Anda di halaman 1dari 25

Senyawa Aromatik

“Diazepam”

Oleh :

NI PUTU PURI ARTINI


P07134014014

Jurusan Analis Kesehatan


Politeknik Kesehatan Denpasar
Tahun akademik 2015-2016
BAB I
PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan teknologi, para ahli berlomba-lomba


melakukan berbagai macam penelitian dalam bidang teknologi. Sekarang
sangat banyak hal- hal yang menarik yang membuat para ilmuan penasaran
untuk mengetahui berbagai macam hal tentang teknologi, dan khususnya
tentang bahan- bahan kimia, reaksi maupun manfaatnya. Pada makalah ini,
kami akan membahas tentang benda- benda atau unsur- unsur kimia yang
berkaitan dengan senyawa aromatik atau benzena tersebut.
Senyawa aromatis memiliki beberapa manfaat dibidang kesehatan,
beberapa obat-obatan sintetik juga merupakan bagian dalam aromatik,
seperti tranquilizer diazepam (valium). Senyawa ini merupakan turunan
benzodiazepine yang dimanfaatkan sebagai obat penenang untuk penderita
insomnia. Dimana penyakit insomnia sangat banyak terjadi pada kalangan
masyarakat yang memiliki tingkat kesibukan tinggi.
Diazepam merupakan obat dari golongan Benzodiazepine.
Benzodiazepine merupakan obat yang paling banyak digunakan sebagai obat
anti anxiolitik. Obat ini juga telah menggantikan posisi barbiturate dan
meprobamate sebagai obat anti cemas, ini dikarenakan benzodiazepine
masih lebih aman dan juga lebih efektif.
Obat pertama dari benzodiazepine adalah chlordiazepoxide, dimana
obat tersebut telah di temukan pada tahun 1955 oleh Leo Sternbach dkk.
Pengaturan kembali ke enam cincin quinazoline oleh reaksi kimia dengan
primary amine led, kurang memuaskan, untuk membentuk 7 ikatan, 1,4-
benzodiazepin-4-oxide. Bahan tersebut seharusnya inaktif, tetapi efek
aktivitas farmakologi diperiksa 2 tahun kemudian. Lalu kemudian diketahui
bahwa obat ini memiliki efek sedative, muscle-relaxant, dan anti konvulsi
pada hewan terhadap meprobamate, tidak memiliki efek pada system saraf
otonom, dan secara umum rendah toksisitasnya. Percobaan klinis
membuktikan sediaan ini memiliki efek anti cemas dan anti kejang pada
manusia dan diperkenalkan dipasaran pada tahun 1960, dan hanya 2 ½
tahun kemudian dimulai penelitian tentang farmakologinya.
Setiap orang membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk
memperbaiki berbagai sel dalam tubuh. Selain itu kebutuhan tidur juga akan
menjaga keseimbangan tubuh. Pemenuh kebutuhan tidur terutama sangat
penting bagi orang yang sedang sakit agar lebih cepat sembuh karena
proses untuk memperbaiki kerusakan pada sel akan lebih cepat pula. Apabila
kebutuhan tidur tersebut cukup maka jumlah energi yang di harapkan dapat
memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam
kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu,orang yang mengalami kelelahan
juga memerlukan waktu tidur yang lebih dari biasanya.
Bagi beberapa masyarakat yang memiliki pola tidur yang kurang baik
sehingga akan mengakibatkan kurang tidur atau insomnia yang memiliki
dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Insomnia adalah ketidakmampuan
untuk mencukupi kebutuhan tidur baik kualitas maupun kuantitas. Insomnia
merupakan fenomena yang dapat terjadi pada siapa saja, dan juga tidak
tertutup kemungkinan untuk terjadi pada mahasiswa. Waktu tidur malam
pada orang dewasa pada umumnya selama 7 jam menjadi tidak terpenuhi
karena disebabkan insomnia.
Untuk menyembuhkan insomnia, maka terlebih dahulu harus dikenali
penyebabnya. Artinya, kalau disebabkan penyakit tertentu, maka untuk
mengobatinya maka penyakitnya yang harus disembuhkan terlebih dahulu
(Aman, 2005). Insomnia dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya,
lingkungan, emosional Insomnia biasa terjadi sebagai reaksi keadaan yang
penuh tekanan (Lichstein & Morin, 2000). Faktor psikologis juga memegang
peran utama terhadap kecenderungan insomnia. Faktor kecemasan,
ketegangan dan ketidakpastian hidup menyebabkan gangguan insomnia.
Kecemasan terjadi jika suatu situasi atau obyek tertentu yang tidak nyata
dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan atau mengancam.
Kecemasan yang mengakibatkan insomnia ini pada akhirnya banyak
membuat penderita yang mencoba untuk mencari obat penenang sebagai
solusi untuk membantu masalah kecemasan yang dihadapi, salah satunya
adalah dengan mengonsumsi diazepam. Diazepam merupakan obat
yang termasuk dalam golongan psikotropika sehingga pembelian obat ini
harus berdasarkan resep dokter.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Senyawa Aromatik


