang orang tuanya normal karena albino merupakan gen yang
bersifat tetap dan dapat diturunkan dari pendahulu yang ada
diatasnya. Sebenrnya albino adalah panyakit perpaduan gen resesif
pada orang tua dan menjadi gen dominan pada anak mareka. Gen
resesif sendiri adalah gen yang tidak muncul pada diri kita sedangkan
gen dominan adalah gen yang muncul pada diri kita dan menjadi sifat
fisik dari kita.

Hilangnya pigmen pada penderita albino meyebabkan mereka


menjadi sangat sensitive terhadap cahaya matahari sehingga mudah

9
terbakar dan mereka harus melindungi kulit mereka dengan
menggunakan sunblock.

a. Beberapa penyebab albino

Albino disebabkan karena mutasi pada salah satu gen yang


memberikan instruksi kode kimia untuk membuat salah satu dari
beberapa protein yang terlibat dalam produksi pigmen
melanin,melanin dihasilkan oleh sel yang disebut melanosit yang
ditemukan pada kulit dan mata mutasi gen mungkin menyebabkan
tidak ada produksi melnin pada semua atau penurunan yang
signifikan dalam jumlah melanin.

b. Ciri-ciri penyakit albino


 Mempunyai kulit dan rambut abnormal yaitu berwarna putih susu atau
putih pucat
 Memiliki iris merah muda atau biru dengan pupil merah (tidak semua)
 Hilangnya pigmen melanin pada mata,kulit,dan rambut (atau lebih
jarang hanya ada mata)
 Rabun jauh dan rabun dekat yang sangat ekstrim
c. Gejala penyakit albino

Penderita penyakit ini akan mengalami gejala pada rambut,


kulit atau iris mata yang berwarna putih. Selain itu penderita juga
akan mengalami gangguan penglihatan. Penderita juga akan
mengalami rasa takut jika terkena sinar matahari hingga mudah
terkena luka bakar. Melanin juga dapat berfungsi untuk melindungi
kulit terhadap sinar matahari, maka dengan tidak memilikinya dapat
membuat penderita mengalami hal yang sebaliknya.

d. Cara mengobati penyakit albino

Langkah untuk mengobati penyakit ini adalah, penderita harus


melindungi mata dan kulitnya dari sinar matahari, hal itu bisa
ditempuh dengan menggunakan alat pembantu seperti kacamat
pelindung sinar matahari, atau bisa juga dengan memakai lotion tabir
surya yang sangat efektif untuk melindungi kulit.

4. Penyakit Buta Warna

10
Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan
ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu
spektrum warna tertentu akibat faktor genetis. Buta warna merupakan
kelainan genetik / bawaan yang diturunkan dari orang tua kepada
anaknya, kelainan ini sering juga disebaut sex linked, karena kelainan
ini dibawa oleh kromosom X. Artinya kromosom Y tidak membawa
faktor buta warna. Hal inilah yang membedakan antara penderita
buta warna pada laki dan wanita. Seorang wanita terdapat istilah
‘pembawa sifat’ hal ini menujukkan ada satu kromosom X yang
membawa sifat buta warna.

Wanita dengan pembawa sifat, secara fisik tidak mengalami


kelalinan buta warna sebagaimana wanita normal pada umumnya.
Tetapi wanita dengan pembawa sifat berpotensi menurunkan faktor
buta warna kepada anaknya kelak. Apabila pada kedua kromosom X
mengandung faktor buta warna maka seorang wanita tsb menderita
buta warna. Saraf sel di retina terdiri atas sel batang yang peka
terhadap hitam dan putih, serta sel kerucut yang peka terhadap
warna lainnya. Buta warna terjadi ketika syaraf reseptor cahaya di
retina mengalami perubahan, terutama sel kerucut.

a. Penyebab penyakit buta warna

Berikut ini beberapa penyebab penyakit buta warna :

 Bawaan lahir.
 Kurangnya jumlah sel pada retina yang biasanya merupakan
keadaan yang diwariskan orang tua ke anaknya, mengakibatkan
perbedaan daya tangkap warna dibanding orang lain.
 Masalah medis semisal glaucoma, katarak hingga diabetes juga
dapat menimbulkan kondisi sulit mencerna ragam warna.
 Dampak penuaan.
 Tanda dan gejala penyakit buta warna

Tanda seorang mengalami buta warna tergandung pada


beberapa factor; apakah kondisinya disebabkan factor genetik,
penyakit, dan tingkat buta warnanya; sebagian atau total. Gejala
umumnya adalah kesulitan membedakan warna merah dan hijau

11
(yang paling sering terjadi), atau kesulitan membedakan warna biru
dan hijau (jarang ditemukan).

