I. JUDUL PERCOBAAN
PEMBUATAN COFFEINE DARI TEH
V. TEORI PERCOBAAN
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan
kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya
air dan yang lainnya pelarut organik. Terdapat dua jenis ekstraksi, yaitu
ekstraksi cair-cair dan ekstraksi padat-cair. Ekstraksi cair-cair yaitu zat yang
diekstraksi terdapat di dalam campuran yang berbentuk cairan. Sementara
ekstraksi padat-cair yaitu zat yang diekstraksi terdapat dalam campuran
yang berbentuk padatan. (Anonim, Ekstraksi, 2015).
Dalam ekstraksi, berlaku hukum distribusi atau partisi yang dirumuskan
bila suatu zat terlarut terdistribusi antara dua pelarut yang tidak dapat
campur, maka suatu temperatur yang konstan untuk tiap spesi molekul
terdapat angka banding berubah dengan sifat dasar kedua pelarutitu, dan
angka banding distribusi ini tidak bergantung pada spesi molekul lain
apapun yang mungkin ada. Harga angka banding berubah dengan sifat dasar
kedua pelarut, sifat dasar zat terlarut, dan temperatur. Hal ini didasarkan
tepatnya pada bagaimana analit berpindah dari air ke lapisan organik.
(Anonim, Ekstraksi, 2015).
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan
pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur
untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain.
Seringkali campuran bahan padat dan cair (misalnya bahan alami) tidak
dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau
termis yang telah dibicarakan. Misalnya saja, karena komponennya saling
bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat-sifat fisiknya
terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah (Suparni,
2009).
Teknik ekstraksi, tiga metode dasar pada ektraksi cair adalah : ekstraksi
bertahap (batch), ekstraksi kontinyu, dan ekstraksi counter current. Ekstraksi
bertahap merupakan cara yang paing sederhana. Caranya cukup dengan
menambahkan pelarut pengektraksi yang tidak bercampur dengan pelarut
semula kemudian dilakukan pengocokan sehingga terjadi kesetimbangan
konsentrasi zat yang akan diekstraksi pada kedua lapisan. Setelah ini
tercapai, lapisan didiamkan dan dipisahkan. Metode ini sering digunakan
untuk pemisahan analitik. Kesempurnaan ektraksi akan tergantung pada
banyaknya ektraksi yang dilakukan. Hasil yang baik diperoleh jika jumlah
ektraksi yang dilakukan berulang kali dengan jumlah pelarut sedikit-sedikit.
Ektraksi bertahap baik digunakan jika perbandingan distribusi besar. Alat
yang biasa digunakan pada ekstraksi bertahap adalah corong pemisah (Day,
2002).
Kafein adalah senyawa yang termasuk dalam golongan alkaloid. Alkaloid
adalah senyawa yang mengandung atom nirogen dalam strukturnya dan
banyak ditemukan dalam tanaman. Senyawa alkaloid umumnya memiliki
rasa pahit dan seringkali memiliki sifat fisiologis aktif bagi manusia.
Struktur kafein terbangun dari sistem cincin purin, yang secara biologis
penting dan diantaranya banyak ditemukan dalam asam nukleat. Kafein
bertindak sebagai stimulan yang dapat menstimulasi kerja jantung,
pernafasan, sistem syaraf pusat dan sebagai diuretik. Kafein dapat
menyebabkan kegelisaha, insomnia, sakit kepala, dan secara fisik dapat
bersifat sebagai candu. Sesorang yang meminum 4 cangkir kopi per hari
dapat mengalami sakit kepala, insomnia, dan kemungkinan mual. (Berghuis,
2015).
