Anda di halaman 1dari 2

PELARUT BUKAN AIR

Air merupakan pelarut yang baik dan bersifat universal. Air juga dikatakan sebagai
pelarut ampoterik karena memiliki sifak asam dan basa. Meskipun dikatakan universal tetap
saja air memiliki keterbatasan dalam melarutkan suatu senyawa. Senyawa nonpolar
merupakan senyawa yang tidak bisa dilarutkan dalam air. Untuk itu diperlukan senyawa lain
selain air yang dapat melarutkan senyawa nonpolar tersebut, pelarut selain air tersebut
biasanya disebut sebagai non aqueous media.
Pelarut non aqueous adalah pelarut bukan air yang dapat melarutkan senyawa organik
yang tidak dapat disosiasi oleh pelarut air.
Pelarut bukan air terbagi menjadi:
a. Pelarut protik
Pelarut protik adalah pelarut yang dapat melepaskan ion H+ dalam air, contohnya H2SO4.
H2SO4 Memiliki nilai relative permitivity yang besar yaitu 110 pada suhu 292 K. Sebagai
asam, asam sulfat bereaksi dengan kebanyakan basa, menghasilkan garam sulfat. Sebagai
contoh, garam tembaga tembaga(II) sulfat dibuat dari reaksi antara tembaga(II) oksida
dengan asam sulfat:
CuO + H2SO4 CuSO4 + H2O
Asam sulfat juga dapat digunakan untuk mengasamkan garam dan menghasilkan asam
yang lebih lemah. Reaksi antara natrium asetat dengan asam sulfat akan menghasilkan
asam asetat, CH3COOH, dan natrium bisulfat:

H2SO4 + CH3COONa NaHSO4 + CH3COOH


Pengionan hasil asam sulfat dalam pembentukan hidrogen sulfat (bisulfat) ion dan sebuah
protonterlarut:
2H2SO4 H3SO4 + HSO4

b. Pelarut aprotik
Pelarut aprotik adalah pelarut yang dalam air tidak dapat melepaskan ion H+ . contohnya
BrF3 dan N2O4 .
BrF3 (Bromin Tetrafluorida)
Pelarut ini memiliki nilai relative permitivity yang cukup baik yaitu 107 dan memiliki
nilai konstanta self ionisasi yang tidak cukup baik yaitu 8 x
Ionisasi yang terjadi sesuai persamaan reaksi berikut :
2BrF3 BrF2+ + BrF4
Salah 1 contoh kereaktifan BrF3 jika terlarut dengan garam nonfluorat seperti
oksida,karbonat, nitrat, iodat dan halida lainnya sebagai berikut
Sb2O5 [BrF2+] [SbF6-] (dalam BrF3) (1)
NOCl [NO+] [BrF4-] (dalam BrF3) (2)
Pada garam fluorat:
SbF5 [BrF2+] [SbF6-] (dalam BrF3) (3)
KF K+ [BrF4-] (dalam BrF3) (4)
Persamaan reaksi 1 dan 3 bersifat asam karena membentuk ion [BrF2+] dan persamaan
2 dan 4 bersifat basa karena membentuk ion [BrF4-]

N2O4 (Dinitrogen Tetraoksida)


Tetroksida dinitrogen adalah oksidator kuat yang sangat beracun dan korosif.
Tetroksida dinitrogen membentuk suatu campuran kesetimbangan dengan nitrogen
dioksida. Memiliki nilai relative permitivity yang kecil yaitu 2,42 .Tetroksida
dinitrogen tidak berwarna tetapi dapat muncul sebagai cairan kuning kecoklatan karena
adanya NO2
Menurut kesetimbangan berikut :

N2O4 2 NO2
Ionisasi yang terjadi sesuai persamaan reaksi berikut :
N2O4 NO+ ( nitrosonium ) + NO3- ( nitrat )
Contohnya: 4N2O4 + Zn [Zn(NO3)4]2- + 2 NO+ + 2 NO

Anda mungkin juga menyukai