Gejala untuk kasus yang lebih serius berupa; objek terlihat


dalam bentuk bayangan abu-abu (kondisi ini sangat jarang
ditemukan), dan penglihatan berkurang. Gangguan persepsi warna
dapat dideteksi dengan menggunakan table warna khusus yang
disebut dengan Ishuhara Test Plate. Pada setiap gambar terdapat
angka yang dibentuk dari titik-titik berwarna. Gambar digantung di
bawah pencahayaan yang baik dan pasien diminta untuk
mengidentifikasi angka yang ada pada gambar tersebut. Ketika pada
tahap ini ditemukan adanya kelainan, test yang lebih detail lagi akan
diberikan.

b. Pengobatan pada penyakit buta warna

Tidak ada pengobatan atau tindakan yang dapat dilakukan


untuk mengobati masalah gangguan persepsi warna. Namun
penderita buta warna ringan dapat belajar mengasosiasikan warna
dengan objek tertentu. Untuk mengurangi gejala dapat digunakan
kacamata berlensa dengan filter warna khusus yang memungkinkan
pasien melakukan interpretasi kembali warna.

5. Glikogenosis.

Glikogenosis (Penyakit penimbunan glikogen) adalah


sekumpulan penyakit keturunan yang disebabkan oleh tidak adanya 1
atau beberapa enzim yang diperlukan untuk mengubah gula menjadi
glikogen atau mengubah glikogen menjadi glukosa (untuk digunakan
sebagai energi).
Pada glikogenosis, sejenis atau sejumlah glikogen yang abnormal
diendapkan di dalam jaringan tubuh, terutama di hati.

a. Gejala Penyakit Glikogenesis

Gejalanya timbul sebagai akibat dari penimbunan glikogen


atau hasil pemecahan glikogen atau akibat dari ketidakmampuan
untuk menghasilkan glukosa yang diperlukan oleh tubuh. Diagnosis

12
ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap contoh jaringan
(biasanya otot atau hati), yang menunjukkan adanya enzim yang
hilang.

b. Pengobatan Penyakit Glikogenosis

Pengobatan tergantung kepada jenis penyakitnya, Untuk


membantu mencegah turunnya kadar gula darah, dianjurkan untuk
mengkonsumsi makanan kaya karbohidrat dalam porsi kecil
sebanyak beberapa kali dalam sehari. Pada beberapa anak yang
masih kecil, masalah ini bisa diatasi dengan memberikan tepung
jagung yang tidak dimasak setiap 4-6 jam. Kadang pada malam hari
diberikan larutan karbohidrat melalui selang yang dimasukkan ke
lambung. Penyakit penimbunan glikogen cenderung menyebabkan
penimbunan asam urat, yang dapat menyebabkan gout dan batu
ginjal. Untuk mencegah hal tersebut seringkali perlu diberikan obat-
obatan.
Pada beberapa jenis glikogenesis, untuk mengurangi kram otot,
aktivitas anak harus dibatasi.

6. Leukimia

Leukimia berasal dari bahasa Yunani disebut ‘leukos’ yang


artinya putih dan ‘aima’ yang berarti darah dan lebih dikenal sebagai
kanker darah dan termasuk dalam klasifikasi penyakit kanker pada
sumsum tulang atau darah yang ditandai dengan sel-sel pembentuk
darah yang memiliki perbanyakan yang tidak normal atau
transformasi maligna pada sumsum tulang atau jaringan limfoid,
biasanya terjadi pada sel darah putih atau leukosit. Sel tak normal
atau abnormal menggantikan posisi sel normal di dalam sumsum
tulang. Sel abnormal ini bisa keluar dari sumsum dan dapat dilihat di
dalam darah tepi / perifer. Sel leukimia ini bisa memengaruhi proses
pembentukan sel darah yang normal serta sistem imun
tubuh penderita penyakit leukimia tersebut. Pada penderita leukimia
akan ditemukan sel darah putih yang banyak sebelum diterapi. Sel
darah putih yang kelihatan adalah sel yang muda disebut promielosit

13
yang apabila jumlahnya semakin tinggi akan menyebabkan gangguan
fungsi normal pada sel tersebut.

Fakta menunjukkan pada tahun 2000 ada sekitar 256.000


orang termasuk anak-anak dan dewasa yang menderita penyakit
sejenis penyakit leukimia dan berjumlah 209.000 di antaranya
meninggal akibat penyakit tersebut. 90% dari jumlah tersebut adalah
orang dewasa.

a. Ciri-ciri Penyakit Leukimia & Gejala Leukimia

Berikut beberapa ciri-ciri penyakit Leukimia dan gejala


leukimia yang mesti diketahui agar waspada:

 Merasa lelah berkepanjangan.


