SUKSES UNBK

TEORI PRODUKTIF
SMK MUHAMMADIYAH 1 CILACAP

KOMPETENSI KEAHLIAN KIMIA ANALIS

Oleh:
Giyas Idayu, S.Pd
Kompetensi 1.a
APAR : PENYEBAB & CARA PEMADAMAN
Kompetensi 1.b
SIMBOL REAGEN KIMIA
Kompetensi 1.b
SIMBOL REAGEN KIMIA
Kompetensi 2
NAMA SENYAWA dari RUMUS KIMIA
Rumus Nama

1 N2

2 F2

3 NO2

4 N2O4

5 H2C2O4

6 NaOH

7 Na2HPO4

8 MgAlPO4

9 C2H6
Kompetensi 3
MENENTUKAN HASIL REAKSI KIMIA
(STOIKIOMETRI)
Kompetensi 3
MENENTUKAN HASIL REAKSI KIMIA
(STOIKIOMETRI)

Ag+ (l) + Cl- (l) AgCl(s)

Kompetensi 3
MENENTUKAN HASIL REAKSI KIMIA
(STOIKIOMETRI)
Kompetensi 4
MENENTUKAN pH ASAM BASA
(PERHITUNGAN)
ZAT 1 ZAT 2 HASIL pH
Asam Kuat Basa Kuat Netral 7
Asam Kuat Basa Lemah Asam 1-7
Asam Basa Kuat Basa 7-14
Lemah
Asam Basa Lemah Tergantung Ka &/ Kb
Lemah

pH = -log [H+] [H+]2 = Ka * M

14 = pH + pOH
Kompetensi 5.a
MENGHITUNG KONSENTRASI TITRAN
Molaritas merupakan jumlah mol zat terlarut yang berada
dalam sejumlah pelarut tertentu.

M = n/V
M = m/Mr * 1000/ml

M = [% * 10 * p] : Mr
 Digunakan untuk mengukur
Normalitas kapasitas reaksi suatu molekul

Normalitas merupakan jumlah gram ekivalen zat terlarut

yang berada dalam sejumlah pelarut tertentu.

N = GrEk/V
N = (m/Mr)valensi * 1000/ml
HCl (1), H2SO4 (2), H2C2O4 (2),
K2Cr2O7 (5), KMnO4 (5), H2O2 (2), As2O3 (4)
 Kompetensi 5.b
MENENTUKAN LARUTAN BAKU YANG SESUAI UNTUK TITRASI
Jenis Titrasi TITRAN (Lar. Std.Sekunder) Lar Std Primer Indikator

Asidimetri HCl, H2SO4 Na2CO3, Na-TetraBorat Metil Merah

Alkalimetri PP, Metil Oranye

NaOH, KOH KHP, KH(IO3)2
Argento Mohr AgNO3 NaCl Kalium Dikromat

Volhard AgNO3 ke analit dilanjutkan NaCl (untuk AgNO3) Ferri Ammonium Sulfat
SCN- ke AgNO3 sisa

Fajans AgNO3 NaCl Dikloroflourescein,

Tetrabromoflourescein

Kompleksometri EDTA CaCO3, CaCl2 Fast Sulphon Black

Eriochrom Black T
Permanganometri KMnO4 Asam Oksalat Auto Indikator

Iodometri Na2S2O3 Amilum

Cu2+, K2Cr2O7
Iodimetri I2 Na2S2O3, As2O3 Amilum

Dikromatometri K2Cr2O7 Fe2+ Difenil Amin

Kompetensi 6
Warna Endapan dari Reaksi Kimia
Kompetensi 7.a
Memprediksi Gugus Fungsi Organik berdasarkan karakteristiknya
 Kompetensi 7.a
Memprediksi Gugus Fungsi Organik berdasarkan karakteristiknya

Alkohol Eter
1. Larut dalam air 1. Sukar larut dalam air
2. Titik didih tinggi 2. Titik didih rendah
3. Bereaksi dengan logam Na & PCl3 (melepas HCl) 3. Tidak bereaksi dengan logam & PCl3
4. Bersifat polar 4. Bersifat non polat

Aldehid/Alkanal Alkanon/Keton
1. Mereduksi lar. Fehling (CuO => Cu2O/endapan merah) 1. Tidak mereduksi fehling & tollens
2. Mereduksi lar. Tollen (Ag2O =>Ag/ cermin perak)