Senyawa aromatis adalah senyawa benzena atau senyawa yang
mempunyai sifat kimia seperti benzena.Senyawa aromatik sederhana,
merupakan senyawa organik aromatik yang hanya terdiri dari struktur cincin
planar berkonjugasi dengan awan elektron π yang berdelokalisasi.Sifat
kimianya dicirikan oleh ikatan rangkap terkonjugasi secara sempurna dalam
cincin.
Cincin aromatik sederhana dapat berupa senyawa heterosiklik apabila
ia mengandung atom bukan karbon. Ia dapat berupa monosiklik seperti
benzena, bisiklik seperti naftalena, ataupun polisiklik seperti antrasena.
Cincin aromatik monosiklik sederhana biasanya berupa cincin beranggota
lima, seperti pirola, ataupun cincin beranggota enam, seperti piridina. Semua
senyawa aromatis berdasarkan benzen, C6H6, yang memiliki enam karbon
dan simbol . Setiap sudut dari segienam memiliki atom karbon yang terikat
dengan hidrogen sebagai berikut:

Gambar 1. Struktur Benzena


Aromatisitas adalah sebuah sifat kimia dimana sebuah cincin
terkonjugasi yang ikatannya terdiri dari ikatan tidak jenuh, pasangan tunggal,
atau orbit kosong menunjukan stabilitas yang lebih kuat dibandingkan
stabilitas sebuah sistem yang hanya terdiri dari konjugasi.Aromatisitas juga
bisa dianggap sebagai manifestasi dari delokalisasi siklik dan resonansi.
Syarat-syarat Aromatisitas:
1. Molekul harus berbentuk siklik.
2. Setiap atom pada cincin tersebut harus mempunyai orbital π,
membentuk sistem berkonjugasi.
3. Molekul haruslah planar.
4. Jumlah elektron π molekul haruslah ganjil dan memenuhi kaidah
Huckel: (4n+2) elektronπ.
5. Molekul-molekul yang mengandung 4n elektron π adalah
antiaromatik.

2.2 Sumber-sumber hidrokarbon


Sumber hidrokarbon aromatik sederhana berasal dari batu bara dan
minyak tanah. Batu bara adalah sebuah campuran kompleks yang sangat
besar, dibuat secara mendasar dari susunan besar benzene seperti cincin
yang digabung bersama. Panas perombakan (thermal breakdown) batu bara
yang jika dipanaskan sampai dengan 1000 0C (coal tar) dalam udara dan
prodak campuran volatile yang dihasilkan disebut ter batu bara. Destilasi
fraksinasi dari ter batu bara menghasilkan benzene, toluene, xylena
(dimetilbenzena), aftalena dan senyawa aromatik lainnya.
Berbeda dengan ter batu bara, minyak tanah mengandungbeberapa
senyawa aromatik dan terdiri dari sebagian besar alkana. Jika minyak tanah
dimurnikan, maka molekul aromatik terbentuk jika dilewatkan keatas suatu
katalis pada temperature sekitar 5000C dan di bawah temperature tinggi.
Contohnya jika Heptana (C7H16) dikonversi menjadi toluene melalui proses
dehidrogenasi dan siklisasi.

2.3 Penamaan Senyawa Aromatik


Substansi aromatik lebih banyak dari pada beberapa kelas senyawa
organic lainnya. Senyawa aromatik yang diperoleh mempunyai sejumlah
besar dari nama-nama nonsistematik. Hukum IUPAC menyetujui beberapa
nama yang digunakan secara luas untuk tetap dipakai. Dan untuk selanjutnya
metil benzene diketahui secara umum sebagai toulena, hidroksibenzena
sebagai fenol, aminobenzena sebagai aniline dan sebagainya.
Untuk memperlihatkan adanya ikatan rangkap, secara umum
hidrokarbon aromatik disebut arena (akhiran ena memperlihatkan ketidak
jenuhan). Gugus bervalensi satu arena disebut aril. Tata nama senyawa-
senyawa aromatik tidak begitu sistimatik, setiap senyawa lebih dikenal
dengan nama biasa atau nama trivial. Disamping nama trivialnya, turunan-
turunan benzene juga mempunyai nama turunan. Nama turunan diperoleh
dengan menggabungkan nama substituen sebagai awalan yang diikuti
dengan kata benzena. Gugus bervalensi satu yang diturunkan dari benzena
dan toluena berturut-turut disebut fenil dan benzil.

Gambar 2. Turunan Benzena


Agar bersifat aromatik, suatu senyawa harus mengandung atom
hybrid sp2 (biasanya atom karbon atau nitrogen) dalam system cincinnya.
Hibridisasi ini menimbulkan letak ikatan tunggal dan rangkap yang selang
seling dalam rumus bangun benzena. Tetapi tidak semua senyawa siklik
yang mengandung atom hybrid sp2 dalam system cincin bersifat aromatik,
misalnya siklobutadiena dan siklooktatetraena.
Pada tahun 1931 ahli kimia Jerman, Erich Huckel mengemukakan
hukum berikut ini untuk menyimpulkan senyawa mana yang aromatik dan
yang tidak. Menurut Hukum Huckel “untuk menjadi senyawa aromatik, suatu
senyawa monosiklik dengan ikatan tunggal dan ranggkap yang letaknya
selang seling harus mengandung 4n+2 elektron pi dalam sistem siklik
terkonyugasinya dimana n adalah bilangan bulat (0,1,2,3, dst).
Menurut hukum Huckel, suatu senyawa yang mengandung 2,6,10
atau 14 elekton pi dapat menjadi senyawa aromatik, tetapa senyawa dengan
4,8, atau 12 elekton pi tidak dapat menjadi senyawa aromatik.
Misalnya, diazepam yang memiliki struktur sebagai berikut :
merupakan senyawa siklik
memiliki electron pi : 14
n=3
merupakan senyawa aromatik

