Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK

HIDROKARBON JENUH DAN TIDAK JENUH

DISUSUN OLEH:

LEILY AULIA RAHAYU


062121023
KELAS (EKSTENSI 3A)

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2022
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan


Mempelajari reaksi penting pada senyawa organic golongan alkana dan alkena.

1.2 Dasar Teori


Hidrokarbon adalah senyawa organik yang hanya mengandung unsur karbon dan
hydrogen. Terdapat 2 jenis hidrokarbon, yaitu hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh.
Hidrokarbon jenuh berarti bahwa setiap karbon terikat pada empat karbon lain melalui
ikatan kovalen tunggal. Atom hidrogen biasanya menempati semua posisi ikatan yang
tersedia setelah karbon terikat satu sama lain. Sedangkan hidrokarbon tidak jenuh
mengandung ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Karena senyawa tidak jenuh
sehubungan dengan atom hydrogen, electron ekstra akan terbagi ke dua atom karbon yang
membentuk ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. (Dwika dan Rusman, 2017)
Senyawa hidrokarbon terbagi menjadi 4, yaitu alkana, alkena, alkuna, dan aromatik.
Alkana termasuk ke dalam hidrokarbon jenuh, sementara alkena dan alkuna ternasuk ke
dalam hidrokarbon tidak jenuh karena terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga.
Adapun senyawa aromatik adalah senyawa dengan cincin benzene, yang merupakan
senawa enam cincin karbon khusus dengan tiga ikatan rangkap bolak-balik. (Dwika dan
Rusman, 2017)
Dalam praktikum ini akan dilakukan pengujian terhadap beberapa senyawa hidrokarbon,
yaitu:
1.2.1 Metana

Gas metana merupakan senyawaan paling sederhana dari golongan alkana


(senyawa alifatik jenuh),mempunyai rumus molekul CH4. Beberapa hidrokarbon
dapat dibuat dengan memanaskan garam Natrium dari Asam Karboksilat dengan
Sodalime. Sodalime adalah campuran dari Natrium Hidroksida dan Kalium
Hidroksida Sodalime lebih mudah dipergunakan dari pada hanya Natrium
Hidroksida saja. Reaksi umumnya dapat ditulis sebagai berikut :
RCOONa + NaOH → RH + Na2CO3

Dimana R adalah alkil.


Metana dapat dihasilkan dari Natrium Asetat, menurut reaksi :

CH3COONa + NaOH → CH4 + Na2CO3

1.2.2 Propilen (Propena)

Propilen/propena (CH3-CH=CH2) merpakan golongan alkena paling sederhana


yang mempunyai ikatan rangkap karbon-karbon didalam molekulnya atau
merupakan hidrokarbon tidak jenuh
Salah satu cara pembuatan propilen yaitu dengan dehidrasi dari alkohol. Bila
alkohol dipanaskan dengan adanya asam sulfat maka molekul air akan
tereleminasi dan terbentuk senyawa alkena:
H H2SO4
H3C C CH2 H3C C CH2
H
OH H

1.2.3 Benzena

Benzena (C6H6) adalah hidrokarbon aromatik paling sederhana, mempunyai bau


yang khas dan mudah terbakar. Benzena adalah suatu zat yang reaktif, satu atau
lebih atom hidrogennya dapat diganti oleh unsur atau radikal lain. Reaksi dengan
asam nitrat, satu atau dua atom hidrogennya dapat diganti dengan gugus nitro.
BAB II
METODE KERJA

2.1 Alat
Alat yang dibutuhkan untuk identifikasi reaksi pada metana adalah tabung reaksi, pipa U,
dan lampu spiritus. Untuk percobaan pada senyawa propilen digunakan alat sebagai
berikut, yaitu lampu destilasi Claisen, gelas piala, thermometer 200oC, Erlenmeyer 200
mL, dan tabung reaksi. Sedangkan untuk senyawa benzene alat yang dibutuhkan adalah
tutuo cawan dan tutup reaksi.

2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada reaksi metana antara lain adalah Natrium asetat, sodalime,
dan air brom (diganti KMnO4). Untuk reaksi propilen, bahan yang dibutuhkan adalah
isopropyl alcohol, aquadest, asam sulfat pekat, KMnO4 atau air brom, dan CCl4 atau
CHCl3.

