Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan dengan Keracunan Makanan dan Bahan Makanan

Mata Kuliah
Askep Gadar Medik & Kelompok Khususs
Dosen Pengampu
Ns. Andi Parellangi.,M.Kep.M.H.(AP)

Disusun Oleh:

KELOMPOK 5

Nikolaus Jeno (P07220222083)

F. Lun Avit (P07220222076)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
2022/2023
Kata Pengantar

Dengan senang hati saya mempresentasikan makalah ini tentang


"Asuhan Keperawatan Darurat untuk Keracunan Makanan dan Kontaminasi
Makanan". Makalah ini membahas latar belakang, masalah, dan tujuan yang
terkait dengan keracunan makanan dan kontaminasi. Keracunan makanan adalah
masalah kesehatan yang dapat terjadi di mana saja dan mempengaruhi orang-
orang dari segala usia. Jika tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan
komplikasi serius dan bahkan kematian. Oleh karena itu, asuhan keperawatan
darurat untuk keracunan makanan dan kontaminasi makanan sangat penting
untuk memberikan perawatan yang tepat dan efektif bagi pasien.
Pada makalah ini akan dibahas tentang penyebab keracunan makanan,
jalan-jalan terjadinya keracunan makanan, pengkajian dan intervensi pada
pasien keracunan makanan, komplikasi yang dapat timbul, dan evaluasi asuhan
keperawatan pada pasien keracunan makanan. Tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang keracunan makanan, memberikan
pengetahuan dan pemahaman tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan
keracunan makanan, dan untuk mencegah kejadian di masa mendatang.
Saya berharap makalah ini dapat menjadi informasi dan berguna bagi
para profesional kesehatan, mahasiswa keperawatan, dan siapa saja yang tertarik
untuk belajar tentang asuhan keperawatan darurat untuk keracunan makanan dan
kontaminasi makanan. Terima kasih telah membaca dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca.

Hormat Saya,
Daftar Isi
Kata Pengantar.......................................................................................................................
Daftar Isi................................................................................................................................
I. Pendahuluan.....................................................................................................................

Latar Belakang.........................................................................................................

Rumusan Masalah....................................................................................................

Tujuan......................................................................................................................

II. BAB II Pembahasan........................................................................................................

A. Pengertian Keracunan Makanan.........................................................................

B. Etiologi................................................................................................................

C. Tanda dab Gejala................................................................................................

D. Pathway Keracunan Makanan............................................................................

E. Pengkajian pada Pasien dengan Keracunan Makanan........................................

F. Manajemen Kegawatdaruratan dengan Keracunan Makanan dan Bahan Makanan

III. Kesimpulan....................................................................................................................

Penyebab dan cara mencegah keracunan makanan.................................................

Pentingnya pengkajian, intervensi, dan evaluasi pada pasien dengan keracunan

Makanan..................................................................................................................

IV. Saran..............................................................................................................................

Pentingnya upaya pencegahan keracunan makanan................................................

Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien

dengan keracunan makanan.....................................................................................


Bab 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Keracunan makanan adalah kondisi di mana seseorang mengalami gejala tidak
menyenangkan setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan
bakteri, virus, jamur, atau zat kimia beracun. Keracunan makanan dapat terjadi di mana saja
dan pada siapa saja, dan merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi. Jika tidak segera
ditangani, keracunan makanan dapat menyebabkan komplikasi yang serius bahkan kematian.
Oleh karena itu, asuhan keperawatan kegawatdaruratan dengan keracunan makanan dan bahan
makanan sangat penting dalam memberikan perawatan yang tepat dan efektif pada pasien
yang mengalami keracunan makanan.
Di Amerika Serikat kecelakaan dan keracunan merupakan penyebab utama kematian
anak-anak . Lebih kurang 60% dari paparan keracunan yang dilaporkan, kejadian pada anak
berumur <6 tahun, dengan kematian <4%. Di RSCM/FK UI Jakarta dilaporkan 45 penderita
anak yang mengalami keracunan setiap tahunnya, sedangkan di RS dr. Soetomo Surabaya 15-
30 penderita anak yang datang untuk mendapatkan pengobatan Karen setiap tahun yang
sebagian besar karena kercunan hidrokarbon (45-60%), keracunan makanan, keracunan obat-
obatan, detergen dan bahan-bahan rumah tangga yang lain. Meskipun keracunan dapat terjadi
melalui saluran cerna, saluran nafas, kulit dan mukosa atau parental tetapi yang terbanyak
racun masuk melalui saluran cerna (75%) dan inhalasi (14%). Keracunan merupakan suatu
keadaan gawat darurat medis yang membutuhkan tindakan segera, keterlibatan dalam
memberikan pertolongan dapat membawa akibat yang fatal.
Mengingat resiko keracunan yang sangat berbahaya dan bahkan dapat menyebabkan
kematian dan mengingat bahwa keracunan sebagian besar adalah karena kecelakaan dan dapat
dicegah, maka usaha-usaha pencegahan hendaknya mendapat perhatian dan prioritas utama
dalam penanggulangan keracunan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja penyebab terjadinya keracunan makanan?
2. Bagaimana PATHWAY keracunan?
3. Bagaimana melakukan pengkajian pada pasien yang mengalami keracunan makanan
dan bahan makanan?
4. Bagaimana melakukan intervensi pada pasien yang mengalami keracunan makanan
dan bahan makanan?
5. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi pada pasien yang mengalami keracunan
makanan dan bahan makanan?
6. Bagaimana melakukan evaluasi pada pasien yang mengalami keracunan makanan dan
bahan makanan?