Gambar 3. Struktur Diazepam


2.5 Diazepam
Beberapa seyawa dapat di isolasi dari sumber-sumber aromatik alami.
Benzene , benzaldehida dan toluene, senyawa seperti steroidal hormone
estrone yang diketahui sebagai morfin analgesic mempunyai cincin aromatik.
Beberapa obat-obatan sintetik juga merupakan bagian dalam aromatik,
seperti tranquilizer diazepam (valium).
Sejarah
Diazepam adalah benzodiazepine kedua yang ditemukan oleh Dr Leo
Sternbach dari Hoffmann-La Roche pada perusahaan Nutley, New Jersey ,
fasilitas berikut chlordiazepoxide (Librium), yang telah disetujui untuk
digunakan pada tahun 1960. Diakui pada tahun 1963 sebagai versi perbaikan
dari Librium, diazepam menjadi sangat populer, membantu Roche untuk
menjadi raksasa industri farmasi. Ini adalah 2,5 kali lebih kuat dari
pendahulunya, yang dengan cepat melampaui dalam hal penjualan. Setelah
keberhasilan awal, perusahaan farmasi lain mulai memperkenalkan turunan
benzodiazepin lainnya.
Senyawa-senyawa benzodiazepin sangat populer di kalangan
profesional medis sebagai perbaikan atas barbiturat , yang memiliki nilai
indeks terapeutik yang relative kecil, dan jauh lebih menenangkan pada dosis
terapi. Senyawa turunan benzodiazepin juga jauh lebih berbahaya, tak jarang
menyebabkan kematian karena overdosis diazepam, kecuali dalam kasus di
mana itu dikonsumsi dengan jumlah besar lainnya depresan (seperti alkohol
atau obat penenang lainnya). Clobazam obat seperti diazepam awalnya
memiliki dukungan publik luas , tapi dengan waktu tampilan berubah menjadi
salah satu kritik tumbuh dan panggilan untuk pembatasan resep mereka.
Diazepam adalah obat terlaris di farmasi Amerika Serikat dari 1969
hingga 1982, dengan penjualan puncak pada tahun 1978 2,3 miliar
tablet. Diazepam, bersama dengan oxazepam , nitrazepam dan temazepam ,
mewakili 82% dari pasar benzodiazepine di Australia. Sementara psikiater
terus memberikan resep diazepam untuk bantuan jangka pendek dari
kecemasan neurologi, pengobatan beberapa jenis epilepsi dan aktivitas
kejang. Ini juga merupakan garis pertahanan pertama untuk kelainan langka
yang disebut sindrom pegal-orang . Dalam beberapa tahun terakhir, persepsi
publik benzodiazepin telah menjadi semakin negatif.
Sifat fisika
Adapun sifat-sifat dari senyawa tersebut adalah senyawa ini
membentuk kristal putih atau kuning yang padat dengan titik leleh 131,5-
134,5 ° C. Hal ini tidak berbau, dan memiliki rasa sedikit pahit. The British
Pharmacopoeia daftar diazepam sebagai sangat sedikit larut dalam air, larut
dalam alkohol dan bebas larut dalam kloroform. The United States
Pharmacopoeia daftar diazepam sebagai 1 larut dalam etil alkohol 16, 1
dalam 2 kloroform, 1 di 39 eter , dan praktis tidak larut dalam air.
pH diazepam adalah netral (yaitu, pH = 7). Sejak 5 tahun lalu, diazepam
digunakan sebagai tablet oral dan tiga tahun terakhir digunakan untuk obat
Intra Vena / Intra Muscular. Diazepam harus disimpan pada suhu kamar (15-
30 ° C). Solusi untuk injeksi parenteral harus dilindungi dari cahaya dan terus
dari pembekuan. Bentuk oral harus disimpan dalam wadah kedap udara dan
terlindung dari cahaya.
Diazepam dapat menyerap ke dalam plastik, sehingga tidak disimpan
dalam botol plastik atau jarum suntik, dll dapat menyerap ke dalam tabung
yang digunakan untuk infus intravena. Penyerapan tampaknya tergantung
pada beberapa faktor, seperti suhu, konsentrasi, laju aliran, dan panjang
tabung. Diazepam tidak boleh diberikan jika endapan telah terbentuk dan
tidak akan larut.
Sifat kimia