Ester Asam Karboksilat

1. Tidak mengubah warna lakmus 1. Memerahkan lakmus biru
2. Aroma dari berbagai zat organik
 Kompetensi 7.b
Manfaat senyawa organik
Alkohol Eter
1. Metanol : Bahan bakar, Pelarut 1. Etoksi etana : sebagai obat bius
2. Etanol : Antiseptik 2. Pelarut
3. Glikol : Fiber Poliester

Aldehid/Alkanal Alkanon/Keton
1. Formaldehida : pengawet kayu 1. Bahan Parfum, Pelarut, Pernis
2. Bahan resin, parfum 2. Pengering alat laboratorium
3. Aseton : Penghapus tinta

Ester Asam Karboksilat

1. Pembuatan essense 1. Asam metanoat : bahan pewarna
2. Bahan baku pembuatan sabun & 2. Asam etanoat : film fotografi,
mentega selulosa asetat
Kompetensi 8
NaOH dalam REAKSI SAPONIFIKASI

RCOOR’ + NaOH RCOONa + ROH

Lemak/Ester Basa Sabun Alkohol
 Sintesis Senyawa di
Laboratorium
ESTERIFIKASI

Asam BUTANOAT + PROPANOL PROPIL BUTANOAT + AIR

Asam ETANOAT + METANOL METIL ETANOAT + AIR

Kompetensi 9
Identifikasi Bakteri => Kaca Pembesar ;
Identifikasi Sel bakteri, Khamir, Kapang => MIkroskop
 Kompetensi 10
Identifikasi Jenis Media Pertumbuhan Bakteri
Nama Media
1 Lactose Broth
BGLB
2 PDA
(Potato Dextrose Agar)
3 EMBA(Eosin Metilen Blue),
BGA (Brilliant Green Agar)
4 Nutrient Agar
5 Nutrient Broth
6 Mac Conkey Agar
Fungsi
Menumbuhkan Koliform
Mendeteksi Koliform (Gram Negatif)
Menumbuhkan Jamur/Fungi, Yeast, Kapang
Memilah Mikroba Fermentasi (S Aureus,
Salmonella, dll).
(EMB) => Menentukan Jenis Bakteri E Coli
Uji Air dan Produk Dairy.
Isolasi Organisme.
Untuk mikroorganisme heterotof.
Mikroorganisme Cair
Untuk membedakan bakteri yang
memfermentasi laktosa (koloni merah muda)
Karakeristik Bakteri
Kompetensi 11
Cara Sterilisasi Bahan & Alat Mikrobiologi (1)
METODE STERILISASI
1. Sterilisasi Mekanik Filtrasi
Untuk sterilisasi cairan yang mudah rusak jika terkena
panas / Volatil
2. Sterilisasi Zat Kimia
Membunuh mikroba, tidak merusak sel utama/host.
Merusak membran sel : fenol, surfaktan
Merusak enzim : logam berat, oksidator, aldehid
Denaturasi protein : alkohol, gliserol, asam, basa
3. Sterilisasi Pemanasan
Untuk alat gelas dan beberapa media mikrobiologi
Kompetensi 11
Cara Sterilisasi Bahan & Alat Mikrobiologi (2)
Sterilisasi dengan udara panas (dry heat)
Untuk alat gelas : awan petri, pipet ukur, labu erlenmeyer

Sterilisasi dengan Tyndalisasi

Untuk bahan yang mengandung air dan tidak tahan/mudah
rusak dengan suhu tinggi (susu, bahan organik)

Sterilisasi Dengan Penyaringan

Untuk bahan yang mudah rusak jika terkena panas atau mudah
menguap
Kompetensi 11
Cara Sterilisasi Bahan & Alat Mikrobiologi (3)

Sterilisasi dengan autoklaf

Media/bahan yang tidak disterilkan dengan
autoklaf :
1. Bahan tak tahan panas; serum, vitamin
2. Pelarut organik; fenol
3. Buffer yang mengandung detergen

AUTOKLAF menggunakan panas dan tekanan dari

uap air. T: 121 C, P : 15-17,5 psi atau 1 atm.
Waktu : 20 – 60 menit, tergantung bahan.
Kompetensi 12
HITUNG MIKROBA : TPC & MPN
Kompetensi 13.a
Membuat reagen (Lar. Standar Primer)
Molaritas merupakan jumlah mol zat terlarut yang berada
dalam sejumlah pelarut tertentu.

M = n/V
M = m/Mr * 1000/ml
Normalitas merupakan jumlah gram ekivalen zat terlarut
yang berada dalam sejumlah pelarut tertentu.

N = GrEk/V
N = (m/Mr) x valensi x 1000/ml
N = Molaritas x valensi
HCl (1), H2SO4 (2), H2C2O4 (2),
K2Cr2O7 (5), KMnO4 (5), H2O2 (2), As2O3 (4)
 Titrasi Permanganometri (R)
Titran : KMnO4 Aplikasi :
• Penentuan Kadar
(Oksidator / Mengalami
Besi(III),
reduksi )
• Penentuan Kadar
Peroksida,
Titrat : Unsur yang • Penentuan Kadar
Bersifat Reduktor Kalsium Oksalat (cara tak
langsung)
• Penentuan kadar zat
Indikator Titrasi : organik (cara tidak
langsung)
Auto Indikator
 Titrasi Iodimetri (R)
Titran : Iodin (I2)
Aplikasi :
Penentuan Kadar Arsen,
Titrat : Zat Oksidator (terbatas)
Penentuan Kadar Tiosulfat,
Penentuan Kadar Sianida,
Indikator Titrasi :
Amilum
Penentuan Kadar Belerang
Sulfida, Penentuan kadar vit C

Titrasi Langsung
 Titrasi Dikromatometri (R)
Titran : K2Cr2O3 Aplikasi :
Penentuan Kadar Besi(II)
Titrat : Zat Reduktor
Misal Fe(II)
dalam larutan asam

Indikator Titrasi :
Difenil Amin (kuning-biru)
Ferroin/Ferro Fenantrolin
Kompetensi 13.b
Penentuan Konsentrasi Lar. Standar Sekunder (1)
Kompetensi 13.b
Penentuan Konsentrasi Lar. Standar Sekunder (2)
Kompetensi 13.c
Prosedur Titrasi Penetralan (Asam Basa)

• Untuk ASAM (HCl, • BASA (NaOH, KOH,

H2SO4) Ca(OH)2

1. Na2CO3 1. KHP // KHC8H4O8

(Natrium Karbonat) (Kalium Hidrogen Phtalat)

2. (CH2OH)3CHN3 2. KH(IO3)2
(Tris Hidroksimetil Aminometan) (Kalium Hidrogen Iodat)

3. HSO3NH2
(Asam Sulfamat)
Kompetensi 13.c
Prosedur Titrasi Penetralan (Asam Basa)
Kompetensi 13.d
Perhitungan Titrasi

Normalitas : N= m/BE * 1000/V

N= M * valensi

Molaritas : N= m/Mr * 1000/V

TITRASI V1 N1 = V2 N2
Pengenceran : V1 M1 = V2 M2 ; atau
V1 N1 = V2 N2
5. Massa, Volume, Konsentrasi dlm membuat
larutan
Normalitas : N= m/BE * 1000/V
N= M * valensi

Molaritas : N= m/Mr * 1000/V

Pengenceran : V1 M1 = V2 M2 ; atau
V1 N1 = V2 N2
Kompetensi 14
Prosedur Titrasi Argentometri Volhard
Titrasi Argentometri (Pengendapan)
Titran : Fajans
AgNO3 (Suasana Basa)
Ag+ + Cl- AgCl
Titrat :
Indikator:
Senyawa yang Dikloroflourescein [Cl- ]
mengandung Cl-, I-, Tetrabromo flourescein
Br- [Br- , I- , SCN-]
 Argentometri
Mohr Volhard (Titrasi Balik)
-suasana netral -suasana asam
Titran : AgNO3 Ag+ + Cl- AgCl (s) + Ag+ sisa
Titrat : Cl-, Br-, I- NaSCN + Ag+ AgSCN

Indikator : K2Cr2O7 SCN- + Ferri Amonium Sulfat

Fe(OH)2 (SCN)5
Ag+ + Cl- AgCl (s)
Ag+ + Cr2O7 2- Ag2Cr2O7
Indikator : Ferri Ammonium Sulfat
Kompetensi 15
Menentukan Kesadahan dari Titrasi Kompleksometri

Titrasi Kompleksometri
Titran : EDTA (Etilen Standarisasi EDTA dengan
Diamin Tetra Asetat) CaCO3, CaCl2

Titrat : Kation dari unsur Aplikasi :