Kafein cukup banyak terkandung dalam teh. Teh telah dikonsumsi sebagai
minuman selama hampir 2000 tahun, dimulai di Cina. Minuman ini dibuat
dengan menyeduh daun dan kuncup muda pohon teh, Camellia sinensis, di
dalam air panas. Sekarang, terdapat dua varietas uatama daun teh yang
digunakan, yaitu pohon teh cina berdaun kecil, dan pohon teh asam berdaun
lebar. Hibrid dari kedua varietas ini juga telah dibudidayakan. Daun teh bisa
difermentasi ataupun tanpa fermentasi sebelum digunakan. Daun teh yang
difermentasi disebut teh hitam, sedangkan daun teh yang tidak difermentasi
disebut teh hijau, dan daun teh yang difermentasi sebagian disebut teh
oolong. Daun teh sebagian besar mengandung selulosa, yaitu suatu polimer
dari glukosa yang tak larut dalam air. Selulosa di dalam tumbuhan berfungsi
hampir sama dengan serat protein dalam hewan, yaitu sebagai material
A. DAUN TEH
Sifat Fisis dari Teh
1. Titik didih 80˚C.
2. Mudah larut dalam pelarut organik.
3. Mempunyai sifat non eksplosit.
4. Kadar karbon rendah.
5. Mengandung caffeine.
6. Berwarna hitam bila sudah dioleh.
7. Berbau wangi.
1. Reaktifitasnya rendah.
2. Dapat dipisahkan dari komponennya dengan metode ekstraksi.
3. Mudah larut dalam air terutama air panas.
Kegunaan Teh
Kegunaan Coffeine
1. Mudah terbakar.
2. Alkohol adalah asam atau basa yang sangat lemah.
3. Reaksi eliminasi alcohol
(CH3)3 COH + H2SO4 (CH3)2 C = CH2 + H2O
t-butil alkohol Metripropena
CH3CH2OH + H2SO4(P) CH2 = CH2 + H2O
Etanol etana
4. Oksidasi alkohol
Oksidasi alkohol dapat dioksidator oleh oksidator oksidator KmnO4
atau K2Cr2O oksidator dengan K2Cr2O2 atau KmnO4 dalam suasana
asam (H2SO4) alkohol primer mula-mula feroksidasi menjadi
aldehida dan teroksidasi selanjutnya menjadi asam karboksilat.
Kegunaan Alkohol
Kegunaan H2SO4
Sifat Fisik
G. KLOROFORM (CHCL3)
Sifat-sifat Fisika Kloroform
1. Rumus molekul CHCl3.
2. Massa molar 119,38 g/mol.
3. Cairan yang tak berwarna.
4. Berat jenis 1,48 g/cm3.
5. Titik leleh -63,5 oC.
6. Titik didih 61,2 oC.
7. Kelarutan dalam air 0,8 g/mol pada 20 oC.
8. Memiliki indeks bias yang tinggi.
9. Berbentuk cairan, Berbau khas, Volatile (mudah menguap),
Beracun.
B. BAHAN
1. Teh
2. Alkohol
3. MgO
4. Asam sulfat
5. Kloroform
6. Natrium hidroksida
2
3
4
5
A
2 8
6 B
Keterangan Gambar :
1. Kondensor
2. Klem
3. Soxlet
4. Kertas Saring
5. Hols
6. Labu didih
7. Waterbath / Heater
8. Statif
9. Selang Air Masuk
10. Selang Air Keluar
A. Teh didalam hols
B. Etanol dan ekstrak
X. DATA PERHITUNGAN
Cawan porselin kosong = 104,98 gram
Cawan porselin + Isi = 106,31 gram
Bobot coffein = 1,33 gram
Berat Kristal = (cawan + isi ) – (cawan kosong)
= 106,31 – 104,98 = 1,33 gram
= 66,50 %
XI. PEMBAHASAN
Kafein merupakan jenis alkaloid yang secara alamiah terdapat dalam biji
kopi, daun teh, daun mete, biji kola, biji coklat, dan beberapa minuman
penyegar. Kafein memiliki berat molekul 194,19 g/mol dengan rumus kimia
C8H10N8O2 dan pH 6,9. Pada praktikum ini menggunakan metode Ekstraksi,
yaitu suatu proses pemisahan zat berdasarkan perbedaan kelarutannya
terhadap dua cairan yang memiliki kelarutan berbeda.
