NPM : 1710303054
Kelas : IPA 02
PERCOBAAN 1
ANALISIS KUALITATIF
1. Petunjuk Umum :
a. Untuk setiap reaksi pengujian, gunakanlah masing-masing paling
banyak 0,5 mL larutan yang mengandung kation/anion yang akan
diteliti.
b. Gunakan pereaksi sesuai dengan keperluan (jangan terlalu banyak)
c. Pengamtan meliputi perubahan warna, pembentukan
endapan/kekeruhan, pelarutan kembali dan yang lain, catatlah
semua pengamatan dalam kolom yang tersedia.
d. Carilah reaksi-reaksi kimia yang diramalkan akan terjadi sebelum
pengerjaan dimulai dengan melihat dari buku Vogel Kualitatif dan
yang lain,
e. Reaksi-reaksi kimia yang dituliskan dalam laporan resmi dalam
bentuk reaksi ion.
2. Tujuan :
a. Mahasiswa mengenal reaksi-reaksi identifikasi kation-kation dan
anion-anion zat anorganik.
b. Mahasiswa dapat menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi
dalam setiap reaksi identifikasi kation dan anion.
c. Mahasiswa dapat menuliskan persamaan-persamaan reaksi yang
terjadi.
3. Landasan Teori
Pada analisis kualitatif secara sistematik kation-kation
diklasifikasikan ke dalam lima golongan berdasarkan sifat kation itu sendiri
terhadap beberapa reagensia. Masing-masing golongan kation tersebut
memiliki ciri khas yang berbeda.
a. Golongan I: Kation yang terdapat dalam golongan ini membentuk
endapan dengan asam klorida encer. Ion-ion yang masuk dalam
golongan ini adalah timbel, merkurium (I) (raksa), dan perak.
b. Golongan II: Kation yang terdapat dalam golongan ini tidak bereaksi
dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan dengan hidrogen
sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion-ion yang masuk dalam
golongan ini adalah merkurium (II), tembaga, bismut, kadmium, arsenik
(III), arsenik (V), stibium (III), stibium (V), timah (II), dan timah (V).
c. Golongan III: Kation yang terdapat dalam golongan ini tidak bereaksi
dengan asam klorida encer ataupun dengan hidrogen sulfida dalam
suasana asam mineral encer. Akan tetapi membentuk endapan dengan
ammonium sulfida dalam suasana netral atau amoniakal. Ion-ion yang
masuk dalam golongan ini adalah bsi (II), besi (III), aluminium,
kromium (III), kromium (VI), nikel, kobalt, mangan (II), mangan (VII),
dan zink.
d. Golongan IV: Kation yang terdapat dalam golongan ini tidak bereaksi
dengan reagensia dari golongan I, II, dan III. Akan tetapi membentuk
endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium
klorida dalam suasana netral atau sedikit asam. Ion-ion yang masuk
dalam golongan ini adalah barium, strontium, dan kalsium.
e. Golongan V: Kation yang terdapat dalam golongan ini merupakan
kation yang tidak bereaksi dengan reagensia pada golongan sebelumnya.
Ion-ion yang masuk dalam golongan ini adalah magnesium, natrium,
kalium, dan ammonium.
Analisis anion tidak dilakukan dengan metode yang sesistematik
pada identifikasi kation. Namun anion dapat dipisahkan ke dalam golongan-
golongan utama, bergantung pada kelarutan garam peraknya, garam
kalsium atau bariumnya, dan garam zinknya. Anion digolongkan menjadi
du akelas, yaitu:
a) Kelas A: Kelas ini dibagi lagi ke dalam sub-kelas, yaitu (i) gas
dilepaskan dengan HCl encer atau H2SO4, dan (ii) gas atau uap
dilepaskan dengan H2SO4 pekat. Ion-ion yang masuk dalam kelas ini
adalah karbonat, hidrogen karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat,
sulfida, nitrit, hipoklorit, sianida, dan sianat.
b) Kelas B: Kelas ini dibagi lagi ke dalam sub-kelas, yaitu (i) reaksi
pengendapan, dan (ii) oksidasi dan reduksi dalam larutan. Ion-ion yang
masuk ke dalam kelas ini adalah sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit,
hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat, dikromat, silikat, heksafluorosilikat,
salisilat, benzoat, suksinat, manganate, permanganat, kromat, dan
dikromat.
4. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara untuk identifikasi kation dan anion?
2. Bagaimana hasil yang diperoleh dari identifikasi kation dan anion?
5. Hipotesis
1. Cara untuk identifikasi kation dan anion yaitu dengan menguji melalui
penambahan reagen.
2. Hasil yang diperoleh dari identifikasi kation dan anion yaitu adanya
endapan atau perubahan warna.
6. Menguji Hipotesis
6.1 Alat dan Bahan
Alat :
Tabung Reaksi
a.
b.
Pipet Tetes
c.
Corong
d.
Kertas Saring
e.
Kertas Saring
f.
Pembakar Spirtus
g.
Kaki Tiga
h.
1. b. – c. Endapan putih
+ c. 2 AgCl ↓ + 2 d. Endapan putih
NH3 →
[Ag(NH3)2] + 2. Endapan
Cl- putih-
HCl
d. AgCl ↓ + 2 kekuningan
CN- → a. Endapan tak
Endapan yang terbentuk dibagi [Ag(CN)2]- + larut
empat Cl- b. Endapan larut
a. Endapan dikarenakan sinar c. Endapan larut
matahari 2. Ag+ + I- → AgI
b. Endapan + air panas ↓ 3. Endapan
c. Endapan + a. – coklat
b. – a. Endapan tak
c. AgI ↓ + 2 CN- larut
NH4O → [Ag(CN)2]-
H
+ I- 4. Endapan
5. -
Endapan yang terbentuk dibagi
tiga
a. Endapan + air panas
b. Endapan + larutan KI
berlebihan
c. Endapan + larutan KCN
berlebihan
AgNO3
3.
+
NaOH
AgNO3
4.
+
K2CrO4
AgNO3
5.
+
Na3PO4
sekunder
1. endapan
+ karena
larutan rusak
4.
+ 4. Cu2+ + 2 CN- Timah Putih
→ Cu(CN)3 ↓ (Sn2+)
a. CuCN ↓ + 3 1. Endapan
NaOH
CN- → putih
[Cu(CN)4]3-
+ 2. Larutan
5. 2 Cu2+ + 5 I- hitam tak ada
→ 2 CuI ↓ + endapan
NaOH
I3-
berlebihan
Timah Putih
(Sn2+)
Hg2 (NO3)2 1. Sn4+ + 4 OH-
→ Sn(OH)4 ↓
5.
a. Sn(OH)4 ↓ + 2
+
OH- ↔
[Sn(OH)3]2-
NH3
2. SnCl2 + HgCl2
≠
Pb(NO3)
1.
+
HCl
(CH3COO)2Pb
2.
+
KI
3.
+
NaOH
Bertetes-tetes,
kemudian
berlebihan
(CH3COO)2Pb
4.
+
K2CrO4
(CH3COO)2Pb
5.
+
H2SO4
encer
Kation Golongan II
Bismuth (Bi3+)
Bi(NO3)3
1.
+
KI
Bertetes-tetes
Bi(NO3)3
2.
+
NHOH
Bertetes-tetes
kemudian
dilanjutkan
sampai
berlebihan
Bi(NO3)3
3.
+
NH4OH
bertetes-tetes,
kemudian
berlebihan
Merkuri (Hg2+)
Hg(NO3)2
1.
+
KI
Bertetes-tetes
kemudian
dilanjutkan
sampai
berlebihan
Hg(NO3)2
2.
+ NaOH
Bertetes-tetes
kemudian
dilanjutkan
sampai
berlebihan
Hg(NO3)2
3.
+
NH4OH
Hg(NO3)2
4.
+
SnCL2
Bertetes-tetes
Kadmium (Cd2+)
CdSO4
1.
+
NaOH
bertetes-tetes
kemudian
dilanjutkan
sampai
berlebihan
CdSO4
2.
+
NH4OH
bertetes-tetes
kemudian
dilanjutkan
sampai
berlebihan
CdSO4
3.
+
KCN
bertetes-tetes
kemudian
dilanjutkan
sampai
berlebihan
Tembaga (Cu2+)
CuSO4
1.
+
NaOH
bertetes-tetes
kemudian
dilanjutkan
sampai
berlebihan
CuSO4
2.
+ NH4OH
bertetes-tetes
kemudian
dilanjutkan
sampai
berlebihan
CuSO4
3.
+
K4Fe(CN)6
CuSO4
4.
+
KCN
bertetes-tetes
kemudian
dilanjutkan
sampai
berlebihan
CuSO4
5.
+
KI
SnCl2
1.
+
KOH
bertetes-tetes
kemudian
dilanjutkan
sampai
berlebihan
SnCl2
2.
+
HgCl2
FeSO4
1.
+
NaOH
FeSO4
2.
+
K4Fe(CN)6
FeSO4
3.
+
KI
Bertetes-tetes
kemudian
dilanjutkan
sampai
berlebihan
Ferri (Fe3+)
FeCI3
1.
+
NaOH
FeCI3
2.
+
K4Fe(CN)6
FeCI3
3.
+
KSCN
Aluminium (AI3+)
AI2(SO4)3
1.
+ NaOH
Bertetes-tetes
kemudian
dilanjutkan
sampai
berlebihan
AI2(SO4)3
2.
+
NaOH
Bertetes-tetes
kemudian
dilanjutkan
sampai
berlebihan
Nikel (Ni2+)
NiSO4
1.
+
NaOH
Bertetes-tetes
kemudian
dilanjutkan
sampai
berlebihan
NiSO4
2.
+
NaOH
Bertetes-tetes
kemudian
dilanjutkan
sampai
berlebihan
NiSO4
3.
+
NH4OH
selanjutnya
+
Dimetil
glikosin
Kobalt (Co2+)
Co(NO3)2
1.
+
KCN
Bertetes-tetes
kemudian
dilanjutkan
sampai
berlebihan
Co(NO3)2
2.
+
NaOH
Perhatikan
perubahan
warna
endapan
Seng (Zn2+)
ZnSO4
1.
+
K4Fe(CN)6
ZnSO4
2.
+ NaOH
Bertetes-
tetes
kemudian
dilanjutkan
sampai
berlebihan
ZnSO4
3.
NH3
+ Bertetes-
tetes
kemudian
dilanjutkan
sampai
berlebihan
Kation Golongan IV
Barium (Ba2+)
BaCI2
1.
+
K2CrO4
BaCI2
2.
+
Na2CO3
BaCI2
3.
+
(NH4)2C2O4
H2SO4 encer
4.
Kalsium (Ca2+)
CaCI2
1.
+
K2CrO4
CaCI2
2.
+
H2SO4
CaCI2
3.
+
(NH4)2C2O4
CaCI2
4.
+
K4Fe(CN)6
NaCo3
1.
+
HCI
NaCo3
2.
+
AgNO3
Sulfat (SO42-)
NaSO4
1.
+
BaSO4
endapan
HNO3
encer
NaSO4
2.
+
Pb (II)
Asetat
3. Endapan
+
Amonium
Asetat
Triosulfat (S2O32+)
Na
Tiosulfat
1.
+
Iodium
Na
Tiosulfat
2.
+
HCI
Nitrat (NO3-)
1 ml Na
Nitrat
1.
+
1 ml Fe(II)
sulfat
Nitrit (NO2-)
Na Nitrit
1.
+
Asam asetat
KI
Amilum
Klorida (Cl-)
Na klorida
1.
+
Perak nitrat
Endapan +
Ammonia
Asam nitrat
Bromida (Br-)
Na bromida
1.
+
Perak nitrat
Natrium
tiosulfat
Iodida (I-)
Kalium iodida
1.
+
Perak nitrat
Kalium
sianida
Kation Golongan II
1. Bismuth (Bi3+)
Ketika dua tetes larutan Bi(NO3)3 dicampurkan dengan dua tetes
larutan HNO3 dan ditambahkan dua tetes larutan KI dihasilkan suatu
endapan berwarna hitam. Endapan tersebut kemudian ditambahkan lagi
larutan KI secara berlebihan, sehingga diperoleh larutan berwarna kuning
dan endapan yang semula menjadi larut.
2. Tembaga (Cu2+)
Pada saat dua tetes larutan CuSO4 dicampurkan dengan dua tetes
larutan NaOH terbentuk suatu endapan berwarna biru. Kemudian setelah
ditambahkan reagenia NaOH secara berlebihan dihasilkan endapan yang
tidak dapat larut dalam larutan tersebut. Persamaan reaksi yang dapat
dituliskan sebagai berikut
Cu2+ + 2 OH- → Cu(OH)2 ↓
Gambar Larutan CuSO4 + Larutan NH4OH Berlebih
8. Kesimpulan
1. Cara untuk identifikasi kation yaitu dengan menguji melalui
penambahan reagen.
2. Hasil yang diperoleh dari identifikasi kation yaitu adanya endapan atau
perubahan warna.