KIMIA ORGANIK
“PEMBUATAN NITROBENZENA”
DISUSUN OLEH
(2017430034)
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK KIMA
Jl. Cempaka Putih Tengah 27, RT.11/RW.5, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 10510
PEMBUATAN NITROBENZENA
I. JUDUL PERCOBAAN :
PEMBUATAN NITROBENZENA
IV. REAKSI
C6H6 + HNO3 → C6H5NO2 + H2O
V. LANDASAN TEORI
Nitrasi adalah suatu reaksi pembentukan senyawa organik nitrit (XNO2) yang
dicirikan dengan penggunaan asam nitrat sebagai reagen,, asam sulfat sebagai katalis dan
senyawa organik aromatik berbentuk cincin. Tidak semua senyawa aromatik bentuk cincin
dapat mengalami nitrasi karena syarat nitrasi adalah senyawa aromatik tersebut harus
mengandung gugus yang dapat menarik elektron dengan kuat.
Nitrasi adalah salah satu contoh dari reaksi substitusi elektrofilik aromatic.
Dalam reaksi ini suatu gugus fungsi terikat secara langsung pada cincin aromatic, yakni gugus
nitro (-NO2). Nitrasi dapat dilakukan denga menggunakan HNO3 dan H2SO4 pekat, atau
larutan HNO3 dalam suasana asam asetat glasial. Pemilihan suatu penitrasi tergantung kepada
antara lain keraktifan senyawa yang akan dinitrasi (substrat) dan kelarutannya dalam medium
penitrasi. Dalam percobaan ini nitrasi benzena dilakukan dengan menggunaka campuran
HNO3pekat dan H2SO4 pekat pada suhu 50-600C (Tim Dosen, 2011 : 11).
Reaksi nitrasi ini menggunakan ion nitril (NO 2+ ) yang biasanya terbentuk dari
campuran asam nitrat dan asam sulfat pekat dengan faktor van’t Hoff i=4 (jumlah
molekul yang dihasilkan dari satu molekul sumbernya). Sedangkan bila berasal dari
etil nitrat, nitrogen pentoksida dan nitrogen titroksida, mempunyai faktor i yang
lebih tinggi. Ikatan gugus NO2 pada senyawa nitro dapat berupa :
1. Bahan peledak yang berupa senyawa nitrat misalnya : gliseril trinitrat dan selulosa
nitrat
2. Sebagai senyawa antara untuk pembuatan amina yang disentesa dengan proses
reduksi senyawa nitro. Misalnya Nitrobenzena direduksi menjadi anilin yang
merupakan bahan baku zat warna.
3. Bahan pengoksidasi misalnya : Nitrobenzena
4. Sebagai zat pelarut
Reaksi Nitrasi
b) O-nitration (an esterification reaction), dimana gugus nitro melekat pada atom
oksigen, terbentuk ikatan O-N menghasilkan nitrat ester
H H
H – C - OH H – C – ONO2
H – C - OH H – C – ONO2
H H
Gliceryl trinitrat
a) N-nitration, dimana gugus nitro melekat pada atom nitrogen, terbentuk ikatan N-
N menghasilkan senyawa nitramin
H H
H2N – C – NH + HONO2 H2N – C – N – NO2 + H2O
NH NH
guanidine nitroguanidine
2) Reaksi Nitrasi
a) Ionik reaction
Aromatik, alcohols, glycols, dan amines umumnya di nitrasi dengan mixed acids
via ionic reactions menjadi electrophilic reaction
b) Free-radical reaction
Propane dinitrasi secara komersial dalam jumlah yang besar dengan
menggunakan nitric acid pada fase gas dalam free-radical reaction pada T 380–
420°C.
3) Faktor Faktor yang Mempengaruhi Nitrasi
a) Ratio Asam Nitrat ( R)
Ratio asam nitrat adalah perbandingan asam nitrat 100% dengan zat yang dinitrasi
R = HNO3 . 100%
R harus memenuhi harga tertentu untuk suatu reaksi tertentu.
Misalnya: untuk gliceril trinitrat→R = 2,3
b) Nilai Dehidrasi Asam (NDA)
Nilai dehidrasi asammerupakan kemantapan H2SO4 dalam proses nitrasi.
NDA = berat asam sulfat 100%, berat air sesudah reaksi
S
NDA
E.N
W
R
dengan: S =% H2SO4 dalam asam
N =% HNO3 dalam asam
W =% H2O dalam asam
E =jumlah air sesudah reaksi (air dari H carbon + air dari reaksi)
Makin besar NDA proses nitrasi makin bagus, makin kecil NDA akan
menyebabkan terjadinya akumulasi zat-zat dan mengakibatkan terjadinya oksidasi.
