Anda di halaman 1dari 15

PEMANFAATAN BATANG PISANG SEBAGAI BAHAN BAKU

PEMBUATAN BIOHIDROGEN DENGAN PROSES FERMENTASI

Reni Septia Ningsih / 150405003 Dosen :


Sundari Pratiwi / 150405035 Dr. Ir. Taslim, M.Si
Latar Belakang
Konsumsi energi di dunia Peluang Biohidrogen Prospek batang pisang
sangat bergantung pada sebagai sumber energi yang melimpah di
bahan bakar fosil alternatif Indonesia
Hidrogen

Gas hidrogen merupakan energi masa depan karena dapat diperbaharui dan juga tidak menimbulkan
polusi yang menyebabkan efek rumah kaca, aman bagi lingkungan. Gas hidrogen melepaskan energi
yang besar dalam satuan unitnya dan mudah dikonversikan menjadi listrik melalui fuel cell sebagai
bahan bakar.
Gas hidrogen selain diproduksi melalui proses biologis, juga dapat diproduksi melalui proses
gasifikasi minyak bumi dan juga hidrolisis dengan sistem elektrolisa, yaitu memecah air menjadi
hidrogen dan oksigen dengan sel elektro kimia.
Dengan semakin berkurangnya cadangan minyak bumi dunia, gasifikasi minyak bumi untuk
menghasilkan hidrogen dikurangi atau dihilangkan. Sedangkan untuk mendapatkan hidrogen dengan
sistem elektrolisa membutuhkan energi yang sangat besar. Oleh karena itu, produksi hidrogen
melalui sistem biologi terasa lebih visioner.
Hidrogen yang dihasilkan melalui proses biologi dapat diproduksi oleh mikroalga ataupun bakteri
dan disebut biohidrogen.
(Anam, 2010)
Biohidrogen

Biohidrogen merupakan hidrogen yang diproduksi secara biologis. Metode


potensial yang digunakan untuk memproduksi biohidrogen diantaranya
menggunakan biomassa. Salah satu metode pembuatan biohidrogen yakni dengan
memanfaatkan proses bioteknologi atau memanfaatkan aktivitas mikroorganisme
melalui proses fotosintesis atau fermentasi, proses ini melibatkan mikroorganisme
atau enzim (Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2014).

Ada tiga jenis mikroorganisme yang dapat memproduksi hidrogen. Pertama adalah sianobakter.
Mikrorganisme ini memecah air menjadi hidrogen dan oksigen melalui proses fotosintesis.
Mikroorganisme ini tidak memerlukan bahan organik sebagai makanannya. Kedua adalah bakteri
anaerobik, dimana bakteri ini menggunakan bahan organik sebagai sumber makanan dan mengubahnya
menjadi hidrogen. Reaksinya cepat dan tidak membutuhkan cahaya matahari. Proses ini lebih
menguntungkan dalam pengolahan limbah skala besar. Yang ketiga adalah bakteri fotosintetik, dimana
merupakan kombinasi dari bakteri anaerobik dan sianobakter (Anam, 2010).
Bahan Baku Pembuatan Biohidrogen

Bahan-Bahan
Berpati

Bahan yang
Biohidrogen Mengandung
Karbohidrat

Bahan-Bahan
yang
Mengandung
Selulosa
Mengapa harus
Batang Pisang ?

Biorenewable
Resources

Ketersediannya yang
melimpah dan belum
termanfaatkan

Memiliki kandungan
selulosa yang tinggi
Batang Pisang dan Komposisinya

Batang pisang merupakan salah satu limbah pertanian/perkebunan yang


dihasilkan dari tanaman pisang yang telah dipanen. Adapun komposisi
kimia yang terkandung di dalam batang pisang adalah sebagai berikut :
Komposisi Kimia Kandungan (%)
Lignin 5
Selulosa 63-64
Hemiselulosa 20
Air 10-15
(Tuo, 2016)
Uraian Proses Pembuatan
Biohidrogen

Pre-Treatment
Pemurnian

Hidrolisa
Gas H2
99%

Fermentasi
Anaerob
Pre-Treatment

Bertujuan untuk mengurangi lignin, mengurangi kristalinitas selulosa dan meningkatkan


porositas bahan.
Tujuan lainnya adalah untuk menonaktifkan bakteri metanasi sehingga dihasilkan produk
H2 yang tinggi.
Dengan cara fisika, berupa pencacahan secara mekanik, untuk memperkecil ukuran bahan.
Hidrolisa

Terjadi perombakan rantai panjang karbohidrat menjadi bagian yang lebih pendek dan
selanjutnya hasil perombakan itu diubah menjadi hidrogen pada proses asidifikasi.