Gambar 4. Struktur kimiawi diazepam


(Sumber : http://magicsmoke.downingterrazas.com/aehyhth/diazepam.html)
Secara umum senyawa aktif benzodiazepine dibagi kedalam empat
kategori berdasarkan waktu paruh eliminasinya, yaitu :
1. Benzodiazepin ultra short-acting
2. Benzodiazepin short-acting, dengan waktu paruh kurang dari 6 jam.
Termasuk di dalamnya triazolam, zolpidem dan zopiclone.
3. Benzodiazepin intermediate-acting, dengan waktu paruh 6 hingga 24 jam.
Termasuk di dalamnya estazolam dan temazepam.
4. Benzodiazepin long-acting, dengan waktu paruh lebih dari 24 jam.
Termasuk di dalamnya flurazepam, diazepam dan quazepam.
Diazepam merupakan obat anti-cemas yang termasuk pada kelompok
benzodiazepine, yang didalamnya juga terdapat alprazolam, clonazepam,
lorazepam, flurazepam dan lainnya. Nama sistematiknya (IUPAC) adalah 7-
chloro-1,3-dihydro-1methyl-5-phenyl-1,4-benzodiazepin -2-one. Dari sisi
kimiawi diazepam merupakan derivate yang paling sederhana dari 1,4-
benzodiazepine-2-ones. Banyak cara untuk mensintesis diazepam dari 2-
amino-5-chloro benzophenon telah ditemukan. Cara pertama dari dua cara
yang dipakai adalah cyclocondensasi langsung dari 2-amino-5-
chlorobenzophenon atau 2-methylamino-5chlorobenzophenon dengan ethyl
ester dari glycine hydrochloride. Atom nitrogen amide dalam 7-chloro-1,3-
dihydro-5-phenyl-2H-1, 4-benzodiazepin-2-one di metilasi oleh dimetilsulfat
yang membentuk diazepam. Cara kedua berbeda dengan cara pertama,
dimana methylisasi nitrogen diselesaikan sebelum reaksi cyclocondensasi.
Diazepam muncul dalam bentuk padat putih atau Kristal kuning dan
suhu leleh pada 131,5 sampai 134,5 celcius. pH dari diazepam adalah netral.
Diazepam dapat bertahan selama 5 tahun untuk tablet oral, dan 3 tahun
untuk solution IV/IM. Diazepam harus disimpan pada suhu kamar (15-30
celcius). Solusio untuk parenteral harus terlindung dari cahaya dan tetap
dingin. Diazepam dapat terabsorpsi kedalam plastic, maka diazepam tidak
dikemas dalam botol plastic atau syringes. Obat ini dapat terabsorpsi dalam
plastik dan selang untuk infuse intravena. Penyerapan tersebut dipengaruhi
beberapa hal, antar lain suhu, konsentrasi, flow rate, dan panjang selang.
Diazepam yang digunakan sebagai sedatif dan hipnotik untuk
mengontrol kecemasan dan ketegangan, anti kejang untuk mengontrol
epilepsi dan antispatik untuk spasma otot. Absorpsi obat dalam saluran cerna
cepat dan sempurna (Suswandono et al, 1995).
Berikut merupakan pemerian diazepam
Diazepam

Sistematik ( IUPAC ) nama


7-kloro-1 ,3-dihidro-
1-metil-5-fenil-
1,4-benzodiazepin-2 (3 H )-satu
Data Klinis
Nama dagang Diastat, Valium
AHFS /Drugs.com monografi
MedlinePlus a682047

Status hukum Resep Hanya (S4) ( AU )Jadwal


IV ( CA ) CD ( Inggris )Jadwal
IV ( AS ) Jadwal
IV(International)
Rute Oral, IM , IV , supositoria
Data farmakokinetik
Bioavailabilitas (93-100%)
Metabolisme Hati - CYP2C19
Setengah-hidup 20-100 jam (36-200 jam untuk
metabolit aktif
utamadesmethyldiazepam )
Pengeluaran Renal
Data kimia
Rumus C 16 H 13 Cl N 2 O

Mekanisme Kerja Obat


Kerja utama diazepam yaitu potensiasi inhibisi neuron dengan asam
gamma-aminobutirat (GABA) sebagai mediator pada sistem syaraf pusat
Diazepam berikatan dengan reseptor-reseptor stereospesifik benzodiazepin
di neuron postsinaptik GABA pada beberapa sisi di dalam sistem syaraf
pusat (SSP).
Diazepam meningkatkan penghambatan efektifitas GABA dalam
menghasilkan rangsangan dengan meningkatkan permeabilitas membran
terhadap ion klorida. Perubahan ini mengakibatkan ion klorida berada dalam
bentuk terhiperpolarisasi (bentuk kurang aktif / kurang memberikan
rangsangan) dan stabil.

Gambar 5. Cara kerja Benzodiazepin


Diazepam diabsorpsi dengan cepat secara lengkap setelah pemberian
peroral dan puncak konsentrasi dalam plasmanya dicapai pada menit ke 15-
90 pada dewasa dan menit ke-30 pada anak-anak. Bioavailabilitas obat
dalam bentuk sediaan tablet adalah 100%. Range waktu paruh diazepam
antara 20-100 jam dengan rata-rata waktu paruh nya adalah 30 jam.
Diazepam secara cepat terdistribusi dalam tubuh karena bersifat lipid-
soluble, volume distribusinya 1,1L/kg, dengan tingkat pengikatan pada
albumin dalam plasma sebesar (98-99%) menyebabkan efeknya sangat
singkat. Oleh karena itu, antikonvulsan dengan lama kerja lebih panjang
seperti fenitoin atau fenobarbital harus segera diberikan setelah diazepam.
Onset diazepam jika diberikan secara iv adalah 1-5 menit dan jika secara im
15-30 menit, sedangkan durasinya mulai 15 menit sampai 1 hari.
Metabolisme utama diazepam berada di hepar, menghasilkan tiga
metabolit aktif. Enzim utama yang digunakan dalam metabolisme diazepam
adalah CYP2C19 dan CYP3A4. N-Desmetildiazepam (nordiazepam)
merupakan salah satu metabolit yang memiliki efek farmakologis yang sama
dengan diazepam, dimana t1/2-nya lebih panjang yaitu antara 30-200 jam.
Ketika diazepam dimetabolisme oleh enzim CYP2C19 menjadi nordiazepam,
terjadilah proses N-dealkilasi.
Pada fase eliminasi baik pada terapi dosis tunggal maupun multi dosis,
konsentrasi N-Desmetildiazepam dalam plasma lebih tinggi dari diazepam
sendiri. N-Desmetildiazepam dengan bantuan enzim CYP3A4 diubah
menjadi oxazepam, suatu metabolit aktif yang dieliminasi dari tubuh melalui
proses glukuronidasi. Oxazepam memiliki estimasi t1/2 antara 5-15 jam.
Metabolit yang ketiga adalah Temazepam dengan estimasi t 1/2 antara 10-20
jam. Temazepam dimetabolisme dengan bantuan enzim CYP3A4 dan CYP
3A5 serta mengalami konjugasi dengan asam glukuronat sebelum dieliminasi
dari tubuh.