1.3 Tujuan:
1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan makanan dan bahan makanan serta
cara mencegahnya.
2. Untuk memahami pengkajian pada pasien yang mengalami keracunan makanan dan
bahan makanan.
3. Untuk mengetahui cara melakukan intervensi pada pasien yang mengalami keracunan
makanan dan bahan makanan secara tepat dan efektif.
4. Untuk mengetahui komplikasi yang dapat terjadi pada pasien yang mengalami
keracunan makanan dan bahan makanan serta cara mengatasinya.
5. Untuk memahami cara melakukan evaluasi pada pasien yang mengalami keracunan
makanan dan bahan makanan serta menilai efektivitas asuhan keperawatan
kegawatdaruratan yang diberikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keracunan Makanan


Racun adalah zat atau bahan yang bila masuk kedalam tubuh melalui mulut, hidung, suntikan
dan absorpsi melalui kulit atau digunakan terhadap organisme hidup dengan dosis relative
kecil akan merusak kehidupan atau mengganggu dengan serius fungsi hati atau lebih organ
atau jaringan.
Racun adalah zat yang ketika tertelan, terhisap, diabsorbsi, menempel pada kulit, atau
dihasilkan di dalam tubuh dalam jumlah yang relatif kecil menyebabkan cedera dari tubuh
dengan adanya reaksi kimia. Keracunan melalui inhalasi dan menelan materi toksik, baik
kecelakaan dan karena kesengajaan, merupakan kondisi bahaya yang mengganggu kesehatan
bahkan dapat menimbulkan kematian. Sekitar 7% dari semua pengunjung departemen
kedaruratan datang karena masalah toksik.
Keracunan adalah masuknya zat racun ke dalam tubuh baik melalui saluran pencernaan,
saluran pernafasan, atau melalui kulit atau mukosa yang menimbulkan gejala klinis.
Keracunan makanan adalah kondisi medis yang disebabkan oleh memakan makanan atau
minuman yang terkontaminasi dengan bakteri, virus, jamur, atau racun lainnya. Keracunan
makanan dapat terjadi karena berbagai faktor seperti makan makanan yang sudah
kadaluwarsa, makan makanan yang tidak dimasak dengan benar, atau makan makanan yang
terkontaminasi dengan bakteri atau virus.

B. Etiologi
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena keracunan
makanan, yaitu:
1. Konsumsi makanan yang terkontaminasi
2. Makanan yang tidak dimasak dengan benar
3. Makanan yang tidak disimpan dengan benar
4. Memakan makanan yang sudah kadaluwarsa
5. Memakan makanan yang terkontaminasi oleh hewan atau serangga
6. Tidak mencuci tangan dengan benar sebelum makan
Keracunan dapat terjadi karena berbagai macam penyebab yang mengandung bahan
berbahaya dan potensial dapat menjadi racun. Penyebab-penyebab tersebut antara lain:
- Polusi limbah industri yang mengandung logam berat.
- Bahan makanan yang terkontaminasi oleh mikroorganisme seperti kuman, bakteri,
protozoa, parasit, jamur beracun.
- Begitu pula berbagai macam obat jika diberikan melampaui dosis normal, tidak
menyembuhkan penyakitnya melainkan memberikan efek samping yang merupakan racun
bagi tubuh. 

C. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala keracunan makanan dapat bervariasi tergantung pada jenis bakteri atau
racun yang menyebabkannya. Beberapa gejala umum yang terjadi pada keracunan makanan
meliputi:
1. Mual dan muntah
2. Diare
3. Kram perut
4. Demam
5. Sakit kepala
6. Lemah dan lelah
7. Sakit perut

D. Pathway Keracunan Makanan dan Bahan Makanan


Keracunan makanan adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang mengalami gejala-gejala
yang tidak menyenangkan setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi
oleh bakteri, virus, jamur, parasit, atau bahan kimia beracun. Ada beberapa jalur yang dapat
menyebabkan terjadinya keracunan makanan, di antaranya:
A. Jalur oral Jalur oral adalah jalur yang paling umum terjadi pada keracunan makanan. Jalur
ini terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Bakteri atau toksin yang terdapat pada makanan atau minuman tersebut akan diabsorpsi ke
dalam saluran pencernaan dan menyebar ke seluruh tubuh.
B. Jalur pernapasan Jalur pernapasan dapat terjadi ketika seseorang menghirup bahan kimia
beracun yang terdapat pada makanan atau minuman. Jalur ini dapat terjadi pada saat memasak
makanan atau ketika bahan kimia beracun terlepas dari produk kimia yang digunakan untuk
membersihkan dapur.
C. Jalur kulit Jalur kulit terjadi ketika bahan kimia beracun pada makanan atau minuman
bersentuhan dengan kulit. Jalur ini terutama terjadi pada industri makanan dan minuman di
mana pekerja sering terpapar bahan kimia beracun.
Beberapa bahan makanan yang umumnya menyebabkan keracunan makanan adalah:
1. Daging dan ayam mentah atau kurang matang
2. Ikan dan makanan laut yang terkontaminasi
3. Telur mentah atau setengah matang
4. Susu segar yang tidak dipasteurisasi atau produk susu yang terkontaminasi
5. Sayuran dan buah-buahan yang terkontaminasi oleh bakteri, virus atau parasit
6. Bahan kimia beracun seperti pestisida dan logam berat yang terdapat pada makanan.
Pencegahan terhadap keracunan makanan dapat dilakukan dengan menghindari
makanan yang terkontaminasi, memasak makanan dengan baik, mencuci tangan secara
teratur, dan menyimpan makanan pada suhu yang aman. Jika terjadi gejala keracunan
makanan seperti mual, muntah, diare, atau demam, segera hubungi dokter atau pergi ke unit
gawat darurat terdekat.

E. Pengkajian Survey Primer dan Skunder Klien Keracunan Makanan dan Bahan
Makanan
Pengkajian survey primer dan skunder klien keracunan makanan dan bahan makanan
dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lengkap mengenai kondisi kesehatan klien,
penyebab terjadinya keracunan makanan, gejala yang dialami klien, serta tindakan yang
pernah dilakukan oleh klien sebelum datang ke unit pelayanan kesehatan. Berikut adalah
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengkajian survey primer dan skunder
pada klien keracunan makanan dan bahan makanan:

Pengkajian Survey Primer


Pada pengkajian survey primer, seorang tenaga medis atau perawat akan melakukan
wawancara dengan klien atau keluarga klien untuk mendapatkan informasi mengenai:
 Riwayat makanan yang dikonsumsi oleh klien sebelum mengalami keracunan
 Jenis makanan yang dikonsumsi oleh klien
 Waktu dan tempat klien mengonsumsi makanan yang menyebabkan keracunan
 Gejala yang dialami oleh klien
 Riwayat kesehatan dan riwayat alergi yang pernah dialami oleh klien
Pengkajian Survey Skunder
Pada pengkajian survey skunder, seorang tenaga medis atau perawat akan melakukan
pemeriksaan fisik untuk mengetahui kondisi kesehatan klien. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam melakukan pengkajian skunder adalah:
 Tanda-tanda vital klien seperti tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, dan frekuensi
pernapasan
 Tanda-tanda dehidrasi seperti kulit kering, mulut kering, dan produksi urine yang sedikit
 Gejala keracunan makanan seperti mual, muntah, diare, kram perut, dan sakit kepala
 Tanda-tanda infeksi seperti demam, bengkak, dan kemerahan pada kulit atau luka
 Tindakan medis yang sudah dilakukan oleh klien sebelum datang ke unit pelayanan
kesehatan seperti pemberian obat atau tindakan medis lainnya
Setelah melakukan pengkajian survey primer dan skunder, dokter atau perawat dapat
menentukan diagnosis dan memberikan pengobatan yang tepat untuk mengatasi keracunan
makanan atau bahan makanan yang dialami oleh klien. Selain itu, dokter atau perawat juga
dapat memberikan saran dan edukasi kepada klien mengenai cara-cara untuk mencegah
terjadinya keracunan makanan di masa yang akan datang.

