Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktikum Kimia Reaksi Elektrolisis

I.            JUDUL           : Laporan Praktikum Kimia ‘Reaksi Elektrolisis’)


II.         TUJUAN       : Untuk mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada
reaksielektrolisis larutan kalium iodida (KI)

III. ALAT DAN BAHAN


a.    Alat Praktikum            :

No Nama Alat Ukuran Jumlah


1. Pipet tetes 2
2. Pipa U 1
3. Power supply 1
4. Corong 1
5. Gelas kimia 100 mL 2
6. Statip dan klep 1
7. Kabel 2
( Score 3)

b.    Bahan Praktikum         :

No Nama Bahan Ukuran Jumlah


1. Larutan Kalium Iodida (KI) 50 mL
2. Elektroda C - 2
3. Indikator fenolflatein - 10 mL
4. Amilum - 10 mL

VI.    CARA KERJA                 :
a.    Elektrolisis larutan kalium iodida (KI)
1)        Menyediakan alat dan bahan.
2)        Menyusun rangkaian sesuai dengan gambar berikut.
3)        Mengisi pipa U dengan larutan kalium iodida (KI) sebanyak ± 50 mL.
4)        Menyalakan power supply kurang lebih selama 3-5 menit dan mengamati perubahan yang
terjadi di Katoda dan Anoda.
5)        Mencatat hasil pengamatan tersebut.
6)        Memberi indikator fenolftalein pada tabung reaksi baik dari larutan Anoda maupun Katoda,
masing-masing sebanyak 5 mL
7)        Memberi amilum pada tabung reaksi baik dari larutan Anoda maupun Katoda,
8)    Mencatat hasil pengamatan tersebut.

V. HASIL PENGAMATAN            :
 Elektrolisis larutan kalium iodida (KI)

Cairan dalam Perubahan Perubahan setelah Perubahan setelah


ruang elektrolisis ditambah fenolftalein ditambah amilum
Ada perubahan warna
(dari kuning
Sedikit gelembung,
kecoklatan
terjadi perubahan
menjadi coklat
Anoda warna dari tidak Tidak berwarna
kehitaman),
berwarna menjadi
menandakan bahwa di
kuning kecoklatan
anoda mengandung
iodin
Tidak ada perubahan
Banyak gelembung,
warna, menandakan
Katoda tidak terjadi Warna menjadi merah
bahwa di katoda tidak
perubahan warna
mengandung iodin

VI. PEMBAHASAN                    :
a.    Elektrolisis larutan kalium iodida (KI)
1)   Zat yang menjadi hasil elektrolisis di ruang anoda adalah I2, karena setelah ditetesi amilum,
larutan berubah warna menjadi coklat kehitaman
2)    Di ruang katoda setelah reaksi elektrolisis terbentuk ion    OH-, karena setelah ditetesi PP larutan
berubah menjadi merah

VII. PERTANYAAN
1)   Tuliskan persamaan setengah reaksi yang terjadi pada :
Katoda        : 2H2O + 2e                 → H2 + 2OH-
Anoda         :2I-                               → I2 + 2e
                      2H2O                         → 2OH- +I2 + H2
                   ( Score 3)
2)   Berikan penjelasan mengenai hasil elektrolisis tersebut.
Jawaban     :    Pada katoda menghasilkan gas H2 dan larutan bersifat basa karena setelah ditetesi
indikator fenolftalein terjadi perubahan warna menjadi merah muda. Pada anoda menghasilkan
I2 karena setelah ditetesi amilum terjadi peruBahan warna menjadi lebih pekat.

3)   Kesimpulan apakah yang dapat ditarik setelah melakukan percobaan elektolisis tersebut?
Jawaban     :    Pada katoda mengasilkan zat I2 sedangkan pada anoda     menghasilkan gas H2 dan
ion OH-.

I. JUDUL PRAKTIKUM : HIDROLISIS GARAM


II.   TUJUAN :
1.      Menentukan sifat garam yang terhidrolisis
2.      Menelusuri senyawa pembentukan garam
III.    ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
1.      Pipet tetes 1.      Larutan NaCl
2.      Pelat tetes 2.      Larutan NH4Cl
3.      Larutan Na2CO3
4.      Larutan CH3COONa
5.      Larutan (NH4)2SO4

IV     CARA KERJA
1)      Siapkan pelat tetes dan letakkan potongan kertas lakmus merah dan lakmus biru pada setiap
lekukan
2)      Tetesi kertas lakmus pada lekukan satu dengan larutan NaCl, lekukan dua dengan NH4Cl dan
seterusnya sampai semua larutan teruji dengan kertas lakmus
3)      Amati perubahan warna kertas lakmus

V.      HASIL PENGAMATAN

Larutan garam Basa pembentuk Asam pembentuk Sifat


Rumus kimia Kuat /lemah Rumus kimia Kuat/lemah
NaCl NaOH Basa kuat HCl Asam kuat Netral
NH4Cl NH4OH Basa lemah HCl Asam kuat Asam
Na2CO3 2NaOH -
Basa kuat H2CO3 Asam lemah Basa
CH3COONa NaOH Basa kuat CH3COOH Asam lemah Basa
(NH4)2SO4 2NH4 Basa lemah H2SO4 Asam kuat Asam
( Score 4)

