Anda di halaman 1dari 13

A.

Judul Percobaan : Identifikasi Senyawa Asam Karboksilat


B. Hari, Tanggal Percobaan : Senin, 25 September 2023
C. Tujuan Percobaan : Mengidentifikasi senyawa yang mengandung gugus
karboksilat
D. Tinjauan Pustaka
Asam karboksilat adalah senyawa organik yang mengandung sebuah
gugus karboksil (-COOH). Gugus karboksil mengandung sebuah gugus
karbonil dan sebuah gugus hidroksil dengan rumus umum R-COOH. Asam
karboksilat bereaksi dengan alkohol dan fenol menghasilkan ester dan
membentuk air sebagai produk sampingan (Fessenden & Fessenden, 1994).
Asam karboksilat memiliki titik didih lebih tinggi daripada senyawa organik
lainnya yang bobot molekulnya sebanding (Riswiyanto, 2009). Beberapa
anggota asam karboksilat berwujud cairan tak bewarna dengan bau yang
tajam, bersifat polar dan membentuk ikatan hidrogen dengan molekul lain
(Hart, 2003). Asam karboksilat digunakan sebagai bahan pembuatan sabun,
pembuatan cuka, dan digunakan sebagai koagulan dalam pembuatan karet
(Martin, 2012).

Asam karboksilat adalah asam organik yang diidentikkan dengan


gugus karboksil. Asam karboksilat merupakan asam Bronsted-Lowry
(donor proton). Garam dan anion asam karboksilat dinamakan karboksilat.
Asam karboksilat merupakan senyawa polar, dan membentuk ikatan
hidrogen satu sama lain. Pada fase gas, Asam karboksilat dalam bentuk
dimer. Dalam larutan Asam karboksilat merupakan asam lemah yang
sebagian molekulnya terdisosiasi menjadi H+ dan RCOO-. Contoh : pada
temperatur kamar, hanya 0,02% dari molekul asam asetat yang terdisosiasi
dalam air. Asam karboksilat alifatik rantai pendek (atom karbon <18) dibuat
dengan karbonilasi alkohol dengan karbon monoksida. Untuk rantai
panjang dibuat dengan hidrolisis trigliserida yang biasa terdapat pada
minyak hewan dan tumbuhan.
Rumus umum asam karboksilat adalah R-COOH atau Ar-COOH,
dimana :R : Alkil
Ar : Aril
-COOH : Gugus karboksil
Contoh :

Ciri khusus dalam asam karboksilat adalah terdapatnya gugus fungsi


karboksil (-COOH), karboksil diambil dari karbonil (-CO-) dan hidroksil (-
OH).
Sudut yang dibentuk oleh gugus fungsi –COOH- sebesar 120 derjat
dan panjang ikatan C=O sebesar 0,121 nm.
Sifat kimia asam karboksilat adalah sebagai berikut:
1. Reaksi dengan basa
Asam karboksilat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan air.
Contoh :

2. Reduksi
Reduksi asam karboksilat dengan katalis litium alumunium hidrida
menghasilkan alkohol primer.
Contoh :

3. Reaksi dengan tionil diklorida


Asam karboksilat bereaksi dengan tionil diklorida membentuk klorida
asam, hidrogen klorida dan gas belerang dioksida.
Contoh :

4. Esterifikasi
Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi yang terjadi
merupakan reaksi kesetimbangan.
Contoh :

5. Reaksi dengan amonia


Dengan amonia, asam karboksilat membentuk amida dan air.
Contoh :

6. Dekarboksilasi
Pada suhu tinggi, asam karboksilat terdekarboksilasi membentuk alkana.
Contoh :

7. Halogenasi
Asam karboksilat dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis phosfor
membentuk asam trihalida karboksilat dan hidrogen halida.
Contoh :

(Wilbraham, 1992)

Asam asetat (CH3COOH) sejauh ini merupakan asam karboksilat yang


paling penting diperdagangkan, industri, dan laboratorium. Bentuk murninya
disebut asam asetat glacial karena senyawa ini menjadi padat seperti es bila
didinginkan dan terbakar (titik leleh 70C, titik didih 800C) dengan bau pedas
menggigit. Dapat bercampur dengan air dan banyak pelumas organic
(Fessenden & Fessenden, 1994).

E. Alat dan Bahan


• Alat
a. Tabung reaksi.
b. Pipet tetes
• Bahan
a. Asam cuka
b. CH3COONa
c. FeCl3
d. K4FeCN6
e. KMnO4
F. Alur Percobaan

2,5 mL asam cuka


- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
- Ditambahkan 1,5 mL larutan KmnO4 1 N
- Diamati perubahan yang terjadi
Hasil Pengamatan

2,5 mL larutan CH3COONa encer 10%


- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
- Ditambahkan 1,5 mL FeCl 5% sampai terjadi warna
merah
- Dipanaskan tabung reaksi di penangas air sampai
terjadi endapan bergunpal coklat kemerahan
- Disaring dengan kertas saring

Filtrat Residu
- Ditambahkan pereaksi K4FeCN6
- Dibandingkan warna hasil percobaan dengan
warna FeCl3 dalam jumlah yang sama
Hasil

Reaksi
- CH3COOH(aq) + 2MnO4-(aq) →3CO2(aq) + 2MnO2(s) + 2OH(aq) + 2H2O(l)
- CH3COONa(aq) + FeCl3(aq) →3CH3COO-(aq) + 3NaCl(aq) + Fe3+(aq)
- 3Fe3+ + 6CH3COO-(aq) + 2H2O(l) →[Fe3(OH)2(CH3COO)6]+(aq) + 2H+
- 4Fe3+(aq) + 3K4[Fe(CN)6](aq) →Fe4[Fe(CN)6]3(s) + 12K+(aq)
- 3Fe(OH)2CH3COO + 3CH3COOH + H+
G. HASIL PENGAMATAN
No Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan Dugaan atau Reaksi Kesimpulan
Perc.

Sebelum Sesudah
1. -Asam cuka -Asam cuka + CH3COOH(aq) + 2MnO4-(aq) Pada percobaan
2,5 mL asam cuka
tidak berwarna KMnO4 1N= 3CO2(aq) + 2MnO2(s) + pertama terjadi
-Dimasukkan ke dalam -Larutan terbentuk endapan 2OH + 2H O reaksi redoks
(aq) 2 (l)
tabung reaksi KMnO4 I N berwarna merah bata antara CH3COOH
-DItambahkan 1,5 mL berwarna ungu dengan KmnO4
larutan KMnO4 1 N 1N. Spesi yang
-Diamati perubahan yang teroksidasi adalah
terjadi CH3COOH CO2
Hasil Pengamatan dan yang tereduksi
yaitu KMnO4 yang
menjadi MnO2
yang ditunjukkan
dengan adanya
endapan merah.
2. -Larutan -CH3COONa + - CH3COONa(aq) + FeCl3(aq)
2,5 mL larutan CH3COONa encer
CH3COONa FeCl3 5%= larutan →3CH3COO-(aq) + 3NaCl(aq)
10%
tidak berwarna merah bata + Fe3+(aq)
- Dimasukkan ke dalam
-Larutan FeCl3 -Setelah dipanaskan
tabung reaksi
5% berwarna terbentuk endapan - 3Fe3+ + 6CH3COO-(aq) +
- Ditambahkan 1,5 mL
kuning berwarna coklat 2H2O(l)
FeCl 5% sampai terjadi
kemerahan, setelah →[Fe3(OH)2(CH3COO)6]+(aq)
warna merah
disaring terbentuk + 2H+
- Dipanaskan tabung
filtrat dan residu
reaksi di penangas air
-Filtrat + - 4Fe3+(aq) + 3K4[Fe(CN)6](aq)
sampai terjadi endapan
K4FeCN6= larutan →Fe4[Fe(CN)6]3(s) + I2K+(aq)
bergumpal coklat
berwarna kuning
kemerahan
kehijauan
- Disaring dengan kertas
-K4FeCN6+FeCl3=
saring
larutan berwarna
Filtrat Residu
biru (+++) dan
berbentuk endapan
- Ditambahkan pereaksi biru (+++).
K4FeCN6
- Dibandingkan warna hasil
percobaan dengan warna
FeCl3 dalam jumlah yang
sama

Hasil
H. Analisis dan Pembahasan
Pada praktikum berjudul Identifikasi Senyawa Asam Karboksilat
yang dilaksanakan pada hari Senin, 25 September 2023 pukul 10.30-16.30
WIB ini memiliki tujuan mengidentifikaasi senyawa yang mengandung
gugus karboksilat. Pada praktikum ini dilakukan dua kali percobaan.
Percobaan yang pertama dimasukkan 2,5 mL asam cuka ke dalam tabung
reaksi. Kemudian ditambahkan 1,5 mL larutan KMnO4 1N, lalu diamati
perubahan yang terjadi. Hasilnya adalah terbentuk endapan merah bata.
Pada percobaan ini terjadi reaksi redoks antara CH3COOH dengan KMnO4.
Spesi yang teroksidasi adalah CH3COOH menjadi CO2 dan yang tereduksi
adalah KMnO4 yang menjadi MnO2 yang ditujukan dengan adanya
endapan berwarna merah. Percobaan yang kedua adalah memasukkan 2,5
mL larutan CH3COONa encer 10% ke dalam tabung reaksi. Kemudian
menambahkan 1,5 mL FeCl3 5% sampai terjadi warna merah. Setelah itu ,
tabung reaksi dipanaskan di penangas air sampai terjadi warna bergumpal
coklat kemerahan. Setelah dipanaskan terbentuk endapan merah. Lalu
disaring dan menghasilkan filtrat dan residu. Setelah itu filtrat ditambahkan
dengan K4FeCN6 dan menghasilkan larutan berwarna kuning kehijauan.
Kemudian di tabung reaksi yang berbeda masukkan K4FeCN6 dan FeCl3
dengan jumlah yang sama, yang menghasilkan larutan berwarna biru (+++)
dan terbentuk endapan berwarna biru (+++). Pada percobaan ini, saat filtrat
ditambahkan dengan K4FeCN6 menghasilkan warna kuning kehijauan dan
dibandingkan dengan K4FeCN6 ditambahkan dengan FeCl3 menghasilkan
larutan berwarna biru (+++) dan endapan biru (+++), membuktikan bahwa
filtrat sudah tidak mengandung ion Fe3+.

I. Kesimpulan
1. Pada percobaan 1 terjadi reaksi redoks antara CH3COOH dengan
KMnO4. Spesi yang teroksidasi adalah CH3COOH menjadi CO2 dan
yang tereduksi adalah KMnO4 menjadi MnO2 yang ditunjukkan dengan
adanya endapan berwarna merah.
2. Pada percobaan 2, saat filtrat ditambahkan dengan K4FeCN6
menghasilkan larutan berwarna kuning kehijauan dan saat K4FeCN6
ditambahkan dengan FeCl3 menghasilkan larutan berwarna biru (+++)
dan endapan berwarna biru (+++), menunjukkan bahwa filtrat sudah
tidak mengandung ion Fe3+.

J. Daftar Pustaka
Anshory, L. (2003). Acuan Pembelajaran Kimia. Jakarta: Erlangga.

Fessenden, R. J., & Fessenden, J. S. (1994). Kimia Organik Ketiga Jilid Dua.
Jakarta: Erlangga.

Halim. (1990). Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Pertama. Jakarta: Erlangga.

Hart, H. (2003). Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.

Martin, E. A. (2012). Kamus Sains. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Riswiyanto. (2009). Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.

Wilbraham. (1992). Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.


K. Lampiran

No. Foto Keterangan


1. 2,5 mL CH3COOH

2. Penambahan 1,5 mL larutan


KMNO4

3. Asam cuka ditambahkan dengan


larutan KMNO4
4. Pengambilan 2,5 mL CH3COONa
10%

5. Penambahan 1,5 mL FeCL3 5%

6. CH3COONa encer 10% ditambah


dengan FeCl3 5%.
7. Pemanasan
CH3COONa encer 10% ditambah
dengan FeCl3 5%.

8. CH3COONa encer 10% ditambah


dengan FeCl3 5% setelah
dipanaskan kemudian disaring.

9. FIltrat ditambahkan dengan


K4FeCN6
10. Hasil filtrat dengan penambahan
K4FeCN6

11. Larutan K4FeCN6 ditambah dengan


FeCl3.

12. Perbandingan warna Hasil filtrat


dengan penambahan K4FeCN6
dengan Larutan K4FeCN6 ditambah
dengan FeCl3.

Anda mungkin juga menyukai