PARAF ASST. :
NO. PRAKTIKAN :
ASSISTEN :
PEMBUATAN NITROBENZEN
I. PRINSIP : NITRASI
Nitrasi adalah suatu reaksi subtitusi gugus Nitro (NO2) ke dalam senyawa
Benzena (C6H6).
III. REAKSI
IV. TEORI
Senyawa organik secara umum digolongkan sebagai senyawa hidrokarbon
aromatis. Senyawa hidrokarbon aromatis adalah senyawa hidrokarbon dengan
rantai atom karbon tertutup (siklis). Senyawa hidrokarbon aromatis digolongkan
menjadi senyawa aromatis hidrokarbon dan senyawa aromatis heterosiklis.
Senyawa romatik hidrokarbon misalnya senyawa benzene dengan turunannya.
Sedangkan senyawa aromatis heterosiklis misalnya iridin, furan dan piral.
Menurut Friedrich August Kekule, Jeran (1869), struktur benzene dituliskan
sebagai cincin dengan enam atom karbon yangmengandung tiga buah ikatan
rangkap yang berselang-seling. Kerangka atom karbo dalam benzena membentuk
segi enam beraturan dengan sudut ikatan sebesar 1200. Benzena tidak sama
dengan benzin, benzene merupakan senyawa golongan aromatik dikenal aromatic
karena berbau sedap, sedangkan benzin merupakan campuran senyawa alkena dan
rumus dari benzena ialah C6H6 (Anonim1, 2010).
Semua atom C terletak dalam satubidang. Semua atom C mempunyai orbital P
yang tegak lurus pada bidang. Hal ini terjadi karena atom C dalam bentuk hibrida
SP2. Sejalan dengan konsep ikatan delokal maka benzena mempunyai orbital
delokal yang berbentuk cincin. Banyaknya electron adalah6. Hal ini berarti bahwa
system delokal benzene adalah system aromatik karena mengikuti rumus (4n + 2)
untuk n=1.
Nitrasi adalah salah satu contoh dari reaksi substitusi dari elektrofilik
aromatic. Dalam reaksi ini, suatu gugus fungsi terikat secara langsung pada cincin
aromatic, yakni gugus nitro (-NO2). Nitrasi dapat dilakukan dengan menggunakan
HNO3 dan H2SO4 pekat atau larutan HNO3 dalam suasana asetat glacial. Pemilihan
suatu penitrasi bergantung pada antara lain kereaktifan senyawa yang akan
dinitrasi (substrat) dan kelarutannya dalam medium penitrasi. Dalam percobaan
ini nitrasi benzene dilakukan dengan menggunkan campuran HNO3 pekat dan
H2SO4 pada suhu antara 50 - 60°C.
Benzene direaksikan dengan campuran antara asam nitrat dan asam sulfur
pekat pada suhu kurang dari 50°C. Selagi suhu bertambah, kemungkinan
mendapatkan NO2; tersubstitusi ke cincin bertambah dalan terbentuklah
nitrobenzene. Asam sulfur pekat bereaksi sebagai katalisator.
Benzene ( C6H6 )
Benzene merupakan bahan baku utama pembuatan Nitrobenzene. Benzene
sering disebut petroleum atau bensol.Benzene memiliki struktur yang merupakan
suatu hybrid resonansi yang digambarkan struktur kekule. Benzene merupakan
senyawa aromatik paling sederhana yang pertama kali diisolasi oleh Michael
Faraday pada tahun 1825 dari residu minyak yang tertimbun dalam pipa induk gas
di London. Benzen merupakan suatu zat cair yang membiaskan cahaya bersifat
nonpolar, tidak larut dalam air tapi larut dalam pelarut organik, seperti : dietil eter,
karbon tetraklorida (CCl4), dan heksan.
Benzen digunakan sebagai pelarut, sifat benzen yang lain yaitu membentuk
azeotrof dengan air Azeotrof adalah campuran yang tersuling pada susunan
konstan terdiri dari 91% benzen, 9% air dan mendidih pada suhu 69,4°C. Senyawa
yang larut dengan benzen mudah dikeringkan dengan menyuling azeotrof itu.
Kegunaan benzene selain sebagai pelarut juga digunakan untuk pembuatan
nitrobenzen teluensilena, dan lain-lain. Molekul benzen berstruktur datar dan
keenam atom C membentuk heksagol beraturan (segi enam beraturan) masing-
masing atom C baru menggunakan 3 elektron valensi untuk mengadakan ikatan.