Gambar 6. Jalur metabolisme diazepam


Diazepam memiliki konsentrasi plasma yang berkorelasi buruk dengan
respon terapi, hal ini berhubungan dengan metabolit aktif yang dimiliki.
Konsentrasi obat dalam plasma dalam kadar tertentu dapat menyebabkan
efek yang buruk pada respon terapinya. Sebab kadar yang terlalu tinggi yang
melewati kadar terapeutik, maka yang didapat bukanlah efek terapi yang
diinginkan melainkan efek toksik yang didapat. Hal tersebut disebabkan oleh :
1) adanya metabolit aktif yang sifatnya lebih toksik dibandingkan obat
asalnya;
2) kualitas yang menyangkut dengan struktur kimianya
3) toleransi dan resistensi yang didapat oleh masing-masing individu
4) terapi dengan single dose
5) durasi terhadap intensitas exposure
6) waktu tertundanya onset obat tersebut
Indikasi
Secara umum penggunaan terapi benzodiazepine bergantung kepada
waktu paruhnya, dan tidak selalu sesuai dengan indikasi yang dipasarkan.
Efek terapeutik diazepam digunkan untuk menghasilkan efek anxiolytic,
meningkatkan ambang kejang, menghasilkan relaksasi musculoskeletal.
Diazepam digunakan untuk pengobatan jangka panjang pada anxietas.
Diazepam juga digunakan untuk terapi spasme musculoskeletal seperti
strain, dan spastisitas dari gangguan degenerative. Diazepam merupakan
obat pilihan dalam mengatasi kejang epilepsi tipe grand mal dan status
epileptikus. Diazepam dan oxazepam bermanfaat untuk digunakan dalam
penanganan akut dari gejala putus obat alcohol.
Kontraindikasi dan Perhatian Khusus
Tidak boleh digunakan pada pasien dengan angleclosure glaucoma,
koma, depresi SSP, dpresi nafas, sakit berat, nyeri yang tidak terkontrol., akut
pulmonary insufisiensi, myasthenia gravis atau sleep apnoe. Perlu
diperhatikan pada penggunaan terhadap geriatri, atau pasien yang dalam
keadaan lemah karena cenderung lebih mudah terkena efek samping.
Penggunaan obat ini juga perlu perhatian khusus pada pasien dengan
kelemahan otot, gangguan ginjal, dan gangguan hepar, yang biasanya
membutuhkan adanya penurunan dosis. Efek sedasi yang muncul pada awal
penggunaan perlu diperhatikan, sehingga pasien tidak berkendara sendiri
atau mengoprasikan mesin. Pada penggunaan sedasi dalam perlu perhatian
pada fungsi kardiorespirasi.
Obat diazepam juga perlu diperhatikan pada penggunaannya pada
pasien gangguan daerah otak slah satunya arteriosklerosis. Pasien dengan
riwayat kecanduan alcohol dan obat-obatan harus di perhatikan. Obat ini
tidak bissa diberikan pada ibu hamil dan menyusui, berhubungan dengan
obat ini dapat menembus barrier plasenta. Pada ibu menyusui dapat
diberikan dengan dosis rendah apabila terpaksa dan tidak dapat dihindari
penggunaannya.
Sediaan
Formulasi diazepam yang tersedia dipasaran adalah tablet (2 mg, 5
mg, 10 mg), kapsul (15 mg), liquid solusi (1 mg / ml dalam 500 ml kontainer
dan unit-dosis (5 mg & 10 mg); 5 mg / ml dalam30 ml botol penetes), solusio
untuk IV/IM injeksi (5 mg / ml ), solusi rectal, supositoria (5 mg dan 10 mg),
rektal tube.
Nama Dagang
Dindonesia terdapat beragam sediaan nama dagang untuk diazepam,
diantaranya adalah :3,6
 Diazepam (generic) tablet 2 mg, 5 mg
 Lovium (Phapros) tablet 2 mg, 5 mg
 Menthalium (Soho) tablet 2 mg, 5 mg, 10 mg
 Paralium (Prafa) cairan injeksi 5 mg/5ml
 Stesolid (Dumex Alpharma Indonesia)
o Cairan injeksi 10 mg/2ml,
o Enema: 5 mg/ 2,5ml, 10mg/2,5 mL
o Sirup: 2mg/ 5ml
o Tablet: 2 mg, 5 mg
 Trankison (Combiphar), tablet 2 mg, 5 mg
 Valium (Roche Indonesia) cairan injeksi 5 mg/5ml, tablet 2 mg, 5 mg
 Validex (Dexa Medica), tablet 2 mg, 5 mg
 Valisanbe (Sanbe), tablet 2 mg, 5 mg
 Valdimex (Mesifarma TM), cairan injeksi 10 mg/2ml, tablet 5 mg

