KIMIA ORGANIK
DISUSUN OLEH:
1.2.3 Benzena
2.1 Alat
Alat yang dibutuhkan untuk identifikasi reaksi pada metana adalah tabung reaksi, pipa U,
dan lampu spiritus. Untuk percobaan pada senyawa propilen digunakan alat sebagai
berikut, yaitu lampu destilasi Claisen, gelas piala, thermometer 200oC, Erlenmeyer 200
mL, dan tabung reaksi. Sedangkan untuk senyawa benzene alat yang dibutuhkan adalah
tutuo cawan dan tutup reaksi.
2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada reaksi metana antara lain adalah Natrium asetat, sodalime,
dan air brom (diganti KMnO4). Untuk reaksi propilen, bahan yang dibutuhkan adalah
isopropyl alcohol, aquadest, asam sulfat pekat, KMnO4 atau air brom, dan CCl4 atau
CHCl3.
Sodalime
Catatan:
Hati-hati dengan air brom karena kelarutannya yang agak pekat dapat membakar.
2.3.2. Propilena
2.3.3. Benzena
a. Dicatat baunya yang khas. Ditaruh beberapa tetes Benzena pada tutup cawan,
kemudian dibaker dengan api langsung. Diamati nyala yang bekerja.
b. Dicampurkan ke dalam tabung kimia yang kering kira-kira 1 mL asam nitrat
pekat dengan 2 mL asam sulfat pekat (dilakukan di ruang asam). Kemudian,
tabung kimia didinginkan di bawah air kran, ditambahkan 1 mL Benzena,
dikocok betul-betul (kalau perlu selama penambahan didinginkan terus di
bawah air kran kira-kira 5 menit) akan mengendap pada dasar piala gelas,
baunya sangat khas. Ditulis persamaan reaksi yang terjadi. Bila benzena
ditambahkan berlebihan, sebagian akan tertampung di atas air. Kalau derajat
panas reaksi terlalu tinggi, sedikit dinitro benzena akan terbentuk berupa
padatan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Propilena
Suhu Destilasi : 80oC
Banyak Destilat : 14,6621 gram
• Bobot Kosong : 113,7893 gram
• Bobot Awal : 116,5421 gram
• Bobot Akhir : 131,2042 gram
Test dengan KMnO4 : Terbentuk endapan coklat, dan larutan jernih.
C. Benzena
a. Uji Nyala Api
Bau Benzena : Bau kaporit
Nyala Api : Merah
b. Pengamatan Reaksi
Pengamatan Nitrasi Benzene : Terjadi endapan kuning muda di dasar tabung
Reaksi:
-
H2SO4 O
HNO3 N+
O
Benzene Nitrobenzene
3.2 Reaksi dan Perhitungan
A. Metana
O- Na+
-
HO NaOH CH4 O
O Na+ O
METHANE
acetic acid Sodium Carbonate
B. Propilena/Propene
OH
HO
H H2O
H2SO4
CH
H3C CH3 CH H
H3C CH3 C
H3C CH3 Propene
Isopropyl alcohol
C. Benzena
-
H2SO4 O
HNO3 N+
O
Benzene Nitrobenzene
3.3 Pembahasan
Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan tunggal, sehingga dikatakan
hidrokarbon jenuh karena mengandung jumlah maksimum atom H yang dapat berikatan
dengan sejumlah atom C (Fessenden dan Fessenden, 1992).
Pada percobaan ini, pembuatan alkana dilakukan dengan mereaksikan natrium asetat dan
sodalime melalui proses pemanasan yang membentuk gas metana. Pemanasan ini
dilakukan agar dapat mempercepat reaksi dan menghasilkan gas metana yang akan
dialirkan ke dalam tabung reaksi yang berisi air brom atau KMnO4. Hasil pengamatan
pembentukan gas metana diidentifikasi dengan terbentuknya gelembung, warna KMnO4
menjadi lebih muda, campuran Natrium Asetat dan Sodalime meleleh, dan mendidih.