RUMUS SENYAWA LAKMUS MERAH LAKMUS BIRU SIFAT GARAM


NaCl MERAH BIRU NETRAL
NH4Cl MERAH MERAH ASAM
Na2CO3 BIRU BIRU BASA
CH3COONa BIRU BIRU BASA
(NH4)2SO4 MERAH MERAH ASAM
VI. PEMBAHASAN
 Hidrolisis parsial adalah hidrolisis yang terjadi pada garam yang terbentuk dari asam kuat-basa
lemah atau asam lemah-basa kuat.
Garam dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis parsial, larutannya bersifat asam.
Garam dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis parsial dan larutannya bersifat basa.
 Garam dari asam kuat dan basa kuat mengalami bersifat netral ( tergantung pada harga Ka asam

dan Kb basa pembentuknya) ka=kb

VII. PERTANYAAN
1.      Berdasarkan percobaan diatas, kesimpulan apakah yang dapat anda ambil tentang sifat
larutan garam di dalam air?
Jawab : Sifat larutan garam dalam air ada tiga macam yaitu netral, basa dan asam. Yang bersifat
netral adalah NaCl  , yang bersifat basa adalah Na2CO3 dan CH3COONa, dan yang bersifat asam
adalah (NH4)2SO4 dan NH4Cl
2.      Adakah hubungan antara asam dan basa pembentuk garam dengan sifat larutan garam di
dalam air? Jelaskan.
Jawab :
  Garam yang berasal dari basa kuat dan asam kuat larutannya dalam air bersifat netral.
  Garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah larutannya dalam air bersifat basa.
  Garam yang berasal dari basa lemah dan asam kuat larutannya dalam air bersifat asam.

         Larutan garam NH4Cl (aq) → NH4+ (aq) + Cl- (aq)


Reaksi hidrolisis:
          NH4+ (aq) + H2O      NH4OH(aq) + H+ (aq)
          Cl-(aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
          ( hidrolisis parsial)
         Larutan garam Na2CO3(aq) → 2Na+(aq) + CO32-(aq)
Reaksi Hidrolisis :
CO32-(aq) + 2H2O(l) → H2CO3(aq) + 2OH-(aq)
2Na+(aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi

         Larutan garam CH3COONa → Na+ + CH3COO-


Reaksi Hidrolisis :
CH3COO-(aq) + H2O(l) → CH3COOH(aq) + OH-(aq)
Na+(aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi

         Larutan garam (NH4)2SO4 → 2NH4  + SO4 2-


Reaksi Hidrolisis :
2NH4(aq) + H2O(l) → NH4OH(aq) + H+(aq)
SO4 2-aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
(Hidrolisis parsial/sebagian)

I. JUDUL PERCOBAAN : REAKSI KIMIA

II. TUJUAN :

untuk mengamati reaksi-reaksi kimia yang berlangsung atau terjadi dengan


melihat perubahan-perubahannya.
III ALAT DAN BAHAN

1. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi

2. Pipet tetes

3. Larutan HCl

4. Pita Magnesium

5. Larutan Pb(NO3)2

6. Larutan KI

IV CARA ATAU LANGKAH KERJA

Percobaan 1 :
1. Siapkan 3 mL larutan KI dan 3 mL larutan ( 3 mL ± 3 Cm)

7. Tuangkan Larutan KI kedalam larutan Pb(NO3)2

2. Lihat perubahan yang terjadi dan catat

Percobaan 2 :
1. Siapkan 3 mL larutan HCl pekat
2. Masukan kurang lebih 2 cm pita magnesium yang sudah di amplas
3. Lihat perubahan yang terjadi dan catat

V. HASIL PENGAMATAN
NO REAKSI KIMIA HASIL PENGAMATAN

1 Pb(NO3)/+ KI

2 Mg + HCl

VI. PEMBAHASAN
Reaksi kimia adalah reaksi merupakan reaksi pemutusan dan pembentukan ikatan kembali . Ciri-
ciri reaksi kimia meliputi perubahan waran, perubahan suhu, terbentuknya gas dan terbentuknya
endapan.

Pada percobaan 1 reaksi antara larutan PbNO3 dan larutan KI menunjukan reaksi kimia yang
ditandai dengan perubahan warna dan terbentuknya endapan

Pada percobaan 2 reaksi antara HCl dan pira Magnesium ditandai dengan terbentunya
gelembung gas dan perubahan suhu

PERTANYAAN

1. Tuliskan persamaan reaksi pada percobaan 1 dan 2

2. Gejala/perubahan apa yang menyertai reaksi kimia pada percobaan 1 dan 2

3. Kesimpulan apa yang dapat diambil setelah melakukan percobaan

Anda mungkin juga menyukai