Ca, Na, Mg, Pb Penentuan Campuran Ion
Logam dalam larutan,
Penentuan Kesadahan air
Indikator Titrasi :
Fast Sulphon Black Selektivitas :
Eriochrom Black T Kontrol pH
Masking Agent (CN-)
Reaksi Kompleksometri
https://www.slideshare.net/obydullah/complexometric-titrations
Kompetensi 16
Prosedur Titrasi IODOMETRI (R)

Titran : Na2S2O3 Aplikasi :

Penentuan Kadar
Titrat : mengalami BOD, Penentuan
reduksi, I2 ( Kadar Iodat dalam
air.
Indikator Titrasi :
Titrasi Tidak
Amilum Langsung
Reaksi Iodometri
2I- + Oksidator I2 + Reduktor

I2 + 2S2O32- 2I- + S4O62-

Kompetensi 17.a
Prosedur Analisis Gravimetri

1. Penyiapan reagen
2. Penyiapan sampel
3. Proses Pengendapan
4. Digesti (Pematangan Endapan)
5. Penyaringan dan pencucian endapan
6. Pemanasan
7. Pemijaran – opsional
8. Penimbangan
https://www.slideshare.net/IndriatiDewi/analisa-gravimetri1
Kompetensi 17.b
Menghitung Kadar Sulfat dalam Barium Sulfat

•BaSO
4
Kompetensi 17.b
Menghitung Kadar Sulfat dalam Barium Sulfat
 Kompetensi 17.c
Teknik Pemurnian Endapan : Penyaringan & Pencucian
Ukuran partikel berbanding terbalik dengan derajat
kelewatjenuhan (supersaturation)

Semakin encer, kemungkinan endapan yang diperoleh

semakin besar

Faktor yang mempengaruhi ukuran endapan:

1. Konsentrasi Larutan (Encer)
2. Temperatur (Suhu Tinggi)
3. Penambahan reagen sedikit demi sedikit (Nukleasi vs
Particle Growth)
 Larutan Pencuci Gravimetri
No Endapan Reagen Larutan Pencuci Batas Cuci X cuci

1 BaSO4 H2SO4 H2O – panas Bebas Cl

2 Fe(OH)3 [koloid] NH4OH NH4NO3 1 % (el) 3

Fe2O3
3 AgCl (Koloid) AgNO3 HNO3 (elektrolit)
4 NH4MgPO4 Am H Pospat NH3 / NH4OH

5 Pb-MoO4 (Pb-Molibdat) Am. Molibdat NH4NO3 2 % 4

6 CuO NaOH NH3 / NH4OH (el) Bebas SO4

7 Bi2O3 [OH- ] H2O – Panas
8 CaC2O4/CaCO3/CaO H2C2O4 (NH4)2 C2O4 0,2% Bebas Cl

9 Cr2O3 [OH- ] NH4NO3 2 % (el)

10 Al-Suksinat Asam Suksinat Asam Suksinat 1% 10

11 Zn2P2O7 Am. Hid. Pospat 1% 3

 Endapan Koloid Endapan Kristalin
Ukuran : 10-7 Ukuran 10-4
Fe(OH)3, AgCl Pb Molibdat
(suspensi stabil, muatan sama)
Endapan susah disaring, karena Dapat dicapai dengan :
ukurannya kecil.
1. Larutan encer
Ukuran dapat ditingkatkan melalui
KOAGULASI 2. Pengaturan pH (opsional)
3. Pemanasan, Penambahan Reagen
Koagulasi dilakukan dengan:
Sedikit demi sedikit, Pengadukan
1. Pemanasan & Pengadukan 4. Digesti (Pencernaan)
2. Meningkatkan Konsentrasi larutan
elektrolit
Endapan koloid mudah pudar (terlarut
kembali). Untuk mencegahnya, pencucian
menggunakan larutan pencuci elektrolit.
Ammonia, Asam Encer, Garam
Ammonium
Teknik Penyaringan
Kertas Saring Bebas Abu
(bila diikuti Pemijaran, Suhu 250 C – 1200 C)

Gelas Sinter (Cawan Kaca Masir)

Krus Gooch
(bila diikuti Pengeringan, suhu dibawah 110 C – 250 C)
13. Teknik Pemurnian Endapan Gravimetri