Alkena adalah hidrokarbon asiklik (bercabang atau tidak bercabang) yang memiliki satu
ikatan rangkap karbon-ke-karbon (C= C) dan rumus molekul umum CnH2n. Karena alkena
mengandung kurang dari jumlah maksimum kemungkinan atom hidrogen per atom
karbon, itu disebut tak jenuh. Istilah lama yang masih digunakan dalam industri
perminyakan untuk menunjuk alkena adalah olefin (Fire Debris Analysis, 2008).
Pembuatan alkena pada percobaan ini dilakukan dengan mencampurkan asam sulfat,
aquadest, ispropil alcohol yang kemudian didestilasi pada suhu 80oC. Asam sulfat
digunaka sebagai katalis dalam reaki dan mencegah adanya reaksi balik yang akan
menyebabkan tidak terbentuknya gas propilena. Air destilat ditampung pada cairan
KMnO4. Kalium permanganate bersifat reaktif, sehingga akan tereduksi oleh gas propilena
yang menyebabkan terbentuknya endapan berwarna coklat dan larutan permanganate
berubah warna menjadi lebih pudar. Jika kalium permanganate dijadikan sedikit bersifat
basa, maka larutan ungu akan menghasilkan endapan berwarna coklat gelap. Reaksi yang
terjadi:
OH
HO
H H2O
H2SO4
CH
H3C CH3 CH H
H3C CH3 C
H3C CH3 Propene
Isopropyl alcohol
Di bawah kondisi basa, ion-ion Mn7+ direduksi menjadi Mn6+ yang berwarna hijau seperti
dalam reaksi berikut:
OH
2MnO4- 2OH- OH 2MnO4-
Propene
Dan selanjutnya direduksi menjadi padatan MnO2 yang berwarna coklat gelap.
3 OH
2MnO4- 4OH- 3 OH 2MnO2 2OH-
Propene
Pada hasil pengamatan, benzene berbau menyengat seperti kaporit. Selain itu, benzene
juga bersifat mudah menguap dan mudah terbakar sehingga pada saat uji nyala api,
terbentuk nyala api berwarna merah. Hal ini terjadi karena kadar karbon dalam senyawa
benzene terbilang tinggi dan karena benzene merupakan senyawa aromatic. Titik didihnya
berada pada suhu 80oC dan titik lelehnya 5,5oC.
Reaksi nitrasi adalah reaksi kimia yang terjadi pada benzena dan asam nitrat dengan
bantuan katalis asam sulfat. Fungsi asam sulfat adalah untuk mempercepat pembentukan
ion NO2+. Senyawa yang dihasilkan adalah nitrobenzena dan air (produk samping). Berikut
adalah reaksi nitrasi pada benzena:
-
H2SO4 O
HNO3 N+
O
Benzene Nitrobenzene
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
a. Ada dua jenis hidrokarbon, yaitu hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh. Hidrokarbon jenuh
yaitu yang memiliki ikatan tunggal (alkana). Sementara hidrokarbon tidak jenuh adalah
yang memiliki ikatan rangkap dua dan rangkap tiga (alkana, alkuna, dan senyawa
aromatic).
b. Pada reaksi pembuatan alkana dilakukan dengan mereaksikan Na-Asetat dengan soda
lime pada suhu tinggi menghasilkan gas metana. Reaksinya sebagai berikut:
O- Na+
-
HO NaOH CH4 O
O Na+ O
METHANE
acetic acid Sodium Carbonate
c. Pada reaksi pembuatan alkena dilakukan dengan mereaksikan isopropyl alcohol dengan
asam sulfat dan didestilasi pada suhu 80oC menghasilkan gas propena/propilena,
ditandai dengan perubahan warna larutan KMnO4 menjadi jernih dan terbentuknya
endapan. Reaksi yang terjadi:
OH
HO
H H2O
H2SO4
CH
H3C CH3 CH H
H3C CH3 C
H3C CH3 Propene
Isopropyl alcohol
d. Benzena merupakan senyawa aromatic hidrokarbon yang berbau khas kaporit, dan
memiliki sifat mudah menguap dan mudah terbakar karena memiliki karbon yang
terbilang tinggi. Reaksi nitrasi pada benzene adalah sebagai berikut:
-
H2SO4 O
HNO3 N+
O
Benzene Nitrobenzene
DAFTAR PUSTAKA
Dwika dan Rusman. 2017. Module Organic Chemistry Level XI. Kementerian Perindustrian
Republik Indonesia: SMK – SMAK Bogor
Fessenden, R. J. dan J.S. Fessenden. 1992. Kimia Organik. Edisi 3 alih bahasa: A. H.
Pudjaatmaka. Erlangga. Jakarta
Nursia. 2014. Reaksi Pembuatan Alkana, Alkena, dan Alkuna. Jurnal Universitas Tanjungpura.
Rilyanti M., Zipora S., Tri R. A., Subki E. M.,. 2008. Sintesis Senyawa Hidrokarbon. Jurnal
Unila.
Jawab:
Na+
-
Na+ O H+
HO O
O
Sodium acetate
acetic acid
2. Tulis reaksi pembentukan gas metana dari natrium asetata dengan sodalime!
Jawab:
O- Na+
-
HO NaOH CH4 O
O Na+ O
METHANE
acetic acid Sodium Carbonate
3. Tulis reaksi dehidrasi dari isopropil alkohol dengan adanya asam sulfat!
Jawab:
OH
HO
H H2O
H2SO4
CH
H 3C CH3 CH H
H3C CH3 C
H 3C CH3 Propene
Isopropyl alcohol
4. Propilen yang terjadi berupa gas, kenapa? Bagaimana identifikasi alkena ini?
Jawab:
Propilen memiliki titik didih yang rendah, berada di kisaran 20-30oC, sehingga pada saat
reaksi pembentukan dengan metode destilasi pada suhu 80oC propilen berbentuk gas.
Untuk mengidentifikasi terbentuknya gas propilen ini, diidentifikasi dengan hasil destilat
tadi dimasukkan ke dalam KMnO4.
Kalium permanganate bersifat reaktif, sehingga akan tereduksi oleh gas propilena yang
menyebabkan terbentuknya endapan berwarna coklat dan larutan permanganate berubah
warna menjadi lebih pudar. Jika kalium permanganate dijadikan sedikit bersifat basa,
maka larutan ungu akan menghasilkan endapan berwarna coklat gelap. Reaksi yang
terjadi:
OH
HO
H H2O
H2SO4
CH
H3C CH3 CH H
H3C CH3 C
H3C CH3 Propene
Isopropyl alcohol
Di bawah kondisi basa, ion-ion Mn7+ direduksi menjadi Mn6+ yang berwarna hijau
seperti dalam reaksi berikut:
OH
2MnO4- 2OH- OH 2MnO4-
Propene
Dan selanjutnya direduksi menjadi padatan MnO2 yang berwarna coklat gelap.
3 OH
2MnO4- 4OH- 3 OH 2MnO2 2OH-
Propene
Jawab:
Benzena memiliki bau yang khas, yaitu seperi bau kaporit. Selain, itu benzene juga
mudah menguap dan mudah terbakar. Hal ini terjadi karena benzene merupakan senyawa
aromatic yang memiliki sifat khusus yaitu mudah menguap (sehingga baunya mudah
tercium), dan mudah terbakar.
Jawab:
-
H2SO4 O
HNO3 N+
O
Benzene Nitrobenzene
LAMPIRAN
Uji Metana
Pada saat pemanasan asam asetat dan Setelah proses pengaliran, warna KMnO4
sodalime yang dialirkan ke KMnO4 memudar