Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR
ACARA I
SAFETY INDUCTION LABORATORIUM KIMIA

DISUSUN OLEH

NAMA : MUHAMMAD JARUL ROZKI


NIM : G1B022022

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MATARAM
2022
ACARA I
Safety Induction Laboratorium Kimia

A. PELAKSANAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Untuk mmemberikan keterampilan dalam memahami sistem keselamatan,
kesehatan kerja dan lingkungan (K3L) di laboratorium.
b. Membangun kesadaran akan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan
(K3L) selama bekerja di laboratorium.
2. Waktu Praktikum
Senin, 17 Oktober 2022
3. Tempat Praktikum
Lantai II, Laboratorium kimia Dasar,Fakultas Matimatika dan Ilmu
Pengetahuan Alam,Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI
Laboratorium merupakan tempat kerja atau tempat uji coba yang
miliki resiko kecelakaan baik fisika,kimia,biologi,maupun ergonomik.Kecelakaan
yang terjadi di tempat kerja merupakan akibat kesalahan dari manusia dan
manajemen.Standar Operating Prosedur (SOP) adalah suatu rangkaean instruksi
tertulis dari satu kegiatan atau proses kerja.SOP menyediakan informasi bagi
pengguna laboratorium bagi proses kerja yang harus dilakukan.Penerapan SOP
adalah salah satu pengendalian administratif yang apabila dilakukan secara konsisten
akan mengurangi resiko kecelakaan di laboratorium (Cahyaningrum, 2020).
Kecelakaan di laboratorium menggunakan bahan kimia adalah akibat
dari kekurangpahaman ketika mengelola bahan praktikum.Apabila kejadian tersebut
dibiarkan,berdampak pada kuantitas dan kualitas praktikum.Dampak bagi kesehatan
bila terkena,tertelan atau menghirup uap dari bahan kimia yang berbahaya sangat
patal bahkan dapat menyebabkan kematian.Upaya yang dapat dilakukan untuk
mengurangi resiko kecelakaan ialah dengan memberikan arahan ke
peserta,memberitahukan bahaya,dampak dan penanggulangan kecelakaan yang di
sebabkan oleh bahan kimia.Peserta praktikum harus mengetahui bahaya dari bahan
yang akan di uji untuk menghindari kecelakaan di laboratorium dengan cara melihat
MSDS dari bahan tersebut (Lasia dkk, 2020)
Dengan perta resiko,difrivikasi bahwa resiko ergonomis,fisik dan
kimia dapat dicegah atau setidaknya diminimalkan dengan mengambil beberapa
tindakan ,seperti penggunaan APD dan CPE yang benar, pemberian sinyal dan
pengaturan tempat kerja.Di laboratorium terdapat banyak resiko kecelakaan yang
akan di alami pesrta praktikum.Meskipun kita sudah mengidentifikasi dan
mengendalikan semua resiko saat ini, sangat penting untuk tetap waspada terhadap
kemungkinan bahwa bahaya yang tidak terduga baru bisa muncul.Semua peserta
praktikum yang melakukan pengujian atau penelitian dengan bahan kimia berbahaya
harus tahu tentang bahaya bahan kimia tersebut (Sakakibara dkk, 2019)
C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1. Alat-alat Praktikum
a. Gelas kimia
b. Gelas ukur
c. Pipet ukur
d. Rubber bulb
e. Tabung reaksi
2. Bahan-bahan Praktikum
a. Asam sulfat (H2So4( aq))
b. Kalium bromida (KBr(s))
c. Kalium kromat (CK2CrO4(s))
d. Natrium hidroksida (NaOH(s))
e. Natrium karbonat (Na2Co3(s))
f. Natrium nitrat (NaNo3(s))
g. Perak (I) nitrat AgNO3(aq))
h. Raksa (II) klorida (HgCl2(aq))
i. Tembaga (II) nitrat (Cu(NO3)2(aq))
j. Tembaga (II) sulfat (CuSO4(s))

3. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Semua praktikan wajib mengikuti sesi pengarahan secara serentak sebelum
b. melakukan Tour Factory Laboratorium (TFL) dan diakhir sesi akan ada
post test.
c. Hanya praktikan yang memenuhi persyaratan sesuai skor post test yang
diperkenankan untuk mengikuti Tour Factory Laboratorium
d. Praktikan yang akan mengikuti TFL wajib mempersiapkan Jas Lab, Name
Tag masing-masing.
e. Praktikan mengikuti TFL secara berkelompok dengan mengikuti instruksi
masing-masing asisten.
f. Selama TFL, semua praktikanTIDAK diperkenankan memasuki ruangan
dan menyentuh apapun sebelum ada instruksi dari asisten.
g. Tuliskan hasil pengamatan selama TFL dalam Lembar Hasil Pengamatan 1
(THL 1).
h. Mintalah Approvepal dari Asisten atas hasil pengamatan saudara, sebagai
syarat mengikuti acara berikutnya.

D. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1 Alat – alat praktikum
No. Nama Alat Keterangan
1 Alat pemadam kebakaran (Apar) ✓
2 Blower ✓
3 Kotak P3K X
4 Lemari asam ✓
5 Shower emergency X
6 Tangga darurat X

7 Pintu darurat X
8 Watafel ✓

Tabel 1.2 Bahan – bahan kimia


No Fasa Nama Senyawa Rumus Karakteristik
kimia
1 Aquous Asam sulfat H2SO4 Beracun dan berbahaya pada
kulit
2 Aquous Kalium kromat K2CrO4 Korosif dan sangat beracun
Berbaya
3 Aquous Perak (I) nitrat AgNO3 Menyebabkan iritasi dan luka
bakar
4 Aquous Raksa (II) klorida HgCl2 Beracun dan berbahaya pada
kulit
5 Aquous Tembaga (II) nitrat Cu(NO3)2 Korosif pada kulit dan dapat
terbakar
6 Solid Kalum bromida KBr Berbahaya dan korosif pada
kulit
7 Solid Natrium hidroksida NaOH Korosif dan dapat terbakar

8 Solid Natrium karbonat Na2CO3 Dapat enyebabkan iritasi dan


luka bakar, jika dihirup dapat
membuat iritasi paru-paru
9 Solid Natrium nitrat NaNO3 Korosif dan beracun

10 Solid Tembaga (II) sulfat CuSO4 Toksik/beracun dan dapat


menyebabkan luka bakar

Tabel 1.3 Alat – alat kimia


NO Nama alat Fungsi
1 Gelas kimia Digunakan untuk wadah penanmpung untuk,
megaduk dan mencampurkan cairan yang akan diuju
coba
2 Gelas ukur Untuk mengukur larutan yang akan diuji coba
3 Tabung reaksi Tempat mereaksian dua atau lebih bahan larutan
4 Rubber bullb Berfungsi memompa larutan atau cairan dari gelas
kimia
5 Pipet ukur Berfungsi untuk memindahkan larutan ke tempat
lain

E. ANALISIS DATA
Tabel 1.4 Alat-Alat Praktikum
No. Rumus Nama Bahan Gambar Karakteristik
Kimia
1 H2SO4(aq) Asam sulfat Beracun dan
berbahaya pada
kulit

2 K2CrO4(aq) Kalium kromat Korosif dan sangat


beracun Berbaya

3 AgNO3(aq) Perak (I) nitrat Menyebabkan


iritasi dan luka
bakar
4 HgCl2(aq) Raksa (II) Beracun dan
klorida berbahaya pada
kulit

5 Cu(NO3)2(aq) Tembaga (II) Korosif pada kulit


nitrat dan dapat terbakar

6 KBr(s) Kalum bromida Berbahaya dan


korosif pada kulit

7 NaOH(s) Natrium Korosif dan dapat


hidroksida terbakar

8 Na2CO3(s) Natrium Dapat enyebabkan


karbonat iritasi dan luka
bakar, jika dihirup
dapat membuat
iritasi paru-paru
9 NaNO3(s) Natrium nitrat Korosif dan
beracun
10 CuSO4(s) Tembaga (II) Toksik/beracun
sulfat dan dapat
menyebabkan luka
bakar

Tabel 1.5 Alat - alat kimia


No. Nama alat Gambar Fungsi
1 Gelas kimia Digunakan untuk wadah
penanmpung untuk, megaduk
dan mencampurkan cairan yang
akan diuju coba

2 Gelas ukur Untuk mengukur larutan yang


akan diuji coba

3 Pipet ukur Tempat mereaksian dua atau


lebih bahan larutan

4 Rubber bulb Berfungsi memompa larutan


atau cairan dari gelas kimia
5 Tabung reaksi Berfungsi untuk memindahkan
larutan ke tempat lain

F. PEMBAHASAN
Safety Induction Laboratorium Kimia merupakan pengenalan dasar-
dasar keselamatan kepada praktikkan dan merupakan salah satu hal yang sangat
penting di Laboratorium agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan saat
melakukan praktikum. Alat alat keselamatan kerja sangatlah dibutuhkan karena
pada saat di laboratorium dapat memiliki banyak potensi bahaya, bisa saja seperti
ledakan reaksi, panas dari peralatan, dan lainnya maka dari itu alat keselamatan
kerja sangatlah penting dan memiliki peran yang sangat penting di Laboratorium
Kimia. Serangkaian langkah-langkah berupa pelatihan keselamatan, kunjungan
lapangan, dan indentifikasi keselamatan kerja dilaboratorium harus dipahami oleh
praktikkan. Ada pun beberapa alat yang harus ada dilaboratorium untuk
keselamatan kerja adalah alat pemadan kebakaran, lemari asam, kotak P3K,
blower, wastafel, tangga darurat, pintu darurat dan shower emeregency.
Ada pun fungsi dari alat alat keeselamatan kerja tersebut adalah
pemadam kebakaran berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk memadamkan
api atau mengendalikan kebakaran kecil, lemari asam berfungsi untuk melindungi
peserta yang sedang melakukan praktikum di laboratorium dari bahan kimia yang
memiliki tingkat keasaman yang pekat, fungsi dari kotak P3K adalah
memudahkan kita memberi pertolongan pertama pada kecelakan ringan
dilaboratorium, blower berfungsi sebagai penetralan suhu udara atau gas
dilaboratorium, wastafel adalah tempat mencuci tangan serta tempat membuang
sekaligus membersihkan alat alat dan bahan yang telah di uji coba setelah
melakukan praktikum, tangga darurat digunakan sebagai jalur evakuasi apabila
dilaboratorium terjadi kecelaka atau kebekaran saat praktikum atau bekerja, pintu
darurat digunakan untuk jalur evakuasi, dan shower emergency adalah alat
pembersih darurat disaat tubuh terkena cairan atau larutan berbahaya. Namun
masih ada beberapa alat keselamatan kerja yang masih belum tersedia di
laboratorium seperti kotak P3K, pintu darurat, tangga darurat, dan shower
emergency, dimana yang diketahui memiliki fungsi dan peran yang sangat
penting bagi keselamatan para praktikkan. Dengan mengetahui atau telah
tersedianya seluruh alat keselamatan kerja di Laboratorium Kimia, kecelakaan
kerja atau potensi bahaya yang ada di dalam laboratorium dapat dimanimalisir.
Bahan-bahan kimia yang telah diamati, karakteristiknya dan cara
menyimpannya serta pertolongan pertama bila terkena yaitu asam sulfat
(H2SO4(aq)) memiliki karakteristik beracun dan berbahaya jika terkena kulit karena
dapat menyebabkan iritasi, cara penyimpanannya adalah simpan dalam wadah
yang kuat di tempat berventilasi, dan pertolongan pertama jika terkena adalah
basuh dengan air jika terjadi kotak langsung dengan kulit dan segera hubungi
dokter. Kalium kromat (K2CrO4(aq)) memiliki karakteristik korosif pada kulit dan
sangat beracun, cara penyimpanannya adalah tutup sangat rapat dan jauhkan dari
bahan yang mudah menyala dan jauhkan dari sumber nyala, dan pertolongan
pertama jika terkena ialah hirup udara segar jika terhirup, bilas dengan air jika
terjadi kontak langsung dengan kulit, lalu segra hubungi dokter. Perak (I) nitrat
(AgNO3(aq)) berkarakteristik dapat menyebabkan iritasi dan luka bakar, dan cara
penyimpanannya yaitu simpan pada suhu 20-25°C dan di tempat yang terlindung
dari cahaya, serta pertolongan pertama jika terkena adalah tanggalkan segera
semua pakaian yang terkotaminasi dan bilaslah kulit dengan air jika terjadi kontak
pada kulit. Raksa (II) klorida (HgCl2(aq)) berkarakteristik beracun dan berbahaya
pada kulit, cara penyimpanannya adalah simpan di tempat atau ruangan yang
dingin serta berventilasi dan pisahkan dengan bahan bahan yang mungkin
bereaksi, dan pertolongan pertama jika terkena ialah langsung bersihkan dengan
air mengalir jika terjadi kontak langsung dengan kulit. Tembaga (II) nitrat
(Cu(NO3)2(aq)) berkarakteristik korosit pada kulit dan dapat terbakar, cara
penyimpanannya simpan di tempat yang tertutup dan ruangan yang dingin dan
pertolongan pertama jika terkena ialah hirup udara segar jika terhirup tanggalkan
segera semua pakaian yang terkontaminasi, dan segera panggil dokter. Kalium
bromida (KBr(s)) memiliki karakteristik berbahaya pada kulit dan korosif pada
kulit, cara peyimpanannya simpan di tempat yang jauh dari tempat bahan bahan
yang mudah terbakar, penolongan pertaa jika terkena hirup udara segar, bilas
dengan air, lalu tanggalkan semua pakaian yang terkontaminasi. Natrium
hidroksida (NaOH(s)) berkaresteristik korosif dan dapat terbakar, cara
penyimpanannya yaitu dengan simpan di ruangan berventilasi, dan tutup dengan
rapat, pertolongan pertama jika terkena bilaslah dengan air yang banyak, hirup
udara segar. natrium karbonat (Na2CO3(s)) berkarakteristik dapat menyebabkan
iritasi dan luka bakar, dan dapat membuat iritasi pada paru paru jika terhirup, cara
penyimpanannya tutup sangat rapat, dan ditempat yang kering, pertolongan
pertama jika terkena adalah beri air minum jika tidak sengaja tertelan, bilaslah
dengan air yang bayak jika terjadi kontak dengan kulit, lalu segera hubungi
dokter. Natrium nitrat (NaNO3(s)) berkarakteristik korosif dan beracun, cara
penyimpanannya tutup dengan rapat dan jaukan dari bahan yang mudah terbakar,
pertolongan pertama jika terkena adalah tanggalkan semua pakaian yang
terkontaminasi dan bilaslah air dengan pancuran air jika terjadi kontak dengan
kulit. Tembaga (II) sulfat (CuSO4(s)) berkarakteristik toksik/beracun dan dapat
menyebabkan luka bakar, cara penyimpanannya simpan di tempat kering, dingin,
dan berventilasi baik, penolongan pertama jika terkena ialah bilas dengan air
selama beberapa menit jika terjadi kontak dengan kulit, jika terjadi kontak dengan
mata segera bilas dengan air yang banyak lalu segera hubungi dokter.
Sebagian besar alat alat yang dipakai dalam praktikum Kimia adalah
alat yang terbuat dari gelas dan karet. Selain itu ada pula yang terbuat dari logam
dan porselen. Alat alat kimia yang telah diamati dan terbuat dari gelas meliputi
Gelas kimia, gelas ukur, pipet ukur dan tabung reaksi, sedangkan yang berbahan
dasar karet adalah rubber bulb, Adapun masing masing fungsinya dapat dilihat
pada table 1.3 Alat-alat Kimia. Contoh alat alat kimia yang terbuat dari logam
adalah statif, yang berfungsi untuk memegang buret atau gelas lainnya, sedangkan
alat kimia yang terbuat dari porselen adalah sendok porselin atau spatula yang
berfungsi untuk mengambil atau mengaduk bahan bahan kimia.

G. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan di dapat kesimpulan bahwa :
1. Alat-alat keselamatan kerja adalah alat alat yang berperan penting selama
berlangsungnya praktikum, setelah mengetahui alat alat keselamatan
Laboratorium kimia dapat dimanimalisir segala potensi bahaya yang dapat
terjadi.
2. Pengendalian kecelakaaan kerja di laboraturium dapat dialakukan dengan cara
mengenal lebih dulu kemungkinan bahaya yang akan terjadi dan potensi
potensi bahaya dari bahan bahan yang akan di uji coba, dan mengetahui
pertolongan pertama jika terkena, dan ambil tindakan untuk mengurangi
bahaya tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Baú, A. C., Sakakibara, E., Deschamp, F., Christóforo, L. C., & Chiroli, D. M.
(2019). INDEPENDENT JOURNAL OF MANAGEMENT &
PRODUCTION (IJM&P. v. 10, n. 1, January - February 2019, 10, 296 - 297.
Cahyaningrum, D. (2020). Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jurnal
Pengelolaan Laboratorium Pendidikan, 2 (1) 2020, 2, 1.
Lasia, I. K., Budiada, I. K., & Widiasih, N. N. (2020). Peningkatan Keselamatan
Kerja Di Laboratorium Melalui Pelatihan Penggunaan Bahan Berwarna
Lingkungan. Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No.1, Januari 2020, 9, 19.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai