Anda di halaman 1dari 2

Cara Kerja Reaksi Ion Pengamatan

Kation Golongan I
Argentium (Ag+)
1. Larutan AgNO3 +larutan Ag+ + Cl- → AgCl↓ Endapan putih
HCl
Endapan yang terbentuk
dibagi empat
a. Endapan dikarenakan 2AgCl↓ → 2Ag↓ + Cl2↑ Endapan abu-abu
sinar matahari
b. Endapan + air panas Endapan putih
c. Endapan + NH4OH2 2AgCl↓ + 2NH3 → Endapan putih
hasilnya + HNO3 encer [Ag(NH3)2]+ + Cl-
d. Endapan + KCN AgCl↓ + 2CN- → Endapan putih
berlebihan [Ag(CN)2] + Cl-
-

2. Larutan AgNO3 + KI Ag+ + I- → AgI↓ Endapan putih


Endapan yang terbentuk kekuningan
dibagi tiga
a. Endapan + air panas Endapan tidak larut
b. Endapan + laruatn KI Endapan larut
berlebihan
c. Endapan + larutan AgI↓ + 2CN- → Endapan larut
- -
KCN berlebihan [Ag(CN)2] + I
3. Larutan AgNO3 + larutan 2Ag+ + 2OH- → Ag2O↓ + Endapan coklat
NaOH H2O
Endapan setelah Ag2O↓ + 2H+ → 2Ag+ + Endapan tidak larut
dipisahkan dari filtratnya H2O
lalu ditambah larutan
NaOH berlebihan
4. Larutan AgNO3 + larutan 2Ag+ + CrO42- → Ag2CrO4 Endapan merah bata
K2CrO4
Endapan yang terbentuk
dibagi menjadi dua
a. Endapan +larutan Endapan tidak larut
CH3COOH
b. Endapan +larutan 2Ag2CrO4↓ + 2H+ ↔ 4Ag+ Endapan tidak larut
HNO3 + CrO42- + H2O

5. Larutan AgNO3 + larutan Endapan kuning


Na3PO4 sekunder
Timah Hitam (Pb2+)
1. Larutan Pb(NO3) + larutan Pb2+ + 2Cl- → PbCl2↓ Tidak membentuk
HCl endapan karena
a. Endapan + air panas, larutan rusak
kemudian didinginkan
b. Endapan + HCl pekat PbCl2↓ + 2Cl- → [PbCl4]2-

Kation Golongan II
Bismuth (Bi3+)
1. Larutan Bi(NO3)3 + HNO3 Endapan hitam
+ larutan Kl bertetes-tetes. Bi + 3I → BiI3↓
3+ -
Endapan yang terbentuk
dibagi dua, Endapan larut,
a. Endapan + larutan Kl BiI3↓ + I ↔ [BiI4]
- - larutan berwarna
berlebihan. kuning
2. Larutan Bi(NO3)3 + larutan Endapan putih,
NHOH bertetes-tetes Bi3+ + 3OH- → Bi(OH)3↓ endapan sedikit larut
kemudian dilanjutkan Bi(OH)3↓ + 2H+ → Bi2+ +
sampai berlebihan. 3H2O
3. Larutan Bi(NO3)3 + larutan Bi3+ + NO3- + 2NH3 + Endapan putih,
NH4OH bertetes-tetes 2H2O → Bi(OH)3NO3↓ + endapan tidak larut
kemudian berlebihan. 2NH4+
Tembaga (Cu2+)
1. Laruatan CuSO4 + larutan Endapan biru,
NaOH bertetes-tetes, Cu2+ + 2OH- → Cu(OH)2↓ endapan tidak larut
kemudian dilanjutkan
sampai berlebihan.
2. Laruatan CuSO4 + NaOH 2Cu2+ + SO42- + 2NH3 + Endapan biru
bertetes-tetes, kemudian 2H2O → Cu(OH)2.CuSO4↓
dilanjutkan sampai + 2NH4+
berlebihan. Cu(OH)2.CuSO4↓ + 8NH3 Endapan tidak larut
→ 2[Cu(NH3)4]2+ + SO42- +
2OH- Endapan merah
3. Laruatan CuSO4 + 2Cu
2+
+ [Fe(OH)6]4- → kecoklatan
K4Fe(CN)6 Cu2[Fe(OH)6]↓
Endapan kuning
4. Laruatan CuSO4 + larutan Cu2+ + 2CN- → Cu(CN)2↓
KCN bertetes-tetes, CuCN↓ + 3CN- → Endapan larut
kemudian dilanjutkan [Cu(CN)4]3-
sampai berlebihan.
5. Laruatan CuSO4 + larutan 2Cu2+ + 5I- → 2CuI↓ + I3- Endapan larut,
Kl bertetes-tetes, larutan kuning
kemudian dilanjutkan bening
sampai berlebihan.

Timah Putih (Sn2+)


1. Larutan SnCl2 + larutan Endapan putih
bertetes-tetes Sn + 4OH → Sn(OH)4↓
4+ -
KOH
dilanjutkan Sn(OH)4↓ + 2OH ↔
-
kemudian
sampai berlebihan. [Sn(OH)6]3-
2. Larutan SnCl2 + larutan Larutan berwarna
HgCl2 hitam, tidak ada
endapan

Anda mungkin juga menyukai