Mata Kuliah
Askep Gadar Medik & Kelompok Khususs
Dosen Pengampu
Ns. Andi Parellangi.,M.Kep.M.H.(AP)
Disusun Oleh:
KELOMPOK 5
Hormat Saya,
Daftar Isi
Kata Pengantar.......................................................................................................................
Daftar Isi................................................................................................................................
I. Pendahuluan.....................................................................................................................
Latar Belakang.........................................................................................................
Rumusan Masalah....................................................................................................
Tujuan......................................................................................................................
B. Etiologi................................................................................................................
III. Kesimpulan....................................................................................................................
Makanan..................................................................................................................
IV. Saran..............................................................................................................................
1.3 Tujuan:
1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan makanan dan bahan makanan serta
cara mencegahnya.
2. Untuk memahami pengkajian pada pasien yang mengalami keracunan makanan dan
bahan makanan.
3. Untuk mengetahui cara melakukan intervensi pada pasien yang mengalami keracunan
makanan dan bahan makanan secara tepat dan efektif.
4. Untuk mengetahui komplikasi yang dapat terjadi pada pasien yang mengalami
keracunan makanan dan bahan makanan serta cara mengatasinya.
5. Untuk memahami cara melakukan evaluasi pada pasien yang mengalami keracunan
makanan dan bahan makanan serta menilai efektivitas asuhan keperawatan
kegawatdaruratan yang diberikan.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Etiologi
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena keracunan
makanan, yaitu:
1. Konsumsi makanan yang terkontaminasi
2. Makanan yang tidak dimasak dengan benar
3. Makanan yang tidak disimpan dengan benar
4. Memakan makanan yang sudah kadaluwarsa
5. Memakan makanan yang terkontaminasi oleh hewan atau serangga
6. Tidak mencuci tangan dengan benar sebelum makan
Keracunan dapat terjadi karena berbagai macam penyebab yang mengandung bahan
berbahaya dan potensial dapat menjadi racun. Penyebab-penyebab tersebut antara lain:
- Polusi limbah industri yang mengandung logam berat.
- Bahan makanan yang terkontaminasi oleh mikroorganisme seperti kuman, bakteri,
protozoa, parasit, jamur beracun.
- Begitu pula berbagai macam obat jika diberikan melampaui dosis normal, tidak
menyembuhkan penyakitnya melainkan memberikan efek samping yang merupakan racun
bagi tubuh.
E. Pengkajian Survey Primer dan Skunder Klien Keracunan Makanan dan Bahan
Makanan
Pengkajian survey primer dan skunder klien keracunan makanan dan bahan makanan
dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lengkap mengenai kondisi kesehatan klien,
penyebab terjadinya keracunan makanan, gejala yang dialami klien, serta tindakan yang
pernah dilakukan oleh klien sebelum datang ke unit pelayanan kesehatan. Berikut adalah
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengkajian survey primer dan skunder
pada klien keracunan makanan dan bahan makanan:
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah keracunan makanan dan bahan makanan adalah kondisi
medis yang sering terjadi dan dapat menyebabkan berbagai gejala seperti mual, muntah, diare,
kram perut, demam, dan sakit kepala. Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan
terkena keracunan makanan meliputi konsumsi makanan yang terkontaminasi, makanan yang
tidak dimasak dengan benar, makanan yang tidak disimpan dengan benar, memakan makanan
yang sudah kadaluwarsa, memakan makanan yang terkontaminasi oleh hewan atau serangga,
dan tidak mencuci tangan dengan benar sebelum makan. Diagnosa keracunan makanan dapat
ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Penanganan keracunan makanan meliputi
perawatan di rumah sakit atau rawat jalan dengan tujuan mengatasi dehidrasi dan gejala yang
terkait. Pathway keracunan makanan dapat terjadi melalui jalur oral, jalur pernapasan, dan jalur
kulit. Oleh karena itu, perawatan keperawatan sangat penting dalam mengatasi keracunan
makanan dan bahan makanan.