2.3 Prosedur Kerja


2.3.1. Metana
Campuran dari Natrium Asetat dan Sodalime dimasukkan ke dalam suatu tabung
reaksi kimia yang kering, kira-kira sepertiga isi tabung. Kemudian, disambungkan
dengan suatu pipa yang dilengkungkan. Ujung dari pipa ini dimasukkan ke dalam
suatu tabung reaksi yang mengandung air brom atau KMnO4, dan ujung pipa
tercelup ke dalam air brom. Campuran dipanaskan betul-betul. Metana yang
dihasilkan melalui pipa mengalir ke dalam tabung reaksi yang berisi KMnO4 atau
air brom dikocok betul-betul dan diamati warna air brom atau KMnO4 yang
menghilang.

Sodalime

Catatan:
Hati-hati dengan air brom karena kelarutannya yang agak pekat dapat membakar.
2.3.2. Propilena

Kedalam gelas piala 100 mL dimasukkan 30 mL aquadest dan secara bertetes-


tetes dimasukkan 30 mL H2SO4 pekat. Kemudian didinginkan sampai suhu (20-
25)ºC. Campuran dimasukkan ke dalam labu destilasi Claisen 250 mL dan
ditambahkan 30 mL isopropil alkohol. Dilakukan destilasi dengan suhu reaksi
80ºC. Destilat yang keluar (dicek, berupa gas/cairan) ditampung dengan
erlenmeyer/tabung yang terlebih dahulu diisi KMnO4 0,5% atau air brom. Diamati
perubahan warna larutan permanganat atau air brom.

2.3.3. Benzena
a. Dicatat baunya yang khas. Ditaruh beberapa tetes Benzena pada tutup cawan,
kemudian dibaker dengan api langsung. Diamati nyala yang bekerja.
b. Dicampurkan ke dalam tabung kimia yang kering kira-kira 1 mL asam nitrat
pekat dengan 2 mL asam sulfat pekat (dilakukan di ruang asam). Kemudian,
tabung kimia didinginkan di bawah air kran, ditambahkan 1 mL Benzena,
dikocok betul-betul (kalau perlu selama penambahan didinginkan terus di
bawah air kran kira-kira 5 menit) akan mengendap pada dasar piala gelas,
baunya sangat khas. Ditulis persamaan reaksi yang terjadi. Bila benzena
ditambahkan berlebihan, sebagian akan tertampung di atas air. Kalau derajat
panas reaksi terlalu tinggi, sedikit dinitro benzena akan terbentuk berupa
padatan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Pengamatan


A. Metana
• Test gas metana dengan KMnO4:
Terbentuk gelembung, campuran natrium asetat dengan sodalime meleleh, dan
mendidih. Warna KMnO4 menjadi lebih muda.
• Reaksi:
CH3COONa + NaOH → CH4 + Na2CO3
3CH4 + 8KMnO4 → 8MnO2 + 8KOH + 3CO2 + 2H2O

B. Propilena
Suhu Destilasi : 80oC
Banyak Destilat : 14,6621 gram
• Bobot Kosong : 113,7893 gram
• Bobot Awal : 116,5421 gram
• Bobot Akhir : 131,2042 gram
Test dengan KMnO4 : Terbentuk endapan coklat, dan larutan jernih.

C. Benzena
a. Uji Nyala Api
Bau Benzena : Bau kaporit
Nyala Api : Merah

b. Pengamatan Reaksi
Pengamatan Nitrasi Benzene : Terjadi endapan kuning muda di dasar tabung
Reaksi:
-
H2SO4 O
HNO3 N+
O
Benzene Nitrobenzene
3.2 Reaksi dan Perhitungan
A. Metana
O- Na+
-
HO NaOH CH4 O
O Na+ O
METHANE
acetic acid Sodium Carbonate

3CH4 + 8KMnO4 → 8MnO2 + 8KOH + 3CO2 + 2H2O

B. Propilena/Propene

OH
HO
H H2O
H2SO4
CH
H3C CH3 CH H
H3C CH3 C
H3C CH3 Propene
Isopropyl alcohol

C. Benzena
-
H2SO4 O
HNO3 N+
O
Benzene Nitrobenzene

3.3 Pembahasan
Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan tunggal, sehingga dikatakan
hidrokarbon jenuh karena mengandung jumlah maksimum atom H yang dapat berikatan
dengan sejumlah atom C (Fessenden dan Fessenden, 1992).
Pada percobaan ini, pembuatan alkana dilakukan dengan mereaksikan natrium asetat dan
sodalime melalui proses pemanasan yang membentuk gas metana. Pemanasan ini
dilakukan agar dapat mempercepat reaksi dan menghasilkan gas metana yang akan
dialirkan ke dalam tabung reaksi yang berisi air brom atau KMnO4. Hasil pengamatan
pembentukan gas metana diidentifikasi dengan terbentuknya gelembung, warna KMnO4
menjadi lebih muda, campuran Natrium Asetat dan Sodalime meleleh, dan mendidih.
Alkena adalah hidrokarbon asiklik (bercabang atau tidak bercabang) yang memiliki satu
ikatan rangkap karbon-ke-karbon (C= C) dan rumus molekul umum CnH2n. Karena alkena
mengandung kurang dari jumlah maksimum kemungkinan atom hidrogen per atom
karbon, itu disebut tak jenuh. Istilah lama yang masih digunakan dalam industri
perminyakan untuk menunjuk alkena adalah olefin (Fire Debris Analysis, 2008).
Pembuatan alkena pada percobaan ini dilakukan dengan mencampurkan asam sulfat,
aquadest, ispropil alcohol yang kemudian didestilasi pada suhu 80oC. Asam sulfat
digunaka sebagai katalis dalam reaki dan mencegah adanya reaksi balik yang akan
menyebabkan tidak terbentuknya gas propilena. Air destilat ditampung pada cairan
KMnO4. Kalium permanganate bersifat reaktif, sehingga akan tereduksi oleh gas propilena
yang menyebabkan terbentuknya endapan berwarna coklat dan larutan permanganate
berubah warna menjadi lebih pudar. Jika kalium permanganate dijadikan sedikit bersifat
basa, maka larutan ungu akan menghasilkan endapan berwarna coklat gelap. Reaksi yang
terjadi:
OH
HO
H H2O
H2SO4
CH
H3C CH3 CH H
H3C CH3 C
H3C CH3 Propene
Isopropyl alcohol

Di bawah kondisi basa, ion-ion Mn7+ direduksi menjadi Mn6+ yang berwarna hijau seperti
dalam reaksi berikut:
OH
2MnO4- 2OH- OH 2MnO4-
Propene

Dan selanjutnya direduksi menjadi padatan MnO2 yang berwarna coklat gelap.
3 OH
2MnO4- 4OH- 3 OH 2MnO2 2OH-
Propene

Pada hasil pengamatan, benzene berbau menyengat seperti kaporit. Selain itu, benzene
juga bersifat mudah menguap dan mudah terbakar sehingga pada saat uji nyala api,
terbentuk nyala api berwarna merah. Hal ini terjadi karena kadar karbon dalam senyawa
benzene terbilang tinggi dan karena benzene merupakan senyawa aromatic. Titik didihnya
berada pada suhu 80oC dan titik lelehnya 5,5oC.
Reaksi nitrasi adalah reaksi kimia yang terjadi pada benzena dan asam nitrat dengan
bantuan katalis asam sulfat. Fungsi asam sulfat adalah untuk mempercepat pembentukan
ion NO2+. Senyawa yang dihasilkan adalah nitrobenzena dan air (produk samping). Berikut
adalah reaksi nitrasi pada benzena:

-
H2SO4 O
HNO3 N+
O
Benzene Nitrobenzene
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
a. Ada dua jenis hidrokarbon, yaitu hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh. Hidrokarbon jenuh
yaitu yang memiliki ikatan tunggal (alkana). Sementara hidrokarbon tidak jenuh adalah
yang memiliki ikatan rangkap dua dan rangkap tiga (alkana, alkuna, dan senyawa
aromatic).
b. Pada reaksi pembuatan alkana dilakukan dengan mereaksikan Na-Asetat dengan soda
lime pada suhu tinggi menghasilkan gas metana. Reaksinya sebagai berikut:
O- Na+
-
HO NaOH CH4 O
O Na+ O
METHANE
acetic acid Sodium Carbonate

c. Pada reaksi pembuatan alkena dilakukan dengan mereaksikan isopropyl alcohol dengan
asam sulfat dan didestilasi pada suhu 80oC menghasilkan gas propena/propilena,
ditandai dengan perubahan warna larutan KMnO4 menjadi jernih dan terbentuknya
endapan. Reaksi yang terjadi:
OH
HO
H H2O
H2SO4
CH
H3C CH3 CH H
H3C CH3 C
H3C CH3 Propene
Isopropyl alcohol

d. Benzena merupakan senyawa aromatic hidrokarbon yang berbau khas kaporit, dan
memiliki sifat mudah menguap dan mudah terbakar karena memiliki karbon yang
terbilang tinggi. Reaksi nitrasi pada benzene adalah sebagai berikut:
-
H2SO4 O
HNO3 N+
O
Benzene Nitrobenzene
DAFTAR PUSTAKA

Dwika dan Rusman. 2017. Module Organic Chemistry Level XI. Kementerian Perindustrian
Republik Indonesia: SMK – SMAK Bogor

Fessenden, R. J. dan J.S. Fessenden. 1992. Kimia Organik. Edisi 3 alih bahasa: A. H.
Pudjaatmaka. Erlangga. Jakarta

Ilmu Kimia. 2022. Pengertian Alkena, Sifat, Kegunaan, dan Contohnya.


https://www.pakarkimia.com/pengertian-alkena/ (Diakses pada 22 Oktober 2022 pukul
22.04 WIB)

Kriesna. 2020. Benzena dan Turunannya.


http://repository.billfath.ac.id/kriesna/2020/04/kriesna_bab_v___benzena_dan_turunan
nya_2.pdf. (Diakses pada 22 Oktober 2022 pukul 21.10 WIB)
Leni H., dan Diana W.. 2022. Penuntun Praktikum Kimia Organik. Fakultas MIPA: Universitas
Pakuan

Nursia. 2014. Reaksi Pembuatan Alkana, Alkena, dan Alkuna. Jurnal Universitas Tanjungpura.

Rilyanti M., Zipora S., Tri R. A., Subki E. M.,. 2008. Sintesis Senyawa Hidrokarbon. Jurnal
Unila.

Vogel, 1958, ” Test Book of Practical Organic Chemistry, 2 ed


PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Tulis reaksi antara asam asetat dengan logam Na!

Jawab:

Na+
-
Na+ O H+
HO O
O
Sodium acetate
acetic acid

2. Tulis reaksi pembentukan gas metana dari natrium asetata dengan sodalime!

Jawab:

O- Na+
-
HO NaOH CH4 O
O Na+ O
METHANE
acetic acid Sodium Carbonate

3. Tulis reaksi dehidrasi dari isopropil alkohol dengan adanya asam sulfat!

Jawab:

OH
HO
H H2O
H2SO4
CH
H 3C CH3 CH H
H3C CH3 C
H 3C CH3 Propene
Isopropyl alcohol

4. Propilen yang terjadi berupa gas, kenapa? Bagaimana identifikasi alkena ini?

Jawab:

Propilen memiliki titik didih yang rendah, berada di kisaran 20-30oC, sehingga pada saat
reaksi pembentukan dengan metode destilasi pada suhu 80oC propilen berbentuk gas.
Untuk mengidentifikasi terbentuknya gas propilen ini, diidentifikasi dengan hasil destilat
tadi dimasukkan ke dalam KMnO4.
Kalium permanganate bersifat reaktif, sehingga akan tereduksi oleh gas propilena yang
menyebabkan terbentuknya endapan berwarna coklat dan larutan permanganate berubah
warna menjadi lebih pudar. Jika kalium permanganate dijadikan sedikit bersifat basa,
maka larutan ungu akan menghasilkan endapan berwarna coklat gelap. Reaksi yang
terjadi:
OH
HO
H H2O
H2SO4
CH
H3C CH3 CH H
H3C CH3 C
H3C CH3 Propene
Isopropyl alcohol

Di bawah kondisi basa, ion-ion Mn7+ direduksi menjadi Mn6+ yang berwarna hijau
seperti dalam reaksi berikut:
OH
2MnO4- 2OH- OH 2MnO4-
Propene

Dan selanjutnya direduksi menjadi padatan MnO2 yang berwarna coklat gelap.
3 OH
2MnO4- 4OH- 3 OH 2MnO2 2OH-
Propene

5. Bagaimana bau dari benzena?

Jawab:

Benzena memiliki bau yang khas, yaitu seperi bau kaporit. Selain, itu benzene juga
mudah menguap dan mudah terbakar. Hal ini terjadi karena benzene merupakan senyawa
aromatic yang memiliki sifat khusus yaitu mudah menguap (sehingga baunya mudah
tercium), dan mudah terbakar.

6. Tulis reaksi Nitrasi dari benzena!

Jawab:
-
H2SO4 O
HNO3 N+
O
Benzene Nitrobenzene
LAMPIRAN
Uji Metana

Pada saat pemanasan asam asetat dan Setelah proses pengaliran, warna KMnO4
sodalime yang dialirkan ke KMnO4 memudar

Campuran asam asetat dan sodalime KMnO warnanya memudar


meleleh dan mendidih
Uji Propilena

Sampel yang akan didestilasi KMnO4 sebelum bereaksi dengan hasil


destilat
KMnO4 setelah bereaksi dengan destilat. Terbentuk larutan jernih berwarna coklat.
Uji Benzena

Uji nyala api benzene berwarna merah.


Reaksi nitrobenzene tidak terdokumentasi

Anda mungkin juga menyukai