Anda di halaman 1dari 15

KIMIA

BENZENA DAN
TURUNANNYA
KD. 3.10
Semester 2
Menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan
kegunaan benzena dan turunannya
KD. 4.10
Menyajikan hasil penelusuran
informasi beberapa turunan benzena
yang berbahaya dan tidak berbahaya

Pengajar :
Dra. Eri Riabudiarty
Struktur dan Tata Nama Benzena dan
Turunannya
STRUKTUR BENZENA
• Menurut Kekule(1873) ,struktur benzena dituliskan
sebagai cincin beranggota enam (heksagon) yang
mengandung ikatan tunggal dan rangkap berselang-seling.
Dengan pertimbangan kepraktisan, untuk selanjutnya
cincinbenzena disajikan dalam bentuk segi enam beraturan
dengasebuah lingkaran didalamnya, dengan ketentuan bahwa
padasetiap sudut segi enam tersebut terikat sebuah atom H.

TURUNAN BENZENA
BENZENA MONOSUBSTITUSI
Benzena dengan satu substituen alkil diberi nama sebagai
turunan benzena,misalnya etilbenzena. Sistem IUPAC
tetap memakai nama umum untuk beberapa benzene
monosubstitusi, misalnya toluena, Anilina, stirena dsb .
Dalam molekul yang lebih kompleks, cincin benzena sering diberi
nama sebagai substituent yang terikat pada rantai utama. Dalam hal
ini gugus C6H5-diberi nama gugus fenil (bukan benzil). Nama
benzil digunakan untuk gugus C6H5CH2-.
BENZENA DISUBSTITUSI
Bila benzena mengikat dua substituen maka terdapat
kemungkinan memiliki tiga isomer struktur. Apabila
kedua substituen diikat oleh atom-atom karbon1,2-
disebut kedudukannya orto(o) satu sama lain, dan apabila
diikat oleh atom-atom karbon 1,3-disebut meta (m),
dan1,4- disebut para (p). •
 
Urutan prioritas penomoran cabang adalah :
-COOH, -SO3H, -CHO, -CN, OH, - NH2, -R, -NO2, -X
BENZENA POLISUBSTITUSI
Apabila terdapat tiga atau lebih substituen terikat
pada cincin benzena, maka posisi masing-masing
substituen ditunjukkan dengan nomor. Jika salah satu
substituen memberikan nama khusus, maka diberi
nama sebagai turunan dari nama khusus tersebut. Jika
semua substituen tidak memberikan nama khusus,
posisisnya dinyatakan dengan nomor dan diurutkan
sesuai urutan abjad, dan diakhiri dengan kata benzena.
Hidrokarbon aromatik poli inti adalah hidrokarbon aromatik
yang memiliki dua atau lebih cincin aromatik. Setiap pasang
cincin aromatik menggunakan bersama dua atom karbon.
Contoh: naftalena, antrasena, danfenantrena.
PERSAMAAN REAKSI BENZENA
Reaksi reaksi yang umum terjadi pada benzene dan
turunannya adalah reaksi substitusi elektrofilik.
Terdapat 4 macam reaksi substitusi elektrofilik terhadap
senyawa benzena, yaitu:
REAKSI HALOGENASI

Contoh:
REAKSI NITRASI

REAKSI SULFONASI

REAKSI FIEDEL - CRAFTS


REAKSI ALKILASI
Contoh:

REAKSI ASILASI

Contoh:
Sifat Fisik dan Sifat Kimia Benzena dan
Turunannya
Sifat Fisik:
• Mudah menguap
• Zat cair tidak berwarna
• Memiliki bau yang khas
• Tidak larut dalam pelarut polar seperti air air, tetapi larut dalam pelarut
yang kurang polar atau nonpolar, seperti eter dan tetraklorometana
• Titik Leleh : 5,5 derajat Celsius
• Titik didih : 80,1derajat Celsius