 Berat badan terus-menerus merosot. Padahal konsumsi makanan
seperti biasanya
 Pada anak-anak bisa timbul gejala sering berdarah, mimisan dan
timbul lebam-lebam di beberapa bagian tubuhnya.
 Wajah kita menjadi pucat.
 Sering mengeluarkan keringat pada malam hari yang disertai nyeri
pada tulang dan perut dan diikuti oleh mual / kembung.
b. Penanganan dan Pengobatan Leukemia

Penanganan kasus penyakit Leukemia biasanya dimulai dari


gejala yang muncul, seperti anemia, perdarahan dan infeksi. Secara
garis besar penangan dan pengobatan leukimia bisa dilakukan
dengan cara single ataupun gabungan dari beberapa metode
dibawah ini:

 Chemotherapy/intrathecal medications
 Therapy Radiasi. Metode ini sangat jarang sekali digunakan
 Transplantasi bone marrow (sumsum tulang)
 Pemberian obat-obatan tablet dan suntikransfusi sel darah merah
atau platelet.

Sistem Therapi yang sering digunakan dalam menangani


penderita leukemia adalah kombinasi antara Chemotherapy
(kemoterapi) dan pemberian obat-obatan yang berfokus pada
pemberhentian produksi sel darah putih yang abnormal dalam bone

14
marrow. Selanjutnya adalah penanganan terhadap beberapa gejala
dan tanda yang telah ditampakkan oleh tubuh penderita dengan
monitor yang komprehensive.

7. Hipertensi

Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah peningkatan tekanan


darah didalam arteri. Arteri adalah pembuluh darah yang mengangkut
darah dari jantung dan dialirkan ke seluruh jaringan dan organ tubuh.
Tekanan darah tinggi (hipertensi) bukan berarti emosi yang
berlebihan, walaupun emosi dan stres dapat meningkatkan tekanan
darah untuk sementara waktu. Seseorang dikatakan terkena
hipertensi mempunyai tekanan dara sistolik ≥140mmHg dan tekanan
darah diastoltik ≥90mmHg. Seseorang dikatakan terkena hipertensi
tidak hanya dengan 1 kali pengukuran, tetapi 2 kali atau lebih pada
waktu yang berbeda.

a. Gejala Hipertensi

Pada sebagian besar penderita hipertensi tidak menimbulkan


gejala. Meskipun demikian secara tidak sengaja beberapa gejala
terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan hipertensi
(padahal sebenarnya tidak). Gejala yang di maksud adalah sakit
kepala,pendarahan dari hidung,pusing,wajah kemerahan dan
kelelahan.

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati bisa


timbul gejala berikut :

 Sakit kepala
 Kelelahan
 Mual
 Muntah
 Sesak nafas
 Gelisah
 Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan
pada otak,mata,jantung dan ginjal

b. Pengobatan Hipertensi

15
Olahraga lebih banyak dihubungkan dengan pengobatan
hipertensi, karena olah raga isotonik (spt bersepeda, jogging,
aerobic) yang teratur dapat memperlancar peredaran darah sehingga
dapat menurunkan tekanan darah. Olah raga juga dapat digunakan
untuk mengurangi/ mencegah obesitas dan mengurangi asupan
garam ke dalam tubuh (tubuh yang berkeringat akan mengeluarkan
garam lewat kulit).

Pengobatan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi 2


jenis yaitu:

1. Pengobatan non obat (non farmakologis)

Pengobatan non farmakologis kadang-kadang dapat


mengontrol tekanan darah sehingga pengobatan farmakologis
menjadi tidak diperlukan atau sekurang-kurangnya ditunda.
Sedangkan pada keadaan dimana obat anti hipertensi diperlukan,
pengobatan non farmakologis dapat dipakai sebagai pelengkap
untuk mendapatkan efek pengobatan yang lebih baik.

2. Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis)

Obat-obatan antihipertensi. Terdapat banyak jenis obat


antihipertensi yang beredar saat ini. Untuk pemilihan obat yang
tepat diharapkan menghubungi dokter.

a. Diuretik
Obat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara
mengeluarkan cairan tubuh (lewat kencing) sehingga volume
cairan ditubuh berkurang yang mengakibatkan daya pompa
jantung menjadi lebih ringan.
b. Penghambat Simpatetik
Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas
saraf simpatis (saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas).
c. Betabloker
Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui
penurunan daya pompa jantung. Jenis betabloker tidak

16
dianjurkan pada penderita yang telah diketahui mengidap
gangguan pernapasan seperti asma bronkial.
Pada penderita diabetes melitus harus hati-hati, karena
dapat menutupi gejala hipoglikemia (kondisi dimana kadar
gula dalam darah turun menjadi sangat rendah yang bisa
berakibat bahaya bagi penderitanya). Pada orang tua terdapat
gejala bronkospasme (penyempitan saluran pernapasan)
sehingga pemberian obat harus hati-hati.

d. Vasodilator
Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah
dengan relaksasi otot polos (otot pembuluh darah). Yang
termasuk dalam golongan ini adalah : Prasosin, Hidralasin.
Efek samping yang kemungkinan akan terjadi dari pemberian
obat ini adalah : sakit kepala dan pusing.
e. Penghambat ensim konversi Angiotensin
Cara kerja obat golongan ini adalah menghambat
pembentukan zat Angiotensin II (zat yang dapat menyebabkan
peningkatan tekanan darah).
f. Antagonis kalsium
Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung
dengan cara menghambat kontraksi jantung (kontraktilitas).
Yang termasuk golongan obat ini adalah : Nifedipin, Diltiasem
dan Verapamil. Efek samping yang mungkin timbul adalah :
sembelit, pusing, sakit kepala dan muntah.
g. Penghambat Reseptor Angiotensin II
Cara kerja obat ini adalah dengan menghalangi
penempelan zat Angiotensin II pada reseptornya yang
mengakibatkan ringannya daya pompa jantung. Obat-obatan
yang termasuk dalam golongan ini adalah Valsartan (Diovan).
Efek samping yang mungkin timbul adalah : sakit kepala,
pusing, lemas dan mual. Dengan pengobatan dan kontrol
yang teratur, serta menghindari faktor resiko terjadinya
hipertensi, maka angka kematian akibat penyakit ini bisa
ditekan.
8. Thalasemia

17
Thalasemia adalah kelainan darah karena hemoglobin darah
mudah sekali pecah. Penyakit ini merupakan genetik yang diturunkan
jika kedua orangtuanya adalah pembawa sifat (carrier). Akibat
kelainan darah ini membuat anak terlihat pucat dan harus
mendapatkan transfusi darah secara teratur agar hemoglobinnya
tetap normal. Berdasarkan hukum Mendel jika ibunya sebagai carrier,
maka setiap anaknya berpeluang 25 persen sehat, 50 persen
sebagai carrier dan 25 persen terkena thalasemia.

a. Gejala Penyakit Thalasemia


 Muka pucat
 Insomnia atau sulit tidur
 Tubuh gampang jadi lemas
 Menyusutnya nafsu makan
 Tubuh gampang alami infeksi
 Jantung bekerja lebih keras untuk mencukupi pembentukan
hemoglobin
 Alami kerapuhan serta penipisan tulang. perihal ini dikarenakan oleh
sumsum tulang yang bertindak mutlak saat menghasilkan hemoglobin
tersebut.
b. Penyebab Penyakit Thalasemia

Thalasmeia tidaklah penyakit menular, tetapi dikarenakan oleh


factor keturunan ( genetic ). Pasien thalasemia sendiri banyak
ditemukan didaerah miskin, begitupun dengan tempat endemis
malaria. Tempat endemis malaria adalah tempat yang amat rawan
berlangsung masalah thalasemia. Parasit malaria dianggap turut
menolong rusaknya sel darah merah.

c. Pencegahan dan pengobatan

Untuk mencegah terjadinya talasemia pada anak, pasangan


yang akan menikah perlu menjalani tes darah, baik untuk melihat nilai
hemoglobinnya maupun melihat profil sel darah merah dalam
tubuhnya. Peluang untuk sembuh dari talasemia memang masih
tergolong kecil karena dipengaruhi kondisi fisik, ketersediaan donor
dan biaya. Untuk bisa bertahan hidup, penderita talasemia
memerlukan perawatan yang rutin, seperti melakukan tranfusi darah

18
teratur untuk menjaga agar kadar Hb di dalam tubuhnya ± 12 gr/dL
dan menjalani pemeriksaan ferritin serum untuk memantau kadar zat
besi di dalam tubuh. Penderita talesemia juga diharuskan
menghindari makanan yang diasinkan atau diasamkan dan produk
fermentasi yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi di dalam
tubuh. Dua cara yang dapat ditempuh untuk mengobati tasalemia
adalah transplantasi sumsum tulang belakang dan teknologi sel
punca (stem cell).

