Disusun Oleh
FAKULTAS KESEHATAN
PURWOKERTO
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME, karena Modul Materi
Keracunan mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat telah berhasil disusun. Buku ini
diharapkan dapat membantu mahasiswa atau pembaca untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran pada pengabdian masyarakat, melatih pola berpikir kritis dan logis,
melatih ketrampilan dan melatih sikap profesional melalui berbagai pengalaman belajar.
Penyusun berharap bahwa buku panduan ini dapat dipergunakan untuk menjadi
pegangan dalam menempuh pembelajaran.
Tim Penyusun
A. Pengertian ......................................................................................... 2
B. Tanda dan Gejala .............................................................................. 2
C. Penanganan ....................................................................................... 5
D. Dampak dari Keracunan ................................................................... 8
A. Kesimpulan ....................................................................................... 9
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diperkirakan satu dari tiga orang penduduk di negara maju mengalami
keracunan pangan setiap tahunnya. Sebagian masyarakat Indonesia masih memiliki
pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang sanitasi yang sedangkan sebagian
masyarakat tidak memiliki sumur, tidak memiliki jamban serta kamar mandi di
rumah, sehingga mempermudah penyebaran bakteri ke makanan maupun peralatan
rumah tangga (Khoiron & Rokhmah, 2015). Perilaku masyarakat yang buruk dapat
diperbaiki melalui pendidikan kesehatandengan tujuan agar masyarakat berperilaku
sesuai dengan nilai-nilaikesehatan (Notoatmodjo, 2010).
Keracunan makanan merupakan salah satu masalah yang dapat menyebabkan
kematian. Menurut data World Health Organization (WHO), ada dua juta orang
meninggal tiap tahun akibat keracunan makanan dan minuman. Di Indonesia, sekitar
200 kasus keracunan makanan terjadi tiap tahunnya (WHO, 2016). Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) mencatat di Indonesia kurun waktu 2011 dan 2015,
produk makanan yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan meningkat
sekitar 35 persen. Di antaranya sejumlah zat berbahaya yang digunakan sebagai zat
adiktif untuk makanan dan adanya kontaminasi mikrobial. Pada tahun2013 sampai
2015, laporan tentang keracunan makanan yang serius meningkat dari 48 menjadi 61
kasus di 34 provinsi (BPOMRI, 2015). Pada tahun 2016-2017 kejadian luar biasa
keracunan makanan terdapat 31 kasus di provinsi Jawa Timur (KEMKES RI, 2017).
B. Tujuan
a. Menjelaskan mengenai pengertian racun dan keracunan makanan.
b. Menjelaskan mengenai tanda dan gejala keracunan makanan.
c. Menjelaskan mengenai penatalaksanaan keracunan makanan.
C. Manfaat
Manfaat dari buku ini adalah memberikan informasi yang positif kepada masyarakat
untuk meningkatkan pengetahuan tentang keracunan.
Sumber : indozone.id
Sumber : kaskus.co.id
C. Penanganan
Pertolongan pertama keracunan makanan noncorosive agent yang dapat
dilakukan yaitu dengan mengupayakan penderita untuk memuntahkan zat atau
makanan yang telah dikonsumsi penderita. Cara yang bisa dilakukan untuk
merangsang muntahan adalah dengan memberikan minuman susu. Selain itu, cara
yang bisa dilakukan adalah dengan meminum segelas air yang telah dicampur
dengan satu sendok teh garam dan berikan minuman teh pekat (Junaidi, 2011).
Pertolongan pertama keracunan makanan adalah dengan minum air putih yang
banyak, pemberian larutan air yang telah dicampur dengan garam. Pertolongan
pertama yang bisa dilakukan adalah dengan mengganti cairan dan elektrolit yang
hilang akibat muntah atau diare (Hardiman, 2014).
Sutawijaya (2010) menjabarkan tindakan kegawat daruratan pada korban
keracunan pangan antara lain:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keracunan makanan adalah keadaan darurat yang diakibatkan masuknya suatu
zat atau makanan ke dalam tubuh melalui mulut yang mengakibatkan bahaya
bagi tubuh (Junaidi, 2011).
Gejala keracunan jenis ini bervariasi mulai dari mual, muntah sampai kejang-
kejang, tergantung jumlah racun yang masuk dalam tubuh (Sutawijaya, 2010)