Anda di halaman 1dari 15

Teknologi Proses Kimia

Aminasi dan Amonolisis


(7)

Oleh
Sri Sukadarti
Ada dua cara pembuatan senyawa amina :
1. Aminasi dengan cara reduksi
2. Amonolisis
1. Aminasi dengan cara reduksi
Sintesa senyawa amina dengan metode reduksi . Amina
adalah turunan amoniak dimana 1 atom atau lebih atom
H nya diganti dengan alkyl, aryl, hydroaryl (cycloalkyl) ,
Aralkyl ( heterocyclic group) .
H R R R
N H N H N R1 N R1
H H H1” R1”2

’ ’
Amoniak Amina primer Amina sekunder Amina tersier
Contoh :

Amida : Turunan amoniak salah satu atom H diganti


dengan turunan asam organik seperti : asyl, arosyl,
heterosyl,sulfonil .
Amida secara umum dibuat dengan reaksi amonolisis
bukan dengan reduksi .
Contoh amida :

Benzamida Nicotinamida
Asetamida
Metode umum yang digunakan untuk membuat amina primer .
1. Reduksi senyawa Nitro (R-NO2), Nitroso (R-NO), Azoxy (R-
NON-R), Azo (RN=NR), Hydroksil amin (R-NHOH)
2. Reduksi senyawa : Nitril, Amida, Oxyma, Azida
3. Mereaksikan gugus labil seperti : Nitro, halogen, hidroksil,
asam sulfonat dengan amonia atau urea .
4. Penyusunan inter molekuler pada senyawa :
Hydrazobenzene dan hydroksilamin, amida , senyawa amina
sekunder dan tersier.
5. Hidrolisis N yang disubstitusi pada senyawa amida .
6. Aminasi langsung hydroksilamin dengan H2SO4.
Cara yang banyak digunakan adalah senyawa Nitro dan Nitroso,
karena senyawa yang lain harganya mahal bahkan lebih
mahal dari amin.
Kegunaan senyawa amina :
Kebanyakan senyawa amina merupakan senyawa
intermediate (antara) untuk bahan baku pabrik cat,
karet, nylon , pharmasi, surfaktan, textil , kimia
photografi, plastik dll .
Ada banyak variasi cara untuk melakukan reduksi untuk
membentuk Amina . Zat pereduksi yang digunakan:
1. Metode Bechamp : Reaksi antara logam besi dengan
asam . Logam lain bisa: Zn, Sn . Asam yang banyak
digunakan adalah HCl , asam yang lain : H2SO4, Asam
asetat, asam formiat.
2. Katalitik : Metode ini menggunakan H2 dan katalisator
Ni,Cu,Pt,Pd dll
3. Sulfid : Senyawa ini hanya digunakan untuk reduksi parsial
senyawa polinitroaromatik menjadi nitroamin dan senyawa
Nitroantraquinon menjadi aminoantraquinon.
4. Logam dan basa jarang digunakan .
Dengan memilih zat pereduksi yang tepat dan pengenda-
lian proses yang tepat , reduksi dapat diatur agar hasilnya
lebih baik.
Cara yang banyak digunakan adalah logam dan asam :
Contoh :
Jika Nitrobenzen direduksi dengan Zn dan Asam mineral,
maka dihasilkan Anilin , sedangkan jika digunakan basa
akan dihasilkan hidrazobenzen .
Zn, HCl
C6H5NO2 C6H5NH2
Zn, basa
C6H5NO2 C6H5(NH)2C6H5
Bila senyawa yang direduksi mempunyai lebih dari satu
gugus nitro , maka hasil reaksi tergantung pada jenis
pereduksinya .
Contoh :
Fe, asam
C6H4(NO2)2 C6H4(NH2)2
m-dinitrobenzen m-fenilendiamin
C6H4(NO2)2 Alkalin sulfid C6H4-NO2-NH2
m-nitro anilin
Reduksi katalitik
Zat pereduksinya adalah H2 ( lihat hidrogenasi)
Katalisator yang digunakan : Ni,Co,Cu, Fe,Pd,Pt,Sn,Ag,Cr
dalam bentuk logam murni atau oksida.
Keuntungan reduksi dengan H2 :
1. Kapasitas dapat besar dan H2 relatif murah.
2. Konversi cukup tinggi
3. Tak ada masalah limbah
Contoh Reduksi nitrobenzen menjadi anilin dengan
katalisator Ni ( Sn dan Cu juga dapat digunakan tetapi
temperaturnya lebih tinggi )
NO2 Ni
NH2

+ H2
Pembuatan Anilin
Bahan baku :- Nitrobenzena
- Gas H2
Katalis : Silica supported copper atau Nikel Oksida
Reaksi : berupa reaksi reduksi

NO2 NH2

+ 3 H2 + 2 H2O + Q

Kondisi proses : reduksi fasa gas dengan suhu didalam


reaktor sekitar 275 - 350 °C dan tekanan 1,4 atm
Kegunaan : - Zat warna , bahan bakar roket , pharmasi,
pengolahan karet ,herbisida , bahan peledak.
Sifat-sifat khusus : - Berupa zat cair seperti minyak
- Kelarutan dalam air 3,5 % pada 25oC
- Larut pada pelarut organik dengan baik
- Merupakan basa lemah (Kb = 3,8 x 10 -10)
- Titik lebur 267,13 K
-Titik didih 457,6 K

· Teknologi proses
Nitrobenzena cair dengan kemurnian 99,8 % diuapkan dan
direaksikan dengan gas H2 pada suhu 275-350oC dengan
tekanan 1,4 atm . Reaktor yang digunakan : fixed bed multi
tube atau fluidized bed . Jika digunakan fixed bed multi tube
pendingin yang dapat digunakan adalah : dowterm, mineral
oil dll.
Gas keluar reaktor berupa : Anilin , air , Nitrobenzena dan
H2 dapat dimanfaatkan panasnya untuk memanaskan
reaktan . Gas kemudian dikondensasi parsial sehingga
senyawa selain H2 dapat mengembun dan gas H2 didaur
ulang ke reaktor . Cairan dari separator dimasukkan ke
decanter untuk memisahkan air dengan senyawa
organiknya . Pemurnian dilanjutkan dengan mendistilasi
senyawa organik sehingga didapat hasil atas aniline dan
hasil bawah nitrobenzene yang dapat digunakan kembali.
Condensor
Parsial
air
Dekanter

Gas Heat
REAKTOR
H2 Exchanger
Anilin

Vaporizer
Dis
ti
la
Nitrobenzena
cair si
Amonolisis
Reaksi pembentukan amin dari reaksi dengan NH3 .
RX + NH3 RNH2 + HX
X adalah halogen, NO2, SO3H
Selain NH3 gas dapat digunakan NH3 cair, NH4OH , NH3 yang
dilarutkan , urea.
Amonolisis ada dua cara :
1 Amonolisa : memasukkan NH3 ke dalam senyawa
2. Hidroamonolisa : memasukkan gugus H2 dan NH3
Pada umumnya reaksi amonolisis mengikuti reaksi
substitusi .
Substitusi H pada alkana dengan katalis Ni
R-CH3 + NH3 RC=N + 3 H2
RC=N + 2 H2 RCH2-NH2 ( alkil amin )
Amonolisis alkohol
Yang banyak dikerjakan adalah amonolisis Metanol,
Butanol, octadecyl alkohol
Pembuatan alkyl amin ( Mr rendah) dari alkohol biasanya
dilakukan pada fase uap dengan melewatkan pada dehy –
drating katalis pada suhu 350-500oC dengan tekanan
10-150 atm. Hasil alkyl amin dapat berupa amina primer,
sekunder atau tersier tergantung pada jumlah NH3 yang
digunakan serta kondisi operasi . Jika katalis yang diguna –
kan dehydrogenation catalyst maka dihasilkan senyawa
nitril
Al2O3
R-CH2OH + NH3 RCH2NH2 + H2O
Alkyl amin yang terjadi bersifat reaktif sehingga bisa terjadi
reaksi lanjut jika masih ada alkohol .
R-CH2OH + RCH2NH2 RCH2NHCH2 R + H2O reaksi ini
masih bisa berlanjut jika alkohol masih ada ,
Untuk mengendalikan :
- Rasio NH3/alkohol harus optimum
- P,T harus dikendalikan

Anda mungkin juga menyukai