9. Alergi

Alergi berasal dari bahasa Yunani, Allon argon artinya reaksi


yang berbeda atau menyimpang dari normal terhadap berbagai
rangsangan/zat dari luar tubuh misalnya terhadap makanan, debu,
obat-obatan dan sebagainya.

a. Gejala Dari Alergi

Gejala reaksi alergi biasanya muncul pertama kali pada masa


kanak-kanak dan dapat berlanjut hingga dewasa. Sekitar 20% anak
usia < 1 tahun pernah mengalami reaksi terhadap makanan termasuk
reaksi alergi. Dan disadari bahwa hal-hal yang terjadi pada masa
anak-anak termasuk alergi, dapat mempengaruhi proses
perkembangan anak sampai dewasa.

Sebagian besar gejala alergi pertama kali mengenai saluran


cerna, hal ini disebabkan saluran cerna merupakan tempat pertama
kali kontak dengan makanan. Selain itu adalah bengkak dan gatal di
bibir sampai lidah dan orofarings, nyeri dan kejang perut, muntah
sampai diare berat dengan tinja berdarah.

Golongan makanan yang sering menimbulkan alergi:

 Susu sapi
 Telor
 Kacang-kacangan
 Seafood
 Golongan makanan yang jarang menimbulkan alergi:
 Ayam
 Daging sapi

19
 Sayur-sayuran
b. Pengobatan dan pencegahan alergi makanan
 Eliminasi makanan alergen. Ganti dengan makanan yang senilai
untuk mencegah malnutrisi, dan umumnya alergi makanan akan
menghilang dalam jangka waktu tertentu.
 ASI eksklusif. ASI merupakn produksi dari ibu, sehingga umumnya
tidak mengandung protein asing yang dapat memicu reaksi alergi.
Disamping itu, ASI memiliki kandungan IgA yaitu antibodi yang
berguna melapisi dan melindungi saluran cerna bayi sehingga protein
asing tidak mudah menembus ke aliran darah bayi. ASI juga
mengandung bermacam-macam antibodi lain yang mampu
melindungi bayi dari infeksi.
 Makanan pengganti ASI /susu formula, formula susu sapi yang sudah
diproses: Hipoalergenik (untuk pencegahan), Non alergenik (untuk
yang sudah alergi susu sapi).
 Menghindari asap rokok pada ibu hamil dan menyusui.
 Penggunaan obat anthistamin H1 dan H2.

10. Anemia

Anemia adalah keadaan dimana sel darah merah berjumlah di


bawah normal, begitu juga dengan hemoglobin yang ada di dalam sel
darah merah. Padahal hemoglobin memiliki fungsi untuk membawa
oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. penyakit anemia bisa
menyebabkan oksigen tidak tersalurkan dengan baik ke seluruh
tubuh. Oleh karena itu, tubuh pun sering mengalami kelemahan,
kelelahan, kepala terasa melayang dan kurang tenaga dan bahkan
sesak. Jika bertambah berat maka anemia dapat mengakibatkan
serangan jantung atau stroke.

Pemeriksaan darah ini mencakup penghitungan seluruh


komponen pembentuk darah ketika melakukan pemeriksaan darah
manusia di laboratorium. Pemeriksaan lengkap ini bisa dilakukan
dengan menggunakan mesin khusus. Berikut komponen pembentuk
komponen darah yang perlu diketahui:

 Sel darah merah


 Hematokrit
 Hemoglobin

20
 Sel darah putih
 Trombosit
a. Penyebab anemia adalah sebagai berikut:
1. Kekurangan zat besi
Penyebab anemia paling utama adalah kekurangan zat
besi dan umumnya lebih berisiko pada wanita ketimbang pria. Hal
ini disebabkan wanita harus mengalami menstruasi setiap
bulannya sehingga kekurangan darah. Selain itu, yang lebih
rentan kekurangan zat besi adalah wanita. Selain karena
menstruasi, pada orang dewasa, mereka bisa mengalami anemia
karena kehilangan darah kronis karena penyakit kanker
khususnya kanker pada usus besar.
2. Gangguan sumsum tulang
Tempat produksi sel darah adalah di sumsum tulang.
Namun sumsum tulang bisa mengalami gangguan sehingga
kerjanya untuk memproduksi sel darah menjadi tidak normal.
Gangguan sumsum tulang ini sendiri adalah karena adanya
mestatase sel kanker di daerah lain pada tubuh.
3. Dinding sel darah merah pecah
Jika anemia disebabkan karena dinding sel darah merah
pecah maka penyakit ini disebut sebagai anemia hemolitik.
Penyebabnya adalah reaksi antigen antibodi.
4. Faktor genetik
Faktor keturunan pun dapat mengakibatkan penyakit
anemia. Penderita mengalami kelainan genetik berupa umur sel
darah merah yang sangat pendek sehingga tubuh kekurangan sel
darah merah. Penyakit anemia yang disebabkan oleh faktor
genetik disebut sickle cell anemia. Sedangkan anemia faktor
kelainan genetik yang menimpa hemoglobin disebut sebagai
thalasemia.