Sifat Kimia
 Merupakan senyawa nonpolar
 Bersifat kasinogenik (racun)
 Tidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar
dengan menghasilkan banyak jelaga
 Lebih mudah mengalami reaksi
substitusi dari pada adisi.
Kegunaan dan Bahaya Benzena dan
turunannya
• Kegunaan benzena yang terpenting adalah sebagai pelarut dan sebagai
bahan baku pembuatan senyawa-senyawa aromatik lainnya yang
merupakan senyawa turunan benzena. Masing-masing dari senyawa
turunan benzena tersebut memiliki kegunaan yang beragam bagi
kehidupan manusia. Berikut ini beberapa senyawa turunan Benzena
dan kegunaannya:

1.Toluena
Toluena digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar untuk
membuat TNT (trinitotoluena), senyawa yang digunakan sebagai
bahan peledak (dinamit).
2.Stirena
Stirena digunakan sebagai bahan dasar pembuatan polimer
sintetik polistirena melalui proses polimerisasi. Polistirena banyak
digunakan untuk membuat insolator listrik, boneka, sol sepatu
serta piring dan cangkir.
3.Anilina
Anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo.
Anilina dapat diubah menjadi garam diazonium dengan bantuan asam
nitrit dan asam klorida.
4.Benzaldehida
Benzaldehida digunakan sebagai zat pengawet serta bahan baku
pembuatan parfum karena memiliki bau yang khas. Benzaldehida dapat
berkondensasi dengan asetaldehida (etanal), untuk menghasilkan
sinamaldehida (minyak kayu manis).
5.Fenol
Dalam kehidupan sehari-hari fenol dikenal sebagai karbol atau lisol yang
berfungsi sebagai zat disenfektan.
6. Asam Benzoat dan Turunannya
Terdapat beberapa turunan dari asam benzoat yang tanpa kita sadari
sering kita gunakan, diantaranya:
Asam asetil salisilat
atau lebih dikenal dengan sebutan aspirin atau asetosal yang biasa
digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit (analgesik) dan penurun
panas (antipiretik). Oleh karena itu aspirin juga digunakan sebagai obat
sakit kepala, sakit gigi,
demam dan sakit jantung.Penggunaan dalam jangka panjang dapat
menyebabkan iritasi lapisan mukosa pada lambung sehingga
menimbulkan sakit maag, gangguan ginjal, alergi, dan asma.

Natrium benzoate
yang biasa digunakan sebagai pengawet makanan dalam kaleng.

Metil salisilat
adalah komponen utama obat gosok atau minyak
Asam tereftalat
merupakan bahan serat sintetik polyester.
Parasetamol (asetaminofen)
memiliki fungsi yang sama dengan aspirin tetapi lebih aman bagi
lambung. Hampir semua obat yang beredar dipasaran menggunakan zat
aktif parasetamol.Penggunaan parasetamol yang berlebihan dapat
menimbulkan gangguan ginjal dan hati.
Bahaya Benzena
Telah disebutkan bahwa benzena memiliki sifat racun atau
karsinogenik, yaitu zat yang dapat membentuk kanker dalam
tubuh manusia jika kadarnya dalam tubuh manusia
berlebih.Beberapa penelitian menunjukan bahwa benzena
merupakan salah satu penyebab leukemia, penyakit kanker
darah yang telah banyak menyebabkan kematian. Dampak
kesehatan akibat paparan Benzena berupa depresi pada sistim
saraf pusat hingga kematian. Paparan Benzena antara 50–150
ppm dapat menyebabkan sakit kepala, kelesuan, dan perasaan
mengantuk. Konsentrasi Benzena yang lebih tinggi dapat
menyebabkan efek yang lebih parah, termasuk vertigo dan
kehilangan kesadaran. Paparan sebesar 20.000 ppm selama 5
– 10 menit bersifat fatal dan paparan sebesar 7.500 ppm dapat
menyebabkan keracunan jika terhirup selama 0,5 – 1 jam.
Dampak yang ringan dapat berupa euforia, sakit kepala,
muntah, gaya berjalan terhuyung-huyung, dan pingsan

Anda mungkin juga menyukai