KOMPONEN
PETA K
MINYAK BUMI
O
DAMPAK
PEMBAKARAN
BAHAN BAKAR
PROSES
TERJADINYA
N
MIN S
YAK E
BU
P
BAHAN BAKAR
ALTERNATIF &
KEGUNAAN
MI PENGOLAHAN
MINYAK BUMI MINYAK BUM
BESERTA
RESIDU
KUALITAS
BAHAN BAKAR
KOMPONEN MINYAK
BUMI
Hidrokarbon
Senyawa Belerang
Senyawa Nitrogen
Senyawa Oksigen
Organo Logam
Gol. Gol.
Parafinik Napthenik
SENYAWA Gol.
HIDROKARBON Aromatik
Gol. Gol.
Diolefin Monoolefin
GOLONGAN PARAFINIK
• Rumus umum CnH2n+2.
• Sifat :
a. Stabil pada suhu biasa.
b. Tidak bereaksi dengan asam sulfat pekat dan
asam sulfat berasap.
c. Larutan alkali pekat.
d. Asam nitrat maupun oksidator kuat seperti
asam kromat, kecuali mempunyai atom
karbon tersier.
• Bereaksi lambat dengan klor (Cl) dengan bantuan
sinar matahari, bereaksi dengan klor dan brom
kalau ada katalis.
Metan
a
Golongan
Parafinik
Etana Propana
GOLONGAN NAFTENIK
• Rumus umum : CnH2n
• Sifat :
a. memiliki sifat seperti senyawa HC parafin
b. mempunyai struktur molekul siklis, disebut
sikloparafin.
• Terdapat dalam minyak bumi ialah siklopentan dan
sikloheksan, yang terdapat dalam fraksi nafta dan
fraksi minyak bumi dengan titik didih lebih tinggi.
• Selain senyawa naften sederhana, dalam minyak
bumi khususnya dalam fraksi beratnya, juga
terdapat senyawa naften polisiklis, seperti dekalin
atau dehidronaftalen.
Contoh
Senyawa
Golongan
Naftenik
(Heterosiklik)
GOLONGAN AROMATIK
• Senyawa HC tidak jenuh rumus umum
CnH2n-6
• Sifat :
a. Sangat reaktif.
b. Mudah dioksidasi menjadi asam.
c. Dapat mengalami reaksi adisi dan
reaksi subtitusi tergantung pada
kondisi reaksi.
• Senyawa yang ada : benzen, naftalen
dan antrasen.
Naftalena
Anilin Antrasena
Aromatik
GOLONGAN MONOOLEFIN
• Rumus umum CnH2n.
• Monoolefin tidak terdapat dalam minyak
mentah, tetapi terbentuk dalam distilasi
minyak mentah dan terbentuk dalam
proses rengkahan, sehingga bensin
rengkahan mengandung banyak senyawa
monoolefin. Senyawa HC akan mengalami
perengakahan pada suhu sekitar 680°F.
• Bersifat reaktif, banyak digunakan sebagai
bahan baku utama industri petrokimia,
contoh etilen (C2H4) dan propilen (C3H6)
Etilen
GOLONGAN DIOLEFIN
• Rumus umum CnH2n-2.
• Diolefin tidak terdapat dalam
minyak mentah, tetapi terbentuk
terbentuk dalam distilasi distilasi
minyak mentah dan terbentuk
dalam proses rengkahan.
• Bersifat reaktif, tidak stabil, dan
cenderung berpolimerisasi dan
membentuk damar.
Butadiena
Pentadiena
SENYAWA BELERANG
• Kadar belerang dalam minyak mentah
berkisar dari 0,04 sampai 6%
• Keberadaan Sulfur dalam minyak bumi
sering banyak menimbulkan masalah,
misalnya dalam gasoline dapat
menyebabkan korosi (khususnya
dalam keadaan dingin atau berair),
karena terbentuknya asam yang
dihasilkan dari oksida sulfur (sebagai
hasil pembakaran gasolin) dan air.
SENYAWA OKSIGEN
• Kandungan total oksigen dalam
minyak bumi adalah kurang dari 2 %
dan menaik dengan naiknya titik
didih fraksi. Kandungan oksigen bisa
menaik apabila produk itu lama
berhubungan dengan udara.
• Oksigen dalam minyak bumi berada
dalam bentuk ikatan sebagai asam
karboksilat, keton, ester, eter,
anhidrida.
SENYAWA NITROGEN
Kandungan nitrogen dalam minyak
bumi sangat rendah, yaitu 0,1- 2
%.