5. Pendarahan
Pendarahan pada tubuh baik yang terjadi di dalam atau
luar tubuh dapat mengakibatkan anemia dalam waktu singkat. Hal
ini bisa terjadi karena maag kronis yang menyebabkan dinding
lambung mengalami luka.
b. Cara Pengobatan Anemia

21
Pengobatan anemia haruslah sesuai dengan penyebabnya
terjadi penyakit tersebut. Sebagai contoh, penyakit anemia yang
adalah karena pendarahan maka penanganan yang dilakukan adalah
dengan cara menghentikaan pendarahan. Kemudian, kalau belum
kunjung sembuh, penanganan dengan cara operasi perlu dilakukan.
Atau bisa juga dengan memberi suntikan vitamin B12 karena
umumnya anemia disebabkan oleh kurangnya zat besi.

Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko terkena penyakit


anemia, kita perlu memerhatikan asupan zat besi dan vitamin B12.
Khususnya bagi wanita pada saat menstruasi bisa memperbanyak
konsumsi zat besi agar terhindar dari kelelahan akut. Dengan begitu
gejala terlalu lelah, sesak dan penyakit kelanjutan yang lebih parah
seperti penyakit jantung dan stroke bisa dihindari dengan
penanganan dini terhadap penyakit anemia – kekurangan darah.

11. Hipotiroid

Salah satu dari macam-macam penyakit keturunan adalah


hipotiroid. Penyakit hipotiroid terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan
cukup hormon tiroksin. Gejala yang muncul dari penyakit ini antara
lain sering kelelahan dan mengalami penurunan berat badan.
Penyakit ini lebih rentan terjadi pada perempuan.

Menurut para ahli, penyakit ini memiliki risiko diturunkan. Jika


memiliki saudara atau ibu dengan tiroid yang kurang aktif, maka akan
lebih berisiko 20 kali lebih besar untuk terkena penyakit ini.

a. Gejala-Gejala Hipotiroid

Gejala-gejala hipotiroid adalah seringkali tak kentara. Mereka


adalah tidak spesifik (yang berarti mereka dapat meniru gejala-gejala
dari banyak kondisi-kondisi lain) dan adalah seringkali dihubungkan
pada penuaan. Pasien-pasien dengan hipotiroid ringan mungkin tidak
mempunyai tanda-tanda atau gejala-gejala. Gejala-gejala umumnya
menjadi lebih nyata ketika kondisinya memburuk dan mayoritas dari

22
keluhan-keluhan ini berhubungan dengan suatu perlambatan
metabolisme tubuh. Gejala-gejala umum didaftar dibawah:

 Kelelahan
 Depresi
 Kenaikkan berat badan yang sedang
 Ketidaktoleranan dingin
 Ngantuk yang berlebihan
 Rambut yang kering dan kasar
 Sembelit
 Kulit kering
 Kejang-kejang otot
 Tingkat-tingkat kolesterol yag meningkat
 Konsentrasi menurun
 Sakit-sakit dan nyeri-nyeri yang samar-samar
 Kaki-kaki yang bengkak

Ketika penyakit menjadi lebih berat, mungkin ada bengkak-


bengak sekeliling mata-mata, suatu denyut jantung yang melambat,
suatu penurunan temperatur tubuh, dan gagal jantung. Dalam
bentuknya yang amat besar, hipotiroid yang berat mungkin menjurus
pada suatu koma yang mengancam nyawa (myxedema coma). Pada
seorang yang mempunyai hipotiroid yang berat, suatu myxedema
coma cenderung dipicu oleh penyakit-penyakit berat, operasi, stres,
atau luka trauma. Kondisi ini memerlukan opname (masuk rumah
sakit) dan perawatan segera dengan hormon-hormon tiroid yang
diberikan melalui suntikan.

b. Pengobatan Hipotiroid

Pengobatan hipotiroidisme antara lain dengan pemberian


tiroksin, biasanya dalam dosis rendah sejumlah 50 µg/hari dan
setelah beberapa hari atau minggu sedikit demii sedikit ditingkatkan
sampai akhirnya mencapai dosis pemeliharaan maksimal sejumlah
200 µg/hari. Pengukuran kadar tiroksin serum dan pengambilan resin
T3 dan kadar TSH penderita hipotiroidisme primer dapat digunakan
untuk menentukan menfaat terapi pengganti.

- Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan hormon


tiroid dosis rendah, karena dosis yang terlalu tinggi bisa

23
menyebabkan efek samping yang serius. Dosisnya diturunkan
secara bertahap sampai kadar TSH kembali normal. Obat ini
biasanya terus diminum sepanjang hidup penderita.
- Pengobatan selalu mencakup pemberian tiroksin sintetik sebagai
pengganti hormon tiroid. Apabila penyebab hipotiroidism berkaitan
dengan tumor susunan saraf pusat, maka dapat diberikan
kemoterapi, radiasi, atau pembedahan.
- Dalam keadaan darurat (misalnya koma miksedem), hormon tiroid
bisa diberikan secara intravena. Hipotiroidisme diobati dengan
menggantikan kekurangan hormon tiroid, yaitu dengan
memberikan sediaan per-oral (lewat mulut). Yang banyak disukai
adalah hormone tiroid buatan T4. Bentuk yanglain adalah tiroid
yang dikeringkan (diperoleh dari kelenjar tiroid hewan).
- Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan hormon
tiroid dosis rendah, karena dosis yang terlalu tinggi bisa
menyebabkan efek samping yang serius. Dosisnya diturunkan
secara bertahap sampai kadar TSH kembali normal. Obat ini
biasanya terus diminum sepanjang hidup penderita. Pengobatan
selalu mencakup pemberian tiroksin sintetik sebagai pengganti
hormone tiroid. Apabila penyebab hipotiroidism berkaitan dengan
tumor susunan saraf pusat, maka dapat diberikan kemoterapi,
radiasi, atau pembedahan.

BAB III
TELAAH RESEP

A. Resep

24
B. Perhitungan Bahan

 Concor tab
Diambil = Concor 5 mg

25
C. Perhitungan Dosis

 Concor 5 mg tab
1 kali = 5 mg
1 hari = 1 x 5 mg = 5 mg

D. Aturan Pakai

 Concor Tab = Satu kali sehari satu tablet


E. Cara Pengerjaan Resep

1. TTK menerima kartu instruksi pengobatan dari perawat, lalu


memverifikasi kartu tersebut.
2. TTK mengisi kartu instruksi pengobatan, mengecek ketersediaan, serta
menyiapkan obat sesuai sistem UDD
3. TTK melakukan pencampuran obat dengan teknik aseptik, lalu
mengemas serta memberi etiket yang jelas pada obat yang sudah
tercampur tersebut. Selanjutnya obat-obat tersebut diberikan kepada
TTK yang bertugas mengantar obat ke ruang pasien.
4. Sebelum diantar keruang pasien, dilakukan pengecekan (double check)
terhadap obat-obat tersebut untuk memastikan obat yang diberikan benar
dan sesuai dengan kartu instruksi medis pasien
5. TTK yang bertugas mengantar obat memberikan informasi obat, beserta
obatnya kepada perawat yang bertugas saat itu. TTK akan datang
keruang pasien untuk memberikan obat sesuai jadwal minum obat yang
telah ditentukan
6. Perawat melakukan pengecekan kembali terhadap obat yang diberikan,
lalu jika obat telah dipastikan benar, perawat akan memberikan obat
kepada pasien.
7. Setiap selesai memberikan obat kepada pasien, TTK akan meminta paraf
kepada perawat yang bertugas sebagai bukti bahwa obat telah
diserahkan.

F. Deskripsi Obat

Concor Tab 5mg

26
Obat keras: diharuskan menggunakan resep dokter.
Golongan obat

Kemasan 1 box isi 10 strip @ 10 tablet (5 mg)


Produsen Merck

Deskripsi Obat

Concor tablet 5 mg obat untuk mengatasi nyeri dada (angina pectoris), darah
tinggi, dan gagal jantung kronis. Concor mengandung bisoprolol dan
termasuk golongan obat keras dan harus dikonsumsi dengan resep dokter.

Indikasi

Untuk pengobatan pada nyeri dada, darah tinggi, dan gagal jantung kronis.

Komposisi

Bisoprolol hemifumarate 5 mg

Dosis

Dewasa:

PO Angina pectoris; Hipertensi awal: 5 mg sekali sehari disesuaikan


menurut respons.

Dosis biasa: 10 mg sekali sehari. Maksimal : 20 mg / hari.

27
Gagal jantung kronis Awal: 1,25 mg sekali sehari. Dapat digandakan
setelah 1 minggu kemudian meningkat secara bertahap pada interval 1-4
minggu. Maksimal : 10 mg / hari.

