Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR

ACARAV

IDENTIFIKASI MAKROMOLEKUL DAN GUGUS FUNGSI SENYAWA


ORGANIK

DISUSUN OLEH

MUHAMMAD JARUL ROZKI

G1B022022

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MATARAM

2022
ACARA V
IDENTIFIKASI MAKROMOLEKUL DAN GUGUS FUNGSI SENYAWA
ORGANIK

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Menentukan reaksi identifikasi ikatan rangkap pada senyawa karbon
alifatik.
b. Menentukan sifat-sifat karbohidrat secara kualitatif.
2. Waktu Praktikum
Senin, 26 September 2022
3. Tempat Praktikum
Lantai II, laboratorium Kimia Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam,Universitas Mataram.
Waktu Praktikum
Hari, tanggal Bulan Tahun
3. Tempat Praktikum
Lantai II, laboratorium Kimia Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam,Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI
Karbohidrat memiliki fungsi sebagai pusat metabolisme,struktur
dan penyangga.Karbohidrat dapat diidentifikasi berdasarkan sifat-
sifatnyamenurut pembagian jenisnya, yaitu monosakarida,oligosakarida
dan polisakarida. Monosakarida adalah suatu karbohidrat yang tidak dapat
di hidrolisis menjadi molekul yang lebih sederhana lagi. Glukosa dan
Fruktosa termasuk ke dalam golongan monosakarida.Sukrosa merupakan
disakarida yang terdiri dari dua molekul monosakarida. Selulosa
merupakan polisakarida karena terbentuk dari beberapa ribu molekul
glukosa yang berikatan bersama-sama. Jika di hidrolisis, polisakarida akan
terurai menjadi molekul-molekul monosakaridanya (sulistiyono,2017 : 8)
Reagen Benedict (juga disebut larutan Benedict/uji Benedict)
adalah reagen yang digunakan untuk menguji keberadaan gula pereduksi
seperti
glukosa.Reagen ini terdiri dari natrium karbonat (Na2CO3),natrium sitrat
(C6H5O7Na3) dan tembaga (II) sulfat.5H2O. Ion Cu2+ berfungsi sebagai
agen pengoksidasi dalam larutan alkali, ion sitrat berfungsi sebagai agen
pengompleks untuk menjaga ion tembaga dalam larutan, tanpa ion sitrat,
tembaga hidroksida akan mengendap. Ion sitrat tidak mampu mereduksi
Cu2+ menjadi Cu+,sehingga proses reduksi dilakukan oleh gula pereduksi.
Uji Benedict didasarkan pada reduksi dari Cu2+ menjadi Cu+(Cu2O)
dalam larutan basa alkali sitrat oleh gula pereduksi. Tembaga (I) oksida
tidak larut dalam air sehingga mengendap. Warna dari Cu2O tergantung
pada jumlah sampel yang akan menunjukkan endapan warna oranye,
kuning, dan merah bata (hermanto dkk, 2020 : 405).
Berdasarkan bentuk karbonnya,senyawa karbon di bedakan
menjadi senyawa alifatik dan senyawa siklik. Senyawa alifatik yaitu
senyawa karbon yang rantai karbonnya terbuka.berdasarkan jenis ikatannya
senyawa alifatik dibedakan menjadi dua,yaitu senyawa alifatik jenuh dan
senyawa alifatik tak jenuh. Alifatik jenuh, ikatan antar C-nya ikatan
tunggal.alifatik tak jenuh,ikatan antar C-nya terdapat ikatan rangkap 2 atau
rangkap 3 (Sutardi,2016:9).
Pemecahan karbohidrat komplaks menjadi sederhana metode
yang di gunakan adalah metode hidrolisis Hidrolisis adalah ciri reaksi
kimia yang dekomposisi di mana salah satu reaktan adalah air dan biasanya
air tersebutlah yang dipergunakan untuk memutus ikatan kimia dalam
reaktan lainnya. Persamaan umum dari reaksi hidrolisis adalah: Reaksi
hidrolisis organik melibatkan reaksi air dan ester.Proses hidrolisis pati yaitu
pengubahan molekul pati menjadi monomernya atau unit-unit penyusunnya
seperti glukosa (fitri dan fitriana, 2020 : 50-51).

C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM

1. Alat
a. Batang pengaduk
b. Gelas kimia
c. Pipet volume 2 mL
d. Pipet volume 5 mL
e. Pipet tetes
f. Penjepit tabung reaksi
g. Rubber blub
h. Rak tabung reaksi
i. Tabung reaksi

j. Water bath

2. Bahan
a. Larutan amilum ( C6H10 O5) 3 ml
b. Larutan aquades ( H2O) 3 ml
c. Larutan asam klorida pekat (HCl) 3 tetes
d. Larutan asam sulfat pekat (H2SO4)
e. Larutan fruktosa ( C6H12 O6) 2 ml
f. Larutan glukosa ( C6H12 O6) 2 ml
g. Larutan iodine(I)
h. Larutan kalium permanganat (KMnO4)
i. Larutan kloroform 2 ml
j. Larutan Molisch 2 ml
k. Larutan natrium hidroksida(NaOH)
l. Larutan Reagen benedict 2 ml
m. Larutan Sukrosa ( C12H22 O11) 3 ml
n. Margarin
o. Minyak goring
p. Minyak kelapa
q. Minyak zaitun
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Identifikasi ikatan rangkap pada senyawa karbon alifatik .
a. Dilarutkan 2 mL minyak kelapa dalam 2 mL kloroform pada
tabung reaksi 1.
b. Dimasukkan 2 mL kloroform ke dalam tabung reaksi lain (tabung
reaksi 2).
c. Diteteskan beberapa tetes larutan brom ke dalam minyak kelapa
dalam tabung reaksi 1. Diamati warna larutan brom, diamati
perubahan warna brom setelah diteteskan ke dalam tabung 1.
d. Diteteskan larutan brom ke dalam tabung reaksi 2. Jumlah tetes
larutan brom harus sama dengan jumlah tetes yang digunakan pada
tabung reaksi 1. Diamati warna larutan pada tabung reaksi 2.
e. Dibandingkan warna larutan dalam tabung reaksi 1 dengan warna
larutan dalam tabung reaksi 2.
f. Diulangi prosedur kerja a sampai dengan e digunakan larutan
kalium permanganat sebagai pengganti larutan brom.
2. Uji Karbohidrat
a. Tes Benedict
- Masing-masing sebanyak 2 mL larutan benedict dimasukkan ke
dalam 4 tabung reaksi berlabel (glukosa, fruktosa, sukrosa, dan
amilum), kemudian ditambahkan 2 tetes karbohidrat tersebut.
- Dipanaskan dalam waterbath selama 2 menit dan diamati apa
yang terjadi.
b. Tes Molisch
- Masing-masing sebanyak 2 tetes pereaksi molisch dimasukkan
ke dalam 4 tabung reaksi yang sudah berisi 2 mL glukkoa,
fruktosa, sukrosa, dan amilum.
- Tabung dikocok, kemudian dimiringkan dan ditambahkan 2
mL larutan H2SO4 secara perlahan-lahan.
- Diamati perubahan yang terjadi dan dibandingkan keempat
tabung tersebut.
c. Hidrolisa Disakarida
- Larutan sukrosa 2 % diambil masing-masing sebanyak 3 mL
dan dimasukkan pada tabung reaksi berlabel.
- Pada tabung reaksi no 1 ditambahkan 3 mL air dan 3 tets HCl 1
M.
- Dipanaskan tabung tersebut pada air mendidih selama 5 menit.
- Didnginkan dalam suhu ruang dan netralkan dengan NaOH 1
M.
- Ditambahkan reagen benedict.
- Dibandingkan dengan tabung reaksi no 2 yang hanya berisi
sukrosa, aquades 3 tetes, reagen benedict.
d. Hidrolisa Polisakarida
- Larutan amilum 2 % masing-masing sebanyak 3 mL
ditempatkan pada 2 tabung reaksi yang berbeda.
- Tabung no 1 ditambahkan 3 tetes kemudian dipanaskan.
Diambil satu tetes dan dimasukkan dalam tabung no 2 yang
ditambahkan iodium beberapa tetes sampai terjadi perubahan
warna.
- Diamati apa yang terjadi.
- Sisa larutan dinetralkan dengan NaOH 1 M
- Ditambah reagen benedict.
- Dipanaskan kembali dan diamati.
- Dibandingkan dengan tabung no 2 yang hanya berisi amilum
dengan iodium.
E. HASIL PENGAMATAN
1. Identifikasi ikatan rangkap pada senyawa karbon alifatik.
a. Identifikasi menggunakan larutan kalium permanganat (KMnO4)

No Prosedur kerja Hasil pengamatan

1 Tabung I Warna awal minyak kelapa


+2 ml minyak berwarna kuning, warna awal
kelapa klorofom berwarna bening, dan
+ 2 ml klorofom warna awal KMnO4 berwarna
+2 ml larutan ungu. Minyak kelapa setelah di
KMnO4 tambahkan klorofom berwarna
berwarna agak kuning pudar dan
pada saat di tambahkan KMnO4,
KMnO4 tidak terlarut dalam
klorofom dan membentuk
gelembung .