(C5H8O4)n + nH2O n(C5H10O5) (Hidrolisa tahap 1)

(C6H10O5)n + nH2O n(C6H12O6) (Hidrolisa tahap 2)


Selulosa Air Glukosa
Proses Fermentasi

Adalah proses asidifikasi yang mengubah glukosa menjadi hidrogen.


Fermentasi adalah proses perombakan molekul komplek menjadi molekul sederhana oleh
mikroba, baik secara aerobik dan anaerobik.
Bakteri yang digunakan adalah Enterobacter aerogenes pada kondisi mesofilik dengan
suhu 37oC.
Reaksi yang terjadi:

(C6H12O6) + 2H2O 2CH3COOH + 2CO2 + 2H2


Pemurnian

Pemurnian gas H2 menjadi 99% dengan PSA


Bahan Bakar Hidrogen (Hydrogen Fuel Cell)
Pemanfaatan Hidrogen dengan pembangkit listrik fuel cell, dimana gas hidrogen direaksikan dengan
oksigen menghasilkan energi dan air, merupakan teknik pemanfaatan yang mempunyai efisiensi tinggi (40-
80%) jauh lebih tinggi dari efisiensi motor bakar yang maksimum hanya 20 % dan selebihnya terbuang
berupa panas.

Pembangkit listrik fuel cell ini juga dapat digunakan sebagai sumber energi listrik untuk alat-alat
transportasi darat (electric vehicles) salah satunya adalah sepedamotor listrik yang mulai dikenal
masyarakat Indonesia, yang umumnya masih menggunakan baterai jenis lead-Acid. Dengan menggunakan
fuel cell, masalah klasik pada jangka waktu yang lama untuk recharging baterai yang umumnya 4 8 jam
dapat dipersingkat hingga hanya 5 menit saja untuk mengisi ulang gas hidrogen pada tabung gas yang
digunakan kendaraan, selanjutnya tabung gas ini berfungsi sebagai penyimpan bahan bakar untuk
pembangkit fuel cell.
Energy densitas pada fuel cell-hidrogen merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan sumber energy fuel
cell lainnya, terlebih jika dibandingkan dengan energi densitas pada jenis baterai apapun.
Pada alat transportasi listrik bobot kendaraan berpengaruh pada konsumsi energi listrik yang dibutuhkan ,
sehingga kendaraan listrik harus dibuat seringan mungkin
(Chandrasa, 2009)
Daftar Pustaka
Anam, Khairul. 2010. Pemanfaatan Biomassa untuk Produksi Biohidrogen. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Chandrasa, Ganesha Tri. 2009. Penelitian Hidrogen sebagai Bahan Bakar Sepeda Motor Lstrik yang
Berkesinambungan. Prosiding Seminar Nasional Daur Bahan Bakar. ISSN : 1693-4687.
Mawardiyani, Novianti. 2013. Perancangan Pabrik Biohidrogen dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan
Proses Fermentasi Menggunakan Bakteri Fakultatif Anaerob. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
November.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. 2014. Potensi Biomassa Limbah Kakao dan Kopi Sebagai
Sumber Energi Alternatif Biohidrogen. Publikasi Semi Populer Volume 6, Nomor 11.
Tuo, Muharni. 2016. Kandungan Hemiselulosa, Selulosa Dan Lignin Silase Pakan Lengkap Berbahan Utama
Batang Pisang ( Musa Paradisiaca ) Dengan Lama Inkubasi Yang Berbeda. Makassar: Universitas
Hasanuddin.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai