Anda di halaman 1dari 21

Sundari (06101181419070)

Bella Wahyuni (06101181520022)


Jessica Claudya (06101181520023)
Juliana Natasari (06101181520003)
Verda Novita Sari (06101181520022)
 Misalnya NH3(l), HF(l), HCN(l), SO2(l), H2SO4,
BrF3
 Mampu melarutkan bahan-bahan anorganik
 Mempunyai sifat waterlike
 Dapat mengalami auto ionisasi
SO2 (l) sebagai pelarut :
- Waterlike
- T.d = -10 oC
- T.b = -75 oC
- Terionisasi lemah : SO2 + SO2 SO2+ + SO32-
- Meskipun µ = 1,61D, tapi range cair dan BM menyebabkan SO2 (l)
tidak berasosiasi sebanyak NH3 dan HF karena SO2 (l) tidak
mempunyai atom H yang dapat digunakan untuk ikatan H
- ε = 17,27 meskipun < air tapi tetap dapat melarutkan
sejumlah garam
 Larutan garam dalam SO2 (l) mempunyai konduktivitas listrik
tinggi, membuktikan bahwa pelarut merupakan media
pengion
 Kelarutan senyawa-senyawa anorganik dalam SO2 (l) sangat
bervariasi dan dalam rentang nilai yang tinggi
 Kecuali I, sebagian besar kelarutannya kecil (0,2-2,0
g/100ml)
 Alkali dan alkal tanah-iodida mudah larut tapi kelarutannya
menurun dari Br ke F
 Oleh karena urutan kelarutan alkali halida dalam SO2 ><
NH3, dapat digunakan 2 pelarut tersebut untuk memisahkan
Cs dan Pb dari ion-ion logam alkali
 SO2 (l) juga pelarut yang sempurna untuk senyawa organik
dan dapat digunakan sebagai media reaksi-reaksi organik
seperti Fiedel Crafts, sulfonasi dan brominasi.
 Merupakan pelarut yang lebih baik untuk senyawa-senyawa
kovalen daripada elektrovalen
 Industri menggunakan sifat-sifat pelarut SO2 (l) untuk
pemurnian produk petroleum
 Mudah di dapat dan mudah penanganannya
 Mempunyai ikatan H yang lebih lemah daripada H2O
sehingga t.d dan t.l lebih rendah daripada H2O
 Titik beku -77oC dan titik didih -33oC, daerah kerjanya
rendah dibawah RT dan sempit
 Mampu membentuk senyawa kompleks yang larut:
AgCl+ NH3 [Ag(NH3) 2]+
 Autoionisasi
2NH3 (l) NH4+(am) + NH2-(am)
ion amonium ion amida
pKam = 33,
 Tetapan dielektrik = 22.7 pada -50oC, mampu menurunkan
kelarutan senyawa ion
 Untuk molekul yang mengandung banyak elektron, seperti
senyawa iod dan senyawa non polar seperti hidrokarbon,
NH3 merupakan pelarut yang lebih baik dibanding H2O
 Perbedaan dengan air, kemampuan NH3 dalam
melarutkan logam-logam alkali tanpa aksi kimia yang jelas.
Larutan yang dihasilkan berwarna biru tua dan logam-
logam terlarut dapat diperoleh kembali dg penguapan
pelarut
 Logam alkali tanah larut dalam NH3 secara kimia, karena
pada penguapan pelarut, logam yang di dapat dalam bentuk
heksaamin, M(NH3)6
 Senyawa nitrit, nitrat, tiosianat dan kebanyakan sianida larut
dalam NH3
 Mayoritas senyawa F oksida, hidroksida sulfat,
fosfat, karbonat, sulfit, sebagian besar sulfida tdk larut dalam
NH3
 Halida, selain F kelarutan menurun dari I ke Cl
 Sebagian besar senyawa I larut, Br kurang larut dan untuk
Cl, hanya NH4Cl, BeCl2, dan NaCl yang dapat larut.
 Sifat alamiah anion lebih mempengaruhi kelarutan berbagai
garam dalam NH3.
 Keuntungan :
- kurangnya kecenderungan NH3 untuk terlibat dalam reaksi
dengan solut (solvolisis)
 Kelemahan :
- peralatan yang digunakan lebih rumit dan butuh teknik
khusus sifat fisik NH3
Ct : t.d NH3 murni : -33,35oC shg harus bekerja pada T
rendah untuk menghindari tekanan yang tinggi
- NH3 sangat higroskopis shg harus ditangani dengan
seksama agar kelembaban udara tidak masuk dalam sistem
NH3
Tingkat autoionisasi relatif rendah sehingga NH3(l) murni
tidak dapat terionisasi dengan sendirinya secara
sempurna
NH3 + NH3 NH4+ + NH2-
Oleh karena itu, larutan logam-logam alkali dalam NH3(l)
stabil pada T kamar dalam waktu lama.
2NH3 + 2Na 2NaNH2 + H2
Dengan adanya sedikit katalis FeO, reaksi berlangsung sgt
cepat
• Logam alkali/alkali tanah larut dalam amonia membentuk larutan
berwarna biru, dapat menghantarkan arus listrik (konduktivitas
tergantung pada kation logam).

• bila ditambahkan logam alkali berlebih berwarna bronze, bila


amonia diuapkan terbentuk logam alkali kembali
M + NH3 M+ + [e(NH3)x]-
2[e(NH3)x]- H2 + 2NH2-

Reaksi tsb lebih lambat dibanding reaksi logam alkali dalam air.
 Asam lemah dalam air, dengan amonia menjadi
asam kuat
CH3COOH + NH3  CH3COO- + NH4+
 Molekul netral dalam air menjadi asam lemah
dalam amonia
NH2-CO-NH2 + NH3  NH4+ + NH2-CO-NH-
 Garam NH4+ akan bertindak sebagai asam,
sedangkan amida, imida maupun nitrida akan
bertindak sebagai basa dalam NH3(l)
 Asam sulfat dapat mengalami autoionisasi
menghasilkan ion hidrogen sulfat (bisulfat)
dan proten yang tersolvasi.
2H2SO4 H2SO4 + HSO4
Informasi mengenai sifat larutan
+ dalam
_ pelarut
H2SO4 dengan mengukur penurunan titik
beku, dimana konstanta titik beku (k) untuk
H2SO4 adalah 6,12 Kg°C/mol, untuk larutan
ideal penurunan dari titik beku adalah:
 ΔT = k. m. v
Dimana: m = molaritas stoikiometri (mol zat
terlarut/kg pelarut)
v = jumlah pelarut yang terbentuk bila 1 molekul
dari terlarut dilarutkan dalam pelarut.
Misalnya: _ +
C2H5OH + 2H2SO4 C2H5HSO4 + HSO4 + H3O
 H2SO4
 Memiliki nilai relative permitivity yang besar
yaitu 110 pada suhu 292 K. Sebagai asam,
asam sulfat bereaksi dengan kebanyakan
basa, menghasilkan garam sulfat.
 garam tembaga tembaga(II) sulfat dibuat dari
reaksi antara tembaga(II) oksida dengan asam
sulfat:
 CuO + H2SO4 → CuSO4 + H2O
 Asam sulfat juga dapat digunakan untuk
mengasamkan garam dan menghasilkan
asam yang lebih lemah. Reaksi antara natrium
asetat dengan asam sulfat akan
menghasilkan asam asetat, CH3COOH, dan
natrium bisulfat:
 H2SO4 + CH3COONa → NaHSO4 + CH3COOH
 Bromin trifluorida adalah pelarut anorganik
pengion yang kuat dan merupakan padatan
berwarna kuning yang memiki:
 Titik beku 9°C
 Titk didih 126°C
 Terdapat pada pelarut aprotik
 Didukung oleh isolasi dan karakterisasi
dengan difraksi sinar-X asam dan basa
 Konduktifitas 8 x 10-3 /ohm cm pada 25°C
 Permitivitas relatif 107.
 2BrF3 → BrF2+ + BrF4-
 Dari proses ionisasi, produk yang dihasilkan
berupa BrF2+ bertindak sebagai asam dan
BrF4- sebagai basa.
 Meskipun tidak seperti air, banyak garam
fluorida mudah larut dalam bromin trifluorida
dan akan bereaksi membentuk basa
konjugasi.
 Selain itu, logam alkali barium dan perak (I)
flourida merupakan kombinasi pelarut untuk
membentuk polihalida yang terdiri dari ion planar
BrF4- seperti KBrF4, Ba[BrF4]2, AgBrF4. Antimonium
(V), Tin (IV), dan emas (III) fluorida juga
berkombinasi dengan BrF3, hasil dari antimonium
pentafluorida ditunjukkan menjadi
(BrF2)+[SbF6]-, dengan kation dan anion
oktahedral yang teratur dan dengan persamaan
senyawa yang dibentuk dari halida lain yang
dirumuskan (BrF2+)2 [SnF6]2- dan (BrF2+) [AuF4]-.
Pengukuran konduktifitas larutan yang terdiri
dari (BrF2)[SbF6] dan AgBrF4 atau (BrF2)2[SnF6] dan
KBrF4 yang menunjukkan nilai minimum pada
reaksi 1:1 dan 1:2.

Anda mungkin juga menyukai