2 Tabung II Warna awal klorofom berwarna


bening , Ketika ditambahkan
+ ml klorofom KMnO4 yang berwarna ungu ,
+ larutan KMnO4 larutan KMnO4 tidak larut dalam
klorofom dan membentuk
gelembung 2x agak besar.

2. Uji karbohidrat
a. Tes benedict

No Prosedur kerja Hasil pengamatan

1 Tabung I Warna awal glokosa berwarna


bening dan warna awal
+ 2 ml glokosa benedict berwarna biru tua .
larutan glokosa setelah
+ 2 ml benedict
ditambahkan larutan
Dipanaskan selama 2 benedict ,glukosa berubah
menit menjadi warna merah bata
tidak bias tercampur.

2 Tabung II Warna awal froktosa berwarna


bening dan warna awal
+ 2 mL larutan benedict berwarna biru
fruktosa Setelah fruktosa dicampurkan
dengan benedict berubah
+ 2 ml larutan
warna menjadi warna merah
benedict
bata .dan tidak bias tercampur
Dipanaskan selama 2
menit

3 Tabung III Warna awal amilum berwarna


+2 ml larutan amilum bening dan warna awal
+2 ml larutan benedict berwarna biru setelah
benedict dicampur tidak mengalami
Dipanaskan selama 2 perubahan
menit

4 Tabung IV Warna awal benedict


+ 2 ml larutan sukrosa berwarna biru dan warna awal
+ 2 ml larutan bening setelah ditambahkan
benedict benedict terlihat bening tapia
Dipanaskan selama 2 da warna merah hijau
menit

b. Tes Molisch

No Prosedur kerja Hasil pengamatan

1 Tabung I Warna awal glukosa berwarna


+ 2 ml molisch bening dan warna awal molicsh
+ 2 ml glukosa berwarna merah bata . glukosa
Dikocok setelah dicampurkan denga
+H2SO4 molisch dikocok menghasilkan
warna coklat dan setelah
ditambahkan H2SO4 berubah
warna menjadi kuyning dan
membentuk edapan merah bata

2 Tabung II Fruktosa berwarna awal bening


dan warna awal molicsh
+ 2 ml frukrosa berwarna merah bata . froktosa
setelah dicampurkan dengan
+ 2 ml molisch
molisch dikocok menghasilkan
Dikocok warna coklat . setelah
ditambahkan H2SO4 berubah
+ H2SO4 warna menjadi biru kehitaman

3 Tabung III Amilum berwarna awal bening


+ 2 ml amilum dan molicsh berwana awal
+2 ml molicsh merah bata . amilum setelah
Dikocok dicampurkan dengan molicsh
+ H2SO4 dan dikocok menghasilkan
warna coklat setelah
ditambahkan H2SO4 berubah
warna menjadi kuning keruh

4 Tabung IV Sukrosa berwarna awal bening


+ 2 ml sukrosa dan molisch berwarna awal
+2 ml molicsh merah bata . sukrosa
Dikocok dicampurkan molicshdan
+H2SO4. dikocok tidak mengalami
perubahan warna dan setelah
ditambahkan H2SO4. berubah
warna menjadi biru kehitaman

c. Hidrolisa Disakarida

No Prosedur kerja Hasil pengamatan

1 Tabung I Sukrosa berwarna awal


bening , hcl pekat berwarna
+ 3 ml sukrosa awal bening dan benedict
berwarna biru . sukrosa
+ 3 tetes HCl pekat
dicampurkan dengan hcl pekat
+ 3 benedict tidak mengalami perubahan
warna tetap berwarna bening
Dipanaskan selama setelah ditambakan dengan
5 menit benedict baru terjadi perubahan
warna menjadi warna biru
Didinginkan pada setelah dipanaskan kemudian di
suhu ruang dinginkan di suhu ruang dan di
Dinetralkan dengan netralkan dengan NaOH
NaOH 1 M menjadi warna bening . larutan
benedict yang berwarna biru
+ pereaksi benedict menjadi berwarna kuning
bening

