Part A: Benzena
Benzena adalah senyawa organik dengan rumus molekul C6H6 dan
tersusun atas 6 buah atom karbon yang bergabung membentuk sebuah
cincin, dengan satu atom hidrogen yang terikat pada masing-masing atom.
Benzena dikategorikan ke dalam hidrokarbon aromatik siklik dengan
ikatan pi yang tetap. Senyawa benzena pertama kali disintesis oleh
Michael Faraday pada tahun 1825, dari gas yang dipakai sebagai bahan
bakar lampu penerang.
Menurut Friedrich August Kekule, keenam atom karbon pada benzena
tersusun secara siklik membentuk segienam beraturan dengan sudut ikatan
masing-masing 120. Ikatan antara atom karbon adalah ikatan rangkap dua
dan tunggal bergantian (terkonjugasi). Ikatan rangkap pada molekul
benzena tidak terlokalisasi pada karbon tertentu melainkan dapat
berpindah-pindah (terdelokalisasi). Gejala ini dinamakan resonansi. Teori
resonansi dapat menerangkan mengapa benzena sukar mengalami reaksi
adisi. Sebab, ikatan rangkap dua karbon-karbon dalam benzena
terdelokalisasi dan membentuk cincin yang kuat terhadap reaksi kimia
sehingga tidak mudah diganggu.
Benzena paling banyak digunakan sebagai pelarut senyawa karbon
yang bersifat nonpolar dan sebagai bahan baku untuk pembuatan senyawa
turunan benzena. Semua senyawa karbon yang mengandung cincin
benzena digolongkan sebagai turunan benzena. Reaksi umum benzena
adalah reaksi substitusi, yaitu penggantian atom H oleh gugus lain tanpa
mengganggu cincin karbonnya.
Benzena adalah senyawa yang beracun karena memiliki sifat
karsinogenik, yaitu zat yang dapat membentuk kanker dalam tubuh
manusia jika kadarnya berlebih. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
benzena merupakan salah satu penyebab leukemia, penyebab kanker darah
Jawaban:
1.
harus siklik, berbentuk datar, dan tiap atom cincin harus memiliki orbital p
yang tegak lurus bidang cincin.
Pengaruh aromaticity pada kestabilan benzena yaitu pada energi
resonansinya. Benzena sebagai salah satu senyawa aromatik memiliki
energi resonansi yang menstabilkan cincin benzena. Energi resonansi
adalah enegi yang hilang (kestabilan yang diperoleh) dengan adanya
delokalisasi penuh elektron-elektron sistem pi. Arti resonansi benzena
dalam reaktiviras kimia adalah diperlukan lebih banyak energi untuk
suatu reaksi dalam dimana hilang karakter aromatik dari cincin itu.
Untuk menentukan apakah suatu senyawa merupakan senyawa
aromatik dapat menggunakan Aturan Hickel. Menurut aturan Hickel,
suatu senyawa datar monosiklik (suatu cincin) harus memiliki elektron pi
sebanyak 4n+2 dengan n adalah sebuah bilangan bulat. Agar bersifat
aromatik, semua elektron pi-nya harus berpasangan. Sistem ini akan
menghasilkan
tumpang-tindinh
maksimum
dan
lengkap,
yang
leleh: -5,5 C
d. Tidak larut dalam air tetapi
larut dalam pelarut nonpolar
e. Berat molekul: 78,11 g/mol
f. Densitas: 0,88 g/L
Pembuatan Benzena
a. Memanaskan natrium benzoat kering dengan natrium hidroksida
berlebih akan menghasilkan benzena.
Contoh:
b. Mereaksikan asam benzenasulfonat dengan uap air akan menghasilkan
benzena.
Contoh:
c. Mereduksi fenol dengan logam seng akan menghasilkan benzena.
Contoh:
d. Mengalirkan gas asetilena ke dalam tabung yang panas dengan
katalis Fe-Cr-Si akan menghasilkan benzena.
Contoh:
Salah satu bahan penting dalam industri sepatu adalah lem.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa terdapat
pelarut organik dalam lem berupa toluena lebih dari 70% dan pelarut
benzena sekitar 1-2% (Hendra, 2008). Benzena merupakan pelarut
solven yang sangat baik untuk lateks karet dan telah digunakan secara
besar- besaran dalam industri karet sepanjang abad ke-19 (Ester, 2006).
Maka dari itu pelarut benzena sangat dibutuhkan untuk memproduksi
sepatu.
Kegunaan Benzena
Kegunaan benzena yang terpenting adalah sebagai pelarut dan
sebagai bahan baku pembuatan senyawa-senyawa aromatik lainnya yang
merupakan senyawa turunan benzena. Masing-masing dari senyawa
turunan benzena tersebut memiliki kegunaan yang beragam bagi
kehidupan manusia. Berikut ini beberapa senyawa turunan Benzena dan
kegunaannya:
a. Toluena
Toluena digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar untuk
b. Stirena
Stirena digunakan sebagai bahan dasar pembuatan polimer sintetik
polistirena melalui proses polimerisasi. Polistirena banyak digunakan
untuk membuat insolator listrik, boneka, sol sepatu serta piring dan
cangkir.
Struktur Polistirena
c. Anilina
Anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo.
Anilina dapat diubah menjadi garam diazonium dengan bantuan asam
nitrit dan asam klorida.
Garam
diazonium
selanjutnya
diubah menjadi
berbagai
macam
warna.
Salah
satu
contohnya
adalah
Red
zat
e. Fenol
Dalam kehidupan sehari-hari fenol dikenal sebagai karbol atau lisol
yang berfungsi sebagai zat disenfektan.
Asam asetil salisilat atau lebih dikenal dengan sebutan aspirin atau
asetosal yang biasa digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit
(analgesik) dan penurun panas (antipiretik). Oleh karena itu aspirin
juga digunakan sebagai obat sakit kepala, sakit gigi, demam dan
sakit
jantung.
Penggunaan
dalam
jangka
panjang
dapat
angin.
Asam tereftalat merupakan bahan serat sintetik polyester.
Asam Tereftalat
Parasetamol
2. Secara umum orang dapat mencium bau benzena mulai dari konsentrasi
60 ppm sampai dengan 100 ppm, dan untuk dapat merasakan benzena di
ari pada konsentrasi 0.5 4,5 ppm (Fessenden, 1991). Metode yang
tersedia untuk penentuan benzena di udara, sedimen air, asam rokok, dan
minyak bumi sebagian besar
bahwa
benzena
yang
dikalrifikasikan
dalam
ppm.
Jika
bekerja
dengan
konsentrasi
EPA
dan benar.
Tidak merokok baik aktif maupun pasif, karena rokok adalah
keracunan benzene.
Kasus VI: lapisan kedap air yang disebabkan oleh keracunan benzena
pada tahun 2000 dari sebuah perusahaan di Beijing waterproofing
kebakaran pekerjaan waterproofing coating penyebaran sumur tahan air
setelah sekitar 10 menit, dan sadar pusing, mual, muntah, inkontinensia,
koma, maka lain penyelamatan tiga pekerjanya 11 pingsan. Situs
pemantauan melebihi waktu 1700, benzena, toluena, stirena serius