Senyawa Piridin., Kaolin,
Basa Isokaolin
Senyawa
Nitrogen
dalam Minyak
Bumi
Senyawa
Indol, Karbasol
Bukan Basa
SENYAWA ORGANO LOGAM
• Semua logam terdapat dalam minyak
bumi, tetapi jumlahnya yang sangat kecil,
yaitu antara 5 – 400 ppm,
• Kecuali beberapa logam seperti besi,
nikel, vanadium dan arsen, yang
walaupun jumlahnya sedikit sekali
namun sudah dapat merusak katalis,
terutama Vanadium yang dapat merusak
batu tahan api pada dinding furnace,
merusak pipa boiler, dan menyebabkan
korosi .
TABEL KOMPOSISI MINYAK BUMI
SECARA UMUM
Jenis Senyawa Jumlah Contoh
(presentase)
Hidrokarbon 90-99% Alkana, sikloalkana, dan
aromatis
Teori
Pembentuka
n Minyak
Bumi
BERBAGAI
TAHAPDESTILASI TAHAP PROSES
I BERTINGKAT II LANJUTAN DARI
TAHAP I
Menara
Destilasi
DESTILASI BERTINGKAT (Tahap I)
Pengolahan minyak bumi tahap
pertama dilakukan dengan distilasi
bertingkat, yaitu proses distilasi
berulang-ulang sehingga didapatkan
berbagai macam hasil berdasarkan
perbedaan titik didihnya. Hasil pada
proses distilasi bertingkat ini
meliputi:
1. Fraksi pertama menghasilkan gas
yang pada akhirnya dicairkan
kembali dan dikenal dengan nama
elpiji atau LPG (Liquefied
Petroleum Gas). LPG digunakan
untuk bahan bakar kompor gas
dan mobil BBG, atau diolah lebih
lanjut menjadi baha kimia lainnya.
2. Fraksi kedua disebut nafta (gas bumi). Nafta tidak dapat langsung
digunakan, tetapi diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi
bensin (premium) atau bahan petrokimia yang lain. Nafta sering
disebut juga sebagai bensin berat.
3. Fraksi ketiga atau fraksi tengah, selanjutnya dibuat menjadi kerosin
(minyak tanah) dan avtur (bahan bakar pesawat jet).
4. Fraksi keempat sering disebut solar yang digunakan sebagai bahan
bakar mesin diesel.
5. Fraksi kelima atau disebut juga residu yang berisi hidrokarbon
rantai panjang dan dapat diolah lebih lanjut pada tahap kedua
menjadi berbagai senyawa karbon lainnya, dan sisanya sebagai
aspal dan lilin.
Tahap II
Cracking Ektraksi
Kristalisas
Treating
i
Proses crakcing dapat dilakukan melalui beberapa
Cracking cara, yaitu :
• Perengkahan termal : proses perengkahan
Perengkahan dengan menggunakan suhu dan tekanan tinggi
saja.
Perengkahan • Perengkahan katalitik : proses perengkahan
(cracking): Pada proses dengan menggunakan panas dan katalisator
perengkahan, dilakukan untuk mengubah distilat yang memiliki titik didih
perubahan struktur kimia tinggi menjadi bensin dan karosin. Proses ini juga
senyawa-senyawa akan menghasilkan butana dan gas lainnya.
hidrokarbon yang • Perengkahan dengan hidrogen (hydro-
meliputi: pemecahan cracking) : proses perengkahan yang merupakan
rantai, alkilasi kombinasi perengkahan termal dan katalitik
(pembentukan alkil), dengan "menyuntikkan" hidrogen pada molekul
polimerisasi fraksi hidrokarbon tidak jenuh. Dengan cara
(penggabungan rantai seperti ini, maka dari minyak bumi dapat
karbon), reformasi dihasilkan elpiji, nafta, karosin, avtur, dan solar.
(perubahan struktur), dan Jumlah yang diperoleh akan lebih banyak dan
isomerisasi (perubahan mutunya lebih baik dibandingkan dengan proses
perengkahan termal atau perengkahan katalitik
isomer).
saja.
Tahapan
Cracking
Pemecahan
rantai
Alkilasi
Polimerasi
Reformasi
Isomerasi
Alkilasi
Alkilasi adalah suatu proses penggabungan dua
macam hidrokarbon isoparafin secara kimia
menjadi alkilat yang memiliki nilai oktan tinggi.
Alkilat ini dapat dijadikan bensin atau avgas.
Polimerisasi
Polimerisasi adalah penggabungan dua molekul
atau lebih untuk membentuk molekul tunggal
yang disebut polimer. Tujuan polimerisasi ini ialah
untuk menggabungkan molekul-molekul
hidrokarbon dalam bentuk gas (etilen, propena)
menjadi senyawa nafta ringan.