2 Tabung II Sukrosa berwarna awal bening


+ sukrosa dicampurkan dengan air yang
+air berwarna bening menghasilkan
+ reagen benedict warna bening setelah di
tambahkan reagen benedict
berwarna biru berubah menjadi
warna biru

d. Hidrolisa Polisakarida

No Prosedur kerja Hasil pengamatan

1 Tabung I Warna awal amilum berwarna


bening dan dicampurkan
+ 3 ml amilium dengan HCl pekat yang warna
awalnya bening menghasilakn
+ 3 tetes hcl pekat
warna bening setelah
Dipanaskan dipanaskan selama 5 menit
tidak mengalami perubahan
+NaOH warna apapun. Setelah di
tambahkan NaOH dan reagen
+reagen benedict benedict tidak mengalami
perubahan warna atau bening

2 Tabung II Warna awal amilum berwarna


+ 3 ml amilium bening di tambahkan dengan
+ iodium iodium berubah warna menjadi
biru tua

F. ANALISIS DATA
1. Identifikasi ikatan rangkap pada senyawa karbon alifatik.
a. Identifikasi menggunakan larutan kalium permanganate (KMnO4)
Tabung 1

Tabung 2

2. Uji Karbohidrat
a. Tes Benedict
1. Glukosa
2. Fruktosa

3. Sukrosa

4. Amilum
b. Tea Molisch

c. Hidrolisa Disakarida

d. Hidrolisa Polisakarida
G. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini yaitu tentang identifikasi makromolekul dan
gugus fungsi senyawa organic,yang bertujuan untuk menentukan reaksi
identifikasi ikatan rangkap pada senyawa karbon alifatik dan menentukan
sifat-sifat karbohirat secara kualitatif.Karbohidrat merupakan
makromolekul yang terdiri dari karbon,hydrogen dan oxygen dengan
rumus umum Cn(H2O)m.Berdasarkan gugus fungsinya karbohidrat terbagi
menjadi monosakarida dan polisakarida.
Pada praktikum ini ada dua uji coba, yaitu uji identifikasi iktan
rangkap senyawa karbon dan uji karbohidrat.Pada uji coba senyawa
karbon alifatik digunakan minyak kelapa,minyak zaitun,minyak goring
dan margarin yang akan dicampurkan dengan kloroform dan ditambahkan
KmNO4 .Uji karbihidrat menggunakan 2 tes yaitu tes benedict dengan
larutan benedict bewarna biru dan tes molisch dengan laurutan molisch
bewarna kuning.Untuk tes benedict larutan karbohidrat di panaskan
melalui waterbath.
Uji identifikasi ikatan rangkap senyawa karbon alifatik
diidentifiksi dengan larutan KmNO4. Menggunakan lima buah tabung
reaksi .Setiap tabung secara berurutan berisi minyak kelapa dan
kloroform,klorofrom saja,minyak zaitun dan kloroform,minyak goreng
dan kloroform,yang terakhir berisi margarin dan kloroform.Pada awalnya
warna larutan bening kemudian setelah setiap tabung diberikan larutan
KmNO4 yang bewarna ungu terjadi reaksi,terbentuknya cincin ungu
bergelembung .Tabung yang hanya berisi kloroform menghasilkan cincin
ungu yang berukuran lebih besar dari yang ada minyak atau margarin.
Cincin itu terbentuk karena KmNO4 merupakan pelarut polar sedangkan
kloroform bersifat non polar.Kloroform digunakan untuk minyak karena
minyak merupakan senyawa non polar dan kloroform adalah pelarut non
polar.
Uji benedict adalah uji yang digunakan untuk menguji
keberadaan gula pereduksi dalam satu sampel.Larutan benedict menguji
keberadaan gugus aldehida dan keton pada gula aldose dan ketosa..
Metode ini memanfaatkan reaksi kimia antara gula pereduksi dengan ion
tembaga yang menghasilkan endapan berwarna merah bata. Warna
tersebut berasal dari senyawa tembaga (I) oksida yang terbentuk dari hasil
reaksi. Uji benedict ini menggunakan 4 tabung dengan masing-masing
berisi larutan secara berurutan yaitu glukosa,fruktosa,sukrosa dan
amilum.setiap tabung kemudian ditambahkan larutan benedict dan
dipanaskan dengan waterbath.Hasil positif didapatkan oleh glukosa dan
fruktosa dengan adanya endapan warna merah bata.Hasil negative didapat
oleh sukrosa karena sudah tidak memiliki gugus gula pereduksi dan
amilum karena ikatan antara amilum dengan iod bersifat semu hanya ada
saat dingin dan hilang setelah dipanasakan.