Gambar 7. Obat Diazepam (Tablet)


Dosis Dan Cara Pemberian
Dosis dan cara pemberian ditujukan sesuai dengan terapi apa yang
hendak diberikan, seperti:
 Premedikasi,Per oral 2 jam sebelum pembedahan, dewasa dan anak
diatas 12 tahun, 5-10mg
 Sedasi, dengan infuse intravena lambat segera sebelum prosedur,
dewasa dan anak > 12 tahun, 200 mikrogram/kg
 Status epileptikus atau kejang epilepsi berulang , dengan injeksi
intravena lambat (dengan kecepatan rata-rata 5mg/menit), dewasa 10-20
mg, diulang jika perlu setelah 30-60 menit; dapat diikuti dengan infuse
intravena samapai maksimal 3mg/kg dalam 24 jam; dengan injeksi
intravena lambat, anak 200-300 mikrogram/kg (atau 1 mg / tahun usia);
melalui larutan per rectal, dewasa dan anak lebih dari 10 kg, 500
mikrogram/kg, lansia 250 mikrogram/kg; diulang jika perlu setiap 12 jam;
jika kejang tidak terkontrol maka tindakan lain harus dilakukan
 Kejang demam (tindakan yang dianjurkan), per rectal, larutan (larutan
injeksi dapat digunakan), anak >10 kg, 500 mikrogram/kg (maksimal 10
mg), dengan dosis dapat diulang jika perlu
 Kejang demam ( alternatif), dengan injeksi intravena lambat, anak 200-
300 mikrogram/kg (atau 1 mg/ tahun usia)
 Reaksi putus obat atau putus alkohol, injeksi inravena lambat (rata-rata
5mg/menit), dewasa 10 mg; dosis lebih tinggi dapat dibutuhkan
tergantung derajat beratnya gejala
 Kejang akibat keracunan, injeksi intravena lambat ( rata-rata 5mg/menit),
dewasa 10-20 mg
 Ansietas, per oral, dewasa 2 mg 3 x sehari dapat ditingkatkan jika perlu
menjadi 15-30 mg sehari dengan dosis terbagi; lansia (atau kondisi berat)
setengah dosis dewasa
 Insomnia, per oral, dewasa 5-15 mg saat tidur
Untuk premedikasi, absorpsi setelah pemberian suntik intramuscular
lambat dan tidak konstan; intramuscular diberikan hanya jika pemberian per
oral dan intravena tidak mungkin dilakukan. Injeksi intravena lambat di dalam
vena besar mengurangi risiko tromboflebitis. Pemberian per rectal dengan
dosis 0,5-1 mg/kgBB diazepam untuk bayi dan anak di bawah 11 tahun dapat
menghasilkan kadar 500 g/ml dalam waktu 2-6 menit. Bagi anak yang lebih
besar dan orang dewasa pemberian rectal tidak bermanfaat untuk mengatasi
kejang akut ataupun status epileptikus, karena kadar puncak lambat tercapai
dan kadar plasmanya rendah (absorbsinya terlalu lambat).
Berdasarkan penelitian Sreenath et al, penggunan monoterapi
lorazepam lebih baik dan dianjurkan sebagai terapi status epilepticus
daripada terapi kombinasi diazepam-fenitoin, karena dilaporkan
keefektivitasannya yang hampir sama. Penggunaan monoterapi juga
menurunkan efek samping yang kurang baik bagi pasien.
Interaksi Obat
Peningkatan efek sedasi, dan depresi nafas dan depresi
kardiovaskular dapat terjadi pada penggunaan diazepam bersama obat lain
yang mendepresi SSP, termasuk alcohol, anti depresan, sedative
antihistamin, antipsikotik, general anastesi, obat hipnotik-sedatif lainnyadan
analgesic opiate. Efek samping juga dapat muncul dengan penggunaan obat
yang dapat mengganggu metabolism diazepam. Analgesik dan diazepam
dapat menyebabkan terjadi depresi nafas. Ciprofloxacin menurunkan klerens
diazepam dan memanjangkan t 1/2 , sedangkan rifampisin menurunkan t ½
dari diazepam, dan isoniazid meningkatkan waktu t ½ diazepam pada dosis
tunggal. Ikatan plasma diazepam dan desmethyldiazepam menurun dan
konsentrasi bebas meningkat dan segera mengikuti heparin ke di dalam
aliran darah. Antidepresan dapat mengganggu metabolism obat-obat
golongan benzodiazepine. Obat golongan benzodiazepine tidak boleh di
berikan bersama obat anti viral terutama HIV-protease inhibitors. Propanolol
dan metoprolol menghambat metabolism diazepam. Digoxin mengganggu
efek farmaokinetik diazepam. Obat lain yang berinteraksi dengan diazepam,
disulfiram, gastrointestinal drugs, general anstesi, Oral kontrasepsi, Muscle
relaksan, tembakau, dan xantin.
Efek Samping
Sebagaimana obat, selain memiliki efek yang menguntungkan
diazepam juga memiliki efek samping yang perlu diperhatikan dengan
seksama. Efek samping diazepam memiliki tiga kategori efek samping, yaitu :
1. Efek samping yang sering terjadi, seperti : pusing, mengantuk
2. Efek samping yang jarang terjadi, seperti : Depresi, Impaired Cognition
3. Efek samping yang jarang sekali terjadi,seperti : reaksi alergi,
amnesia, anemia, angioedema.
Pada dosis tinggi dan penggunaan parenteral dapat terjadi depresi
nafas dan hipotensi. Pda penggunaan secara IV efek samping yang mungkin
timbul nyeri dan tromboflebitis. Overdosis dapat menyebabkan depresi SSP,
koma atau paradoxical eksitasi, tetapi jarang menyebabkan kematian.
Penggunaan pada kehamilan trimester ke 3 dapat menyebabkan malformasi
pada janin.
Ketergantungan dan gejala putus obat
Ketergantungan dapat timbul setelah penggunaan lama dari golongan
benzodiazepine, walaupun penggunaan dalam dosis terapi. Gejala putus
obat dalam muncul dalam waktu yang bervariasi mulai dari 4 minggu hingga
1 tahun atau lebih. Penggunaan dosis tinggi ari diazepam dan obat lain dari
golongan benzodiazepine telah disalah gunakan secara intra vena untuk
mencapai efek euforianya.
Gejala putus obat dari benzodiazepine termasuk, kecemasan, depresi,
sulit konsentrasi, insomnia, sakit kepala, pusing, tinnitus, kehilangan selera
makan, tremor, prespirasi, hipersensitif secara fisik, visual dan auditori dan
rasa yang abnormal, mual, muntah, kram perut, palpitasi, hipertensi sistolik
sedang, takikardi, ortostatik hipotensi. Gejala yang jarang tetapi lebih serius
seperti, otot yang berkedut, bingung dan paranoid, halusinasi, kejang, hingga
delirium.