F. Manajemen Kegawatdaruratan dengan Keracunan Makanan dan Bahan


Makanan
Manajemen kegawatdaruratan dengan keracunan makanan dan bahan makanan tergantung
pada jenis dan tingkat keparahan keracunan. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat
diambil dalam manajemen kegawatdaruratan dengan keracunan makanan dan bahan makanan:
a) Identifikasi penyebab keracunan makanan dan bahan makanan. Hal ini dapat membantu
dalam menentukan jenis keracunan dan memutuskan tindakan yang harus diambil.
b) Evaluasi gejala dan kondisi pasien. Gejala keracunan makanan dan bahan makanan dapat
bervariasi dari ringan hingga parah. Pasien yang mengalami gejala parah, seperti kesulitan
bernapas atau kejang-kejang, memerlukan perawatan medis segera.
c) Lakukan tindakan pertolongan pertama. Pemberian cairan seperti air putih atau oralit dapat
membantu mengatasi dehidrasi akibat diare atau muntah-muntah. Namun, jika pasien
mengalami gejala yang lebih parah, seperti kesulitan bernapas atau kejang-kejang, segera
hubungi layanan darurat medis.
d) Berikan perawatan medis yang sesuai. Perawatan medis dapat meliputi pemberian obat-
obatan untuk mengurangi gejala keracunan atau terapi cairan intravena untuk mengatasi
dehidrasi.
e) Pantau kondisi pasien. Setelah perawatan, penting untuk terus memantau kondisi pasien
untuk memastikan bahwa gejala keracunan telah berkurang atau hilang. Jika gejala tidak
kunjung membaik atau bahkan memburuk, segera hubungi layanan darurat medis.
f) Identifikasi dan tangani sumber keracunan. Setelah pasien menerima perawatan, langkah
selanjutnya adalah mengidentifikasi sumber keracunan dan mengambil tindakan untuk
mencegah terjadinya keracunan yang sama di masa depan.
Selain itu, pencegahan adalah tindakan terbaik untuk menghindari keracunan makanan dan
bahan makanan. Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:
a. Mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah menyiapkan makanan atau
makan.
b. Memasak makanan dengan benar dan memastikan bahwa makanan telah matang sempurna
sebelum disajikan.
c. Menjaga kebersihan dapur dan peralatan memasak.
d. Memilih makanan yang masih segar dan memperhatikan tanggal kedaluwarsa.
e. Menyimpan makanan dengan benar dan menjaga suhu makanan agar tetap aman untuk
dikonsumsi.
f. Menghindari makanan yang diproses secara tidak higienis atau yang tidak jelas asal-
usulnya.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah keracunan makanan dan bahan makanan adalah kondisi
medis yang sering terjadi dan dapat menyebabkan berbagai gejala seperti mual, muntah, diare,
kram perut, demam, dan sakit kepala. Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan
terkena keracunan makanan meliputi konsumsi makanan yang terkontaminasi, makanan yang
tidak dimasak dengan benar, makanan yang tidak disimpan dengan benar, memakan makanan
yang sudah kadaluwarsa, memakan makanan yang terkontaminasi oleh hewan atau serangga,
dan tidak mencuci tangan dengan benar sebelum makan. Diagnosa keracunan makanan dapat
ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Penanganan keracunan makanan meliputi
perawatan di rumah sakit atau rawat jalan dengan tujuan mengatasi dehidrasi dan gejala yang
terkait. Pathway keracunan makanan dapat terjadi melalui jalur oral, jalur pernapasan, dan jalur
kulit. Oleh karena itu, perawatan keperawatan sangat penting dalam mengatasi keracunan
makanan dan bahan makanan.

Anda mungkin juga menyukai