Fungsi asam sulfat adalah mengubah asam nitrat menjadi ion Nitronium,
NO2 yang sangat reaktif dan bersifat eletrofilik. Benzena merupakan senyawa aromatic
tersederhana dan senyawa yang telah tersering kali dijumpai . Untuk pertama kalinya
benzena diisolasi dalam tahun 1825 oleh Michael Faraday dari residu berminyak yang
tertimbun dalam pipa induk gas di London. Dewasa ini sumber utama benzena, benzena
tersubstitusi dan senyawa aromatik lain adalah petroleum. Sampai tahun 1940, ter batubara
merupakan sumber utama. Macam-macam senyawa aromatik yang diperoleh ialah
hidrokarbon, fenol, dan senyawa heterosiklik aromatik (Fessenden dan Fessenden, 1986 :
451).
Setelah diketahui bahwa benzena mempunyai rumus molekul C6H6 maka dapat
disimpulkan bahwa benzena termasuk senyawa hidrokarbon. Bila dibandingkan dengan
senyawa hidrokarbon lain yang mengandung 6 buah atom karbon. Misalnya Heksana
(C6H14) dan sikloheksena (C6H12) dapat diduga bahwa benzena mempunyai derajat
ketidakjenuhan yang tinggi. Sifat-sifat kimia yang diperlihatkan oleh benzena memberikan
petunjuk bahwa senyawa tersebut memang tidak segolongan dengan alkana ataupun
sikloalkena. Reaksi-eaksi yang umum terjadi pada benzena dan turunannya adalah reaksi
substitusi elektrofilik. Hal ini karena cincin benzena memiliki awan elektron π (Pi) yang
merupakan sumber elektron bagi pereaksi elektrofil. Reaksi substitusi elektrofilik pada
benzena berlangsung pada tiga tahap, yaitu :
1) pembuatan elektrofil,
2) serangan elektrofil pada inti benzena membentuk zat antara kation benzenonium, dan
3) pelepasan proton menghasilkan produk.
Substitusi aromatic elektrofilik adalah reaksi organik dimana sebuah atom, biasanya
hidrogen, yang terikat pada sistem aromatis diganti dengan elektrofil. Reaksi terpenting di
kelas ini adalah nitrasi aromatik, halogenasi aromatik, sulfonasi aromatik, asilasi, dan alkilasi
reaksi Friedel-Crafts (Anonim 1, 2011).
Aromatisitas benzena menyajikan suatu kestabilan yang unik pada sistem pi,
benzene menjalani kebanyakan reaksi yang khas bagi alkena. Meskipun demikian benzena
tidaklah sekali-kali lamban (inert). Pada kondisi yang tepat benzena mudah beraksi substitusi
aromatic elektrofilik : reaksi dalam mana suatuelektrofil disubstitusikanuntuk satu atom
hidrogen pada cincin aromatic.Elektrofil dapat berupa ion karbonium dengan lambing R+.
Dalam hal ini, yang terjadi adalah reaksi alkilasi yaitu pengikatan gugus alkil pada cincin
aromatic. Alkilasi cincin aromatic disebut juga reaksi Friedel-Crafts(Rasyid, 2009 : 94-95).
A. Benzena (C6H6)
atau atau
1. Umum
2. Data fisik:
Mudah terbakar cair dan uap. Uap dapat menyebabkan kebakaran flash. Dapat
menyebabkan iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi mata, depresi sistem saraf
pusat, kanker bahaya (pada manusia). Potensi Efek Kesehatan Inhalasi: Iritasi, dering
di telinga, mual, muntah, nyeri dada, sesak napas, detak jantung tidak teratur, sakit
kepala, mengantuk, gejala mabuk, disorientasi, penglihatan kabur, kongesti paru-paru,
kelainan darah, lumpuh, kejang, koma. Dapat menyebabkan gangguan pendengaran,
gangguan penglihatan, reproduksi efek, kerusakan otak, kanker dalam eksposur
jangka panjang.
Kontak mata : Mata Siram dengan banyak air selama minimal 15 menit.
Kemudian bisa langsung perhatian medis.
Kontak Kulit : Dalam kasus kontak, segera siram kulit dengan banyak air. Tutupi
kulit yang teriritasi dengan emolien. Hapus terkontaminasi pakaian dan sepatu. Cuci
pakaian sebelum digunakan kembali. Bersihkan sepatu sebelum digunakan kembali.
Dapatkan perhatian medis. Kulit Serius Hubungi: Cuci dengan sabun desinfektan dan
menutupi kulit terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Carilah medis.
Inhalasi : Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen.