Reformasi
Reformasi adalah proses yang berupa
perengkahan termal ringan dari nafta
untuk mendapatkan produk yang lebih
mudah menguap seperti olefin dengan
angka oktan yang lebih tinggi. Di
samping itu, dapat pula berupa
konversi katalitik komponen-
komponen nafta untuk menghasilkan
aromatik dengan angka oktan yang
lebih tinggi.
Isomerasi
Dalam proses ini, susunan dasar atom
dalam molekul diubah tanpa
menambah atau mengurangi bagian
asal. Hidrokarbon garis lurus diubah
menjadi hidrokarbon garis bercabang
yang memiliki angka oktan lebih tinggi.
Dengan proses ini, n-butana dapat
diubah menjadi isobutana yang dapat
dijadikan sebagai bahan baku dalam
proses alkilasi.
Ekstraksi
• Proses pembersihan produk
dengan menggunakan pelarut
sehingga didapatkan hasil lebih
banyak dengan mutu lebih baik.
Kristalisasi
• Proses pemisahan produk-
produk melalui perbedaan titik
cairnya. Misalnya, dari
pemurnian solar melalui proses
pendinginan, penekanan, dan
penyaringan akan diperoleh
produk sampingan lilin.
Treating (Pembersihan dari
Kontaminasi)
175 – 325 oC C12 – C18 Kerosin (minyak tanah), bahan bakar jet
2. Biodiesel
Biodiesel dihasilkan dari minyak nabati atau lemak hewan.Bahan
bakar ini dinilai cukup efektif dengan emisi karbondioksida yang
lebih rendah dengan bahan bakar konvensional. Masalahnya, karena
dibuat dari tumbuhan atau hewan, bisa mengganggu makanan bagi
manusia.
3. Udara
ini udara sebagai bahan bakar masih hipotesis dan dalam penelitian
lanjut. Udara merupakan energi yang memang tidak bisa secara
langsung bisa dipakai tanpa bantuan proses lain.Pasalnya, udara
merupakan oksidasi dari hidrogen. Untuk itu harus dikembangkan
teknologi untuk memecah molekul udara menjadi hidrogen dan
digunakan sebagai energi.
• 4. Urin
Jika ini terjadi kita tidak perlu pusing lagi mencari WC umum saat melakukan
perjalanan. Menurut Dr. Gerardine Botte dari Asosiasi Profesor Departemen
Tehnik Mesin dan Biomolekuler di Universitas Ohio, di dalam molekul urea
(urin) ada empat atom hidrogen jika udara biasa yang hanya terdiri dua atom
hidrogen. Lalu molekul yang dimaksud lewat oksidasi dengan basis elektroda
nikel pada 0,37 V sehingga hidrogen tersebut akan terpecah.
5. Etanol
Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol
saja dan merupakan cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak
berwarna, dan sudah biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Etanol dari
tanaman, merupakan bahan bakar yang paling sedikit. Beberapa bahan bakar
yang dicampur dengan etanol yang terkenal adalah gasohol E10 yang terdiri
dari 90 persen bensin dan 10 persen etanol. Di beberapa negara sudah
menggunakan E85 yaitu 85 persen etanol dan 15 persen bensin.
6. Nitrogen Cair
Nitrogen cair adalah salah satu yang siap untuk kendaraan masa depan. Proses
pembuatannya, nitrogen cair dipanaskan, ekstrak panas menghasilkan tekanan
udara dan digunakan untuk menggerakkan piston atau mesin sehingga bisa
berputar.
7. Tekanan Udara
Selain tekanan udara yang dihasilkan oleh nitrogen cair, secara sederhana
kompresi udara juga bisa digunakan sebagai sumber daya mobil. Penggunaan
uda yang tidak dikompresi tidak dibutuhkan. Dengan demikian dapat
mengurangi biaya produksi dan perawatan kendaraan. Proyek mesin dengan
tekanan udara ini pertama dikembangkan oleh Tata Motors dari India bekerja
sama dengan perusahaan Perancis, MDI.
8. Gas Alam
CNG (Gas Compressed Natural Gas) atau gas alam dan di Indonesia
lebih dikenal dengan BBG) bahan bakar gas). Polusi yang
ditimbulkan lebih rendah. Kaerna lebih ringan dari oksigen, polusi
yang ditimbulkan juga sangat rendah. Masalahnya, untuk minta
yang diperlukan tekanan yang sangat tinggi. Cek, harus
menggunakan tabung atau tangki yang kuat dan berat.