Seperti diketahui orbital yang lain di atas atau di bawah bidang cincin benzen dan
orbital ini ditempati oleh suatu elektron. Seperti pada radikal alil
(CH2=CHCH2CH=CH2).
Benzen agak bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker oleh karena itu
penggunaan dalam laboratorium hanya bila diperlukan saja, dalam hal ini toluen
dapat digunakan sebagai pengganti. Benzen dapat dibuat dari gas batu bara dan
eter, tidak bisa dioksidasi dengan permanganat biasa yang disebabkan karena
benzen adalah senyawa aromatik yang paling sederhana, tidak dapat
menghilangkan warna air brom, biarpun dalam mengadisi 6 atom klor atau brom.
Cara pembuatan benzen :
1) Memanaskan kalsium benzoat bersama kalsium hidroksida
(C6H5COO)2Ca + Ca(OH)2 → 2C6H6 + CaCO3
2) Dehidrogenasi berkatalis dari alkana-alkana yang mempunyai rantai tak
bercabang 6 atom C
C6H14 + C6H12 + H2 → 3H2 + C6H6
3) Memanaskan etuna pada suhu 100o C – 750o C
3C2H2 → C6H6
Sifat-sifat benzene :
1) Berwujud cair, berwarna kuning.
2) Mudah menguap dan terbakar.
3) Berbau harum.
4) Berat jenis 0,87 g/mL
5) Berat molekul 78,1 g/mol.
6) Larut dalam eter, etanol, dan pelarut organik lainnya.
7) Tahan terhadap oksidasi, pada oksidasi sempurna terbentuk CO2 dan H2O.
8) Berbahaya jika mengenai kulit mata
Kegunaan Benzena :
1) Sebagai bahan pelarut utama terutama lemak atau karet, alkaloid, dammar
2) Bahan sintesa untuk fenol, analine atau zat warna
3) Sebagai insektisida
4) Bahan dasar nilon GG
5) Bahan dasar pembuatan senyawa turunan benzene cara subtitusi
Sifat Fisika
Wujud zat : cairan, jernih
kuning
Titik leleh : - 42o c
Titik didih : 86o c
pH (200 C) : <1
Densitas (200 C) : 1,51 g/cm3
Densitas uap relatif : 2, 04
BM : 63,0129 g/mol
Tekanan Uap (200 C) : 56 hPa
Kelarutan dalam air (200 C) : dapat larut ( pembentukan panas)
Sifat Kimia
Pada suhu biasa akan terurai oleh cahaya / sinar :
4HNO3 → 2H2O + 4NO2 + O2
Dapat bereaksi dengan amoniak membentuk garam amonium nitrat:
HNO3 + NH4OH → NH4NO3 + H2O
Dapat bereaksi dengan unsur – unsur logam serta dapat melarutkan semua
logam kecuali emas (Au) dan platina (Pt). Reaksi oksidasi utamanya
terjadi dengan asam pekat, memfavoritkan pembentukan nitrogen dioksida
(NO2).
Cu + 4H+ + 2NO3 - → Cu+2 + 2NO2 + 2H2O
Pembuatan Asam Nitrat (HNO3)
1. Metode Valentiner:
NaNO3(s) + H2SO4(l) → NaHSO4 + HNO3(g) (berasap)
2. Metode Oswald Oksidasi amoniak dengan Pt sebagai katalis
4 NH3 + 5O2 → 4NO + 6 H2O
4 NO + 2O2 → 4 NO2
4 NO2 + 2 H2O → 2 HNO2 + 2 HNO3 (pada suhu rendah)
2 HNO2 → NO2 + NO + H2O
3. Metode Birkeland & Eyde Nitrogen direaksikan dengan oksigen pada
suhu 3.000°C melalui busur listrik
N2 + O2 → 2 NO
2 NO + O2 → 2 NO2 (pada suhu 600o C)
3 NO2 + H2O → 2 HNO3 + NO (pada suhu tinggi)
BAHAN TAMBAHAN
Asam Sulfat (H2SO4)
Asam sulfat komponennya umumnya adalah belerang, belerang adalah zat
padat pada suhu kamar dan melebur pada suhu 119°C. Berwarna kuning dan
rapuh, Kristal berbentuk rombik dengan rumus S. Sifat Fisika :
Rumus molekul H2SO4
Massa Molar 98,08 gr/mol
Penampilan Cairan bening, tak berwarna, berbau belerang
Densitas 1,84 gr/mol
Keasaman (pH) -3
Viskositas 26,7 cPa (20°C)
Korosif dan higroskopis
Sifat Kimia :
H2SO4 encer, tidak bereaksi dengan Hg, Bi, Cu, dan logam mulia.