Sampel yang di gunakan pada praktikum ini adalah Daun teh. Pada tahap
awal daun teh di timbang sebanyak 50 gram lalu di bungkus dengan kertas
saring dan di masukkan ke dalam alat ekstraksi. Masukkan alkohol 200 ml
ke dalam labu alas bulat. Pasang alat ekstraksi. Ekstarksi di lakukan selama
2 jam. Setelah ekstraksi selesai masukan cairan yang ada di labu alas bulat
ke dalam gelas kimia yang sudah berisi 25 gram MgO. Penambahan MgO
bertujuan untuk mengikat coffeine dan alkohol.
Selanjutnya dipanaskan sampai berubah menjadi tepung. Lalu di
tambahkan 250 ml air di panaskan sampai mendidih. Hal ini bertujuan untuk
melarutkan coffein dan juga untuk memurnikan campuran dari pengaruh
alkohol yang masih ada dalam MgO. Lalu di saring dengan menggunakan
pompa vacum. Tepung di rebus kembali dengan penambahan 150 ml air
Lalu disaring kembali. Filtrat yang terbentuk di tambahkan H2SO4 10 %
sebanyak 25 ml. Penambahan asam ini dimaksudkan untuk mengoksidasi
larutan dan menurunkan pH larutan sehingga kafein tidak mengalami
kerusakan. Dipanaskan sampai volume menjadi 1/3 dari volume awal. Hal
ini dilakukan agar larutan tersebut jenuh dan memenuhi syarat kristalisasi
dan zat-zat dan air yang tercampur pada kafein menjadi terpisah melalui
proses ini.
Masukan ke dalam corong pemisah, tambahkan CHCl3 35ml sambil di
kocok dan di pisahkan. Lakukan 2 kali penambahan. Penggunaan kloroform
(CHCl3) sebagai pencuci karena CHCl3 bersifat semipolar yang dapar
mengikat kotoran-kotoran dan zat-zat lain yang ada pada kafein sekaligus
berikatan dengan air. Penggunaan kloroform sebagai pelarut ke dua adalah
karena kloroform tidak bercampur dengan air dan mudah menguap sehingga
pada akhir percobaan dapat terpisah dengan ekstrak kafein. Setelah di
pisahkan tambahkan NaOH encer. Penambahan NaOH untuk menjernihkan
XII. KESIMPULAN
Dari praktikum ini dapat di simpulkan :
Metode pembuatan coffeine menggunkan metode ekstraksi.
Menggunakan proses kristalisasi.
Rendemen yang di dapat 66,50%.
XIV. TUGAS
1. Kelebihan dan Kekurangan Soklet dan Refluks? Min 3.
2. Metode Ekstraksi apa yang digunakan pada CO?
3. Sebutkan metode metode ekstraksi!
4. Pelarut pengganti selain alkohol?
5. Fungsi MgO,Air, Asam Sulfat, NaOH dan Khloroform?
6. Kenapa yang digunakan heater bukan oil bath?
Jawab :
1. Soklet
Keuntungan metode ini adalah:
a. Dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak
tahan terhadap pemanasan secara langsung.
b. Digunakan pelarut yang lebih sedikit.
c. Pemanasannya dapat diatur (Sudjadi, 1988).
Refluks
Keuntungan :
a. Bisa digunakan untuk sample yang bertekstur kasar.
b. Dapat digunakan langsung untuk bahan yang tahan panas.
c. Alat yang dibutuhkan hanya tabung Refluks saja.
Kerugian :
Ekstraksi dengan cara ini akan lebih efektif jika dilakukan berulang
kali menggunakan pelarut organik dengan pelarut yang sedikit demi
sedikit.
Ekstraksi Kontinue