Inhalasi serius : Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Kendurkan
pakaian ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau pinggang.Jika sulit bernafas,
berikan oksigen. Jika korban tidak bernafas, melakukan mulut ke mulut.
Tertelan : JANGAN memaksakan muntah kecuali diarahkan untuk melakukannya
oleh tenaga medis. Tidak pernah memberikan apapun melalui mulut kepada sadar
orang. Jika sejumlah besar bahan ini tertelan, panggil dokter segera. Kendurkan
pakaian ketat seperti leher,dasi, ikat pinggang atau pinggang
5. Fire-Fighting Tindakan
Cocok media pemadam : Kimia karbon dioksida Reguler kering air busa biasa.
Kebakaran besar: Gunakan busa biasa atau banjir dengan semprotan air halus.
Khusus bahaya : Parah bahaya kebakaran. Bahaya ledakan moderat. Uap / udara
campuran adalah eksplosif. uap adalah lebih berat daripada udara. Uap atau gas dapat
terbakar di jauh pengapian sumber dan flash kembali. Discharge elektrostatik dapat
dihasilkan oleh aliran atau agitasi mengakibatkan pengapian atau ledakan.
Pemadaman kebakaran : Pindah wadah dari daerah kebakaran jika dapat
dilakukan tanpa resiko. Cool kontainer dengan semprotan air sampai baik setelah api
keluar. Risiko menggunakannya di laboratorium harus sepenuhnya dinilai sebelum
pekerjaan dimulai. Paparan jangka pendek dapat menyebabkan berbagai efek,
termasuk mual, muntah, pusing, pembiusan, penurunan tekanan darah. Parah iritasi
mata dan iritasi pernapasan.
6. Pribadi perlindungan
Kacamata keselamatan, sarung tangan, ventilasi yang baik. Pemikiran harus diberikan
untuk menggunakan alternatif, produk yang lebih aman. Ventilasi: Menyediakan
pembuangan lokal atau proses sistem ventilasi kandang. Peralatan Ventilasi harus tahan
ledakan jika konsentrasi bahan peledak yang hadir. Memastikan kepatuhan dengan
eksposur yang berlaku batas.
Pernapasan: Setiap respirator yang memurnikan udara (masker gas) dengan gaya-
dagu, depan-dipasang atau back-mount tabung uap organik. Setiap jenis-melarikan diri,
self-berisi alat pernapasan. Pelindung tangan: Pakailah sarung tangan tahan bahan kimia
yang sesuai.
Pelindung mata: Pakailah kacamata keselamatan tahan splash. Berikan mencuci mata
air mancur darurat dan shower membasahi cepat di wilayah kerja langsung. Perlindungan
kulit dan tubuh: Pakai jas lab, sepatu tertutup.
Kegunaan Benzena :
1. Sebagai bahan pelarut utama terutama lemak atau karet, alkaloid, dammar
2. Bahan sintesa untuk fenol, analine atau zat warna
3. Sebagai insektisida
4. Bahan dasar nilon GG
5. Bahan dasar pembuatan senyawa turunan benzene cara subtitusi
B. ASAM NITRAT (HNO3)
Asam Nitrat adalah larutan Nitrat (NO2) dalam air, yang dalam perdagangan
terdapat berbagai macam konsentrasi. Banyak digunakan dalam industri pupuk,
produksi berbagai macam bahan kimia, zat warna, bahan farmasi, serta dipakai dalam
reagen laboratorium. Asam Nitrat adalah bahan kimia yang korosif dan merupakan
oksidator kuat.
Sifat Fisika Sifat Kimia
Asam Nitrat murni 100% merupakan cairan tak Bila dipanaskan mudah terurai
berwarna dengan berat jenis 1,522 kg/m3 dan 4HNO3 4NO2 + O2 + 2H2O
mengeluarkan asap atau uap
Berfungsi sebagai :
1. Asam, dalam hal ini termasuk asam kuat,
Membeku pada suhu -42oC membentuk Kristal
bereaksi dengan oksida basa, hidroksida, karbonat
putih dan mendidih pada suhu 83 oC
membentuk garam
Bersifat higroskopis.
Kalsium klorida dapat bertindak sebagai sumber untuk ion kalsium dalam suatu
larutan, tidak seperti senyawa kalsium lainnya yang tidak dapat larut, kalsium
klorida dapat berdisosiasi.
Mempunyai rasa seperti garam sehingga dapat digunakan sebagai bahan untuk
makanan.
C. Air (H2O)
Bersifat polar.