H2SO4(encer) + Fe FeSO4 + H2
H2S04 bersifat pekat, dalam keadaan panas akan mengoksidasi logam-
logam sedang asam sulfat direduksi dengan SO2
2H2SO4 + Cu CuSO4 + SO2 + 2H2O
PRODUK
Nitrobenzene
Nitrobenzene adalah suatu campuran organik dengan rumusan kimia
C6H5NO2. Nitrobenzene ini sangat beracun, sebagian besar digunakan sebagai
bahan dasar anilin dan sebagai pelarut. Aplikasi yang lebih khusus, nitrobenzen
digunakan sebagai bahan kimia karet, peptisida dan segala macam hal yang
berkenaan dengan farmasi. Nitrobenzen juga digunakan sebagai bahan sepatu,
semir lantai, pakaian kulit, mengecat bahan pelarut dan material lain yang
berfungsi menyembunyikan bau yang tak sedap. aromatik yang terbanyak
dilakukan dengan menggunakan campuran asam nitrat dan asam sulfat peka pada
suhu 50o C – 55o C.
Nitrobenzen adalah racun yang jika masuk ke dalam tubuh baik melalui
penguapan maupun melalui adsorbsi tubuh. Dalam senyawa nitrobenzen tak ada
atom hidrogen yang dapat diganti oleh logam-logam seperti pada senyawa-
senyawa nitro alifatik primer dan sekunder, karena gugus nitro terikat secara
tersier, artinya pada atom C yang mengikat gugus nitro tidak ada hidrogen.
Senyawa nitrobenzen dapat disuling tanpa terjadi penguraian karena gugus
nitronya kuat sekali terikat. Pada sintesis nitrobenzen ini, prinsip utamanya
adalah:
1. Nitrasi, yaitu menerapkan suatu reaksi yang melibatkan pemasukan
gugus nitro kedalam sebuah molekul.
2. Subtitusi, yaitu penggantian salah satu atom atau gugus atom dalam
sebuah molekul oleh atom atau gugus atom lain.
Dalam proses nitrasi yaitu proses penambahan nitrogen pada suatu senyawa
karbon. Umumnya untuk membentuk suatu turunan senyawa nitro (penambahan
gugus nitro), H2SO4 berfungsi sebagai katalis asam.
Kegunaan nitrobenzen :
1. Pembuat anilin.
2. Pembuat parfum dan sabun.
3. Pembuatan semir sepatu.
4. Pembuatan piroksilin.
5. Bahan kimia karet dan peptisida.
METODE PEMBUATAN
a. Pembentukan elektrofil
Tahap 1 :
Tahap 2 :
Tahap kedua melibatkan ion hidrogensulfat, HSO4+, yang diproduksi
bersamaan dengan ion NO2+.
Tahap destilasi :
Kelebihan Destilasi :
Hanya dapat memisahkan zat yang memiliki perbedaan titik didih yang besar.
Biaya penggunaan alat ini relatif mahal
Diperlukan energi yang besar dalam memanaskan larutan.
Dibutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan larutan dengan titik didih
yang tinggi.
V. ALAT DAN BAHAN
Alat
1. Statif
2. Termometer
3. Klem
4. Corong pemisah
5. Tutup gabus
6. Labu distilasi
7. Labu bulat 250 mL
8. Water bath
9. Styg buis
10. Pendingin udara
11. Labu Erlenmeyer
12. Gelas ukur
Bahan
1. Benzena (C6H6)
2. Asam sulfat (H2SO4)
3. Asam nitrat (HNO3)
4. Kalcium Klorida (CaCl2)
5. Air dingin
Gambar :
Proses Distilasi
Keterangan gambar :
1. Statif
2. Klem
3. Termometer
4. Tutup Gabus
5. Labu distilasi
6. Heater
7. Pendingin udara
8. Labu erlenmeyer
9. Alas gabus
10. Lab jack
VII. PROSEDUR
1. Dalam sebuah labu volume 500 mL dituangkan 42 mL H2SO4 pekat dan
perlahan-lahan sambil diaduk dialirkan HNO3 sebanyak 37 ml, (campuran ini
menjadi panas dan didinginkan dalam air dingin).