2.6 Insomnia
Salah satu penyakit yang memerlukan obat diazepam adalah penyakit
sulit tidur (Insomia). Dimana dalam kondisi ini, diazepam berperan sebagai
obat penenang, insomnia disebabkan oleh banyak factor. Apabila salah satu
factor insomnia tersebut adalah kecemasan maka dokter akan menganjurkan
penggunaan obat ini sebagai obat penenang dengan member pengertian
pada pasien efek samping serta dosis obat. Namun penggunaan obat ini
masih dibatasi serta dengan peredarannya diawasi dengan ketat karena
memiliki banyak dampak negatif dalam kehidupan.
Jenis insomnia ada 3 macam yaitu
insomnia inisial atau tidak dapat memulai tidur, insomnia intermitten atau
tidak bisa mempertahankan tidur atau sering terjaga dan insomnia terminal
atau bangun secara dini dan tidak dapat tidur kembali (Potter, 2005). Untuk
menyembuhkan insomnia, maka terlebih dahulu harus dikenali penyebabnya.
Artinya, kalau disebabkan penyakit tertentu, maka untuk mengobatinya maka
penyakitnya yang harus disembuhkan terlebih dahulu (Aman, 2005).
Sebab-sebab terjadinya insomnia antara lain :
 Suara atau bunyi : Biasanya orang dapat menyesuaikan dengan suara
atau bunyi sehingga tidak mengganggu tidurnya. Misalnya seseorang
yang takut diserang atau dirampok, pada malam hari terbangun berkali-
kali hanya suara yang halus sekalipun.
 Suhu udara : Kebanyakan orang akan berusaha tidur pada suhu udara
yang menyenangkan bagi dirinya. Bila suhu udara rendah memakai
selimut dan bila suhu tinggi memakai pakaian tipis, insomnia ini sering
dijumpai didaerah tropik.
 Tinggi suatu daerah ; Insomnia merupakan gejala yang sering dijumpai
pada mountain sickness (mabuk udara tipis), terjadi pada pendaki
gunung yang lebih dari 3500 meter diatas permukaan air laut.
 Penggunaan bahan yang mengganggu susunan saraf pusat : insomnia
dapat terjadi karena penggunaan bahan-bahan seperti kopi yang
mengandung kafein, tembakau yang mengandung nikotin dan obat-obat
pengurus badan yang mengandung anfetamin atau yang sejenis.
 Penyakit psikologi : Beberapa penyakit psikologi ditandai antara lain
dengan adanya insomnia seperti pada gangguan afektif, gangguan
neurotic, beberapa gangguan kepribadian, gangguan stress pasca
trauma dan lain-lain (Joewana, 2006).
Tipe-tipe Insomnia terdiri atas tiga tipe :
 Tidak bisa masuk atau sulit masuk tidur yang disebut juga insomnia
inisial dimana keadaan ini sering dijumpai pada orang-orang muda.
Berlangsung selama 1-3 jam dan kemudian karena kelelahan ia bisa
tertidur juga. Tipe insomnia ini bisa diartikan ketidakmampuan seseorang
untuk tidur.
 Terbangun tengah malam beberapa kali, tipe insomnia ini dapat masuk
tidur dengan mudah, tetapi setelah 2-3 jam akan terbangun dan tertidur
kembali, kejadian ini dapat terjadi berulang kali. Tipe insomnia ini disebut
jaga intermitent insomnia.
 Terbangun pada waktu pagi yang sangat dini disebut juga insomnia
terminal, dimana pada tipe ini dapat tidur dengan mudah dan cukup
nyenyak, tetapi pada saat dini hari sudah terbangun dan tidak dapat tidur
lagi (Erry 2000)
Insomnia dapat memberi efek pada kehidupan seseorang, antara lain :
a. Efek fisiologis : Karena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh stress
b. Efek psikologis : Dapat berupa gangguan memori, gangguan
berkonsentrasi, kehilangan motivasi, depresi dan lain-lain.
c. Efek fisik/somatic : Dapat berupa kelelahan, nyeri otot, hipertensi dan
sebagainya.
d. Efek sosial : Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu, seperti susah
mendapat promosi pada lingkungan kerjanya, kurang bisa menikmati
hubungan sosial dan keluarga.
e. Kematian orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki angka
harapan hidup lebih sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam semalam.
Hal ini mungkin disebabkan karena penyakit yang mengindiksi insomnia
yang memperpendek angka harapan hidup atau karena high arousal state
yang terdapat pada insomnia. Selain itu, orang yang menderita insomnia
memiliki kemungkinan 2 kali lebih besar untuk mengalami kecelakaan lalu
lintas jika dibandingkan dengan orang yang normal.
BAB III
PENUTUP