PRODUK
Nitrobenzena (C6H5NO2)
Nitrobenzena merupakan turunan dari Benzena yang berbentuk zat cair yang
menyerupai minyak berwarna kuning, bersifat toksik, berbau khas, molekul lingkar
Benzena, yang satu atom hidrogen telah digantikan dengan gugus nitro (NO2).
Digunakan pada pembuatan beberapa jenis sabun dan minyak wangi, serta juga pada
pembuatan aniline(C6H5NH2). Nitrobenzena Golongan nitro (NO2) terikat pada rantai
Benzena formula sederhananya Nitrobenzena (C6H5NO2).
a. Sifat – sifat fisika dari nitrobenzene :
o Titik didih 209,20o C atau 211o C
o Indeks bias 1,3530
o Titik leleh 5,7o C
o Berat jenis 1,203 g/mL
o Massa molar 123,06 g/mol
o Berwarna kuning muda
o Berbentuk cairan minyak, berbau dan beracun
o Nitrobenzene tidak boleh mengenai kulit, mata, atau pakaian Jika terkena
haruslah diberi air atau alcohol
o Angka pH dari nitrobenzen adalah 8,1 ( 1 g/L, H2O, 20o C)
o Batasan ledakan 1,8 – 40 % ( V)
o Mudah meledak dalam keadaan uap.
b. Sifat kimia dari Nitrobenzen adalah :
o Dapat dihidroksi dengan hydrogen
o Dengan fenil hidroksi amin
o Jika direduksi membentuk anilin.
o Tidak dapat diadisi oleh Br2, H2O dan KMnO4, bisa terjadi bila ada UV.
o Mengalami reasi alkilasi dengan katalisator AlCl3
c. Bahaya :
Beracun jika tertelan, kontak dengan kulit atau jika terhirup. Diduga menyebabkan
kanker. Dapat merusak kesuburan. Menyebabkan kerusakan organ (Darah) melalui
berkepanjangan atau berulang paparan. Kenakan sarung tangan pelindung / pakaian
pelindung / pelindung mata / wajah
Perlindungan :
JIKA TERKENA KULIT: Cuci dengan banyak air. Hubungi PUSAT RACUN atau
dokter / dokter jika merasa tidak enak badan.
JIKA TERHIRUP : Pindahkan korban ke udara segar dan tetap nyaman pernafasan.
Hubungi PUSAT RACUN atau dokter / dokter.
JIKA TERHIRUP : Jika menarik napas, pindahkan orang ke udara segar. Jika tidak
bernapas, berikan pernapasan buatan. Konsultasikan dengan dokter.
Dalam kasus kontak kulit : Cuci dengan sabun dan banyak air. Bawa korban segera ke
rumah sakit. Konsultasikan dengan dokter.
Dalam kasus kontak mata : Bilas mata dengan air sebagai tindakan pencegahan.
Jika tertelan : JANGAN memaksakan muntah. Jangan pernah memberikan apapun
melalui mulut kepada orang yang tidak sadar. Bilas mulut dengan air. Konsultasikan
dengan dokter.
Media pemadam yang cocok : Gunakan semprotan air, busa tahan-alkohol, bahan kimia
kering atau karbon dioksida.
Kondisi penyimpanan yang aman, termasuk adanya inkompatibilitas : Simpan di tempat
yang dingin. Simpan wadah tertutup rapat di tempat yang kering dan berventilasi baik.
Wadah yang ada dibuka harus hati-hati disegel kembali dan dijaga tetap tegak untuk
mencegah kebocoran.
d. Kegunaan Nitrobenzena:
1. Bahan dasar pembuatan anilina
2. Sebagai pemberi aroma sabun
3. Pembuatan semir sepatu
4. Pembuatan piroksilin
5. Bahan kimia karet dan peptisida
6. Bahan peledak
7. Bahan pembuat cat
8. Bahan campuran minyak nabati
9. Bahan solvent (zat pelarut)
METODE PROSES
Distilasi
Distilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan
perbedaan titik didik atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari
campuran homogen. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap
penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi
cair atau padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan
alat pemanas dan alat pendingin.
Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki
titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser
yaitu pendingin, proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam
dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair.
Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh
senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut.
A. Kelebihan Destilasi :
a. Dapat memisahkan zat dengan perbedaan titik didih yang tinggi.
b. Produk yang dihasilkan benar-benar murni.
c. Sangat tepat digunakan untuk memisahkan larutan-larutan dalam bentuk
homogen.
B. Kekurangan Destilasi :
1. Hanya dapat memisahkan zat yang memiliki perbedaan titik didih yang
besar.
2. Biaya penggunaan alat ini relatif mahal.
3. Diperlukan energi yang besar dalam memanaskan larutan.
4. Dibutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan larutan dengan titik didih
yang tinggi.