2. Setelah campuran dingin dialirkan 30 mL benzen sedikit demi sedikit sambil
terus diaduk
3. Pada waktu diteteskan benzen akan terlihat timbulnya warna coklat yang tak
lama lagi akan hilang
4. Temperatur harus selalu dilihat jika lebih tinggi dari 60°C maka harus
didinginkan terus dengan air dingin sebelum ditambahkan benzene.
5. Untuk menyempurnakan jalannya reaksi labu dipanaskan diatas water bath
kira – kira 30 menit dan labu harus ditutup dengan gabus yang ditusuk dengan
sebuah pipa kaca vertikal (stig buis) sebagai penghubung dengan udara luar.
6. Selama pemanasan ini harus sering dikocok agar bercampur dengan baik
7. Setelah itu labu dibiarkan dingin dan tuangkan ke dalam air dingin sebanyak
1500 mL, dikocok baik – baik dan akan terjadi cairan seperti minyak di dalam
air
8. Kedua lapisan tersebut dipisahkan didalam air corong pemisah
9. Cairan yang seperti minyak tersebut adalah nitrobenzen dan kemudian
dituangkan ke dalam labu yang kering
10. Nitrobenzen tersebut masih keruh karena mengandung air, untuk itu
ditambahkan CaCl2 exiciatus sambil dikocok – kocok
11. Kemudian pisahkan nitrobenzen tersebut dari CaCl2 exiciatus dan didistilasi
12. Mula – mula akan keluar sebagai distilat adalah benzen, air dan nitrobenzen
pada suhu 205 – 207°C
13. Distilasi dihentikan bila cairan yang didistilasi telah berwarna coklat tua,
sebab mungkin ada senyawa – senyawa dinitro yang pada pemanasan kuat
dapat menimbulkan ledakan (juga dijaga selama distilasi agar jangan sampai
isi labu kering)
14. Hitung rendemen teoritis dari hasil yang didapat
Reaksi:
IX. PERHITUNGAN
Nitrobenzene
M benzene= 0,34 mol
Mr = 123 gr/mol
Bobot teoritis = mr x n
= 123 gr/mol x 0,34 mol
= 41,82 gr
X. PEMBAHASAN
Pada saat pencampuran HNO3 dengan H2SO4 terjadi reaksi yang
menghasilkan panas (eksoterm). Labu bulat yang berisi campuran tersebut,
didinginkan dengan air dingin, kemudian pada saat penambahan Benzena akan
terlihat warna sedikit coklat yang tidak lama akan hilang saat dikocok.
Labu bulat yang berisi campuran tersebut dipanaskan diatas water bath selama
30 menit, maka akan terbentuk 2 lapisan. Campuran yang telah dingin dimasukan
ke dalam corong pemisah dan dicuci dengan 500 ml dan yang kedua sebanyak 300
ml. Cairan yang seperti minyak adalah Nitrobenzena (lapisan atas). Larutan
Nitrobenzena ditambahkan CaCl2 (exicatus) untuk menjernihkan larutan yang
keruh kemudian didistilasi. Hasil distilasi pada suhu 80 0C akan keluar Benzena,
suhu 100 0C akan keluar air dan suhu 180-210 0C akan keluar Nitrobenzena.
Destilasi dihentikan bila larutan sudah mulai berwarna coklat dan larutan sudah
agak sedikit kering.
XI. KESIMPULAN
Nitrobenzene merupakan larutan berwarna kuning, berwujud cair dan beracun.
Pada pembuatan Nitrobenzene terjadi reaksi eksotermal, maka menimbulkan
panas. Pada penambahan CaCl2 (exicatus) adalah untuk memurnikan senyawa
Nitrobenzene dan menyerap air. Berdasarkan hasil praktikium bahwa
Nitrobenzene yang di dapat adalah 41,82 gram dan rendemennya adalah 58,13 %.
https://www.academia.edu/11895934/Laporan_praktikum_nitrobenzene
Fessenden dan Fessenden.. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid I.1986. Jakarta :
Erlangga.
2014.”Buku penuntunpraktikum Teknik Kimia III”.Jakarta: Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
XIII. TUGAS
1. Analisa kesalahan praktikum nitrobenze
Adanya kelupaan memasangkan styg buis dan tutup gabus, sehingga
Asam nitrat menguap.
Pengadukan bahan-bahan yang tidak konstan
Pemanasan terjadi pada suhu kurang dari 60oC
Pencucian larutan dengan cara pengocokan yang kurang sempurna
Pembacaan termometer yang kurang jelas karena tertutup uap larutan
distilasi