Anda di halaman 1dari 8

Reaksi Hidrolisis terjadi ketika suatu asam bertemu dengan basa yang akan

menghasilkan garam dan air yang merubah pH dari campuran tersebut. Dalam reaksi
hidrolisis, terjadi penarikan H+ dan OH- dari senyawa asam dan basa. H+ dan OH- berikatan
menjadi air. Sedangkan pembentuk senyawa asam dan basa yang lain bersatu membentuk
dari garam campuran asam basa tersebut. Garam tersebut dapat bersifat asam atau basa atau
netral tergantung dari sifat sifat para campurannya apakan asam kuat, asam lemah, basa
kuat, basa lemah.
AMINA

Amina adalah turunan amoniak, dimana 1 atom H atau


lebih diganti dengan
gugus alkil (R), aril, hidroatil atau heterosiklik. Ada tiga
macam amina yaitu :
Amina primer

anilin 1- aminoantraquinon
amina sekunder

difenil amina dimetilamina


amina tersier
Proses pembentukan amina
dapat dilakukan
dengan dua macam cara, yaitu:
1. aminasi secara reduksi : yaitu
proses
pembuatan amina berdasarkan
reaksi
reduksi
2. amonolisis : yaitu proses
pembuatan
amina dari reaksi dengan amonia.
Zat yang dapat direduksi adalah
senyawa-senyawa
yang telah mengandung atom N,
yaitu :
1. Senyawa nitro (R-NO2)
2. Senyawa nitroso (R-NO)
3. Senyawa hidroksilamin (R-NH-OH)
4. Senyawa hidraso (R-NH-NH-R)
5. Senyawa azoxybenzena (R-NH-
NO-R)
6. Senyawa nitril (R-CN), azida,
amida (RCO-NH2)
Zat-zat yang digunakan sebagai
pereduksi adalah :
1. Logam dan asam
Logam yang digunakan adalah : Fe, Zn,
Sn, Al sebagai
sumber elektron
Asam yang digunakan adalah : HCl,
H2SO4 sebagai sumber
ion H+. HNO3 jarang digunakan karena
mempunyai sifat
sebagai oksidator kuat.
2. Logam dan basa
Logamnya adalah : Fe, Zn, Sn, Al
Basa : NaOH, KOH
3. Sulfida
Untuk mereduksi sebagian senyawa polinitro
aromatik
menjadi nitro amina dan mereduksi
aminoantraquinon
menjadi antraquinon.
4. Sulfit (Na-sulfit dan bisulfit)

5. Hidrogen (H2) dengan katalis


Penggunaan hidrogen sebagai
reduktor,
biasanya dengan katalisator. Reduksi
dengan
hidrogen disebut hidrogenasi.
6. Elektrolisa
Ion hidrogen dihasilkan dari
elektrolisa. Hidrogen
inilah yang kemudian melakukan
reduksi.
7. Na-hidrosulfit
8. Metal hidrida
9. Natrium dan Na-alkoholat
Pereduksi tersebut di atas memiliki
kekuatan mereduksi yang
berbeda. Yang paling banyak digunakan
adalah logam dan
asam. Dengan memilih reduktor yang sesuai
dan mengatur
kondisi operasi, maka reduksi dapat
dihentikan tidak sampai
hasil akhir.
Pengaruh kekuatan zat pereduksi tersebut
dapat dilihat pada
hasil reduksi nitrobenzena sebagai berikut :
Reduksi menggunakan Besi dan
Asam.
Disebut juga reduksi Bechamp.
Reaksi :
2RNO2 + FeCl2 + 6Fe + 10H2O 2RNH3Cl +
7Fe(OH)2
RNO2 + 6Fe(OH)2 + 4H2O RNH2 + 6Fe(OH)2
Apabila reaksi dijalankan pada bejana
gelas, maka mulamula
terbentuk endapan kehijauan dari mula
Fe(OH)2, kemudian
endapan coklat dari Fe(OH)3; kemudian
endapan coklat
dari Fe3O4. Reaksi:
Fe(OH)2 + 2Fe(OH)3 Fe3O4 + H2O
Aminahidroklorida bereaksi dengan besi
dan nitrobenzena:
6RNH3Cl + 3Fe + RNO2 RNH2 + FeCl2 + H2O
Jadi ada 3 tahap reaksi, yang setiap
tahapannya
membutuhkan 2 mol H2 dan 3 atom Fe yang
menjadi ion Fe2+.
Hidrogen juga dihasilkan dari reaksi samping
berikut ini :
R(NH3)+ + 2Cl- + Fe RNH2 +FeCl2 + H2
3Fe + 6H2O 3Fe(OH)2 + 3H2
Termodinamika
Usaha Memperbesar hasil :
1. Logam berlebih (2,5-5 mol/mol senyawa nitro)
2. HCl berlebih
3. H2O berlebih
4. H2O hasil samping tidak diusir karena berfungsi
sebagai
pensuspensi
5. Suhu dicari yang optimum
Kinetika
Untuk mempercepat Reaksi :
1. Memperbesar A
2. Logam dan asam diperbesar
3. Suhu dinaikkan sampai optimum
4. Ditambahkan zat pelarut untuk
memudahkan
pencampuran. Mis : alkohol, piridin dll.

Anda mungkin juga menyukai