Aturan Pakai

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan, telan secara utuh tanpa
dikunyah atau dihancurkan.

Efek Samping

Pusing, kelelahan, infeksi virus, diare, sembelit, muntah, mual, dan sakit
kepala.

Kontraindikasi

Gagal jantung akut, bronkial berat asma, asidosis metabolik, dan sindrom
sinus.

Perhatian Khusus

Pengobatan hipertensi atau angina pektoris, pengobatan gagal jantung


kronis, kehamilan dan menyusui.

Peringatan

Dilarang menghentikan konsumsi obat secara mendadak tanpa konsultasi


dengan dokter.

1. Konsultasikan kepada dokter bila ada tanda dan gejala


angina, bradikardia, hipotensi, atau gagal jantung (misalnya sesak nafas,
edema, dan kenaikan berat badan).
2. Hindari mengemudikan kendaraan bermotor bila efek
samping muncul
3. Konsultasikan kepada dokter bila sedang hamil, berencana
untuk hamil, dan ibu menyusui
4. Pasien dengan diabetes harus diberi tahu bahwa obat ini
dapat menutupi reaksi hipoglikemik

28
Interaksi Obat

Disopyramide, quinidine, lidocaine, phenytoin, flecainide, propafenone,


felodipine, amlodipine, digitalis glycosides, derivat ergotamin, dan rifampisin

G. Etiket
Concor Tab 5mg

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
RS FARMASI SIMULASI PALEMBANG
Tanggal : 29 November 2019
No. Resep :
NRM : 1867
Tgl Lahir : 26 April 1969
Nama Pasien : Tn. Hadi
Concor tab 5 mg
Pagi /Siang/Sore/Malam
Sebelum Makan/Sedang Makan/Sesudah Makan
Tgl Pemberian: 11 Desember Pukul : 07.00

SKENARIO

29
TTK 1 : Ulfa Azizah
TTK 2 : Tiara Zaila
TTK 3 : Riza Silviana
TTK 4 : Siti Aliyah Putri Daulay

Pada pagi hari perawat mengantarkan kartu instruksi pengobatan


ke instalasi Farmasi
Perawat : selamat pagi mbak, saya mengantarkan Kartu
Instruksi Pengobatan untuk Tuan Hadi dari Ruangan Serasi
TTK 1 : Pagi mbak, baiklah akan segera kami siapkan
Perawat : baiklah terimakasih ya (TTK 1 memberikan Kartu
Instruksi pengobatan kepada TTK 2)
TTK 1 : mbak ini kartu instruksi pengobatan pasien, tolong
disiapkan obatnya ya
TTK 2 : baik mbak akan saya siapkan
TTK 2 menelaah resep tersebut dan memberikan kartu instruksi
pengobatan kepada TTK 3 dan TTK 4 untuk disiapkan
TTK 2 : yanti, tolong kamu cek ketersediaan obat-obat ini ya dan
tolong segera disiapkan ya sesuai dengan SOP yang ada

TTK 3 : baiklah (TTK 3 mengecek ketersediaan obat yang ada di


apotek dan menyiapkan obat)
TTK 4 menyiapkan obat, memberikan etiket, dan meletakkan obat dalam
keranjang
TTK 4 : mbak, ini obatnya sudah siap tolong di cek lagi ya
TTK 2 : baiklah terimakasih ya ( mengecek etiket pada obat). mbak,
ini obatnya telah siap
TTK 1 : Baiklah terimakasih ya

30
TTK 1 mengisi formulir dan meminta tanda tangan TTK 3 pada buku daftar
obat serta memberikan obat kepada TTK 3 untuk diantarkan ke ruangan
perawatan
*Diruangan perawatan
TTK 4 : selamat pagi, permisi suster disini saya mau mengantarkan
obat kepada pasien atas nama Tuan Hadi umur 50 tahun di Ruangan
Serasi
Perawat : baiklah silahkan
TTK 4 : selamat pagi permisi bu, saya dari instalasi farmasi ingin
mengantarkan obat untuk di minum pada hari ini,
sebelumnya bapak sudah sarapan?
Keluarga Pasien baiklah pak ini ada obat concor tablet, obat ini untuk
mengataasi nyeri dada, obat ini diminum sesudah makan, jadi diharapkan
diminum sekarang.
Keluarga Pasien : Iya mbak baiklah
Pasien meminum obat
Perawat : Jika ada efek samping yang terjadi, tolong segera lapor
kepada suster ya bu, terima kasih
Keluarga Pasien : Baik mbak terima kasih

31

Anda mungkin juga menyukai