Zat Endapan Zat Tertimbang

Mg2+ Mg(NH4)PO4 6H2O Mg2P2 O27
Mn2+
Zn2+
Ca2+ CaC2O4 .xH2O CaCO3 atau CaO
Ba2+ BaSO4 atau BaCrO4 BaSO4 atau
BaCrO4
Fe3+ Fe(OH) 3 Fe2O3
Sn4+ Sn(Cupferron) 4 SnO42
Kompetensi 18.a
Teknik Sampling
Kompetensi 18.b
Teknik Sampling
Kompetensi 19
Penentuan Kadar Air
Kompetensi 20
Penentuan Kadar Abu
Kompetensi 21.a
Analisis Protein : Metode KJEDAHL

Kelebihan asam dititrasi dengan NaOH

ALKALIMETRI
 Tahapan Analisis Protein
Metode Kjedahl :
1. Destruksi
H2SO4 pekat untuk menguraikan protein, Katalis Na2SO4
2. Destilasi
Amm Sulfat dipecah menjadi Amonium via NaOH
Amonia akan ditangkap HCl
Ditambahkan logam Zn u/ cegah over heating
3. Titrasi
HCl Sisa dititrasi dengan NaOH, lakukan blanko
Kompetensi 21.b
Perhitungan Kjedahl
Kompetensi 22
Prinsip Metode Luff Schoorl (Karbohidrat)
• Gula/karbohidrat diekstraksi dalam etanol encer.
• Penentuan gula reduksi
• Penentuan gula inversi
• Titrasi dengan metode Luff Schoorl
Kompetensi 23
Teknik Penentuan Lemak
(Kadar & Kualitatif)
Kompetensi 24
Prinsip Spektrofotometri UV VIS

Sumber Cahaya - Monokromator – Kuvet - Detektor -

Recorder
1. Lampu Deuterium : UV 1. Kuvet Kuarsa/SIlika : UV
2. Lampu Tungsten : VIS 2. Kuvet Kaca : VIS
Spektrofotometer visual menggunakan
pengompleks warna
• Besi 1,10 Phenantrolin
• Cu
Kompetensi 25.a
Deret Standar Spektrofotometri
Kompetensi 25.b
Perhitungan Spektrofotometri
 Kompetensi 26
Teknik Analisis AAS

Lampu Katoda - Flame Burner – Monokromator – Detektor -

Recorder
Nebulizer
Kompetensi 27
Perhitungan Elektrokimia
• Energi listrik ke Energi Kimia

Reaksi terjadi karena adanya listrik

• Digunakan untuk ekstraksi logam, pelapisan logam

• Katoda, Negatif, Reduksi, [dikelilingi ion +]

pelapisan : logam diletakkan di KATODA, pelapisnya di ANODA

ekstraksi : logam terkumpul di KATODA
• Anoda, Positif, Oksidasi, [dikelilingi ion -]

•W=e*F
•W=e*I*t

96500
Kompetensi 27
Perhitungan Elektrokimia
Sel Volta
Energi Kimia diubah ke Energi Listrik
Misal : Batu Baterai

E sel = E Katoda – E Anoda

= E Besar – E Kecil
= E Reduksi – E Oksidasi
Kompetensi 28.a
Mengklasifikasi Jenis Kromatografi
 Kompetensi 28.b
Mengidentifikasi Jenis Kromatografi
Kromatografi Kolom
Kromatografi Lapis Tipis
Termasuk dalam Kromatografi
ADSORBSI Termasuk dalam Kromatografi
ADSORBSI

Fasa Diam : Adsorben padat, silika gel, Fasa Diam : Kaca, Plastik Aluminium
alumina (Al2O3), selulosa yang terlapisi silika gel, alumina
(Al2O3), selulosa
(berbentuk KOLOM) (berbentuk LEMPENG)

Fasa Gerak : Pelarut, Campuran Pelarut

Fasa Gerak : Pelarut, Campuran Pelarut

Fungsi :
Fungsi : Analisis lemak jenuh, pestisida dalam
Pemisahan Protein menjadi asam makanan, zat warna dalam tanaman
amino obat,
Kromatografi Kertas
Termasuk dalam Kromatografi PARTISI
(berbentuk LEMPENG / PLANAR / DATAR)

Fasa Diam : Zat cair yang terikat pada kertas

Fasa Gerak : Pelarut, Campuran Pelarut yang sesuai

Zat akan terpisah berdasarkan seberapa kuat zat

tersebut menempal pada kertas. Semakin lemah
ikatan dengan kertas, semakin mudah terbawa
pelarut.

Fungsi : pemisahan zat warna