1. Suatu senyawa dikatakan aromatic, apabila memenuhi syarat-syarat


sebagai berikut, molekul harus berbentuk siklik, setiap atom pada cincin
tersebut harus mempunyai orbital π, membentuk sistem berkonjugasi,
molekul haruslah planar, jumlah elektron π molekul haruslah ganjil dan
memenuhi kaidah Huckel: (4n+2) elektron π.
2. Beberapa obat-obatan sintetik juga merupakan bagian dalam aromatik,
seperti tranquilizer diazepam (valium) yang berfungsi untuk obat
penenang.
3. Diazepam adalah turunan dari benzodiazepine yang merupakan sedatif
yang berhubungan erat dengan depresi sistem saraf pusat, bekerja
dengan meningkatkan efek GABA (gamma aminobutyric acid) di otak.
Diazepam merupakan obat dengan kelas terapi antiansietas,
antikonvulsan, dan sedatif.
4. Pemberian diazepam harus dihindarkan untuk pasien dengan depresi
napas, kelemahan neuromuskular pada saluran napas , sindroma sleep
apnea,gangguan hepar berat, tidak boleh digunakan secara tunggal pada
depresi.
5. Formulasi yang tersedia adalah tablet, kapsul, liquid, solusio untuk IV/IM
injeksi, solusi rectal, supositoria dan memiliki nama dagang yang banyak
diantaranya Valium, Lovium, Menthalium, Paralium. Stesolid dan banyak
lagi.
6. Efek samping penggunaan diazepam terdapat pada sistem saraf pusat,
saluran cerna, saluran pernafasan dan sebagainya. Penggunaannya
harus hati-hati dan hanya boleh diresepkan oleh dokter karena efek
samping yang banyak, kadar terapeutik yang harus dengan monitoring
serta interaksinya yang juga harus sangat di perhatikan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Insomnia. [online] tersedia :


http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-amirilmukm-
5752-2-babii.pdf (diakses 28 Oktober 2015, 06:08 WITA)
Anonim. 2014 Diazepam [online] tersedia :
http://magicsmoke.downingterrazas.com/aehyhth/diazepam.html
(diakses 28 Oktober 2015, 08:24 WITA)
Anonim. 2014. Katalog Diazepam. [online] tersedia :
http://ik.pom.go.id/v2014/katalog/DIAZEPAM.pdf (diakses 26 Oktober
2015, 15:19 WITA)
Anonim. 2010. Obat Diazepam Generik. [online] tersedia :
http://carasehat.net/obat-diazepam-generik-manfaat-dosis-dan-efek-
sampingnya/ (diakses 28 Oktober 2015, 19:28 WITA)
Anonim. 2009. Valium. [online] tersedia : http://www.kerjanya.net/faq/9129-
valium-5-mg.html (diakses 28 Oktober 2015, 09:53 WITA)
D.T.F. 2013. Valium penenang yang berbahaya. [online] tersedia :
http://ddottopdotf.blogspot.co.id/2013/01/valium-si-penenang-yang-
berbahaya.html (diakses 28 Oktober 2015, 08:35 WITA)
Fauzi. 2013. Diazepam. [online] tersedia : http://ilmu-
kefarmasian.blogspot.co.id/2013/12/diazepam.html (diakses 28 Oktober
2015, 03:14 WITA)
Himatelki FTI ITS. 2014. Senyawa Aromatis. [online] tersedia :
https://www.academia.edu/9914414/Makalah_Senyawa_Aromatis
(diakses 26 Oktober 2015, 05:06 WITA)
Norlianti, Eva. 2015. Diazepam. [online] tersedia : http://elva-
norlianti.blogspot.co.id/2015/02/diazepam.html (diakses 28 Oktober
2015, 06:36 WITA)
Roche. 2008. Valium brand of diazepam tablet. [online] tersedia :
http://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2008/013263s083
lbl.pdf (diakses 29 Oktober 2015, 04:16 WITA)
Rgmaisyah. 2009. Profil diazepam. [online] tersedia :
https://rgmaisyah.wordpress.com/2009/01/05/profil-diazepam/ (diakses
28 Oktober 2015, 03:14 WITA)
Tim Penyusun. Informatorium Obat Nasional Indonesia. Jakarta : Badan
Pengawas Obat dan Makanan (POM) Republik Indonesia, 2008.
Wikipedia. 2013. Diazepam. [online] tersedia :
https://id.wikipedia.org/wiki/Diazepam (diakses 27 Oktober 2015, 04:14
WITA)

Anda mungkin juga menyukai