1.1.1 Benzena
Benzena merupakan zat kimia yang tidak berwarna, mudah terbakar, dan
berwujud cair. Benzena digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan plastik
dan bahan kimia lainnya, seperti detergen dan bahan bakar kendaraan. Namun,
benzena juga diketahui dapat menyebabkan kanker sel darah putih (leukimia) bagi
manusia. Jika mengisap benzena dengan kadar yang cukup tinggi, dapat menye-
babkan kematian.
a.Halogenasi
b. Alkilasi
c. Nitrasi Aromatik
Ada banyak aplikasi industri yang melibatkan proses nitrasi; yang paling
populer adalah produksi senyawa nitroaromatik seperti nitrobenzena. Reaksi ni-
trasi digunakan pula untuk produksi bahan peledak, contohnya konversi guanidin
menjadi nitroguanidin dan konversi toluena menjadi trinitrotoluena. Meski
demikian, ada banyak kegunaan penting lainnya seperti sebagai bahan kimia an-
tara (intermediate) dan prekursor. Jutaan ton nitroaromatik diproduksi setiap
tahunnya.
Salah satu sintesis nitrasi disebut "campuran asam", sebuah campuran dari
asam nitrat dan asam sulfat pekat.[2] Campuran ini membentuk ion nitronium
(NO2+), yang merupakan spesies aktif dalam nitrasi aromatik. Bahan aktif ini,
yang dapat diisolasi dari, misalnya, nitronium tetrafluoroborat,[3] juga mempen-
garuhi nitrasi tanpa perlu campuran asam. Dalam sintesis campuran asam, asam
sulfat tidak dikonsumsi dan bertindak selaku katalis sekaligus penjerap air. Pada
kasus nitrasi benzena, reaksi dilakukan pada 50 °C. Proses berikut adalah contoh
substitusi aromatik elektrofilik yang melibatkan serangan terhadap inti benzena
yang kaya elektron:
2.1 Fenol
Fenol dapat mempurryai substituen pada kedudukan orto, meta dan para.
sebagaimana lazim pada senyavva aromatik. Fenol dan kresol (orto, meta dan para
metilfenol) banyak dijumpai pada ter batu bara. Fenol adalah bahan baku yang
sangat berguna untuk keperluan sintesis senyawa aromatik yang sangat berguna
bagi kehidupan. oleh karena itu fenol banyak disintesis dan diperdagangkan secara
besarbesaran.
Turunan senyawa fenol yang lebih dikenal dengan senyawa fenolat banyak
terjadi secara alasan sebagai flavonoid, alkaloid dan senyayva fenolat yang lain.
senyawa-senyawa ini banyak yang mempunyai keaktifan biologis, sehingga sering
digunakan sebagai insektisida, herbasida dan obat. Minyak daun cengkeh yang
merupakan hasil bumi lndonesia, mengandung 70 - 90% eugenol yang merupakan
turunan dari fenol.
Fenol yang lebih sederhana, berupa cairan atau padatan yang mempunyai
titik teteh rendah, tetapi titik didihrrya agak tinggi, karena terjadirrya ikatan hidro-
gen. pada umumnya golongan senyawa ini larut dalam air dan ada beberapa
senyawa fenol yang tak larut dalam air. senyawa ini sangat mudah dioksidasi, sulit
diasamkan dan memberikan warna setelah oksidasi.
2.1.3Reaksi Fenol
1. Fenol jika direaksikan dengan asir harida atau berzena sutfonil klorida
akan terbentuk serryawa ester.
Dengan adanya gugus hidroksil maka cincin benzena sangat reaktif ter-
hadap cincin aromatik antara lain :
a. Nitrasi
Reaksi ni-
trasi merupakan reaksi terbentuknya senyawa nitro atau masuknya gugus nitro
(NO2) pada senyawa. Reaksi nitrasi dapat dilakukan pada beberapa jenis
senyawa kimia, salah satunya adalah senyawa aromatik. Reaksi nitrasi pada
senyawa aromatik terjadi dalam fase cair, pada umumnya berupa senyawa
benzena beserta turunannya, senyawa naftalen beserta turunannya. Salah sat-
unya senyawa aromatik adalah toluena, atau disebut metilbenzena ataupun fe-
nilmetana, adalah senyawa yang bersifat yang tidak larut dalam air, tidak
berwarna.
c. Halogenasi
Reaksi halogenasi merupakan reaksi subsititusi. Pada reaksi ini dibutuhkan
katalis misalnya FeX3 misalnya FeCl3 atau FeBr3 yang berperan dalam mempo-
larisakan molekul halogen sehingga menghasilkan elektrofil X+. FeCl3 biasanya
dibuat dari Fe dan Cl2. Katalis lain yang dapat digunakan adalah AlCl3. Proses-
nya dapat berlangsung sebagai berikut :
d. Alki-
lasi
Friedel-Crafts
e.
Asi-
lasi Friedel-Crafts
Reaksi substitusi gugus asil (RC=O atau ArC=O) pada cincin benzena da-
pat terjadi dengan bantuan katalis Al halida (AlCl). Reaksi ini dapat digunakan
untuk menghasilkan suatu senyawa aril keton.
Pada skala laboratorium benzena juga dapat dibuat dengan beberapa cara di-
antaranya adalah:
2. Benzena atau alkil benzena juga dapat dibuat melalui proses pirolisis dari
senyawa hidrokarbon alifatik. Contohnya :
3. Mengalirkan gas asetilena ke dalam tabung yang panas dengan katalis FeCr-Si
akan menghasilkan benzena.