Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
PEKANBARU
2017
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Benzene
Benzene merupakan senyawa aromatik sederhana dengan rumus molekul
C6H6. Benzene tersusun atas 6 buah atom karbon yang bergabung membentuk
sebuah cincin, dengan satu atom hidrogen yang terikat pada masing-masing atom.
Karena hanya terdiri dari atom karbon dan hidrogen, senyawa benzene dapat
dikategorikan ke dalm hidrokarbon.
Benzene pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday pada 1825.
Faraday berhasil mengisolasi benzene dari gas dan memberinya nama hidrogen
bikarburet (bicarburet of hydrogen). Pada 1833, ilmuwan Jerman, Eilhard
Mitscherlich berhasil membuat benzene melalui distilasi asam benzoat dan kapur.
Mitscherlich memberi nama senyawa tersebut dengan sebutan benzin. Pada 1845,
ilmuwan Inggris, Charles Mansfield yang bekerja sama dengan August Wilhelm
von Hofmann, mengisolasi benzene dari tar batubara. Empat tahun kemudian,
Mansfield memulai produksi benzene dari tar batubara dalam skala industri
(Sulaiman, 1997).
Gambar 2.1 Struktur dan nama Benzena yang Umum (Pudyoko, 2010)
(Fessenden, 1991).
Nitrobenzene merupakan turunan dari benzene yang berbentuk zat
cair yang menyerupai minyak berwarna kuning, bersifat toksik, berbau
khas, molekul lingkar benzene, yang satu atom hydrogen telah digantikan
dengan gugus nitro. Digunakan pada pembuatan beberapa jenis sabun dan
minyak wangi, serta juga pada pembuatan aniline. Nitrobenzen Golongan
nitro, NO2, terikat pada rantai benzene Formula sederhananya C6H5NO2
(Fessenden, 1991).
Nitrobenzene termasuk dalam golongan benzene, dengan beberapa
sifat benzene yaitu seperti yang kita ketahui meskipun benzene tampak
sebagai suatu senyawa yang sangat jenuh, namun tidak mempunyai sifat
adisi yang kuat, dimana hydrogen dapat diadisi hanya jika ada katalis yang
tepat, seperti Ni atau Pt halus, benzene dapat juga mengadisi klorin atau
bromine jika terkena sinar matahari, sehingga terbentuk
heksaklorosikloheksana atau heksa-bromosikloheksana. Sifat selanjutnya
yaitu klorine dan bromine dapat juga mensubtitusi atom-atom hydrogen
dari benzene asal ada katalis yang tertentu (Fessenden, 1991).
Benzen merupakan suatu zat cair yang membiaskan cahaya bersifat
non polar, tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik seperti
dietil eter, CCl4 dan heksana. Benzen ini digunakan secara luas sebagai
pelarut. Senyawa ini memiliki sifat yang sangat berguna yakni membentuk
azeotrop dengan air (azeotrop adalah campuran yang tersuling pada
susunan konstan terdiri dari 91% benzen, 9 % air, dan mendidih pada suhu
69,4˚C). Senyawa yang larut dengan benzen mudah dikeringkan dengan
menyuling azeotrop itu. Benzen dapat dibuat dari gas batu bara dan eter,
tidak bisa dioksidasi dengan permanganat biasa disebabkan karena benzen
adalah senyawa aromatis sederhana (Fessenden, 1991).
Nitrobenzen jika dipanaskan pada suhu 200˚C tidak akan
mengalami perubahan apapun. Pada pembuatan netrobenzen ini, saat
merefluk harus benar-benar diperhati-kan. Sebab jika suhu melebihi 55˚C,
maka akan terbentuk senyawa dinitrobenzene maupun trinitrobenzen.
Namun jika suhunya terlalu kecil maka nitrobenzene tidak akan terbentuk.
Dan kemungkinan larutan terdiri dari H2SO4, HNCO3 dan benzen tidak
akan bereaksi sempurna (Fessenden, 1991).
2.4 SINTESIS NITROBENZENE
Reaksi Nitrasi adalah suatu reaksi kimia yang melibatkan pemasukan gugus
Nitro, -NO2 ke dalam sebuah molekul. Katalis atau katalisator adalah zat yang
dapat mempengaruhi laju atau kecepatan suatu reaksi dan diperoleh kembali di
akhir reaksi. Ciri umumnya adalah katalis diperoleh kembali di akhir reaksi,
katalis yang mempercepat laju kearah hasil juga mempercepat laju kearah
kebalikannya (pada reaksi kesetimbangan), jumlah katalis yang digunakan hanya
sedikit untuk sejumlah besar pereaksi, dan katalis berperan hanya pada reaksi
tertentu. Berdasarkan pengaruhnya, katalis dapat dibedakan menjadi katalis
positif dan katalis negatif. Sedangkan berdasarkan pada kerjanya, katalis dapat
dibedakan sebagai katalis adsorpsi dan katalis kemisorpsi. Selain itu menurut
fasa katalis dan fasa system reaksi dikenal katalis homogen dan katalis heterogen
(Riswiyanto, 2009).
atau
Reaksi nitrasi adalah reaksi kimia yang terjadi pada benzena dan asam
nitrat dengan bantuan katalis asam sulfat. Senyawa yang dihasilkan adalah
nitrobenzena dan air (produk samping). Elektrofil yang bekerja dalam
reaksi nitrasi adalah ion nitronium (+NO2).
Contoh 1
Benzene pertama nitrasi melalui reaksi dengan HNO3/H2SO4. Pada tahap
kedua, ini brominated dalam posisi-meta dan kemudian kelompok nitro
dikonversi menjadi arylamine dengan mereduksinya dengan asam SnCl2
memberikan produk yang diinginkan.
Contoh 2
a. Reaksi utama
NO2
+ HNO3 H2SO4 + NO2
50-60 C
o
Benzen adalah senyawa kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna
dan mudah terbakar serta mempunyai bau yang manis dan bersifat karsinogen.
Benzena adalah salah satu komponen dalam bensin dan merupakan pelarut
yang penting dalam dunia industri. Benzena juga digunakan untuk bahan dasar
dalam produksi obat-obatan, plastik, bensin, karet buatan, serta pewarna. Dan
merupakan kandungan alami dalam minyak bumi (Riswiyanto, 2009).
A. KEGUNAAN NITROBENZENE
Kegunaan Nitrobenzen antara lain:
1. Untuk pembuatan aniline
2. Untuk membuat parfum dalam sabun
3. Semir sepatu
4. Campuran Pyroclin
Nitrobenzene (C6H5NO2) – Secara umum digunakan dalam pembuatan
aniline dan zat aditif pada karet sebagai anti-oksidant (Riswiyanto, 2009).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pembuatan Nitrobenzena secara umum digunakan dalam pembuatan anilin
dan dalam pembuatannya meliputi reaksi Nitrasi yaitu penambahan reagen
asam nitrat dengan bantuan katalis asam sulfat sehingga terbentuk
Nitrobenzena.
DAFTAR PUSTAKA