Uji molish adalah tahap kedua pada percobaan ini,tepatnya uji


karbohidrat. Uji molisch dilakukan untuk mengetahui adanya karbohidrat.
Uji didasarkan oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat
membentuk cincin fulfural yang berwarna ungu. Larutan dikatakan
berhasil terhadap percobaan uji molisch yaitu ditandai dengan munculnya
cincin ungu dipermukaan antara lapisan asam dan lapisan basa.Hasil
positif untuk glukosa dan fruktosa adalah endapan bewarna ungu
sedangkan untuk sukrosa dan pati tetap bewarna cokelat tua. Dari
praktikum yang dilakukan hasil reaksinya dengan reagen molisch masing-
masing adalah glukosa merah bata sukrosa,fruktosa dan amilum/pati
bewarna biru tua(mendekati ungu).Jadi untuk setiap percabaan
mendaptkan hasil negative kecuali tabung yang berisi fruktosa.Hal ini
dikarenakan kesalahan dalam melakukan praktikum.
Uji hidrolisa disakarida adalah Uji ini dalam reaksi hidrolis atau
pemecahan molekul gula, pati, dan selulosa yang kompleks menjadi
molekul monosakarida sedangkan disakarida merupakan senyawa
karbohidrat yang terbentuk ketika dua monosakarida mengalami reaksi
kondensi yang melibatkan terlepasnya suatu molekul kecil, seperti air dari
bagian gugus fungsi saja,seperti monosakarida, disakarida membentuk
larutan dalam air. Tiga senyawa disakari paling umum sukrosa, laktosa,
dan maltosa. Pada percobaan ini menggunakan dua buah tabung reaksi
yang dimana mana tabung reaksi l larutan sukrosa di tetesi beberapa
larutan HCl dan dipanaskan pada waterbatch mengalami reaksi berubah
warna menjadi kuning bening, ditambahkan lagi larutan benedict , dan
tidak terjadi reaksi apapun juga karena sukrosa mengandung dua
monosakarida (fruktosa dan glukosa) yang terikat melalui ikatan
glikosidic, sehingga tidak mengandung gugus aldehid bebas atau keton
bebas. Sukora juga tidak memiliki sifat sebagai pereduksi . Tabung reaksi
ll sukrosa ditambahkan benedict berubah warna menjadi biru muda hasil
negatif dikarenakan tidak adanya endapan merah bata. Hal ini juga sudah
sesuai dengan literatur. Ini terjadi karena sukrosa sudah tidak mempunyai
gugus gula pereduksi.

Untuk percobaan terakhir pada uji karbohidrat ini adalah


hidrolisa polisakarida. Polisakarida adalah senyawa karbohidrat yang
tersusun dari banyak sakarida, polisakarida yang terpenting yaitu
amilum,glikogen, dan selulosa. Sifat dari polisakarida yaitu tidak dapat
mereduksi, tidak menunjukan mularotasi dan relatif stabil terhadap
pengaruh basah.pada tes hidrolisa polisakarida dimana tabung 1 berisis 3
ml amilium ditambahkan 3 tetes HCl pekat tidak mengahislakn perubahan
warna apapun dan ketika dipanaskan dalam waterbath selama 5 menit dan
didinginkan dalam suhu ruangan tetap. tidak mengalami perubahan warna
dan pada tabung 2 yang berisi 3 ml amilium ditambahkan iodium
mengalami perubahan warna biru tua.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum dan pengamatan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa :
1. Menemukan reaksi identifikasi ikatan rangkap pada senyawa karbon
alifatik dapat dilakukan dengan menggunakan larutan kmNO4 dan
kloroform.
2. Uji karbohidrat dapat menggunakan reagen benedict untuk mengetahui
gula pereduksi,tes molisch untuk mengetahui adanya karbohodrat,tes
hidrolisasi sarida dan hidrolisa polisakarida untuk mengetahui gugus
fungsi karbohidrat.

DAFTAR PUSTAKA

Hermanto d., Sanjaya R.K., & Ismillayli N. (2019).Sensor Optode Glukosa Yang
Senitif dan Sederhana Berdasarkan Imobilisasi Benedict Pada Membran
Nata Selulosa. Jurnal Ilmiah Sains 19,405.

Fitri A.S., & Nur Fitriani Y.A. (2020).Analisis Senyawa Kimia pada Karbohidrat.Jurnal
Ilmiah Sains 20, 9.

Sulistiyono A.(2018).Penuntun Jenis Karbohidrat Dengan Uji Kualitatif Menggunakan


Reagen Pada Sampel Mie Instan.Jurnal Ilmiah Sains 18, 8.

Anda mungkin juga menyukai